Desk Collection Bank UOB

Saya pemilik kartu kredit UOB 4219 **** **** 3459. Saya ingin melakukan pelunasan dengan program dicicil. Saya sudah mengajukan keringanan untuk mencicil per bulan yang saya sanggupi, tetapi belum ada respon dan selalu ditolak.

Pihak Desk Collection Bank UOB selalu menelepon ke kantor saya dengan cacian dan marah-marah. Sehari bisa sampai 10 kali telepon masuk ke kantor dan nomor pribadi saya. Sedangkan saya kerja di retail dan nomor kantor itu ditujukan ke bagian customer service.

Padahal sebelumnya pihak Desk Collection Bank UOB sudah menelepon nomor pribadi saya dan coba whatsapp saya. Bukannya saya tidak ada niat untuk membayar, saya niat untuk melunasi dan sudah kooperatif dengan memberikan nomor pribadi saya yang bisa dihubungi agar tidak mengganggu atau menghubungi nomor kantor dan saya pun sudah membalas whatsapp pihak deskcoll-nya.

Mohon bantuannya, apakah seperti ini SOP penagihan Desk Collection Bank UOB ke nasabahnya?

Terima kasih.

Akrom Setya Wardana
Tangerang Selatan, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank UOB Indonesia atas Surat Bapak Akrom

Dengan hormat, Menanggapi surat pembaca yang disampaikan oleh Bapak Akrom Setya Wardana yang dimuat dalam rubrik Surat Pembaca Mediakonsumen.com pada...
Baca Selengkapnya

11 komentar untuk “Desk Collection Bank UOB

  • 9 April 2021 - (10:41 WIB)
    Permalink

    Dicicil semampunya, kl anda yg ngutangi kira2 mau ndak? Ini KK ada cicilan minimalnya. Ada yg 10%, 15% dr total tagihan, nah anda kan bayar minimal lebih mudah. Tp kl tagihannya smp puluhan juta ya pembayaran minimumnya besar jg.

    1
    9
  • 9 April 2021 - (11:45 WIB)
    Permalink

    Kalau ga mau di marahin. Bayar sesuai yang di minta bank . Kalau tahan di marahin. Sabar nggu dpt disc yang besar baru bayar. Jgn seenaknya sendiri. Mesti sama2 enk. Hehe

  • 11 April 2021 - (09:32 WIB)
    Permalink

    Klu sdh kejebak bgtu, evaluasi diri sj sdh sebagai resiko, nm nya jg utang dg berbagai cara sangsi sosial wajar, di tagih sj bnyk yg bnyk alasan, apa lg tdk pke teror pura pura lupa adanya, ingat sdh brsedia aktipkn kartu kredit scr hukum sdh mnsetujui klausula resiko dan kwajibn, sgt wajar smua kartu kredit sm ya,, tggl kita sbg debitur yg disiplin byr ricek dan jgn pernah byr minimum payment. Lakukan pmbyran full payment dan minimal 3 hr sebelum tgl jatuh tempo bila dibyrkn beda bank spy tdk telat rekonnya. Klu sesama bank online satu hari smp.

    Bijak dan cerdas mnggunakan kredit .jgn pernah menyalahkn kartu kreditnya tp salahkn diri sendiri kartu adlh bnda mati bgmn kita yg jlnkn .oke

    4
    2
    • 11 Desember 2022 - (03:05 WIB)
      Permalink

      Siapa suruh ngasih hutang. adapula bahasa sanksi sosial.
      Hutangnya bukan sama perorangan, gak ada itu sanksi sosial.

  • 11 April 2021 - (16:21 WIB)
    Permalink

    Puji Tuhan saya sdh tutup UOB dengan keringanan dan cicilan juga. Bahkan pas mau tahap ke 4 malah di telp sama Desc Coll n maki2 staf saya dengan menghina bawa2 ibu. Abis lah dia di maki2 balik sama staf saya , yg notabene juga ex DC bank besar..beda dengan citibank yg kalau dah ada nego kesepakatan tdk di teror lg dgn Desk Coll.

    3
    2
    • 11 Desember 2022 - (03:01 WIB)
      Permalink

      Ohhh berarti benee kelakuan desk Col UOB ini. sampe skrg masih sama.
      Neror orang tiap hari suruh ngasih tau yg punya hutang, dikira babunya apa.

      • 27 Februari 2024 - (13:49 WIB)
        Permalink

        Iya benar dan kalau di citi ada kesepakatan dapat surat konfirmasi resmi dan diemail. Kalau uob bisanya cuma telp dan marah2 aja ditelepon. Nasabah juga kalau diajak ngomong baik2 pasti bisa kok kooperatif bukannya ditekan terusan2 sampe2 mengancam biar diberhentikan dari pekerjaan gak punya hati nurani.Masa ke atm untuk pembayaran saja disuruh jangan tutup telepon dikira gak perlu jalan kali terlalu tidak punya etika dan sopan santun….tidak sesuai aturan ojk

  • 11 Desember 2022 - (02:58 WIB)
    Permalink

    Komentar buat Bank UOB saat ini buruk sekali di bagian Collectionnya, yang hutang siapa yg di telepon dan dimarahi malah orang lain. Teror itu namanya.

  • 11 Desember 2023 - (10:40 WIB)
    Permalink

    Saya pernah di deskcoll c.carc bank selama hampir 1thn. Hahaha. Bertobat la kalian para DC. Kalian menghina org, gaji ga seberapa, harapin bonus dari yg bayar tunggakan, dan status outsourcing. Yang dilakuin tiap hari, adalah dosa. Maki orang, maki orang dan maki org. Ga sebanding pekerjaan itu dengan gaji dan status pegawai kalian.

 Apa Komentar Anda mengenai Bank UOB Indonesia?

Ada 11 komentar sampai saat ini..

Desk Collection Bank UOB

oleh Akrom Setya dibaca dalam: 1 menit
11