Surat Pembaca

Saya Mengalami Kerugian karena Kelalaian Pick Up JNE JTR

Perkenalkan, nama saya Lila dari Kota Surabaya. Saya ingin menceritakan kekecewaan saya untuk pengalaman yang sangat merugikan bagi saya karena JNE. Saya adalah orang yang sudah bergelut di bidang jual beli menggunakan marketplace sejak tahun 2014. Namun kekecewaan saya yang baru saya alami adalah pengalaman yang merugikan dan mengecewakan sepanjang hidup saya.

Berawal ketika saya menjual sepeda Phoenix Star saya di marketplace Shopee. Saat itu ada customer dari Lamongan yang checkout untuk membeli sepeda saya. Opsi pada penggunaan jasa kirim kargo dalam Shopee hanyalah JNE JTR. Saat itu saya menimbang berat sepeda saya sekitar 20 Kg, tapi untuk antisipasi packing, saya lebihi menjadi 30 Kg. Akhirnya muncul biaya pengiriman Rp170.500 untuk pengiriman ke area Lamongan. Akhirnya pembeli dan saya deal melalui checkout marketplace Shopee.

Sebelum packing, saya mencari beberapa informasi terkait aturan packing untuk JNE JTR. Ternyata saya menemukan beberapa artikel dan pengalaman terkait packing JNE JTR yang bisa dikirimkan secara utuh, bahkan juga tersedia jasa packing di JNE. Jadi kita hanya perlu mengantar sepeda kita ke counter JNE terdekat. Akhirnya saya memutuskan untuk packing sedemikian rupa rapi dan aman dengan bubble wrap, kardus, spons dan finishing dengan isolasi.

Sabtu, tanggal 15 Mei 2021
Saya request untuk pick up sepeda saya ke pihak JNE melalui fasilitas yang sudah tersedia oleh Shopee dengan resi JT82653006428. Saya memilih jasa pick up karena memang saya tidak ada kendaraan untuk drop off ke JNE terdekat. Selain itu saya juga ibu rumah tangga yang punya bayi yang usianya belum 1 tahun, jadi jelas saya sulit untuk meninggalkan rumah, sedangkan suami saya dalam kondisi dinas.

Saya sudah memilih untuk jam 18.00-23.00. Nyatanya sampai pukul 00.00 tidak ada kurir JNE yang pick up sepeda yang akan saya jual. Saya mencoba chat customer service Shopee untuk mengeluhkan kelalaian kurir yang belum mem-pick up, tetapi pihak shopee hanya menyarankan untuk mengirim langsung ke JNE terdekat.

Minggu, Tanggal 16 Mei 2021
Saya mencoba menanyakan kembali terkait permasalahan saya ke pihak Shopee, pihak Shopee mengarahkan untuk menghubungi JNE. Akhirnya saya menghubungi JNE Pusat via Email. Jawaban dari JNE pusat saya disuruh menghubungi pihak Shopee lagi.

Saya membalas email tersebut bahwa saya sudah menghubungi pihak Shopee dan diarahkan untuk menghubungi JNE Pusat. Selanjutnya Email saya dibalas dengan disuruh mengisi data alamat, nomor resi, dan tanggal request pick up. Selanjutnya saya mengisi data dan mengirimkan kembali ke Email JNE Pusat. Lalu pihak JNE Pusat mengatakan bahwa akan meneruskan permasalahan ini ke Tim terkait dan disuruh menunggu untuk di-Pick Up.

Karena tidak ada kepastian, saya meminta konfirmasi segera karena saya juga butuh kepastian kapan barang saya diangkut. Pukul 13.31 Pihak JNE Pusat membalas email saya agar menghubungi JNE Surabaya dimor 031-8673885.

Dari sini saya sudah kecewa, lagi lagi saya dilempar untuk menghubungi pihak lainnya. Yang saya tanyakan, mengapa pusat tidak meneruskan sendiri permasalahan ini ke JNE Surabaya?

Senin, 17 Mei 2021
Saya mengirim email kembali pukul 09.40, untuk menanyakan kelanjutan permasalahan saya. Saya juga chat Customer Service Shopee untuk permasalahan pick up saya, tetapi pihak shopee menyarankan untuk menunggu email JNE Pusat. Pukul 19.18 JNE Pusat membalas email saya, bahwa permasalahan saya akan dilanjutkan ke Tim terkait dan menunggu konfirmasi untuk Pick up. Akhirnya saya memutuskan untuk menunggu.

Selasa, 18 Mei 2021
Saya tetap menunggu konfirmasi pick up dari JNE. Kemudian saya email kembali bagaimana konfirmasi dari pihak JNE pusat. Akhirnya pukul 17.06 JNE pusat membalas email saya dan menyarankan saya untuk menghubungu JNE Surabaya di 031-99209000. Saya menghubungi nomor JNE Surabaya untuk konfirmasi request pick up saya, tetapi pihak JNE Surabaya mengatakan untuk menunggu besok karena request pick up sudah melewati jam 12 siang.

Rabu, 19 Mei 2021
Saya menunggu kurir JNE untuk datang, ternyata tidak ada kurir yang datang. Sampai pukul 12 siang saya menunggu, tidak ada kurir yang datang. Saya menghubungi kembali JNE Surabaya dan diangkat oleh Customer Service JNE Surabaya laki-laki, dan malah menyuruh saya untuk menghubungi pihak Shopee dan bukan urusan JNE untuk terkait pick up.

Dari sini saya semakin geram, karena koordinasi petugas JNE yang tidak sinkron dan customer service tersebut sempat membentak saya, karena saya bilang sudah menghubungi Shopee beberapa waktu lalu.

Sore sekitar pukul 15.00 saya menghubungi kembali pihak JNE Surabaya dan diangkat oleh Customer Service dan dijawab bahwa permasalahan ini akan diteruskan ke tim terkait antara Shopee dan JNE, dan pick up barang akan di-pick up pasti hari Rabu ini. tapi pihak JNE tidak bisa memastikan jamnya.

Saya sampai hapal nama nama customer service yang mengangkat telepon saya, ada Edward, Panji, Zeva dan ada yang perempuan juga tapi tidak menyebutkan nama. Sampai akhirnya saat malam saya hubungi kembali customer service JNE Surabaya, dan jawabannya mohon ditunggu besok pagi. Bocorannya pasti besok pagi akan di-pick up dan sudah dikoordinasikan dengan pihak Shopee.

Kamis, 20 Mei 2021
Kamis pagi saya masih menunggu pihak JNE, ternyata tidak ada kurir yang datang. Saya menghubungi kembali pihak JNE Surabaya, ternyata masih dengan jawaban sama, masih dikoordinasikan dengan tim terkait dan disuruh menunggu. Akhirnya Kamis sore, saya sewa becak untuk mengangkut sepeda saya untuk dikirimkan ke JNE terdekat dan minta tolong tetangga untuk mengikuti dari belakang dan memonitor pengiriman, ternyata JNE Jl. Nyamplungan dan JNE Jl. KH Mansyur tutup sampai tanggal 24 Mei 2021.

Saya hubungi kembali pihak JNE dikarenakan JNE terdekat tutup. Saya disarankan customer service Zeva untuk membawa barang ke JNE Jl. Rajawali.

Sedangkan tenggat waktu di aplikasi Shopee, pesanan akan dibatalkan otomatis jika tidak dikirimkan tanggal 21 Mei 2021.

Jum’at, 21 Mei 2021
Jum’at sore suami saya pulang dinas, saya meminta bantuan suami untuk mengirimkan paket saya ke JNE Rajawali dan bila ada jasa packing yang sesuai ketentuan pihak JNE silahkan di-packing.

Pukul sekitar 15.30 suami saya membawa sepeda dengan sepeda motor. Bayangkan loh pakai sepeda motor, bayangkan susahnya nyetirnya sendirian dan jarak JNE Rajawali dengan rumah saya kurang lebih 5 KM karena untuk sewa becak lagi, lumayan menghabiskan ongkos lagi.

Sesampainya JNE Rajawali paket saya ditolak karena packing kurang safety, tetapi pihak JNE Rajawali sendiri tidak menyediakan packing, sangat jauh berbeda dengan ulasan beberapa artikel bahwa JNE menyediakan packing.

Akhirnya saya meminta bantuan tetangga untuk mengirimkan kardus lagi dan isolasi untuk packing lagi paket sepeda saya ke suami saya yang sedang di JNE Rajawali. Setelah sesampainya tetangga saya di sana, mereka membantu suami saya untuk packing lagi agar lebih tertutup di pinggir jalan depan lokasi counter JNE Rajawali. Saya telepon JNE Rajawali ternyata nomor teleponnya mati dan tidak bisa.

Akhirnya saya meminta suami untuk memberikan telepon saya ke pihak customer service untuk menanyakan ketentuan packingnya, ternyata pihak Customer Service atas nama Natan tidak ramah dalam menjawab pertanyaan saya. Saya tanyakan aturan terkait packing tercantum dimana kok saya tidak menemukan aturan tersebut di web JNE Pusa? Customer service tersebut hanya bilang, JNE Pusat tidak tahu terkait packing dan JNE Rajawali membuat aturannya sendiri dan ini aturan baru. Sejak kapan pusat dan cabang jalan sendiri sendiri?

Saya sangat sangat kecewa dengan pernyataan ini dan ketidakramahan customer service tersebut kepada suami saya dan saya dalam menjelaskan.

Setelah sepeda saya dipacking ulang, paket sepeda saya antri untuk di proses, dan saat suami saya mau mencetak resi dari Shopee, ternyata pihak JNE Rajawali menghitung ongkos kirim sepeda saya sejumlah 1 juta rupiah. Hebat bukan? ??. Sangat jauh dari persetujuan dengan Shopee sejumlah Rp170.500.

Bayangkan loh, saya jual sepeda saya Rp980.000 dan ongkos kirimnya Rp170.500, dan saya disuruh bayar ongkir 1 juta. Bukannya untung, malah gulung tikar saya. Saat suami saya tanyakan perhitungannya bagaimana, Customer Service tersebut yang atas nama Natan hanya menjelaskan bahwa perhitungan mengikuti volume terbesar setelah ditotal mencapai 80 Kg dan setelah dihitung terbesarnya adalah Rp1 juta. Astaghfirullaaaah saya dari rumah hanya bisa mengelus dada. Super sekali pelayanan JNE ini.

Akhirnya saya telepon ke Customer Service JNE Surabaya dan diangkat atas nama Sapri. Beliau hanya meminta maaf dan mengatakan bahwa ongkir memang sesuai customer service di lapangan. Akhirnya sepeda Phoenix Star indah saya, saya minta suami saya untuk bawa pulang saja dan akhirnya pembeli membatalkan orderannya karena kecewa.

Terima kasih JNE, Anda telah merugikan saya dalam banyak hal mulai dari waktu, fisik, pulsa, ongkos becak muter-muter cari JNE terdekat, packing dan terakhir pembeli saya tidak jadi beli. Tolong lah kami ini orang sudah jangan dibuat susah, apalagi sampai dirugikan begini, kalau memang tidak mampu mempick up tolong beri kepastian dan jangan menyuruh untuk menunggu lagi.

Mohon sekali untuk JNE Pusat, JNE Surabaya, dan JNE Rajawali sekiranya dibaca review ulasan orang-orang di Google yang kecewa dan jangan lupa segera diperbaiki. Tolong hapus saja layanan pick up kalau tidak mampu untuk profesional.

Silahkan eliminasi pegawai-pegawai yang merugikan nama JNE dan membuat kecewa customer. Sekadar informasi, ini adalah terakhir kalinya saya menggunakan jasa pengiriman JNE.

Sekian dan terima kasih.

Cholilatul Zuhriya
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan JNE atas Surat Sdri. Cholilatul Zuhriya

Sehubungan dengan surat pembaca yang telah dimuat di Media Konsumen pada tanggal 22 Mei 2021 berjudul “Mengalami Kerugian Karena Kelalaian...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Waduuuh, ribet sekali. Mending kirim pake mobil travel kali ya, bilang saja ke agennya bayar satu penumpang.
    Kalau pun untuk JNE ukuran sepeda mungkin tidak termasuk fasilitas pick up jadi dari awal sudah repot.
    Semoga ada solusi terbaik dan tak terjadi di kemudian hari.

    • Mana bisa pak? Travel juga tidak bakalan mau, bahkan bayar 4 penumpang pun mungkin jg tidak bisa. Mau ditaruh dimana? Atas mobil?

  • Mau kasih opini.
    1. Seller kurang perhitungan soal estimasi berat, untuk seller yang udah tahu jualan sejak lama, barang yang gede pasti kena volume matrix.
    2. Yang bisa packing biasanya di cabang gan, gak semua agen melayani, karena memang sumber daya terbatas.
    3. Selama ada fitur pick up, seller ya gak ada salah menunggu barang dipick up.
    4. Tapi ada keuntungannya gan, ketika dipick up, nanti ketika dihitung berat aktualnya dicabang, estimasi seller 30kg, dan disana hitung 80kg, bukankah nanti saldo pendapatan seller yany malah kepotong otomatis sebagai subsidi ongkir, kalo ditokopedia begitu saya, kalo kurang, saldo saya yang kepotong, kalo kelebihan, kelebihan akan kembali ke buyer, jadi ada hikmah yang diambil dr gak ada kurir yang pick up.

  • Waduh,pake ekspedisi mmg untung2an ya,tp Alhamdulillah selama pake JNE atau yg lain ga prnh ada kendala... palingan si cepat ,nyampe nya agak kurang cepat sih.. hehe

  • Mungkin masalah permintaan pickup yg lama, ditunda-tunda, dan dioper-oper itu karena pihak terkait males/tidak sepadan untuk melakukan pickup karena barangnya besar berupa sepeda dan pihak ekspedisi yg pickup pakai sepeda motor, pihak seller saja bilang gini: "Bayangkan loh pakai sepeda motor, bayangkan susahnya nyetirnya sendirian dan jarak JNE Rajawali dengan rumah saya kurang lebih 5 KM"

    Apalagi pihak ekspedisi kan sekalian pickup banyak paket lainnya dari pelanggan lain.

    Memang layanan ambil paket dari ekspedisi terkadang mengecewakan, saya juga pernah mengalaminya, tapi tidak sampai sebegitu ngototnya karena saya butuh cepet dan akhirnya mengantar sendiri ke kantor ekspedisi, tapi dalam kasus ini kan yg paling bikin kesel penulis SP adalah ongkir ternyata tidak sesuai ekspektasi, karena kena volume dengan tarif sampai 1jt.

    Kalau saja seller sejak awal benar menghitung ongkir, dan sudah dapat perkiraan ongkir 1jt, saya yakin sejak awal gk akan ngotot pakai JNE, karena ongkir dan harga sepeda tidak sepadan sejak awal,, atau seller mengupayakan agar sepeda dibongkar untuk mengurangi volume,, tidak bisa menyalahkan perhitungan ongkir di marketplace karena itu sesuai input dari seller, ada form isian Ukuran Paket berupa Lebar x Panjang x Tinggi, itulah yg disebut volume, atau simple isi sesuai persamaan saja, misal isi beratnya 80kg, meski ketika ditimbang beratnya cuma 20kg, soal ini perlu dikonsultasikan ke pihak ekspedisi di lapangan.

    Yah, gimana lagi, jadikan pengalaman saja, saya juga sudah lama jualan online, dan tidak bisa berharap banyak soal fitur pickup.

    Saya pernah trial coba jadi kurir salah satu ekspedisi, karena teman saya jadi koordinator ekspedisi tersebut, hasilnya tidak semudah yg dibayangkan, setelah itu saya bisa memaklumi jika ada kurangnya pelayanan yg dilakukan kurir, sebelumnya saya termasuk galak juga jika layanan ekspedisi ampas,, dan sejauh pengalaman saya, semua penyedia jasa ekspedisi kurang lebihnya sama saja, akan delay pada waktunya, akan cepat pada waktunya, tidak ada yg sempurna.

    • @Lukmanul_Hakim
      Wkwkwkwkwk lucu anda ini. Membandingkan jasa ekspedisi dengan customer. Itu mindset pengusaha kecil kalau seperti itu. Kalau namanya perusahaan ekspedisi ya tugasnya mengangkut barang, kalau ngangkut ayam namanya bakul ayam. ??

      Mohon maaf ini saya terakhir balas komentar anda ya,setelah saya baca beberapa postingan disini ternyata anda ini salah satu Team Komentator Juliters yang nyespam beberapa postingan keluhan beberapa orang. Memang sepertinya hobby anda mencari celah untuk julit dan ternyata komentar anda selalu menggebu-gebu untuk menjatuhkan orang. Saran saya kurang kurangin dosa ya pak. Perbanyak berkarya atau kegiatan positif lainnya kalau memang banyak waktu luang.

      Pihak JNE sendiri yang saya komplain sudah menghubungi saya untuk meminta maaf sebesar besarnya dan mengakui kesalahannya. Jadi mending anda cari postingan lain yg sekiranya lebih seru untuk di julitin lagi ??

      • Maaf jika menurut Anda saya demikian, tapi tidak ada niat dan maksud saya seperti itu, semua komentar saya murni subjektif, saya netral.

        Wajar jika pihak penyedia layanan melakukan apa yg Anda sebutkan (minta maaf yg sebesar-besarnya), sedangkan saya tidak ada afiliasi apa pun dengan pihak JNE, saya hanya pernah sekali mencoba jadi kurir karena kawan saya salah satu koordinator di salah satu penyedia jasa ekspedisi, dan itu tidak mudah.

        Makanya saya melihat dari berbagau sudut pandang, termasuk dari sisi kurir.

        Mungkin pihak terkait memang ada rasa malas melakukan pickup karena menganggap barang yg akan dipickup adalah sepeda utuh yg ukurannya besar, sementara kurir melakukan pickup menggunakan sepeda motor dan harus keliling lagi mempickup barang customer lainnya.

        Cara Anda ngomong ke saya di atas dan di SP lain yg saya komentari itu menunjukkan sifat Anda, makanya saya pernah bilang mungkin pihak terkait JNE yg membentak itu memang terpucu arogansi omongan cutomer sendiri, namanya juga manusia, dan wajar juga custoner naik pitam karena masalah yg dialaminya terkait layanan yg mengecewakan.

        Anda tidak sadar, komentar yg Anda tulis ke saya itu ngatain saya juga jadinya.

      • Anda bilang "Mohon maaf ini saya terakhir balas komentar anda ya", jadi tolong pegang kata-kata Anda, karena saya tidak ingin berdebat dengan Anda.

  • Hahaha JNE koplak, udah tinggalin aja expedisi gak profesional gitu, udah lama banget gak pernah pakai JNE lagi...
    Buat JNE lambat laun kalau kalian tidak mau berbenah dengan sistem dan orang orang seperti itu terus, kalian akan tenggelam...

  • Hallo kak...yang sabar ya kak...saya ngerti banget perasaan kakak...saya juga seller d marketplace...g cm 1x udah berkali-kali request pick up jne g pernah diambiL...tlp cs jne malah suruh tunggu 3x24 jam...padahal batas respon kirim barang marketplace 2hr ajah...sebagai seller...g mgkn jg nganterin barang satu²...soalnya aktifin byk jasa kirim...yg lain ok² ajah mau pick up...meskipun kadang 1 paket...dan yg lain lebih tertib sesuai jadwal pick up...karena kLo lewat jam pick up bakal kena denda...tapi JNE emang g konsisten...udah kerja sama dg ecommerce...menyediakan layanan pick up tapi malah g dipick up...tau banget perasaan kakak sebagai seller...soalnya kita jualan d ecommerce jg kena biaya layanan &sebagainya...jadi sudah sewajarnya berhak dapat fasilitas yg memang sudah disediakan...dalam kasus ini pick up,..kalau memang tidak mau pick up...non aktifkan saja pilihan pick up mereka...tulis cm drop ajah...seharusnya pihak ekspedisi berkomitmen menjaga kualitas mereka...Sukses ya kak...semoga usahanya lancar & barokah...

  • Wah ini kasusnya sama dengan yg saya alami baru2 ini.
    Mau jual air cooler di Shopee, pengiriman dgn JTR dan pilih pickup dgn alasan yg sama, nggak ada yg bisa drop off barang ke counter.
    Sudah lewat dari tanggal dan jam pickup yg tertulis di web, tp blm ada yg pickup. Nggak ada konfirmasi apa2 juga.
    Setiap hari saya tanya Shopee, CS yg jawab cuma basa basi aja dan cuma disuruh tunggu, katanya akan dikonfirmasi, dimaksimalkan, dibantu, dilaporkan, dan segala macam istilah2 manis. Bayangkan aja, setiap hari saya tanya jawabannya sama disuruh tunggu 1x24 jam. Tapi sampai 6 hari barang belum dipickup. Masih nggak ada kabar apa2, customer dibiarkan menunggu-nunggu. Kalau saya nggak komplen mgkn akan dibiarkan saja sampai emtah kapan. Itu juga mereka baru buat laporannya di hari ke 5 setelah saya push terus. Tapi apa gunanya laporan kalau nggak benar2 ditindak lanjuti kan?
    Akhirnya saya tanya ke JNE, katanya blm ada laporan dari Shopee dan akan konfirmasi dulu. Jadi kaya dilempar2, makin nggak jelas. Akhirnya kata CS JNE akan dipickup dalam waktu 3 jam. Ternyata masih zonk hahaha... sama aja ini JNE dan Shopee.
    Saya udah nggak tau mau tanya ke mana lagi, karena jawaban kedua pihak tsb selalu mengambang, nggak ada kejelasa.
    Singkat cerita setelah 7 hari baru datang itu orang dari JNE utk pickup, tapi datangnya naik motor padahal barangnya besar. Dan harusnya sudah ada keterangan ukuran barangnya ya.
    Huuuh... kalau udah baca ini duluan pasti saya nggak akan pilih JNE. Buang2 waktu dan tenaga. Kalau mereka nggak sanggup pickup harusnya nggak usah dikasi pilihan pickup.
    Dan setidaknya kasi kabar gitu kalau belum bisa datang pickup, supaya kita nggak bingung dan menunggu2 kapan datangnya.
    Kapok deh...

  • Saya juga mengalaminya. tanggal 12 agustus 2023 saya telp ke call center JNE jam 11.30 wib untuk booking pick up dengan kode booking 0003440 pengiriman dari lampung dengan paket sebanyak 5 paket berat lebih dari 20kg. informasinya maksimal 2 jam setengah setelah telp kurir akan datang. ditunggu2 sampai jam 2 lebih belum ada yg konfirmasi mau datang. saya tlp lagi ke call center dgn jawaban akan dibantu sampaikan ke pihak kurir. ditunggu lagi sampe jam 4 sore belum ada konfirmasi juga. saya telp lagi call center dengan jawaban yang sama dan malah dapet kode booking baru 00003441. masih saya tahan marah saya masih sabar. ditunggu lagi sampe jam 18.30 belum datang juga, saya tlp lagi dpt jawaban yang sama saya marah ke call center tetap tidak ada hasil apa2. daan akhirnya saya kunjungi ke agen ternyata sudah tutup. kalo memang ngga bisa pick up harusnya bilang dari awal jadi ga harus saya tunggu sia2. padahal itu paket urgent harus di kirim dihari yg sama karena. waktu saya terbuang percuma hanya untuk menunggu kurir JNE yg ga datang2. mohon dipelayanannya lebih diperbaiki lagi.

    betul apa kata mereka yg komplain, gimana JNE ga kalah saing ama expedisi yg baru lahir, pelayanannya bagus, harga murah, pengiriman cepat pula