Surat Pembaca

Penagihan Tidak sesuai SOP dan Rincian Tagihan yang Tidak Jelas

Saya ada nasabah BNI dengan nomor kartu 542640******8242 atas nama Deniardi Winata. Di sini saya mau meminta kejelasan BNI perihal tagihan saya, yang mana nominal tagihannya berubah tanpa ada perincian. Saya memiliki kartu kredit BNI dengan limit sebesar Rp 7,500,000.

Kronologi: Saya mendapat telepon dari BNI menjelaskan bahwa tagihan saya sebesar Rp 9,600,000 berikut bunga keterlambatan selama lebih dari 1 tahun, yang mana bisa diselesaikan dengan program restrukturisasi yaitu pembayaran langsung lunas Rp 7,500,000 atau cicilan sebesar Rp 403,000 selama 24 kali.

Saat itu saya memilih program cicilan. Sudah saya bayarkan beberapa kali, sekitar 3 atau 4 kali sampai akhirnya saya ada telat bayar dan mendapat penagihan yang luar biasa ajaib. Semenjak itu saya tidak mau bayarkan tagihan saya sampai. Berikut saya posting penagihannya.


Saya disumpahin mati oleh pihak BNI, lalu bawa surat kematian ke kantor pusat, setelah itu nomor saya diblokir oleh kolektor tersebut.

Lalu setelah beberapa bulan kemudian datang kolektor BNI ke rumah saya dengan nama Pak Gultom dan memberi info bahwa tagihan sebesar Rp 11,800,000 sekian, entah darimana asalnya angka itu. Saya meminta perincian total pokok hutang saya dan total denda saya, namun tidak bisa dijelaskan, hanya bisa berkata ini angka sudah dari pusat pak. Dan saya meminta atasannya untuk menghubungi saya, nama atasannya adalah Bu Delfi.

Lalu saya dihubungi lagi oleh kolektor lainnya dikasih keringanan, cicilan Rp 8,500,000 dibayar lunas 5 kali atau Rp 7,000,000 dibayar lunas. Wah hebat sekali ini Bank BNI, angka dari mana asalnya bisa diubah-ubah seenak hati. Di sini saya masih usaha nego dan bilang ya kalau begitu saya lanjutkan cicilan saya saja. Namun kolektor tersebut bersikeras bahwa tidak bisa. Bapak cek saja langsung.


Tujuan saya posting di sini adalah ingin menyampaikan keluhan saya terhadap penagihan Bank BNI dan ketikmampuan Bank BNI memberikan kejelasan perihal perincinan tagihan nasabahnya.

Sekian dan terima kasih.

Deniardi Winata
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Dih lucuu,
    Kan tiap bulan dapat rincian tagihan.

    Lagi mempermalukan diri sendiri kah ?

    Dikira uang nenek moyang sampe bertahun tahun tidak dibayar.

    Pada akhirnya paling ane dibilang DC yee kann...
    Biasaaaa laaahhhh

    • Kok lucu ya...
      Ini yang namanya galakan yang ngutang dari pada pemberi utang. Kelihatan banget nggak ada itikad baik untuk bayar. Merasa bangga DC gagal nagih. Sendiri bikin aturan bayar seenaknya. Angka berubah karena bunga berbunga, denda berdenda, sudah diberikan fasilitas restrukturisasi dua kali tapi nggak komit. Bayar seenaknya, sampai nggak ingat bayar berapa kali. Gimana nggak emosi si DC.
      Sekarang mempermalukan diri sendiri di sini.
      Aloha...

      • Aloha juga. Belajar soal restruktur dulu makanya tong. Belajar suku bunga bank juga sana. Bunga kartu kredit 3% dihitung dari total tagihan ke tagihan sekarang ga masuk di akal makanya diprotes. Tong tong jadi DC belajar dulu makanya.

    • Klo di liat dari casenya ya si penulis yang salah........ udah di kasih kesempatan restrukturisasi masih aja mangkir dari kèwajiban, niatnya mau komplain ke bni tapi malah permalukan diri sendiri wkwkwkwkwkwk

    • Tong kosong nyaring bunyinya cuma bisa komen ga tau kronologisnya. Rincian tagihan sudah mati setelah kqrtu direstruktur sana belajar lagi. Hush2.

      • ? dia ngamuk2x ? mau tagihan udah mati tapi cicilan restrukturnya ya di bayar rutin pake duit bukan pake curhat apalagi ngeles, di kira bank bni punya bapak moyang lo ??

  • Telat 1 tahun, kayak hamil ya? Diberi keringanan, bayar lunas apa nyicil, maunya nyicil ya sudah. Eh telat lagi, ditagih malah marah2. Makanya KB!. Terserahlah mau dibilang dc atau penyuluh bkkbn oke saja.

    • Saya sarankan Anda mati saja, pak Deni. Anda ini sampah, tidak pantas hidup. Jadi beban keluarga dan masyarakat. bank adalah lembaga penyalur pinjaman yang dikumpulkan dari dana masyarakat dan mendapat return berupa bunga/bagi hasil. Dengan adanya Anda roda ekonomi menjadi terhambat. anda gagal bayar, harus sewa dc buat nagih. Biaya lagi. Bank ga dpt pelunasan, bank harus ganti ruhi ke penabung. Secara tidak langsung anda merugikan penabung yang notavene adalah masyarakat juga.
      Saya rasa mati lebih baik buat Anda daripada hidup menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat.
      Salam

      • Gak gitu juga anda berkomentarnya. Doakan itu yang baik2 biar kita juga dapat energi positifnya.

        Mudah2an TS selesai masalahnya dan @Angga terbebas dari masalah seperti TS.

      • Saran yang baik gan. Tapi sepertinya Insya Allah keluarga anda dahulu yang mati gan. Terima kasih

    • Bukan gan, anda bukan Dc melainkan hanya orang kepo yang nganggur dan suka komentar di setiap keluhan orang.

      • Mungkin dia pengangguran sehingga punya waktu banyak utk koment.
        Bagaimana kalau dia pengangguran tapi tidak punya hutang?

        Kalah telak dong anda sama pengangguran.

  • Gimana kalo judulnya diganti POV.
    POV nasabah
    Penagihan Tidak sesuai SOP dan Rincian Tagihan yang Tidak Jelas
    POV Bank
    Pembayaran tidak sesuai SOP, Tagihan udah Dikurangi pembayaran Tidak Jelas?

  • Udah buruan jual motor, kulkas, atau apalah buat bayar semua tagihan. Makin sering anda ingkar dan makin sering tidak bayar, otomatis tagihan akan numpuk gak habis-habis. Pada posisi ini saya nilai anda yang salah.

    • Saran bagus sekali, untuk apa saya mengajukan restruktur kalau tidak ingin dilunaskan? Sekian.

  • Apakah ini orang yang sama?
    https://mediakonsumen.com/author/denigissel

    Andai kata orang yang sama, saya yakin TS tahu sekali konsekuensinya apabila hutang tidak dibayar. Sebelumnya TS sudah bermasalah dengan:
    1. Kredit Pintar
    2. Cash Cepat
    3. Kredit Pintar and Shopintar
    4. BCA
    5. BNI

    Apakah sebegitu beratnya masalah keuangan TS atau TS yang tidak bisa mengatur pengeluaran sehingga harus selalu berhubungan dengan institusi keuangan dan selalu gagal bayar?. Bagusnya TS jual saja barang2 yang ada dirumah. Mulai hidup lagi dari 0, dari pada dikejar2 DC.

    Hidup tanpa hutang itu enak loh. Tidur nyenyak walaupun hanya makan dengan tempe dan tahu. Coba deh kalau gak percaya......

    • Betul sekali. Makanya sisini hutang mau diselesaikan. Saya disini posting keluhan dan mencari solusi, bukan mencari komentar kalian. Alhamdulilah berkat media konsumen dapat jalan tengah sehingga tagihan yang saya posting sebelumnya susah dibayar dan terlesaikan.

      • Tujuan menulis di MK bukannya LARI DARI HUTANG kann? Seharusnya judulnya bukan "Penagihan Tidak sesuai SOP dan Rincian Tagihan yang Tidak Jelas" tapi
        BAGAIMANA CARANYA LARI DARI HUTANG BIAR AMAN.
        Satu2nya jalan adalah BERANI datang ke KCU BNI mana aja dan Selesaikan.

        • Wkwkw.
          Sudah kebangetan pusing gagal bayar hutang kayanya bawaannya emosi terus.

          Sabar, tetap putus asa. Jangan semangat yah!

          Yuk cari hutang lagi agar bisa nulis lagi MK.
          Ditunggu cerita gagal bayar nya lagi kakaaa..

  • Kak,, gimana cara mengaktifkan kuota lokal? Soalnya sudah pakai cek lokasi tidak ada pemberitahuan, sudah mengirim SMS ke 363 sama tidak ada respon. Itu gimana caranya kak?

  • Hadeh mansuia sok pintar satu lagi. Untuk apa anda ke KCU BNI jika anda punya contact Head Collectionnya langsung. Mikir pak baru ngomong.

  • Wakaka, baper bener nih TS.
    Model2 kalo di beri nasihat orang tuanya, dianya marah2 sampai jalan msh marah2.

    Tapi model yang penakut juga, minta solusi datang ke kantorlah, bukan pamer kesusahan di MK.

    Btw, saya ngangur pak, tapi punya uang walau kecil, tapi gak punya tunggakan.
    Canda tunggakan.

  • Terima kasih Media Konsumen, satu lagi masalah sudah terselesaikan. Pihak BNI sudah meminta maaf dan proses restruktur mulai kembali berjalan per tanggal 29 Mei 2021 yang akan diproses oleh Head Collection atas nama Bu Delfi.

    Untuk pengguna Media Konsumen, janganlah takut untuk menyampaikan keluhan anda, dan tidak perlu mendengarkan netizen yang berkomentar miring di kolom komentar anda. Mereka hanyalah tukang nyinyir yang hanya bisa berkomentar.

    Semoga keluhan anda ditanggapi oleh pihak yang bersangkutan dan masalah cepat terselasaikan.