Tanggapan Smartfren untuk Bapak Erwin
Yth. Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com, Sehubungan dengan keluhan dari Bapak Erwin asal Jakarta Selatan, yang dimuat di MediaKonsumen.com pada kolom...
Baca Selengkapnya
Saya adalah pengguna provider SmartFren yang sudah cukup lama. Nomor saya 08821323**** dan terdaftar sebagai layanan pascabayar, karena kartu hilang dan harus dijadikan pascabayar saat diaktifkan kembali. Saat ini saya tetap menggunakan Provider ini karena nomornya terhubung dengan aplikasi penting.
Limit pascabayar saya hanya Rp100.000,- saja. Namun saat ini saya mendapatkan tagihan sebesar Rp144.032,25. Tentu saya heran dengan tagihan tersebut, karena saya tidak menggunakan paket internet, telepon maupun SMS-nya dan biasanya hanya membayar Rp25.000/bulan sesuai dengan perjanjian.
Pada tanggal 27 Mei 2021 saya melaporkan ke CS Smartfren melalui layanan Live Chat. Awalnya info dari CS tersebut bahwa saya menggunakan internet tanpa kuota. Saya semakin heran karena kartu Smartfren sedang tidak saya pasang, jika dipasang pun tidak saya gunakan.
Setelah lama berdebat dengan CS tersebut, kemudian dia mengkoreksi informasinya kalau tagihan tersebut dikarenakan ada pembelian paket kuota. Bukankah limit saya hanya Rp100.000 saja? Kenapa ada pembelian paket yang tidak saya lakukan? Di aplikasi Smartfren-nya juga limit tidak bulat Rp.100.000 (biasanya suka -Rp.6). Jadi mustahil bisa beli paket yang Rp100.000 lebih karena limit tidak cukup.
Kemudian CS membuatkan laporan atas keluhan saya dengan nomor laporan: 2021052742809020. Pada tanggal 28 Mei 2021 saya terima panggilan (hanya misscall) 1 detik saja dari nomor 088813311** yang saya pikir dari layanan Smartfren, tapi hanya misscall saja 1 detik. Tidak lama saya dari itu saya terima email dari Smartfren Customer Care yang menginfokan hasil laporan kalau tagihan sudah sesuai.
Saya sangat kecewa dengan tindakan Smartfren ini yang kesannya tidak mau menyelesaikan permasalahan dan ingin segera menutupnya tanpa solusi. Semoga dengan adanya artikel ini pihak Smartfren bisa lebih sadar diri akan pentingnya pelayanan baik dan menerima keluhan dari customer-nya serta menyelesaikan laporan dengan benar. Bukan hanya cek-cek di sistem saja, karena kalau hanya cek tanpa ditelusuri lebih dalam, tentu hasilnya akan sama.
Saya sudah berniat untuk menutup nomor, saya kapok dan takut mengalami hal yang sama di kemudian hari. Kebetulan saya sedang isolasi dan tidak dapat ke Galeri Smartfren. Ternyata penutupan tetap harus ke Galeri Smartfren, sedangkan provider lain juga sudah bisa online untuk menutup layanan pascabayar. Dari sini juga sudah terlihat betapa nomotonnya layanan provider yang satu ini, tidak mau berkembang serta menyesuaikan keadaan, sangat disayangkan.
Erwin Ginanjar
Jakarta Selatan
Yth. Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com, Sehubungan dengan keluhan dari Bapak Erwin asal Jakarta Selatan, yang dimuat di MediaKonsumen.com pada kolom...
Baca Selengkapnya
Komentar
siang kak, maaf bgt buat kendalanya ya. keluhan kakak udah mimin bantu sampaikan ke tim nih kak un… https://t.co/K1uBbVXhcP
Tidak pernah beli, cm dulu beli kartu prabayar trus memang diganti jadi layanan pascabayar
Oke
@smartfrencare Wah, koq gini ya @smartfrenworld yang iklan migrasi ke pasca nya sering muncul.
Jad… https://t.co/vWoogo9vum
@smartfrencare Makanya, saya gak tertarik sama tuh promosi²nya si smartfren. Ujung²nya nyesel.
Saya pengguna pasca bayar Smartfren paket data 75 ribuan limit 100 rb. Pada waktu ahkir bulan kaget tagihan 99 rb padahal tidak ada penggunaan data lainnya karena sudah unlimited. Saya g tau penyebabnya apa dan akan saya bayarkan kemungkinan bulan depan sudah normal lagi. Namun tiba2 setiap hari saya menerima SMS kalo pulsa saya tidak cukup untuk mendaftar reg2 langganan musik apa gitu, awalnya saya kira dari SIM card satunya lagi simpati. Dan ternyata itu dari pihak ketiga rekanan smart fren. Di SMS yg tidak pernah saya buka ada keterangan pendaftaran langganan musik/komedi telah berhasil. Padahal saya sekalipun tidak pernah mendaftar konten tersebut. Sedangkan tagihan terus muncul disuruh bayar ke galeri terdekat. Saya minta nomor galeri tersebut satu Minggu baru dikasi. Dan ketika saya telp tidak ada yg jawab. Sedangkan saya sendiri waktu jam kantor tidak bisa meninggalkan tempat kerja. Dan sekarang bulan September. Mohon solusinya.... Fyi dulu waktu pendaftaran saya disuruh bayar 100 rb jikalau nanti berhenti pemakaian bisa dipake pembayaran terakhir. Namun sampai sekarang masih ditagih.... Mohon penjelasannya