Tanggapan Telkomsel atas Surat Bapak Mhd. Afif
Merujuk pada surat pembaca di Mediakonsumen.com pada tanggal 16 Juni 2021 oleh Bapak Mhd. Afif mengenai penjelasan Telkomsel untuk gangguan...
Baca Selengkapnya
Pergantian dewan komisaris dan direksi PT. Telkom, Tbk belakangan ini yang menjadi sorotan publik. Diharapkan dapat membawa arus perubahan kinerja Telkom sendiri termasuk juga semua anak perusahaan Telkom yang salah satunya adalah Telkomsel. Karena orang orang yang ditunjuk menduduki posisi tersebut sangat memiliki pengalaman dibidang komunikasi dan konten digital.
Sebagai salah satu anak perusahaan PT. Telkom Tbk, Telkomsel justru memiliki kinerja yang berbanding terbalik dari harapan di atas, dimana kinerja Telkomsel saat ini menunjukkan tingkat penurunan kepercayaan pelanggan terhadap layanan yang diberikan.
Saya merupakan pelanggan Telkomsel dengan nomor 081 281 000 7** atas nama Mhd Afif, saat ini berada di daerah Kecamatan Gambir Jakarta Pusat. Melalu media ini dapat saya sampaikan beberapa hal yang menjadi keluhan saya sebagai pelanggan terhadap layanan yang diberikan oleh Telkomsel:
Demikian komplain ini saya sampaikan, dengan harapan pihak Telkomsel dapat memberikan klarifikasi yang jelas terhadap permasalahan yang terjadi pada tanggal 14 Juni 2021. Terima kasih.
Mhd. Afif
Matraman, Jakarta Timur
Merujuk pada surat pembaca di Mediakonsumen.com pada tanggal 16 Juni 2021 oleh Bapak Mhd. Afif mengenai penjelasan Telkomsel untuk gangguan...
Baca Selengkapnya
Komentar
Masih mending Mas, di Jakarta. Banyak alternatif saat gangguan tak terduga terjadi.
Lha, saya sudah sangat sering gangguan terjadi tanpa info sebelumnya. Apalagi saat mati lampu terjadi, sinyal ikutan hilang.
1. gangguan jaringan tersebut disengaja(terjadwal) atau tidak disengaja?
kalau tidak disengaja, dan memang jaringan anda langsung putus, bagaimana caranya telkomsel bisa kontak anda? dimana jaringan anda tidak tersedia?
apabila disebutnya gangguan jaringan, maka hal tersebut TIDAK direncanakan, dalam arti telkomsel tidak bisa menginformasikan sebelumnya
2. lebih menunjukkan bahwa memang kejadian TIDAK disengaja
3. kalau merasa dirugikan silahkan dituntut saja, melalui jalur hukum, karena surat media konsumen tidak mengikat apa pun, dan jelas anda tidak mungkin menyebutkan kerugian materi anda yang saya yakin amat banyak di sini kan? harus anda komunikasikan langsung melalui penengah seperti pengacara
4. ya setuju2 saja kalau poin ini, tapi perhitungan kerugian seperti apakah? kerugian setiap orang pasti beda, yang dari surat ini saja saya merasakan anda mengalami kerugian yang sangat besar, karena menulis surat seperti ini.
saran saya, di jaman saat ini hampir seluruh smartphone yang flagship sudah memiliki dual sim feature, dimana anda bisa memanfaatkan nomor selain telkomsel untuk berkomunikasi dan internet. kalau tidak mau memakai dual sim/tidak bisa, coba pasang wifi untuk berkomunikasi.
intinya banyak cara untuk dengan kata anda, memitigasi resiko kerugian anda, karena kita harus jadi smart consumer, yang tidak hanya berserah nasib dan keuntungan pada orang-orang tertentu saja. apabila memang internet dan komunikasi adalah hal yang vital bagi hidup dan pekerjaan anda, jelas hal tersebut harus menjadi pertimbangan besar.
bukan berarti kita tidak boleh menuntut ya, untuk layanan dan support yang lebih baik, dalam arti juga apabila hal-hal tersebut sudah terjadi(apa pun bisa terjadi, namanya jg tidak disengaja), bagaimana pun kita sendiri sudah dirugikan terlebih dahulu, maka dari itu lebih baik mempunyai back up, karena komunikasi dan internet memang penting
Mhn maaf mas bro,sy komplain ke pihak telkomsel,jadi jawaban yg saya tunggu dr telkomsel, bukan dari mas bro,...
surat pembaca media konsumen merupakan surat terbuka, apabila anda tidak mengharapkan interaksi dari pihak selain telkomsel, alangkah baiknya anda menulis surat secara langsung kepada telkomsel, dan kalau memang berani dan merasa dirugikan langsung saja sewa pengacara, terimakasih
lagian lu Van sok iye banget sih jadi orang. Semua jg tau ini surat terbuka dan semua orang bisa berinteraksi ngasih jawaban atau solusi, masalahnya orang2 termasuk gw udah pada bosan ngeliat lu lagi lu lagi yg comment. Mending commentnya bisa ngasih solusi tapi banyakan nyinyir dan sok iye. udah gih sono cari kesibukan lain, begaul biar nambah wawasan dan nggak kayak dalam tempurung ngerasa paling ok.
oke, terus komen mu ini termasuk apa? bukan nyinyir?
solusi apa yang kamu beri?
saya baru tau klo kerjaanmu itu kasih komen aja semua masalah orang, tapi tdk ada solusi, lagi cari popularitas y bro, biar lo dikenal,...mending lo cari aja disana popularitas dipasar kramat jati,....banyak tuh disana
Ivaaaannnn... dicariin nenek lo noh. Duh ni bocil ya neneknya sakit bukannya diurusin malah sibuk komen dimari. Dasar cucu durhaka lu Van. Hadeuuhhh
BUMN keren
Sama sy jg kecewA dengan pelayananya ketika kartu sim sy ga rusak ternyata tidak bisa lagi, ga di jelaskan kenapa, payah
saya juga mengalami nya, dan menurut saya sepertinya memang gangguan yang terjadi dadakan. jika terjadinya rutin dan berkelanjutan serta berulang-ulang mungkin baru diajukan gugatan, tapi kalau cuma sekali ini mungkin bisa "dimaafkan"
*katak dalam tempurung
saya jg pelanggan hallo dan kartu as,dan saya tinggal di daerah tambora
malah jaringan di rumah saya skg susah,biasanya selalu full sinyal bar kl dalem kamar
tp sejak mereka meluncurkan 5g dr situ lah mulai sinyal di tmpt saya mulai lemah,kadang malah tidak ada sama sekali.
dan sampai saat ini masih lemah sinyal
Ada kasus juga bahwa kartu offline dapat melakukan pembelian paket tampa request dari user. Sangat jelas ini ada indikasi bahwa jaringan mereka sedang di RETAS/SADAP/HACK. sistemnya seperti sulit di kontrol. bahkan internal team meraka tak mengetahu itu dengan alasan sudah seperti itu. Dan mereka tak dapat mengauditnya. Jelas hal ini VATALITY jika sistem dapat di retas oleh oknum atau kelompok tertentu.
Namun sekarang bisa jadi cuman Telkomsel saja paling jarang menanggapi surat pembaca. om DennySiregar Saja stack. Telkomsel merasa di atas angin terus. bergerak triki sejak ganti logo.