Surat Pembaca

Bank BRI Tidak Profesional

Bank BRI tidak profesional, setidaknya itu yang saya rasakan. Berawal ketika tanggal 26 April 2021 saya mendapat WA dari Bank BRI, tentang terkirim dan diterimanya kartu kredit bisnis saya oleh security a.n. Doni. Padahal di kantor saya tidak ada security a.n. Doni, dan saya tidak merasa melakukan pengajuan kartu kredit.

Kemudian saya menelpon call center BRI dan info yang saya dapatkan karena perusahaan saya bekerja sama dengan Bank BRI, maka dibuatkan kartu kredit BRI. Laluu saya komplain karena di kantor saya tidak ada yang bernama Doni. Jawaban CS, akan dicek maksimal 20 hari kerja.

Setelah lebih dari 20 hari, saya telepon kembali ke CS, tapi masih tidak ada solusi atas kartu kredit saya yang diterima oleh orang yang tidak saya kenal. Lalu diberikan opsi untuk mengajukan ulang atau kirim ulang ke alamat berbeda, yaitu ke rumah, dengan syarat ada biayanya Rp50 ribu dan harus membuat surat kuasa bermaterai.

Saya memilih untuk opsi kirim ulang ke alamat rumah, dengan membayar biaya kirim ulang Rp50 ribu dan Rp15 ribu biaya cetak tagihan. Saya juga sudah membuat surat kuasa bermaterai. Namun setelah itu, ternyata kartu kredit BRI saya tan kunjung datang. Saya pun kembali telepon ke CS BRI dan lagi-lagi saya kaget, karena kartu saya sudah diterima oleh security a.n. Rahman.

Anehnya di rumah saya tidak ada security, dan tetangga saya tidak ada yang bernama Rahman. Lebih anehnya lagi, kenapa kartu itu bisa diterima? Padahal saya membuat surat kuasa untuk istri saya, dan setiap hari istri saya ada di rumah.

Lalu saya melakukan pelaporan kembali bahwa saya tidak mengenal penerima dan di rumah saya tidak ada security. Saya tanya menggunakan kurir apa? Kenapa Bank BRI plat merah malah kayak gini? Parahnya kartu kredit itu diterima oleh orang yang tidak saya kenal, dan lucunya lagi diterima oleh security, padahal tidak ada security di rumah saya. CS TDK menjawab dan berkata akan dilakukan investigasi. No pengaduan: 35176430, saya lupa nomor pengaduan sebelumnya.

Lalu saya menunggu kembali, dan saya telepon kembali. Info dari CS katanya masalah tsb sudah selesai karena kartu sudah diterima. Saya kaget. Saya minta hasil investigasinya, bukti tanda terima dll, tapi CS mengatakan akan dicek ulang dan diberi nomor laporan baru. Padahal saya SDH membayar biaya Rp50 ribu (biaya kirim ulang) + Rp15 ribu (biaya cetak). Nomor laporan terakhir saya: 35377041.

Lalu tadi saya telepon juga masih belum ada update. Jadi bagaimana bisa bank sebesar Bank BRI tidak seprofesional ini? Giliran tagihan bisa sampai, kenapa kartu saya tidak sampai? Ada apa sebenarnya? Kurir apa yang dipakai? Sampai melakukan hal yang fatal kayak gini. Saya membuat surat kuasa, untuk apa? Tolong ditanggapi!

Iboy Gallant Zulkarnain
Depok, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Menurut saya ini ulah si kurir (oknum) yang mager alias malas gerak. Dan lucunya BRI tidak ada upaya perbaikan kualitas, buktinya tidak ada tindak lanjut. Lucunya, tagihan datang ke alamat, tapi kartu itu sendiri tidak datang datang, jadi siapa yang mengaktifkan?
    Lucu parah, ngakak sebelum ngakak dilarang.

    • Iya bang, soal,a tepat di depan saya itu si kurir lagi milah2 rekening koran / dokumen.
      Kata,a klo rekening koran CC bisa nanti, yg harus sampe hari itu adalah dokumen.
      Nah, antara amplop tagihan sama kartu yg di kirim ini sama format,a, maka,a mungkin di anggap rekening koran juga jadilah di entarin.

  • Klo kartu tidak sampai juga setelah 1 bulan apa bisa kita ajukan pembatalan pembuatan kartu kredit. Dgn alasan tidak percaya lagi dengan bank tersebut?