Mengapa Ganti SIM Card Indosat yang Hilang Harus Bayar 110 Ribu?

Tadi siang saya mengganti kartu Indosat istri saya nomor 0857-1460**** yang hilang karena HP terjatuh, di Gerai Indosat Cempaka Putih. Waktu mau mengganti, diminta surat kehilangan dari kepolisian yang sudah saya miliki dan disuruh membeli paket internet Rp100 ribu (Rp110 ribu dengan pajak) juga diminta membayar dengan cash.

Semua saya turuti dengan harapan bisa segera mendapatkan nomor yang lama. Selain itu, saya diinformasikan juga bahwa kartu hanya bisa dipakai 1×24 jam atau keesokan harinya dan permintaan penggantian kartu ini adalah pengajuan. Yang menurut saya aneh dan tidak perlu dibilang, karena memang pengajuan kok.

Paket Internet yang saya bayar dijelaskan akan aktif tanggal 29 Juli 2021, karena paket internet yang ada di nomor istri saya yang hilang masih akan berakhir tanggal 30 Juli 2021. Tapi saya bingung juga, apakah bisa paket internet dimundurkan pembeliannya? Kemudian dinyatakan juga secara lisan bahwa kartu yang baru adalah prabayar. Menurut saya aneh juga, karena memang kartu tersebut adalah kartu prabayar dari awal.

Sampai saat ini, kartu pengganti belum bisa dipakai, padahal sudah keesokan harinya. Mohon bantuan tim Indosat agar kartu bisa segera dipakai. CS yang melayani adalah Muhammad Ir***.

Salam,

Roby Wong
Jakarta Pusat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Indosat Ooredoo untuk Bapak Robby Wong

Dengan Hormat, Terkait dengan keluhan yang disampaikan oleh Bapak Robby Wong, seperti yang dimuat di mediakonsumen.com tanggal 3 Juli 2021...
Baca Selengkapnya

25 komentar untuk “Mengapa Ganti SIM Card Indosat yang Hilang Harus Bayar 110 Ribu?

  • 3 Juli 2021 - (14:29 WIB)
    Permalink

    Jangan di gerai, usahakan di galeri. Kl di gerai biasanya memang dipalak. Itu 110rb kecil, kemarin ada 300rb.

  • 3 Juli 2021 - (17:16 WIB)
    Permalink

    Selain di Gedung Indosat, dimana lagi Galeri Indosat? Kalau ada yang tahu bisa dishare gak?

    • 4 Juli 2021 - (00:02 WIB)
      Permalink

      galeri pondok indah di ruko plaza pondok indah..galeri mall ambasador kuningan..galeri boulevard kelapa gading. galeri mall mangga dua..

      • 4 Juli 2021 - (08:27 WIB)
        Permalink

        Makasih Infonya. Kalau saya google yang Pondok Indah, tulisannya juga Gerai Indosat Ooredoo kalau di spanduk depan Rukonya. Tapi satu hal yang membedakan, didalamnya ada counter-counter ya, ada CS dan Kasir terpisah. Bingung juga sich bedanya, tapi intinya lebih besar dari Gerai ya. Kalau tahu, saya ke Galeri Boulevard Kelapa Gading, ngak terlalu jauh dari rumah.

        Mungkin Indosat perlu menstandarisasi setiap gerainya sehingga tidak bingung. Seperti yang di MOI, lebih besar dari Cempaka Putih, tapi tidak bisa untuk Ganti Kartu…

    • 4 Juli 2021 - (10:10 WIB)
      Permalink

      Saya migrasi kartu dari 3g ke 4g saja harus bayar 25000.. sedangkan kartu operator lain ada yg gratis loh..

  • 3 Juli 2021 - (22:23 WIB)
    Permalink

    INDOSAT lgi kenapa tidak ada tindakan dri INDOSAT utk menindak hal sperti ini sdh bnyk korban..ini sperti penipuan

  • 3 Juli 2021 - (22:52 WIB)
    Permalink

    Ulah oknum ato mmng kebijakan dari Indosat y..
    Klau mmng ulah oknum knpa gak d sanksi… Kmrn juga ada yg gitu juga tp dg nominal yg lbih besar..
    Kyk seolah” Ada pembiaran dri Indosat

    • 4 Juli 2021 - (00:33 WIB)
      Permalink

      Dulu 2 tahun lalu, saya sempat ganti kartu Indosat saya yang hilang karena HP terjatuh. Waktu itu saya ke Gerai Indosat di MOI (Mall of Indonesia) dan penanganan cepat dilakukan dan kartu aktif dalam 1 jam dan tanpa biaya dan juga surat kehilangan dari kepolisian. Makanya sebelum ke Gerai Indosat di Cempaka Putih, saya ke Gerai Indosat di MOI dulu, tapi CS disana menjelaskan bahwa sejak awal tahun 2021, Gerai di MOI tidak bisa melakukan pergantian kartu indosat yang hilang maupun rusak. CS kemudian menyarankan saya ke Gerai Indosat terdekat, bisa ke Sunter, Cempaka Putih dll dengan membawa Surat Kehilangan dari Kepolisian. Akhirnya saya ke Polsek Kemayoran untuk membuat Surat Kehilangan dan kemudian ke Gerai Indosat Cempaka Putih, yang mana disampaikan bahwa TIDAK BISA MENGGANTI KARTU INDOSAT YANG RUSAK/HILANG, TANPA MEMBELI PAKET INTERNET. Saya sempat menawar, karena di brochure khan ada paket yang lebih murah, kalau tidak salah yang 75rb, namun dinyatakan bahwa yang 75rb tidak bisa karena alasan tertentu (saya lupa). Ya sudah, akhirnya saya setuju membeli paket 100rb+10%ppn dan harus dibayar cash dan tanpa print out pembayaran. Namun kartu pengganti tetap tidak bisa aktif setelah 1×24 jam…

  • 4 Juli 2021 - (09:53 WIB)
    Permalink

    Haha sama saya habis kehilangan hand phone teus minta blokir imeinya juga ndak bisa, setelah itu minta non aktifkan sim card yg di hp yang hilang bisa. Setelah minta yang baru ternyata syaratnya harus beli kartu lain lagi yg berisi paket 15 gb perbualn agar bisa di ganti. Awalnya minta 180rb aktif 2 bulan. Akhirnya bisa saya tawar 130 tapi aktif 1 bulan. Huh swdih juga habis kehilangan hp malah harus bayar yg ndak perlu…lagi.. indosat mbik ramah pada pelanggan … kita sudah setia malah harus bayar ….

  • 4 Juli 2021 - (13:10 WIB)
    Permalink

    Setahun lalu saya juga ada urus kartu Indosat ka, di Galeri Indosat di ruko deretan mall Roxy
    Harganya fantastis, itu masih mending prabayar saya dulu bisa aktifin tapi harus bayar 280 (katanya harga normalnya 310) dan dimana kartu yang aktif bukan prabayar lagi melainkan menjadi pascabayar dengan nomer yang sama
    Karena itu nomer penting banget akhirnya saya tetap membayar dan 2 hari setelah saya bayar nomernya masih belom bisa di pake juga akhirnya saya balik lagi ke galeri dan baru bisa aktif

    Oh iya info tambahan dulu saya bayar 280 itu ternyata berisi paketan untuk 3 bulan jadi setelah 3 bulan saya balik lagi ke galeri untuk rubah kartu dari pascabayar ke prabayar

  • 5 Juli 2021 - (04:47 WIB)
    Permalink

    Dulu ada istilah viral “operator maling pulsa” itu operator mana ya? Lupa.. takutnya sekarang akan ada istilah “operator palak pelanggan”. Tapi saya yakin, di Indonesia yang ramah dan berbudaya ini pengusaha tidak akan ambil resiko buruknya citra di zaman medsos kayak gini. Kalo Ndak, akan bener bener hancur. Saya pernah disebuah gerai dan galeri salah satu operator telekomunikasi yang tidak saya sebut di kota saya saya. disuruh aktifkan pasca bayar untuk ganti kartu. Lalu tidak saya aktifkan. Bagi saya itu seperti penghianatan atas kepercayaan saya belasan tahun menjadi pelanggan nya. Saya berangsur angsur pindah ke operator lain sekarang. Saya sudah tidak percaya lagi. Padahal saya percayakan 4 nomor bisnis di operator ini. ingat ya.. saya tidak sebut apa operatornya karena males berurusan dengan pengusaha kapitalis yang suka membungkam konsumen miskin dengan mengatasnamakan hukum mentang mentang memiliki uang. Syaa hanya bisa berdoa agar pengusaha yang baik biar lestari. Yang jahat biar sirna.

  • 5 Juli 2021 - (08:04 WIB)
    Permalink

    Wah harus ngurusin surat kehilangan juga ya dari kepolisian. Dulu tahun 2018 saya kehilangan ponsel. Kemudian mengajukan penggantian kartu di salah satu store operator angka tiga. Hanya pakai ktp, proses beberapa menit, kartu beserta paket internet yang tersisa sebelum hilang, kembali. Seingat saya gak minta biaya sepeserpun, alias gratis.

  • 5 Juli 2021 - (09:04 WIB)
    Permalink

    Surat Kehilangan itu WAJIB, dulu saya juga ngak pakai. Si era pandemic malah dipersulit. Itulah keunggulan INDOSAT!

  • 5 Juli 2021 - (10:49 WIB)
    Permalink

    Dulu saya juga pernah (+-2thn lalu) minta ganti SIM CARD rusak lalu suruh bayar (lupa nominalnya – sekitar 150rban) katanya nanti uang diganti sama paket data dengan nomor baru yang berbeda. Beberapa minggu kemudian saya membaca di MEDIA KONSUMEN ternyata ada pelanggan yg tiba2x didatangi debt colector untuk ditagih kartu PASCA BAYAR yang menunggak pembayarannya hingga berbulan-bulan dengan tagihan mencapai jutaan, setelah ditelusuri belakangan diketahui ternyata itu nomor PASCA didapat saat melakukan penggantian kartu yg rusak dan bahkan itu pelanggan merasa tidak pernah memakainya karena itu kartu langsung dia buang.

    Dari cerita di MEDIA KONSUMEN tadi saya tersadar bahwa kasus tersebut juga menimpa saya, dan saya tidak pernah memberi ijin untuk mendaftar kan ke paket manapun apalagi PASCA BAYAR, petugasnya bilang BAYAR 150rb buat biaya penggantian, bukan daftar pasca bayar, adapun saat itu petugas memang meminta KTP (asli) saya, namun dalam rangka mencocokan data registrasi sesuai kartu lama yang rusak.

    Sayangnya lembaran saat melakukan ganti kartu saat itu sudah terlanjur saya buang, saat itu saya hanya menandatangani 1 lembar dokumen saja, dan hanya 1 lembar yang saya bawa pulang, jika saya melakukan PENGANTIAN + DAFTAR PASCA BAYAR logikanya ada 2 lembar yang harus saya bawa pulang, tetapi saat itu saya hanya bawa 1 lembar saja dan asumsi saya itu adalah lembar yang berisi masalah penggantian kartu, bukan pendaftaran pasca bayar, jadi kesimpulannya Pasca Bayar yang didaftarkan saat itu dilakukan tanpa mendapat persetujuan dari saya dan memang saya TIDAK PERNAH MEMBERIKAN IJIN UNTUK DAFTAR KE PASCA BAYAR.

    Akhirnya saya berangkat lagi ke gerai untuk menutup PASCA BAYAR tadi, dan hingga hari ini lembar penutupan kartu masih saya simpan, bisa digunakan seandainya nanti ada masalah dengan tagihan dari kartu PASCA BAYAR tadi.

    • 5 Juli 2021 - (15:25 WIB)
      Permalink

      Sepertinya metode Pasca Bayar terlalu KASAR dan MERUSAK, sehingga Metode yang dipakai oleh CS IndosatOoredo adalah menjual Paket Data ke Customer yang perlu/urgent untuk mengganti kartu lama mereka yang rusak/hilang. Kemarin itu, CS sempat bilang bayar 100rb Pak, tapi bagusnya ini bukan PascaBayar tapi Prabayar…Menurut saya aneh sekali, mau ganti kartu yang hilang, apa hubungannya dengan PascaBayar & Prabayar? Tapi memang saya tidak curiga saat itu, karena 2.5 tahun lalu saya ganti kartu tidak ada masalah dan cepat hanya 1 jam langsung ON. Tapi malam harinya, saya mulai curiga karena tidak ada tanda-tanda bahwa Kartu Pengganti akan ON sesuai perkataan CS (1×24 Jam) dan “PENGGANTIAN KARTU ADALAH PENGAJUAN” => Statement Favorite dari CS yang artinya tidak jelas/ambigu dan membuat customer bingung. Mungkin CS Indosat mempunyai prinsip: “Kalau bisa dipersulit, buat apa dipermudah?”.

      Sama seperti erla, saya beruntung dan berterima kasih sekali kepada MEDIA KONSUMEN, melalui thread sebelumnya yang menyadarkan saya bahwa ada sesuatu yang aneh dengan CS Indosat dan Gerai Indosat dalam melayani permintaan pergantian kartu saya di siang harinya.

      BRAVO Media Konsumen! Tetap Melayani Masyarakat melalui Suara Pembaca!

  • 22 Agustus 2021 - (23:54 WIB)
    Permalink

    Saya baru saja dari gerai plaza bintaro tadi sore, ingin mengganti kartu sim yang tiba2 rusak, diwajibkan subscribe paket 110rb selama 3bulan padahal karena internet rumah on terus dan jarang keluar, saya beli paket biasa cuma yg 50rb. Saya tolak tapi tidak boleh, saya tanya customer care di twitter dan whatsapp katanya penawaran paket adalah opsional bisa ditolak. Saya balik lg ke gerai indosat dan bilang kalau penawaran paket harusnya bisa ditolak pihak gerai tidak mau melayani pergantian kartu tanpa subscribe paketnya. Ini pemaksaan dan akal bulus pihak gerai untuk naikin sales dilain pihak indosat pusat pun tidak bertindak tegas terhadap pemaksaan ini. Saya kecewa berat.

    • 23 Agustus 2021 - (09:21 WIB)
      Permalink

      Indosat gimana ini? Kenapa masih ada kasus-kasus baru? Sudah jaman pandemic covid, kenapa customer dipersulit oleh Gerai? Kalau semua gerai melakukan pemaksaan seperti ini, namanya sudah bukan Oknum lagi? Saya pertanyakan komitmen Indosat membantu customernya sendiri..

      Untuk pembaca media konsumen, sebaiknya ke Gerai Pusat saja deh, kalau di Jakarta mungkin di Patung Kuda, galeri pondok indah di ruko plaza pondok indah..galeri mall ambasador kuningan..galeri boulevard kelapa gading. galeri mall mangga dua.. Jangan ke Gerai2 yang dikelolah oleh Partner Indosat.

      • 24 Agustus 2021 - (10:36 WIB)
        Permalink

        Ke gerai pondok indah, ambasador saya baca review google maps juga pada dipaksa beli paket, ada yang dipaksa ganti pascabayar. Jadi setelah diskusi dengan CS whatsapp Indosat bisa dilakukan permintaan penggantian kartu sim lewat email, saya tinggal email ke CS Indosat dengan beberapa persayratan salah satunya bikin surat permohonan plus materai. tidak dipungut biaya atau disuruh beli paket apapun, hanya bayar ongkir.

        • 24 Agustus 2021 - (16:19 WIB)
          Permalink

          Wah, kalau gitu Indosat memByPass Gerai-Gerainya dong. Tapi bagus itu idenya. Untuk Indosat sekalian saja buat form penggantian kartu atau kartu hilang Online di aplikasi MyIM3. Kalau bisa seperti itu, pastinya Indosat lebih terdepan dari kompetitor!

          • 31 Agustus 2021 - (20:29 WIB)
            Permalink

            Wah telat banget saya baru tau ada opsi penggantian kartu melalui email. Kemaren abis kena palak 110k. Untung aja pergi bawa uang lebih. Udah berusaha nolak tapi ga bisa. Mau pergi tapi udah antri 2 jam?. Sialan emang ini indosat. Kalo bukan karena nomornya penting saya udah pindah ke provider lain.

        • 2 Oktober 2021 - (19:51 WIB)
          Permalink

          Ka..boleh bagi caranya..hari Jum’at saya abis kena jambret..mau ngurus no..yang di jambret.. makasih

  • 31 Agustus 2021 - (06:31 WIB)
    Permalink

    Problem ini sepertinya sudah menjalar ke banyak gerai Indosat di kota-kota lainnya. Saya tanggal 20 Agustus kemarin datang ke gerai Indosat di kota saya di Sidoarjo, Jawa Timur. Saya mengunjungi gerai Indosat di Lippo Plaza Sidoarjo untuk mengganti kartu SIM perdana prabayar saya yang hilang bersama handphone. Di website Indosat dijelaskan bahwa biaya penggantian sebesar Rp. 25.000,- (biaya pembelian paket internet untuk aktivasi kartu). Namun di gerai ini awalnya saya ditarik sebesar Rp. 165.000,-. Saat ditanya kenapa biayanya segitu, CS-nya menjawab bahwa untuk pembelian paket internet Propaid sebesar Rp. 100.000,- dan pembelian pulsa booster aktivasi sebesar Rp. 50.000,- plus pajak. Setelah itu saya sodorkan biaya yang tercantum di website resmi Indosat itu Rp. 25.000,- dan CS hanya mengatakan, “itu peraturan pusat, di daerah peraturannya beda”. Akhirnya saya nego dan hanya dikenakan biaya Rp. 110.000,- untuk pembelian paket internet + pajak.

    Saya kecewa terhadap “peraturan khusus” yang memaksa customer membeli paket data internet tertentu untuk mengganti kartu SIM yang hilang/rusak sedangkan biaya yang tertulis jelas-jelas tertera di website resmi. Apa di Indosat pusat tidak ada tindakan untuk menertibkan gerai-gerainya di yang “nakal” ya? Sudah banyak sekali laporan sejenis namun sampai saat ini praktik seperti ini masih ada.

  • 4 November 2021 - (08:55 WIB)
    Permalink

    Saya minta ganti sim baru (karna kecurian) di gerai indosat saladin depok, awalnya saya kira gratis tp malah gak bisa diproses kartu baru tsb sebelum nerima tawaran paket internet. Awalnya sy ditawari paket 1 jutaan, sempet kaget. Kemudian ditawari yg sebulan 127rb. Karena cuma itu satu satunya pilihan ya sudah saya bayarkan. Tapi cukup kecewa dgn pelayanan ini setelah dengar provider lain bisa gratis (kata yg ikut antri). Jadi kepikir beralih ke provider lain. Sekian pengalaman saya

 Apa Komentar Anda mengenai Indosat Ooredoo?

Ada 25 komentar sampai saat ini..

Mengapa Ganti SIM Card Indosat yang Hilang Harus Bayar 110 Ribu?

oleh Roby dibaca dalam: 1 menit
25