Tanggapan Telkom untuk Bapak Ocky Dharma Budiwan
Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Terima kasih kepada mediakonsumen.com yang telah menayangkan surat keluhan pembaca Bapak Ocky Dharma Budiwan pada tanggal...
Baca Selengkapnya
Sejak pertama saya berlangganan IndiHome dari bulan April 2020, saya selalu bayar di angka Rp289.000, tapi bulan ini naik menjadi Rp312.400. Jika dilihat, memang selisih sedikit, HANYA Rp23.400. Akan tetapi bukan itu yang saya permasalahkan, kejujuran IndiHome lah yang saya permasalahkan. Apa sebabnya selisih tagihan bulan Juli 2021 dengan tagihan sebelum sebelumnya?
Saya sudah lapor melalui aplikasi, tapi karena saya sadar cara itu butuh waktu, maka saya putuskan untuk telepon call center. Mau tahu jawaban mereka? Jawaban pertama: “Kenaikan karena penggunaan telepon lokal”. Apa iya? Faktanya kuota telepon gratis saya 300 menit setiap bulannya dan saya tidak pernah menggunakan sampai 300 menit alias 5 jam itu. Saya pakai telepon ini hanya ke call center perbankan yang nomornya selalu 021.
Mau tahu respon mereka apa setelah saya jelaskan itu semua? Jawabannya: “Mungkin yang saudara atau keluarga bapak yang pakai”. Apa benar? Yang pakai itu telepon selalu saya, tidak pernah ada orang yang pakai. Itu pun saya pakai hanya telepon call center perbankan yang nomornya diawali 021. Mau dicek pun pasti benar, hanya suara saya yang ada di situ sama suara operator call center. Selebihnya pelanggan saya yang telepon ke nomor fixed line saya ini.
Mau tahu respon mereka setelah tuduhan kedua saya jawab? Baik kalau begitu akan saya buatkan laporan kepada tim billing tagihan. Saya tidak peduli mau dilaporkan ke Presiden Indonesia kek, bahkan ke Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa kek, saya gak peduli. Yang saya pedulikan hanya satu, yaitu revisi dan balikkan lagi tagihan saya seperti biasanya.
Saya menolak membayar selisih meskipun hanya Rp23.400. Mau bilang saya medit? Bodo amat. Kalau kalian dibiasakan dengan cara menaikkan tagihan begini, lama-lama kalian pasti ngelunjak. Sebelum kalian lebih lanjut, lebih baik dilawan sedini mungkin.
Ocky Dharma Budiwan
Jakarta Selatan
Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Terima kasih kepada mediakonsumen.com yang telah menayangkan surat keluhan pembaca Bapak Ocky Dharma Budiwan pada tanggal...
Baca Selengkapnya
Komentar
saya jg sangat2 kecewa dengan indihome diluar permasalahan biaya yg naik n biaya keterlamabtan yg d akumulasikan k bulan berikutnya. pihak indihome bersekongkol dengan penipu untuk mencari pelanggan baru.. orang yg bukan pegawai indihome tapi dapat menggunakan fasilitas n atribut indihome untuk menipu semua pelanggannya.perusahaan macam apa ini????
Bosan saya konflik dgn Indihome. Tidak profesional. Begitu Biznet Home masuk kompleks rumah, langsung pindah tanpa mikir panjang. 75 Mbps hanya 325.000 sebelum PPn. Netflix bahkan dalam format 4K lancar.
Sepengalaman saya dulu, kita bisa cetak history telpon rumah nelpon/ditelpon ke nomor apa saja.
Lucu juga, demi duit 20rb'an, dulu saya cetak itu karena selisih tagihan sampai 100rb.
Mungkin efek COVID-19, duit 1 rupiah pun jadi mahal, apalagi 20rb, bisa buat makan itu sih.
Nah kerepotan untuk dapat kejelasan soal selisih tagihan mungkin bakalan lebih dari 20rb biayanya, baik materil maupun mental.
Saya juga pernah mengalami hal serupa.
Nah, saya menggunakan aplikasi MyIndihome, kemudian suatu waktu tiba-tiba tagihan naik. Ternyata ada orang lain yang mendaftarkan wifi.id di akun indihome saya.
Setelah saya trace IPnya, ternyata dia ada fi pulau Sumatera, sementara itu nomor langganan saya di pulau Jawa. Ternyata orang ini berhasil mengganti nomor kontak HP di akun MyIndihome saya
Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana orang ini bisa login ke dalam akun MyIndihome saya dengan kondisi harus menggunakan kode OTP yang dikirimkan melalui SMS ke nomor HP saya. Padahal setelah saya cek tidak ada percobaan login selain daripada yang saya lakukan. Artinya ya orang itu bisa mengganti data akun saya melalui sistem di dalam MyIndihome.
Nah, ketika saya tanyakan hal diatas melalui CS, dijawab dengan alasan ada maintenance data pelanggan dan "mungkin" datanya tertukar. Saya sebagai orang yang bekerja sangat erat dengan dunia IT terutama pemrograman sangat tidak bisa menerima alasan tersebut, ya karena tidak masuk akal.
Saya sudah pernah menulis surat pembaca disini, tapi tidak di respon.
Saya juga mengalami tagihan gaib pada juni 2021, tiba2 ada tagihan telepon sekitar 900rb,
padahal tidak pernah dipakai, bahkan saya hanya berlangganan internet dan entry channel tv 2P.
Menurut pegawai di plasa telkom, saya tidak bisa berhenti karena harus melunasi tagihan gaib tersebut.
Ajaib memang system dan pelayanan telkom, terkadang pelanggan butuh ikhlas dan sabar yang berlebih.