Surat Pembaca

Pelunasan Awal Home Credit Indonesia Tidak Sesuai Penjelasan Awal

Yang terhormat Media Konsumen dan HCI,

Saya adalah salah satu penerima dana Multiguna dari Home Credit Indonesia dengan nomor kontrak: 4002244075, Jumlah pembiayaan saya adalah sebesar Rp15.030.489 dan tenor 19x cicilan dengan angsuran perbulan Rp1.155.400 yang kalau ditotal berati Rp21.952.600.

Saya telah melakukan pembayaran sebanyak 12 bulan atau sekitar Rp13.864.800. Saya ingat waktu awalnya sales marketing HCI dengan semangat menjelaskan bahwa jika ingin melakukan PELUNASAN AWAL HANYA MEMBAYAR SISA POKOK PINJAMAN + ADMIN 150 RB.

Akan tetapi berbeda sekali dengan apa yang ditawarkan, betapa kagetnya saya saat diinformasikan total tagihan yang harus saya bayar adalah Rp. 10.391.095 ???

Dan yang lebih bikin saya kaget, tahu-tahu ada biaya tambahan yang entah asalnya darimana, mending kalau hanya 100/200ribu, ini sampai Rp. 3.067.222 ??? Jadi cicilan yang saya bayar selama ini dikemanakan?

di bagian ujung kanan, ada biaya tambahan yang saya ga paham apa itu?

Seandainya dari awal pihak Home Credit menjelaskan kalau skema pembayaran yang mereka tawarkan adalah skema seperti ini, saya jamin pasti semua orang tidak akan mau menerima pembiayaan ini, karena bunga yang mereka tawarkan lebih dari 100%.

Semoga pihak Home Credit dapat memberi solusi terkait masalah seperti ini. Apalagi di masa pandemi, dimana pendapatan kami tidak seperti dulu.

Inayatul Aliyah
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Home Credit atas Surat Ibu Inayatul Aliyah

Yth. Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com, Sehubungan dengan keluhan dari Ibu Inayatul di MediaKonsumen.com pada 11 Agustus 2021 di kolom Surat...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Besar sekali mbak bunga nya sudah mah kacau sistem nya semoga cepat beres dan langsung ajuin penutupan akun

    • Rentenir jahatnya
      Luar biasa ya
      Anak istri mereka yg bekerja di home kredit..dan pinjol lainnya
      Di kasih makan uang haram
      Makan riba kelak langsung
      Di lempar ke neraka jahanam
      Berhati hati lah saudara

  • angsuran awal katakanlah ke 1 sampe 10 itu banyak bunga nya dibanding pokoknya. mungkin bisa 70-80% hanya utk bayar bunga. nanti semakin berjalan persentase bunga : pokok akan saling bertolak belakang. jadi saran saya mending jangan dilunasi, tinggal 7x lagi bayar aja sesuai cicilan

  • Ini sangat berbahaya ! Berbahaya sekali tolong pihak terkait beri tindakan terukur tegas ini Semacam Penipuan terhadap konsumen yang mereka pandang lemah terhadap perihal perjanjian kontrak, Semoga Anda Segera Lepas dari Jeratan Kredit Berbahaya ini. dari Praktisi Hukum Dr. Marwan, SH. MH. M.hum. M.Sc. M.Si

  • Astaga.. besar amat..

    Makanya saya kapoknya ?% terhadap HCI.. Dulu punya cicilan sudah lunas malah di telepon terus menerus dengan alasan belum lunas dan menunggak Sampai saya marah" dan kasih bukti struk pembayaran nya..
    Dengan alasan pembayaran belum masuk ke sistem data. Dan minta maaf alasan eror di bagian sistem. Itu bukan hanya sekali Tapi terus menerus hampir setiap hari.. malah sekarang sales HCI nawarin terus menerus. Malah setiap seminggu pasti ada.
    Dengan mengatakan jangan pernah HCI hubungi no hp saya.
    ALHAMDULILLAH tak pernah menghubungi lagi.

  • Oiyah saya punya bukti screenshot rincian cicilan yg tanpa ada biaya tambahan, dan baru2 ini biaya tambahan itu baru muncul.

  • Sya juga pena ditawari pinjaman home credits ,awalya dia tidak ada persaratan kwitansi ,pas mau pelunasan akhir ada denda kwitansi 1 bulan angsuran jgn lgi2 pinjam di home credits...

  • Hanya bisa pasrah wes...gk bisa melawan mereka(hci)...seandai ny sy punya kekuatan sy mau hancurkan itu hci...

  • Salam sejahtera... Kasusnya sama kaya kasus keluarga saya, menerima dana pinjaman multiguna setelah melewati cicilan ke 23 pas mau pelunasa d cicilan k 24 tiba 2 ada denda yg g jelas sekitar 2700000...tolong pihak terkait konfirmasi... Kasian kita2 ni apalagi d jaman pademik cari uang susah... Kpada pemerintah tlong bantu keluhan2 kami2 ini