Surat Pembaca

Transaksi Fraud Kartu Kredit BNI di Merchant Apple.com Sampai 2 Kali, Bagaimana Sistem Keamanannya?

Saya adalah pengguna kartu kredit BNI, sampai ada kejadian tanggal 16 Agustus 2021 sekitar pukul 8 pagi. Saya mendapatkan notifikasi bahwa kartu kredit saya di gunakan di Apple.com senilai Rp45.000 dan muncul notifikasi di email saya. Tanpa pikir panjang, saya pun langsung telepon pihak BNI melalui nomor 1500046.

Kemudian saya diberikan solusi untuk menyanggah dan memblokir kartu kredit saya. Saya pun setuju. Karena saat saya langsung telepon saat itu juga, ternyata tagihan tersebut belum muncul di sistem mereka (ini sudah janggal, saya mendapatkan notifikasi email bahwa ada transaksi pukul 8 pagi dan pihak BNI menyatakan bahwa di sistem mereka belum masuk).

Akhirnya mereka memutuskan untuk memblokir kartu saya dan akan mengirimkan kartu yang baru. Ok saya pikir masalah sudah selesai, dan pastinya saya tidak mau jika diminta untuk bayar tagihan di Apple.com, karena saya tidak punya produk Apple dan saya tidak menggunakannya sama sekali. Saya punya rekaman percakapan audionya, akan saya beberkan jika diperlukan.

Selanjutnya beberapa hari kemudian tibalah kartu baru dan saya terima pada tanggal 23 Agustus 2021.

Tanggal 24 Agustus 2021 saya baru mengaktifkan kartu kredit saya melalui SMS ke 3346, selanjutnya meminta PIN pada tanggal tersebut juga. Kemudian pada tanggal 25 Agustus 2021 sore hari, saya pun menuju ke ATM terdekat yang ada di Poris Indah. Setelah PIN saya ubah, maka saya tidak menggunakan kartu tersebut.

Ternyata pada tanggal 26 Agustus 2021 sekitar pukul 11.43 siang, masuk kembali notifikasi bahwa kartu kredit yang baru saja diganti, diterima, diaktifkan dan diganti pin di ATM, tiba-tiba saja sudah digunakan orang lain kembali di merchant yang sama yaitu Apple.com senilai Rp45.000.

Saya pun segera telpon kembali BNI, ternyata jawaban mereka adalah akan diinvestigasi 45 hari ke depan.

Wow, ini adalah murni kesalahan sistem keamanan mereka yang JELEK. Kenapa saya bilang JELEK? Baca kronologi cerita saya, kok bisa kartu yang belum terpakai tiba-tiba ada yang pakai? Di merchant yang sama dengan sebelumnya, tanpa ketahuan siapa pemakainya, dan saya bukan pengguna produk Apple

Parahnya lagi ini transaksi kartu kredit, kenapa tidak meminta OTP ke nomor HP saya? Langsung tertagih di email saya? Jelas saya tidak akan bayar untuk 2 transaksi yang bukan saya lakukan. Saya sudah katakan, jika tidak ada itikad baik dari CS BNI tadi yang berbicara dengan saya, maka saya akan buka di Media Konsumen.

Saya tidak mau membayar transaksi yang bukan saya pelakunya. Silahkan buktikan dengan langkah jalur hukum pun saya siap, nilai 45 ribu x 2 mungkin bukan nilai yang besar buat beberapa orang, tetapi dengan kejadian seperti ini, artinya penggunaan kartu kredit dari BNI jelas SANGAT TIDAK AMAN.

Semua percakapan di telepon saya punya rekamannya semua, BNI mau ngotot seperti apa pun untuk saya bayar, jelas saya MENOLAK, dan saya tidak mau bayarkan. Jika tetap tertagih dan tiba-tiba muncul bunga akibat tidak saya bayar, maka jelas hal ini BNI memang dengan sengaja melakukan perangkap.

Untuk pihak Apple Indonesia, kenapa kartu kredit saya bisa terpakai di merchant kalian? Sedangkan saya bukan pengguna produk kalian. Dalam kasus saya ini, saya minta pertanggung jawaban terhadap BNI dan Apple.com. Saya sangat terbuka dengan apa yang saya tulis, semua bukti konkrit baik percakapan, email, dan SMS saya sudah simpan semua.

Sebagai tambahan, sejak kejadian tadi siang, saya sudah email ke pihak BNI dengan menyertakan dokumen sebagai sanggahan. Namun sampai detik surat ini ditulis, tidak ada respon atau jawaban apapun dari pihak BNI melalui email yang sudah saya tulis.

Kartu Kredit saya dipakai secara ilegal, saya sebagai konsumen sangat dirugikan dengan ketidak mampuan sistem keamanan dari BNI dan tentunya Apple.com selaku merchant juga diragukan sistem keamanannya. Karena melakukan pembayaran tidak menggunakan OTP sama sekali yang dikirimkan ke pemilik yang sudah menghubungkan nomor telepon dengan kartu kredit. Saya siap dihubungi oleh kalian berdua.

Teddy Irawan
Tangerang, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Penjelasan BNI Tentang Transaksi Fraud Kartu Kredit BNI di Merchant Apple.com Sampai 2 Kali, Bagaimana Sistem Keamanannya?

Dengan hormat, Berkaitan dengan surat pembaca dari Bapak Teddy Irawan (mediakonsumen.com,27/08) tentang “Transaksi Fraud Kartu Kredit BNI di Merchant Apple.com...
Baca Selengkapnya

Komentar

    • Saat mau di tutup saya diharuskan tetap membayar 2 tagihan yang tidak saya lakukan. BNI sangat buruk pelayanan dan CS sangat tidak ramah. Saya berencana tidak akan bayar sekalian seluruh tagihan saya, biat tahu rasa sekalian.

  • Segera tutup CC nya pak
    Alih ke bank lain. Ini bukan masalah 45rb nya, tapi masalah securitynya. Skrg yg ilang 45 rb, besok yang ilang sekian juta.

    • Nah betul ini yang saya kawatirkan, kartu baru diganti masak sudah kena lagi. Parah memang, saat ini saya sudaah blokir kartu BNI saya.

  • Saya juga pernah mengalami hal yg sama, dengan Kartu Kredit CIMB Niaga. Pada bulan Februari, ada notifikasi SMS & email transaksi sebesar Rp 959.999 di Microsoft SGP.
    Kaget dong Saya.. langsung telp 14041 minta diblokir & langsung email. Pihak CIMB Niaga sangat gercep, langsung ada email balasan. Saya disuruh isi Form Dispute, kirim soft copy KTP & Kartu Kredit bagian depan.
    Dari pihak CIMB Niaga langsung mengkonfirmasi bahwasanya akan segera diinvestigasi maksimal sampai bulan September 2021.

    Namun bulan Mei sudah ada SMS, yg mengatakan bahwa proses transaksi sanggahan sudah selesai & tidak menjadi tagihan. Alhamdulillah

    • Gitu itu hasil investigasinya diinfokan ke nasabah gk y... Biasanya pembobol CC kalo transaksi spt itu dr luar negeri kali y

      • Tidak jelas, menurut saya memang sistem keamanan BNI bobrok. Kartu sore baru ganti PIN, kok siang sudah di bobol orang

    • Saya juga punya CIMB, CS dari CIMB jauh lebih baik dari BNI. Padahal CIMB bukan bank dalam negeri. Tetapi pelayanan mereka jauh lebih baik.

  • Ini kasus sama kayak saya di bulan Juni. Saya malah kena sekitar 1.5 juta di APPLE.COM. Saya memang punya satu Mac book dari kantor, tapi saya ga pernah beli atau subscribe apapun di apple store. Saya lihat akun Apple ID saya juga tidak ada transaksi. Semua bukti itu saya kirim kan ke BNI. Dan syukur nya ga muncul tagihan di bulan berikutnya. Kartu saya juga sudah diganti dan untuk saat ini tidak ada tagihan aneh aneh lagi.

    • Berarti beruntung Pak, saya baru ganti kartu dan langsung ada tagihan yg sama 45rb. Sekelas BNI yg sudah lama kok security nya jelek banget.

  • apa ada kemungkinan dipakai oleh anak-anak anda? saya lihat 2 anak anda sudah usia remaja, ada yang barusan kuliah jg, kemungkinan sudah tahu dan bisa mengakses kartu kredit dan melakukan pembelian di apple.com

    bukannya menaruh kecurigaan atau pun membela BRI, namun kasus seperti ini ada, dimana ternyata anaknya yang memakai CC nya, bukan dibobol

    semoga solusinya mudah dah, salam buat erik dan erika

    • Tidak mungkin anak saya melakukannya untuk apa? HP apple saja tidak punya. Produk apple adalah produk yang tidak pernah kami pakai. Lagipula ini CC BNI bukan CC BRI. Anak-anak saya adalah anak-anak yang patuh, semua kebutuhan mereka saya penuhi. Untuk apa pakai CC 45rb beli di apple.com? Jelas sistem CC BNI dan apple yang bobrok

      • ya tidak tahu ya, saya kan bilang mungkin saja, tidak punya hp apple bukan berarti tidak bisa bertransaksi dengan apple.com, apple music bisa dipakai di android..
        iya saya yakin kebutuhan mereka terpenuhi,rumah anda terlihat layak, bisnis gadai dan jual elektronik memang lumayan pendapatannya

        • Siapa yg bisnis gadai bos? Anda hanya searching saja nomor hp saya. Tidak ada yg pakai produk apple bos, apalagi itunes dan lain-lain. Buktikan saja jika memang itu di pakai oleh keluarga saya. Makanya kan saya siap ini mau di bawa ke jalur hukum, bahkan bos sudah menuduh anak2 saya yg pakai, hati2 bisa ikut ke dalam ranah hukum juga

          • tuduhannya dimana? saya dari awal bilang mungkin kok, kenapa defensif sekali?
            terus argumen anda kan tidak pakai HP apple, saya bilang tidak perlu HP apple untuk transaksi dengan apple, contoh nya apple music
            kalo anda bilang tidak pakai jasa2 seperti itu ya udah

          • Anda dengan sengaja membawa dan menyebutkan nama anak anak saya, tentu saja saya akan defensif. Apakah Anda membaca dengan seksama? Untuk urusan ini saya tentu akan usut sampai tuntas. Ditunggu saja, semua pernyataan dan tulisan di media konsumen harus berani dipertanggung jawabkan. Apalagi semua tulisan tidak bisa di ubah atau di edit. Ditunggu saja kelanjutan dari komplain saya dengan BNI dan apple. Com selaku merchant

      • Ivan is back. Wkwkkw. Semua di buat curiga sama dia. Mungkin dia turunan tuhan yang ga pernh salah.

    • Ini komentarnya udah off side bos Ivan, udah masuk kategori doxing. ? Kritis sih boleh aja, tapi jangan bawa2 urusan pribadi dan keluarga. Fokus ke masalah antara pengguna dan pelaku usahanya aja.

      Kalo sy sih menyoroti masalah lemahnya posisi nasabah ketika berhadapan dengan pihak bank, dimana pihak bank bisa memberikan keputusan sepihak, ketika ada dispute seperti ini. Mereka biasanya berdalih sudah melakukan investigasi, tapi bukti2nya gak pernah dikasih tau ke nasabah ybs. Contoh lain, kasus transaksi gagal di ATM, pihak bank bisa ngasih keputusan transaksi sukses, tanpa ngasih buktinya ke nasabah. Sementara nasabah sendiri lemah dalam pembuktian, karena data2 transaksi lengkap hanya dimiliki pihak bank.

      Harusnya ada pihak ketiga sebagai penengah (mungkin dari OJK atau BI) ketika ada dispute masalah transaksi perbankan, seperti masalah fraud kartu kredit atau skimming kartu ATM, dll.

  • Sekedar info (bagi yang belum tahu) mengenai OTP:

    OTP untuk transaksi online (master ngomongnya SecureCode, visa ngomongnya Visa Secure), yang notabene diagung-agungkan sebagai langkah pengaman (khususnya di negara kita), hingga saat ini *tidak menjadi persyaratan/kewajiban/keharusan* (baik dari pihak visa maupun master) & sepenuhnya menjadi opsi/pilihan dari merchant (apakah ybs mau mengaktifkan atau tidak).

    Dan khususnya bagi *banyak merchant internasional*, mereka hingga saat ini mengambil sikap untuk *tidak mengaktifkan* "fitur/fasilitas kirim OTP sebagai syarat untuk menggolkan transaksi di toko online mereka.
    Artinya: begitu data2 kartu yang diketik terverifikasi & terbukti valid, maka transaksi akan langsung gol (selama limit kartu masih mencukupi), tanpa tanya/minta kode OTP dulu.
    Apa yang menjadi alasan mereka? Yah pasti lah mereka punya alasan tersendiri. Bisa coba tanya langsung ke merchant ybs ataupun search untuk tahu kira2 apa alasan mereka.

    Jadi kesimpulannya: ini memang adalah resiko yang harus ditanggung oleh pemilik kartu visa ataupun master.
    Karena begitu nama, nomor, expiry date, kode di belakang diketahui orang yang tidak berhak, maka "penjahat" tersebut bisa bebas memakai data2 tersebut untuk bertransaksi online di merchant2 yang tidak ber-OTP.

    Kalau mau 100% aman, cari kartu GPN aja, yang tidak bisa dibuat transaksi online hehehe.

    • kartu pengganti baru di ganti pin sore hari di ATM BNI, besok siang langsung di pakai di APPLE, jelas kan sistem BNI yang bobrok

  • saya malah curiganya di hp mas nya ini sudah tersusupi, coba di reset ulang saja dulu hp nya setelah itu baru aktifkan kembali CC nya

    • tidak mungkin di susupi, coba di baca ulang kembali kronologinya. tidak ada hubungan dengan HP. HP hanya digunakan untuk SMS aktivasi. sore ganti PIN di ATM, masak siang sudah digunakan oleh orang lain di APPLE? Coba di baca lebih seksama cerita kronologis kejadiannya. HP tidak menyimpan data kartu kredit saya. tidak pernah input nomor baru atau cvv di hp, jelas sistem security BNI yang memang tidak baik. Nanti saya akan update status perkembangannya.

  • Update Hari ini 30 Agustus 2021 pukul 9.10 AM, pihak BNI barusan telp saya dan menyatakan bahwa sanggahan saya disetujui dan transaksi di Apple ditangguhkan sembari mereka akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dan saya sudah meminta kepada pihak BNI untuk memberitahu kepada saya, email siapa dan IP yang dengan sengaja menggunakan kartu saya secara ilegal dengan meminta konfirmasi kepada pihak Apple.com. Dan saya sudah meminta agar kartu saya di blokir total dan tidak perlu ganti kartu saya sampai dengan waktu yang saya tentukan sendiri nantinya. Sampai saya merasa aman dengan security dari BNI dan ada jaminan keamanan yang lebih baik terhadap penggunaan kartu kredit di BNI. Untuk yang saat ini CS jauh lebih ramah daripada CS yang sebelumnya.

  • Saya baru saja mengalami hal yang sama dengan pak teddy, cuma bedanya saya mengalami kerugian yang lebih besar. Tanggal 12 April 2022, CC saya digunakan utk transaksi di apple.com/bill sebanyak 12x transaksi dengan rentan waktu yang berdekatan dengan nilai masing2 transaksi sebesar Rp1.599.000 sehingga totalnya Rp19.188.000. Yang membuat aneh lagi, cc BNI saya adalah kartu baru yang merupakan kartu pengganti karena menjelang expired, dimana kartu baru saya terima di tanggal 7 April 2022, kemudian saya kirim SMS untuk minta pin ditanggal yang sama yaitu tanggal 7 April 2022, dan kemudian pin saya ganti di ATM BNI pada tanggal 10 April 2022.

    • Pak saya juga mengalami hal serupa.. lalu kelanjutan kasus bpk gimana? Apa tetap menjadi tagihan?

  • Jika terjadi kasus seperti ini berulang, artinya memang dari sisi system BNI tidak cukup kuat memproteksi data nasabahnya.