Surat Pembaca

Paket COD Shopee via JNT Dikembalikan Dalam Kondisi Rusak Parah

Dear Shopee dan JNT,

Saya yang mempunyai akun Shopee: noe_123_yes, nomor pesanan: 210815NJQ49GBM, nomor resi J&T: JP6552266463. Kronologinya, pada tanggal 15 Agustus 2021 saya mengirimkan barang berupa alat musik keyboard dan saya sudah packing benar. Saya mendapat notifikasi untuk mengirimkan barang dengan sistem COD lewat Shopee. Barang saya packing dengan benar, di dalamnya saya kasih wrap double. Saya bungkus kardus sangat kuat dan masih saya bungkus plastik trash back 4 lapis.

Setelah saya  kirim lewat JNT dan saya tunggu 4 harian, ternyata pembeli menolak dan akhirnya barang dikembalikan. Saat dikembalikan, saya ambil paket tersebut pada tanggal 23 Agustus 2021, tepat saat paket sampai di agen saat saya mengirim barang.

Saat saya terima, saya unboxing dulu dan paket hancur lebur, benar-benar hancur lebur! Saya yakin ini pasti dibanting. Karena kalau hanya ditumpuk tidak akan seperti itu.

Lalu saya melapor dan klaim ke Shopee, karena saya yakin barang COD itu ada asuransinya. Karena memang saya search di Shopee, bahwa barang COD jika kembali dalam keadaan rusak/hilang pasti akan diganti 10× kali ongkos kirim atau senilai barang.

Setelah saya melapor, tunggu 5 hari. Pada tanggal 27 Agustus 2021 saya dapat email bahwa dari Shopee atas klaim saya bahwa barang saya tidak bisa diganti oleh JNT karena tidak ada packing kayu dan standar packing yang benar. Saya sangat terkejut, padahal barang itu seharga Rp1,2 juta dan Shopee COD pasti ada asuransi.

Saya panik. Saya terus chat CS Shopee, tapi malah saya dilempar untuk tanya ke JNT dan tidak ada kepastian. Padahal saya sudah puluhan kali kirim barang keyboard aman-aman saja. Baru kali ini rusak hancur parah. Saya yakin pasti dibanting. Saya rugi besar. Walaupun uang Rp1,2 juta bukan uang besar bagi sebagian orang, tapi bagi seller seperti saya itu besar.

Lalu apa gunanya asuransi COD kalau tidak ada pengganti sama sekali? Kalau kiranya barang saya packing tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki JNT, kenapa tidak ditanyakan dulu kepada saya? Kenapa tidak ada prosedur harus packing kayu yang ditawarkan ke saya? Saya sudah kirim puluhan kali ke luar pulau aman-aman saja dengan packing yang biasa saya lakukan.

Tolong pihak Shopee/JNT untuk menanggapi surat saya ini? Tolong JNT bertanggung jawab karena Shopee COD kan ada garansinya.

Wisnu Samodro
Boyolali, Jawa Tengah


Update (1 September 2021): Terkait surat pembaca di atas, penulis memberikan apresiasi atas penyelesaian masalah oleh para pihak terkait sbb:

 

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Memang begitu kalau komplain ke shopee dan j&t, shopee main lempar ke j&t, j&t juga ga mau tanggung jawab, malah nyalahin kurir yg pickup ke penjual. Kan kasian kurirnya, padahal kurir tsb handle barang dgn baik. Saya pernah kejadian seperti itu, kurir pickupnya disuru ganti rugi, ga adil banget, ga diselidiki dulu. Perjalanan paket kan melewati berbagai kota dan petugas j&t. Sampai kurir tsb cari video cctv kantornya sbg bukti paket masih aman di kota asal, baru deh j&t akhirnya bayar penggantian. Payah banget emang j&t. Cod juga kalau ditolak resiko banget di kita sbg penjual, dan asuransinya ga jelas memang. Tapi juga kalau ga diaktifkan banyak pembeli request cod.

  • Apakah sebelumnya sudah dibuka oleh pembeli? Kalo sudah packingnya beda dong pas pengembalian.

    • Packing sama. Cuma ada tambahan seperti lakban warna coklat sedikit. Padahal saat saya kirim tidak memakai lakban warna coklat. Tapi lepas dari itu sy kurang tau sy sebagai penjual kan nglacaknya dari status bahwa pembeli menolak kiriman. Lalu barang kembali ke saya (seller) dalam kondisi rusak sangat parah. Padahal sebelum saya kirim saya juga buat review barangnya lewat youtube.

    • Paket yg gagal kirim lewat cod, itu memang akan rawan rusak. Karena proses pengiriman nya kan jadi 2 kali gitu. Mungkin beda cerita kalo paket tersebut berhasil diterima oleh pembeli, seperti penjual yg bilang selama ini aman2 saja kirim paket (ini karena paket lgsg sampai ke pembeli)

      Saya juga ngalamin paket yg gagal kirim Krena cod, diterima dalam keadaan ga berbentuk lagi paketnya (yah wajar karna lewat proses 2 kali kirim bolak balik kan) makanya saya kapok buka cod. Kecuali bagi pembeli yg serius mau cod aja, baru saya buka cod.

      Memang harus pakai packing kayu UTK barang elektronik, itu WAJIB apalagi cod itu akan 2 kali lebih rentan paket akan bisa rusak apabila dikembalikan karena proses 2 kali kirim kan.

  • Gan, apa betul yang bermasalah itu piano T5000 OPREK ?
    Maksudnya oprek itu bukan baru ya atau baru tapi preteli dulu lalu diganti tuts baru ?
    Itu yg penjualannya 3x ? Apa saya salah ya , soalnya saya baca puluhan kali terjual?

    Saya tertarik, cuma bedanya yg harga 350rb dan 1.2juta apa ya ?

    Mungkin oleh pihak shopee dianggap barang bermasalah.
    Semoga segera mendapat tanggapan dr pihak shopee.

    • Saya tanggapi . arti oprek itu. Keyboard mainan dioprek jadi keyboard handal buat aplikasi org. Memang harganya akan lebih mahal karena akan dipasang modul. Lihat ae chanelku "bajindul channel techno oprek"
      Saya hanya menpermasalahkan asuransi cod. Makanya saya berani cod

  • saya juga seller di shopee, terkadang barang COD yg kembali itu packingnya sudah tidak rapi lagi, dan produknya seperti sudah dicoba, setelah saya cari tau ternyata barang saya sudah dicoba oleh pihak pembeli dan menurutnya tidak pas jadi dikembalikan lagi, dia "nyogok" kurir agar bisa dicoba dlu, kalau tidak sesuai nanti pihak kurir akan mempacking ulang dan mengembalikan ke seller

    • Saya tidak mempermasalahkan itu mas. Banyak memang pro dan kontra cod. Tp jelas sangat jelas bahwa paket cod itu diasuransikan. Jadi itu yg memberanikan saya dan mungkin sebagian seller berani aktifkan cod. Tp setelah barang rusak ternyata asuransi jadi tidak berlaku. Ini jadi pembelajaran buat saya dan mungkin seller yg mengaktifkan cod.

  • COD tetap beresiko bagi seller jika pembelinya curang. Jika pembelinya menolak kemungkinan begitu barang datang dia gak mau terima, langsung dia tolak. Jika pembelinya benar, dia akan terima barang, jika kondisinya rusak, pembeli bisa komplain.

    Pembeli iseng atau curang banyak, sebaiknya tidak pakai COD.

    • Saya juga berprasangka demikian. Tp intinya saya hanya mempertanyakan masalah asuransi cod yg gagal dan barang balik dalam keasaan rusak. Lalu apa gunanya asuransi??

  • Shopee - cod j&t
    Kami juga pernah beli barang dapat diskon dan gratis ongkir, eee barangnya ditilep sama kurir. Penerima nya dibilang kami yg pesan.
    Mending beli tempat lain dan kurir lain.

    • Baru kali ini liat barang elektronik apalagi untuk keyboard cmn modal bubble wrap,

      Asuransi sih asuransi, sebagai pengguna asuransi harusnya tau ada syarat ketentuan yg menentukan asuransi itu dpt di klaim atau tidak

      Bukan soal sudah puluhan atau ratusan kali menggunakan layanan itu, SOP ya SOP mana mau E-commerce atau Jasa Kurir menanggung rugi

      Kalau kayak gini mah, bukan cmn Pembeli yg harus tahu dan mengerti sistem yg di pakai di E-commerce tapi Penjual juga harus tau

      • Oo gitu ya mas. Jadi memang tidak bisa di klaimkan. Saya tidak ada tu penjelasan harus packing kayu. Setauku saya kirim dengan packing yg selama ini sy terapkan lalu ditrima jasa kirim dan dikirim tanpa ada pemberitahuan barang tidak sesuai SOP. Lalu SOP yg bagaiaman? Fungsi asuransi lalu apa?
        Masalah rusak juga. Rusak begitu parah lalu saya menyalahkan siapa. Rusak begitu parah hloo. Misale hanya retak dikit saya mungkin wajar. Hla itu parah hancur leburrr. Barang hancur lebur itu ada 2 kemungkinan dibanting dan dilempar.
        Ditindih ga bakal hancur lebur.

        • Nah, dari kalimat bapak yang "Saya tidak ada tu penjelasan harus packing kayu" artinya ada lalai di petugas loket nya

          • Sebenarnya kalau pihak pengiriman memperlakukan paket dengan baik tidak akan mungkin ada kejadian paket hancur. Sy jg tidak 100% benar. Tp jg 100% persen salah. Packing jg tidak pakai kayu. Ini balik lagi masalah saya hanya mempertanyakan klaim asuransi.

  • Pertanyaan saya dari mana mereka tau klo barang nya butuh packing kayu ?
    apa mereka bongkar semua packing konsumen utk lihat isi dan hubungi pengirim trus bilang "owh ini butuh packing kayu"
    klo isinya aman terus dipacking ulang oleh mereka , apa cara kerja mereka seperti ini ?
    Klo ada expedisi model begini gue malah serem, isi paket bisa aja dilihat / dicoba / ditukar / dicuri. Malah gua hindari expedisi macam begini.

    Yang benar sih pengirim yg info kan ke expedisi isi kemasannya trus tanya tuh pake kayu atau apa lah.
    Saya tanya balik sudahkah kamu jalani SOP sederhana ini ?

  • saya sebagai seller yg menjual barang pecah ( piring dan gelas) saya selalu menyarankan ke buyer untuk tambah packing kayu, jika tidak ditambahkan packing kayu saya tidak mau bertanggung jawab jika barang hancur dalam pengiriman, nanti itu urusan buyer dan expedisi, buyer jg harus di edukasi mereka mau membeli barang apa dari market place dan resiko pengiriman seperti apa, jika mereka tidak setuju kita bisa men screen-shot chat dengan buyer sebagai alat bahka kita sudah mengingatkan packing kayu dan buyer tidak mau mengikuti saran kita, jd resiko di tanggung buyer sepenuhnya.

    dan jika alasannya nanti onkir jadi mahal donk ngak ada yg beli, saya pribadi lbh baik buyer tidak jadi beli daripada pecah dan minta ganti rugi akibat tidak mau mengikuti ketentuan, biar mereka cari toko yang lain saja yg siap dengan resiko nya atau cari di kota buyer sendiri

  • jangan pernah memakai kata kata "sudah kirim ratusan kali aman", sama seperti lempar dadu ada dimana statistik kesialan muncul, entah barang tertimpa barang berat, atau dibanting pada saat sorting dll terlalu banyak faktor disengaja atau tidak barang bisa rusak pada saat barang masuk expedisi, amanah sebagai seller untuk mengedukasi buyer tentang resiko yang mungkin ditimbulkan dalam pengiriman.

    Apakah dengan kayu barang 100 % aman? belum tentu tapi kita bermain dengan yang namanya memperkecil faktor resiko.

    Kembali lagi seller punya hak untuk menolak order jika dinilai ada faktor yang bisa merugikan, sebagai cth tidak mau tambah packing kayu untuk barang yg riskan rusak meski sudah disarankan dan diingatkan.