Surat Pembaca

Tanpa Persetujuan Nasabah, Bank Mandiri Mendebit Otomatis Rekening Hanya Karena Permintaan Sepihak dari Bank Lain

Kejadian terjadi pada hari Selasa 7 September 2021 pukul 08.59, yang menimpa rekening Mandiri istri saya atas nama Asniar dengan nomor rekening 1080*****4376.

Sudah kami laporkan ke 14000 dan mendatangi langsung ke kantor cabang Bank Mandiri di Jln. Ahmad Yani Pekanbaru, tapi sampai dengan saat ini belum juga mendapat kejelasan jawaban, kenapa uang isteri saya di-autodebit oleh Mandiri dan kemana autodebit itu dikirimkan?

***

Awalnya pada pukul 8.59 tsb, saya minta ke istri saya untuk ambil uang Rp10 juta untuk keperluan kami dan saya kirimlah ke rekening isteri Rp10 juta. Sampai di ATM Bank Mandiri Jln Nangka Pekanbaru, istri saya langsung mengambil uang mulai dari Rp2.500.000 pertama s.d. ketiga, kemudian sudah tidak bisa lagi diambil. Info yang ditunjukkan saldo tidak mencukupi.

Ternyata dari awal pengambilan pertama, saldo sudah berkurang Rp3.000.000. Setelah kami cek di mutasi rekening di aplikasi Livin Mandiri, ternyata ada hold oleh Mandiri sebesar Rp3.000.000, (bukti terlampir). Saat itu juga isteri melaporkan ke pihak Bank Mandiri Jln Nangka PKU dan disarankan untuk ke Bank  Mandiri Jln Ahmad Yani PKU untuk membuat laporan.

Sampai di Bank Mandiri Jln Ahmad Yani PKU (sambil menunggu dipanggil nomor antrean) ketika kami lihat saldo di mutasi rekening Livin Mandiri, ternyata dana yang Rp3 juta yang tadi di-hold Bank Mandiri ternyata sudah tertransfer “autodebit” oleh Bank Mandiri ke nomor yang kami belum tahu. Sedangkan kami (dalam hal ini istri saya) tidak pernah menyetujui atau meminta autodebit ke Bank Mandiri manapun dan kapan pun.

Bukti autodebit transfer kami lampirkan:

Posisi rekening saat masih di-hold, lalu kemudian didebit otomatis saat menunggu dipanggil nomor antrean

Setibanya di counter CS Bank Mandiri, informasi solusi yang diberikan tidak tuntas dan akan dicek dahulu oleh bagian pengecekan. Namun yang jelas sudah kami sampaikan, kenapa ada autodebit oleh Bank Mandiri tanpa ada permintaan atau persetujuan dari nasabah (dalam hal ini istri saya)?

Pihak CS Bank Mandiri di counter tidak bisa menjawab dan langsung menghubungkan kami ke Mandiri call center 14000. Namun hasil komunikasi dengan operator 14000 juga tidak memuaskan dan tidak mendapatkan jawaban yang pas, kenapa di rekening istri saya ada autodebit yang tanpa nasabah memintanya atau nasabah menyetujuinya.

Jadi kejadian ini kami anggap janggal dan kami mempertanyakan ke pihak Bank Mandiri:

  1. Bagaimana hal ini bisa terjadi transfer autodebit segampang itu oleh pihak Bank Mandiri, tanpa ada persetujuan atau bukti permintaan dari nasabah.
  2. Kenapa tidak ada konfirmasi dari Mandiri jika ada permintaan autodebit dari nasabah.
  3. Mohon segera kembalikan uang kami, kami hanya rakyat kecil yang tidak punya banyak uang.

Lalu pagi tanggal 9 September 2021 pukul 11:10, istri saya dapat telepon dari CS Bank Mandiri Pekanbaru yang mengatakan bahwa autodebit yang dilakukan kantor pusat Bank Mandiri, dikarenakan adanya komplain dari Bank BNI. Katanya ada nasabah Bank BNI yang salah kirim pada tanggal 10 Juli 2021 sebesar uang yang sama, yaitu Rp3.000.000. Dengan adanya salah kirim tsb, makanya kantor pusat Bank Mandiri melakukan pemotongan langsung ke rekening istri saya sebesar Rp3 juta, dengan melakukan autodebit ke rekening isteri saya, tanpa adanya konfirmasi atau klarifikasi dahulu ke pemilik rekening a.n. istri saya.

Pihak CS Bank Mandiri Pekanbaru mengatakan tidak tahu siapa yang salah mentransfer ke rekening isteri saya itu, ketika saya tanya siapa yang salah kirim tsb dari bank BNI ke rekening istri saya di Bank Mandiri. Jadi inilah keanehan dan kejanggalan yang terjadi.

Bank sebesar Bank Mandiri, ketika ada salah kirim ke salah satu nasabahnya (tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu ke nasabahnya) kok bisa-bisanya melakukan pemotongan langsung uang sebesar 3 juta dari rekening nasabahnya? Ketika saya tanya siapa yang telah melakukan salah kirim dari Bank BNI ke rek istreri di Bank Mandiri, pihak Bank Mandiri tidak mau memberitahukan.

Bagaimana ini bisa terjadi di salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri? Kok bisa-bisanya melakukan pemotongan langsung ke nasabahnya tanpa melakukan konfirmasi dan minta izin akan adanya salah kirim dari bank lain, dalam kasus ini katanya dari bank BNI.

Ayooo jawab Bank Mandiri, bagaimana kredibilitas bank terbesar di indonesia ini kok bisa main autodebit begitu saja tanpa adanya klarifikasi atau menjelaskan maksud dan tujuannya?

Kami menduga ini adalah modus penipuan baru yang mengatasnamakan permintaan autodebit dari nasabah yang disasar. Pesan kami agar nasabah Mandiri selalu berhati-hati, agar selalu mengecek mutasi rekening di Livin Mandiri jika memakai aplikasi tsb, atau di internet banking. Kepada pihak Bank Mandiri, agar proteksi terhadap nasabah harus super ketat, kenapa bank sebesar Mandiri, masih bisa dibohongi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab? Bahkan bisa melakukan autodebit yang tidak pernah ada permintaan atau persetujuan dari nasabah yang sebenarnya.

Agar menjadi pengalaman buat kita semua dan pihak Bank Mandiri agar ada tanggapannya, kami tunggu!

Deddy Riswandy
Pekanbaru, Riau 28282

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank Mandiri atas Pengaduan Bapak Deddy Riswandy

Menanggapi pengaduan Bapak, kami sampaikan terima kasih atas informasi yang diberikan dan mohon maaf atas ketidaknyamanan terkait permasalahan dimaksud. Sehubungan...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Maaf sebelumnya pak Deddy, setelah saya membaca permasalahan Bapak, saya melihat ada 2 sisi kesalahan.

    Memang kesalahan pertama adalah prosedur bank Mandiri yg menurut saya ada cacat dan bisa disalahgunakan oknum tertentu krn dgn cara autodebit tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu kpd pihak nasabah spt itu, bisa saja pihak yg memang punya hutang kepada Bapak, hari itu mrk bayar melalui transfer, dan setelah dana ditarik, beberapa jam kemudian org tersebut membuat laporan salah transfer, sehingga ketika rekening Bapak terisi saldo, seketika akan dipotong senilai hutang masa lalu itu. Akhir cerita, si penghutang, duitnya kembali hanya krn laporan sepihak itu. Ini prosedur yg sangat berbahaya sekali klu memang semudah itu membuat laporan salah transfer dan tanpa adanya croscek kepada pihak yg menerima transferan, langsung main autodebit spt dlm kasus ini. Jadi jelas sistem pelaporan dan penanganan pelaporan salah transfer di bank Mandiri harus dibenahi.

    Kesalahan kedua, menurut saya ada di istri Bapak sendiri. Kenapa? Karena bagi saya pribadi sangat mudah untuk memastikan apa benar dana 3jt itu salah transfer atau tdk, tinggal saya telepon saja saudara yang katanya sering transfer menggunakan rekening BNI tsb, tanyakan apa pernah mengirim dana sejumlah 3jt di tanggal tsb? Dan pihak saudara jg bisa dgn mudah meminta rekening koran utk melihat apakah ada transaksi senilai itu di tanggal tsb?

    Jika memang rekening istri Bapak selalu mengendap saldo ratusan juta sampai miliar, memang utk tahu ada dana salah transfer 3jt tentunya tdk mudah krn nilainya terlalu kecil dibanding saldo mengendap. Tetapi klu melihat cerita pak Deddy, saya bisa menyimpulkan rekening istri jarang ada dana besar mengendap lama disana atau istilah saya, rekening itu adalah rekening rutinitas dimana dana yang ada akan langsung digunakan dan hanya disisakan sejumlah kecil dana saja supaya rekening tdk mati. Sehingga harusnya istri dgn mudah menyadari ada dana siluman 3jt masuk tdk tahu dr mana di tgl tsb. Kan gak mungkin jg saudara transfer dana tanpa adanya konfirmasi apalagi nilainya sampai 3jt. Disini apakah Bapak selaku suami sdh menanyakan dgn baik kepada istri, apa benar ada dana sejumlah itu masuk ke rekening di tgl 10 juli 2021 yg mungkin saja ditarik tanpa sepengetahuan Bapak dan pihak istri krn terbiasa menerima uang selalu dpt info dr Bapak, nah ini ada uang masuk, tp Bapak diam2 saja, mungkin istri Bapak menganggap ini sebagai rejeki nomplok dan secara sembunyi2 digunakan. Jadi memang menurut saya suami istri harus 100% terbuka soal keuangan, supaya apapun yg terjadi dgn rekening salah satu, tdk diam2 saja dan tetap saling dikomunikasikan sehingga tdk sampai mengalami masalah spt ini.

    Saran saya, jika kedepan mendapatkan transferan dana dr pihak yg tdk dikenal, lebih baik biarkan saja dana tsb mengendap di dlm rekening selama 1- 2 bulan kalau takut kejadian spt ini terulang kembali (jgn langsung dilaporkan ke bank bersangkutan sebab bisa saja justru krn laporan itu hak Bapak dr dermawan yg tdk ingin dikenal identitasnya malah diambil oknum bank). Kalau memang dana tersebut tetap anteng di rekening kita, itu tandanya ada pihak dermawan diluar sana yang suka mengirimkan dana bantuan tanpa ingin diketahui, sebab saya pun kadang melakukan hal spt itu utk beberapa org yg saya tahu berkekurangan dan saya mengirim menggunakan rekening istri jika org tersebut mengenal nama saya, atau rekening saya jika org tersebut mengenal istri saya atau melalui fasilitas SAKUKU dari BCA sehingga identitas saya tdk akan diketahui krn yg muncul sebagai pihak pengirim dana hanya nomer HP saya yg jg tdk diketahui mrk dan memang fasilitas ini hanya berlaku utk sesama pemegang rek BCA saja.

    Jadi kita pd akhirnya memang hrs jujur dan bijak, jika ternyata memang benar dana itu bukan hak kita, tentu kita pun harus berjiwa besar jika suatu saat dana kita pd akhirnya diambil kembali oleh pihak bank dan saya setuju sekali dgn Bapak Deddy bahwa pihak bank tdk boleh semena2 spt itu main autodebit sebab mungkin saja Bapak memang tdk tahu persis masalahnya krn pihak istri kurang terbuka soal kejadian tsb, dan apapun alasannya selanjutnya bank Mandiri tetap hrs menutup celah kejadian spt ini jangan sampai dimanfaatkan oknum2 yg kurang bertanggungjawab.

    Semoga Bapak sudah menemukan jawaban terbaik dari permasalahan tsb....!! ????....

    • alhamdulillah pak anak, atas perhatian dan bantuan share solusinya

      utk point 1 sdh di selesaikan dan dianggap mandiri sdh closed mslh kami
      di point 2 alhamdulillah pak, kami akan terus dan tetep berusaha utk tidak mengambil atau memanfaatkan uang atau dana yg kami terima tanpa ada kejelasan, utk itu di bank konvensional kami hanya utk transit saja, krn gji dan pensiun y ada di bank konvensional
      jadi berani kami yakinkan bhw transferan yg kami terima sd detik inmi adalah trransferan yg kami ketahui tidak ada itu trasnferan yg tidak kami ketaahui atau istilah nya transfer siluman, dan misalnya ada dapat kami pastikan kami tidak akan mengambilnya atau memanfaatkan nya dgn mengambil istilah bpk rejeki nomplok, bagi kami gak istilah itu, yg ada adalah rejeki perantara hasil usaha kita dan pemberian allahu ta'ala
      dmkn pak anak
      terima kasih

1 4 5 6