Surat Pembaca

Penipuan dengan Modus Bonus Tukar Poin Telkomsel, Berhasil Membobol Saldo LinkAja Saya

Saya adalah Pengguna Kartu Halo dengan nomor 0813867****2 selama bertahun-tahun. Siang ini, Minggu 3 Oktober 2021, saya dikabarkan mendapat bonus tukar poin Telkomsel dari LinkAja. Penipu menggunakan nomor telepon Telkomsel +6281220942975.

Dikatakan saya akan mendapat bonus dua kali lipat saldo LinkAja, dengan syarat harus mengisi saldo LinkAja. Misal dengan mengisi dua juta rupiah, akan mendapat saldo empat juta. Yang diisi pun akun LinkAaja kepunyaan saya sendiri.

Saya memberanikan diri mengisi saldo LinkAja sebesar Rp1.999.932 (syarat mendapat bonus nomor belakang sesuai nomor telepon Kartu Halo saya). Saya melakukan ini dengan catatan, toh yang terisi akun saya sendiri. Bukan akun orang lain.

Namun apa yang terjadi, dalam waktu kurang dari 5 menit, saya gagal login. Aplikasi juga logout sendiri. Sampai akhirnya terblokir otomatis. Akhirnya saya menelpon ke call center LinkAja untuk reset PIN dan menanyakan saldo saya. Namun dikatakan harus menunggu maksimal 24 jam (lama sekali).

Setelah 15 menit kemudian, saya berhasil membuat pin baru dan berhasil login. Namun ternyata saldo hampir 2 juta rupiah saya sudah digunakan untuk membeli pulsa ke berbagai nomer dalam waktu kurang dari 10 menit (screenshot terlampir). Bahkan akun saya terdaftar atas email yang tidak jelas (bukan email saya). Langsung saya buru buru melakukan perubahan email.

Bagaimana bisa penipu tersebut masuk ke akun saya? Sementara saya tidak memberikan kode atau sandi apapun kepada si penipu. Saya jadi bertanya-tanya, apakah sistem LinkAja tidak secure? Ataukah memang ada dugaan penggelapan saldo rekening saya? Atau indikasi tindak pidana pencucian uang terselubung?

Saya sudah menelepon ke call center LinkAja, tapi jawabannya kurang memuaskan. Bahkan saya meminta alamat kantor untuk memberikan surat somasi pun tidak diberikan dengan alasan, sedang pandemi.

Yang membuat saya kesal, proses reset PIN saja sangat lambat, sehingga saya kalah cepat dengan orang yang mencuri saldo saya. Saya yakin, jika ditelusuri dari histori login, akun saya itu pasti login dari device lain. Artinya ada kebocoran sistem atau sistemnya tidak aman.

Harusnya platform yang menggunakan nomer telepon sebagai primary id, bisa mengunci aplikasi agar tidak digunakan di device lain. Sekelas layanan tv berbayar saya ada proteksi semacam itu, masa aplikasi yang di-cover Badan Usaha Milik Negara tidak bisa?

Uang dua juta mungkin kecil tidak seberapa, dibandingkan dengan kepercayaan atau potensi jutaan nasabah atas layanan LinkAja. Jadi, saya menunggu solusi pihak LinkAja.

Muh Randy Bimantara
Depok, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan LinkAja atas Surat Pembaca Bapak Randy

Yth. Redaksi Surat Pembaca Media Konsumen Yth, Sehubungan dengan surat keluhan yang ditujukan kepada kami oleh Bapak Randy pada 4 Oktober...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Turut berduka, semoga tidak ada lagi korban karena iming iming bonus/hadiah, Cara yang dipakai penipu menggunakan celah forgot pin dengan menghubungi call center. Karena penipu tau nominal atau nilai nominal istimewa transaksi terakhir, call center menganggap itu permintaan valid dari pemilik akun. Jadi ini murni penipuan

      • Anda bukan kena tipu. Tapi Anda hanya Penasaran gimana sih rasanya kena tipu.

        Coba di baca kalimat lo yang ini,

        “Dikatakan saya akan mendapat bonus dua kali lipat saldo LinkAja, dengan syarat harus mengisi saldo LinkAja. Misal dengan mengisi dua juta rupiah, akan mendapat saldo empat juta. Yang diisi pun akun LinkAaja kepunyaan saya sendiri. Saya memberanikan diri mengisi saldo LinkAja sebesar Rp1.999.932 “

        Dari kalimat itu,
        Menandakan bahwa sebenarnya anda sudah tahu bahwa itu Penipuan.

        Disitu tertulis, kalo anda isi 2 juta akan dapat 4 juta.

        Lalu, anda berpikir dalam hati :

        “ wah kalo gitu, misalkan nanti isi 10 Juta, gue bakalan dapet 20 Juta dong. Tapi, ah jangan jangan ini Penipuan. Ah yakin deh gue ini pasti Penipuan “

        Tapi kemudian Lo Penasaran. Trus, lo berpikir lagi deh :

        “ wah gimana kalo beneran dapet, kalo gak gue coba gak bakalan tahu nih. Tapi kalo isi 10 Juta, seandainya tertipu bisa rugi banyak dong.

        Aduh gimana nih. Penasaran banget deh gue. Atau coba dulu aja ah, iseng iseng isi 2 Juta aja, kalo dapet 4 Juta kan Lumayan. Trus kalo tertipu juga, hilang 2 juta,

        “Uang dua juta mungkin kecil tidak seberapa” (kalimat lo yang asli tuh)

        Eh ketika tertipu beneran, kenapa malah lo lapor dimari, padahal lo sendiri yang iseng.

        • Lho, setiap konsumen berhak lho mendapatkan pelayanan dan perlindungan sistem yang baik dari semua jasa layanan keuangan. Lagipula kalau orang lebih aware kan bagus. Kenapa kesel? Kan saya yang rugi... Wkwkkk

          • Kayaknya ada karyawan yang kesal. Hayo ditingkatkan lagi keamanan & pelayanannya. Haha

          • Status masih basic tapi berani top up gede hanya karena iming iming saldo ?? ya jadi makanan empuk penipu
            Dan penipu cuma bisa mengisi pulsa karena status akun basic ga bisa digunakan untuk tf bank makanya dia banyak mengisi pulsa ke nomer nomer lain terutama XL dan Axis karena bisa diconvert jadi uang

        • lanjutin bang isdebe...anda memang isdebest....saya udah sedia kopi nih...tapi blum ada kacang???

        • Saya juga terkena penipuan ini dengan nominal kurang lebih sama1.9**.***, saya kecewa dengan diri saya sendiri, betapa bodohnya saya, tapi apa boleh buat, semoga saya kedepan mendapatkan rezeki yang lebih banyak dan berkah. tapi dibalik itu semua saya jadi belajar tentang penipuan dan ternyata orang indonesia banyak yang berbakat menipu, saya kira itu memang jaringan yang terorganisir dengan baik. sayang sekali apa yang mereka dapatkan adalah uang dari penipuan. walaupun uang saya tidak kembali saya yakin mereka akan mendapatkan karma.

      • Wkwkwkw....hari gini masih ada
        Saja orang lugu dan polosnya
        Mau menuruti perintah orang
        Yg ga di kenal
        Meratap ga ada gunanya..
        Lain kali lebih smart dikit lah..
        Jng hp nya doang yg smart ???????

        • Hehe yang meratap itu siapa, saya bukan bajer bayaran akun ga jelas yg hilang dua juta aja bengong.

          Lihat aja kl fihak Link aja ga ada tanggapan. Ya terpaksa ajukan gugatan penggelapan dana. Maaf dunia kita beda ya.. Hahaha

          • @randy gw setuju dunia org2 yg kena tipu gara2 cash back dsbnya mmg beda.dunia lo sama mereka dunia dimana smartphone lebih smart dari yg punya.

        • Di MK ini saya melihatnya sbgai sharing pengalaman ya.

          Supaya orang lain nggak mengalaminya.

          Saya bisa saja memposisikan diri sbgai orang yg pintar, lalu menjudge Randy bla bla bla.

          Tapi khn nggak semua pembaca di sini pernah mengalami hal serupa, jauh lebih baik belajar dari pengalaman orang lain daripada harus mengalami sendiri hal yg seperti ini.

          Jangan pula membandingkan kepintaran orang lain dgn standar kepintaran kita.

        • Wkwkk ngapain meratap, ini yang lebih rugi justru link aja. Apalagi kl kasus penggelapan ini masuk PN dan media.

          Bajer oh bajer

    • Mungkin dia forward link yang menjadi pengganti OTP.
      Kalau nggak ngasih apa apa sih nggak mungkin. Masa hanya dikabari mendapat bonus tukar pin, nyuruh ini itu eh tahu tahu sudah ketipu. Tersambung ke nomor ghoib?
      Kalau begitu siapa pun yang dihubungi oleh nomor itu bisa tertipu dengan sendirinya.
      Ajaib banget.

      • Ya mungkin saja jika terjadi pembobolan akun, tapi sepertinya kemungkinan itu harus dihilangkan dong. Kan ga enak menyatakan sistem tidak secure. Padahal hal seperti ini sudah umum terjadi.

        Bajer Corporate mah harus semangat menyalahkan nasabah. Minimal bikin bingung orang awam, Ayo semangat

        • Sebenernya anda itu baru punya smartphone atau bagaimana, jaman sekarang masih aja percaya sms berhadiah. Kalau memang itu dari tukar poin telkomsel pasti saat sms itu masuk tidak akan tertera nomor hp pengirim tp akan tertera pengirim (telkomsel) kalau tertera nomor hp pengirim itu jelas penipuan. Jadi jangan salahkan linkaja tp salahkan diri anda sendiri kenapa bisa percaya.

    • Qadarullah barusan suami saya juga tertipu dengan modus yg sama, nomor penipunya pun sama... Saat cek nomor di get contact nomor penipu tersebut sudah byk yg tag sebagai penipu...no tersebut atas nama Adam Nathan orang kebagusan jaksel sepertinya.

      Semoga ga ada lg yg tertipu...aamiin

      Semoga Allah gantikan dengan yang lebih baik, aamiin...karena jika kita ditipu hak kita atas sesuatu yg ditipu itu insyaaAllah tidak akan pernah hilang...sampai nanti di hisab.

  • ***Uang dua juta mungkin kecil tidak seberapa***
    ===>>> Kalau bagi saya sih besar banget. Mungkin penulis orang berada kah? Sayangnya gampang ditipu yah?

    Punya duit tapi nalar gak jalan..... jadinya begini lah.

    Mata kuliah nalar dan akal sehat memang ga ada di Universitas mana pun. Nah skrg TS ambil mata kuliahnya dikehidupan nyata

    Semangat yah......

    • Maksudnya Nalar saya ga jalan itu gimana? Kan saya mengisi ke akun sendiri. Sama seperti kita mengisi ke akun ovo, shopee pay dll.

      Berarti sistemnya ga secure. Sistem yang baik itu justru harusnya bisa menutup celah. Yang namanya Nasabah justru terima fasilitas yang aman dong.

      Lha, tv berbayar aja kl login di tv lain keblokir dulu minta password dan verifikasi lainnya. Hahaha

      • Lho, ngisi saldo sendiri hilang kok penipuan. Jelas penggelapan. Kecuali saya ngisi saldo orang lain.

        • Pantas saja gan, basic dari segi keamanan kurang kuat, coba agan ke grapari , saran saya tanyakan kenapa nomer hallo agan bisa di jebol begitu saja di apk linkaja

    • Ada baiknya berganti pekerjaan dari Bajer2 corporate yg kerjanya mengomentari negatif setiap surat2 kiriman. Siapa tahu gajinya lbh besar dari 2 juta. Tapi ya kl memang bisa menambah pemasukan sebagai bajer corporate, silahkan saja lanjutkan. Saya ga ngaruh kok. Malah bagus makin di up.. Haha

  • Bukannya login beda perangkat minta kode otp ???
    Yakin gak ngasih kode otp ???
    Gak mungkin banget kalau gak ngasih kode otp.
    Kalau login beda perangkat gak pakai otp , enak banget maling2.

  • Ini akibat dari tidak hilangnya logika karena tergiur iming-iming hadiah tukar poin.

    Mengenai pembobolan akun linkaja oleh penipu, kuat dugaan penulis sudah memberikan pin / password, dengan cara yang diminta oleh penipu, misalnya dengan mengisi form google yang dikirim si penipu, atau dengan cara lain, tapi penulis tidak mengungkapkan disini.

    Jadi, yang tidak aman bukan aplikasi linkaja tapi penggunanya yang mudah tergiur hadiah!

    • Saya berani kok membuktikan di hadapan hukum, bahwa saya tidak memberikan kode atau sandi. Dari call log saja sudah bs dibuktikan. Tolong ya untuk fihak bersangkutan segera memberikan jawaban. Jangan mengerahkan buzzer2 ah...

    • Hehe, kok memutarbalikan fakta. Justru kalau sistemnya aman. Mau isi berapapun tidak akan mudah dibobol.

      Contoh saya ga pernah khawatir isi shopeepay gede gede tuh. Udah tahunan dan aman saja.

      Tapi kl anda bajer ya saya ucapkan, ayo semangat biar gajian. Haha

  • Intinya sih zaman skg jgn tergiur iming2 undian atau dapat hadiah kalau sumbernya tidak jelas. Buat saya biar lebih hati2 ke depannya

  • Sudahlah ini asli penipuan..kalau berhasil pasti cicing aja dan menikmati hasilnya, begitu kena prank baru dah cuat cuit. Masih kurang faham mana yg real dan yg nipu? Pakai akal logika mas bro,semoga ada hikmahnya dibalik ini semua.

    • Siap. Beberapa hikmahnya kita jadi faham bahwa sistem layanannya masih banyak celah sana sini. Dan setelah saya menulis di media konsumen. Saya juga baru tahu ada bajer bajer yang dikerahkan untuk selalu mengomentari negatif surat pembaca. Menyedihkan sekali pekerjaan seperti itu. Budak kapitalis kelas rendahan.. Cek aja akun2 yg selalu komentar aneh dan negatif ke surat pembaca lain juga itu2 saja akunnya. Hehe

  • Semoga uang y cepat kembali. Tapi pelajaran segala bentuk promo, hadiah atau apapun yg dari nomor biasa bukan masking nama perusahaan disarankan tanyakan ke call center atau outlet tedekat buat mastiin bener g promo y. Se aman2 y teknologi pasti ada celahnya kalau kita sendiri g aware sama keamanan data diri kita sendiri..

  • Kalo masalah penipuan gini nulis d media konsumen yg ada d bully mas. Mudah2an jadi pembelajaran buat kedepannya. Banyak celah buat penipu membobol akun kita dengan iming2 dan tipu daya. Kalo prinsip saya yg namanya nomor official itu jarang pake nomor biasa jadi buat kedepannya jangan mudah percaya apalagi sama nomor yg biasa itu. Kebanyakan klo resmi udah ada namanya. Atau kalau mau lebih safety dan tau itu spamer atau penipu pake aplikasi pendeteksi nomor seperti get contac atau truecaller. Untuk mencegah kita ketipu. Untuk sekarang semuanya udah terjadi saran saya ikhlaskan aja karena untuk hal seperti ini jarang ada jalan keluarnya. Apalagi jika kelalaian ada di kita. Suami saya aja pulsanya kepotong terus sama sms dari provider berupa sms buat maen game. Pas d telusuri sma pihak provider ternyata itu terjadi krna kita pas baca berita misal d google ada fishing...misal iklan gak sengaja ke klik itu bisa jadi dari awal pembobolan data dan akun kita bahkan pulsa

  • Setelah membaca dengan seksama seluruh komentar, maka pelajaran yg dapat diambil adalah ternyata yg namanya buzzer itu bukan hanya ada di dunia politik, tapi juga korporasi. Btw, linkaja itu masih bagian dari telkomsel ya? telkomsel itu bumn ya? Jangan jangan...? Ah sudahlah.
    Kalau saya pribadi sih memahami apa yg dimaksudkan oleh mas Randy tentang sistem keamanan yang dipersoalkan, terlepas dari tawaran dari si penipu yg kadang buat kita jadi terperdaya.
    Tapi sekedar berbagi pengalaman saja, saya tidak pernah tertarik dengan tawaran dari nomor-nomor umum, apalagi nomor dari provider sebelah. Jangankan itu, dapat telepon dari 888, TELKOMSEL, 3636 atau sejenisnya langsung direject, sekalipun itu bukan penipuan.?
    Kemudian ada baiknya juga memasang aplikasi pendeteksi nomor telpon, seperti tru*****er atau get*****ct, barangkali nomor yang masuk tersebut sudah terdeteksi sebagai penipuan.

    • ah gak mesti buzzer kok, saya bukan buzzer tapi menikmati baca dan nyalahin keserakahan (udah lewat dari keluguan) si mas nya. Hari gini masihhh aja yg dengan gampang nya kena tipu onlen dengan iming2 yg gak masuk akal. lumayan buat hiburan.

      • Sudah dicatat gan.. kalo kalimatnya sudah misah berarti setidaknya pernah bersama ya gan. Kalo bener2 udah misah mestinya linkaja bikin aplikasi baru gak pake embel2 telkom lg di ID aplikasinya. Coba aja cek ID aplikasinya linkaja > com.telkom.mwallet

      • Saya juga penikmat dan saya juga gak membela sepenuhnya si mas yg udah ketipu. Tapi ada hal yg perlu dicermati dari logikanya si mas Randy. Tanpa ada SMS penipuan pun jika mas Randy ingin mengisi saldo tetap akunnya mas randy sudah dibobol. Mungkin saja si penipunya udah capek nungguin mas Randy blm juga isi saldo makanya dia kirim SMS tsb.
        Selanjutnya tentang buzzer corporate yg diungkap mas Randy, itu wajar2 saja dan saya melihat itu benar adanya. Bagaimanapun korporasi jg gak mau citranya dihantam habis-habisan di forum2 publik seperti mediakomsumen ini.

        • Ya mungkin ada yang gabung juga kantornya, soalnya walaupun namanya mirip , Telkom dan Telkomsel itu jelas sangat beda ??????