Surat Pembaca

Penagihan Kartu Kredit Bank Mega ke Rumah, Padahal Sedang Mengikuti Program Restrukturisasi

Dear Media Konsumen,

Saya adalah pemilik kartu kredit Bank Mega dengan nomor kartu: 4201-92**-****-5268. Saya mengikuti program restrukturisasi dari periode Juli 2020, terakhir pembayaran tahun 2020 bulan September/Oktober 2020 dikarenakan sedang tidak bekerja.

Pada tahun 2021, saya mulai pembayaran kembali dari bulan Maret 2021 sebesar jumlah cicilan resktrukturisasi. Selama 7 bulan saya bayarkan rutin dengan total yang sudah dibayarkan sebesar Rp 11.900.000 sampai dengan bulan September.

Bulan Oktober ada orang Bank Mega yang datang ke rumah untuk menagih dengan nada kasar (sedangkan saya sedang bekerja di luar kota). Dia menginfokan bahwa tagihan saya sebesar Rp 32.000.000 dengan pembayaran terakhir pada periode Juli 2020. Dia menagih dengan ancaman akan terus ada penagihan ke rumah orang tua saya, dan memaksa saya membuat surat pernyataan untuk pelunasan, dengan nilai Rp 25.000.000. Saya buat surat tersebut dan meminta waktu sampai akhir November. Tapi surat tersebut diinfokan ditolak.

Saya merasa dibohongi dengan jumlah yang tidak berkurang padahal saya sudah bayar tiap bulannya. Saya tidak tanggapi mereka. Dan per hari ini, mulai ada debt collector yang datang ke rumah dan langsung menagih sesuai dengan perjanjian yang saya buat. Saya bilang ke orang tersebut, bahwa pengajuan saya ditolak, dan saya akan ajukan ulang lagi untuk pelunasannya.

Bank besar dengan kategori buku empat, tapi memiliki karyawan yang ber-atitude tidak baik. Dan mengancam dengan mengirim debt collector dengan langsung menagih pelunasan. Saya sudah mengikuti program restrukturisasi, dan saya rutin membayar selama tahun 2021. Apa mereka benar-benar orang Bank Mega? Kenapa mereka tidak memiliki data yang terkini?

Tolong Bank Mega dapat menanggapi permasalahan ini, karena tidak sesuai dengan yang sudah ditetapkan.

Hormat Saya,

Yanty
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan “Penagihan Kartu Kredit Bank Mega ke Rumah, Padahal Sedang Mengikuti Program Restrukturisasi”

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Sehubungan dengan surat Ibu Yanty di mediakonsumen.com (24/11), “Penagihan Kartu Kredit Bank Mega ke Rumah, Padahal...
Baca Selengkapnya

Komentar

    • Tanggapan dong Bank Mega.. Ngeri juga ya Aku pegang kartunya tapi g pernah di aktifkan tapi tiap tahun ada tagihan . Mau nutup susah nya

  • saran aja utk rekan2 yg belum terlibat dengan cc kalau bisa gk usah terlibat daripada penyesalan nantiny nih pengalaman pribafi ane apapun bentukny hanya sales hanya menjanjikan kemudahan namun begitu terkendala amsiongggggg

  • kartu kredit dan pinjol online tuh manis di bibir doangk ....
    mereka pencari untung dr kesulitan kita!
    buntut nya apa? bayar bunga, pinalty, denda, biaya member dan ini itu !
    makanya kenapa di sebut RIBA !

  • Kalau mega sudah terkenal dari bank sama leasingnya juga ngeri padahal ownernya terkenal pengusaha humble

  • Kemarin saya ada liat kasus seperti ini di youtubenya Dedi Mulyadi. Saran saya anda coba langsung datang ke kantornya dan bicara dengan head managernya. Kalau berbicara dengan keroco seperti itu kecil kemungkinan Anda bisa mendapatkan keringanan. Bagaimanapun keroco yg menagih utang anda hanya merupakan suruhan. Jadi tidak ada gunanya bernegosiasi dengan keroco itu. Langsung ke kantornya saja

  • tidak usah dibayar sekalian pak kalau nagih secara kasar.
    dan kalau ada ancaman laporkan ke polisi saja

  • Next work B. Mega akan meneror no hp kontak darurat sewaktu apply CC B. Mega. Jika kontak darurat anda keluarga / Temans, siap-siap meghadapai kenyataan rusaknya hubungan "harmonis" dengan mereka yg akan terus-terusan nanyain utang Anda. Solusinya cepat lunasi. Gw harap si, mudah2n korporasi ini cepet bangkrut !!!

  • Sepertinya sudah masuk ke kolektor pihak ke 3,sehingga penagihannya lebih keras.klo masih kolektor internal masih bisa negosiasi.