Surat Pembaca

Liburan Gagal Gara-gara Indomaret

Saya Yogi Pratama. Di sini saya merasa sangat dirugikan oleh Indomaret, karena liburan yang sudah saya rencanakan dalam 3 bulan hancur gara-gara Indomaret di entry tol Ciledug Cirebon. Semua berawal pada tanggal 3 Desember 2021, yang merupakan tanggal keberangkatan saya ke Lembang dari Cirebon.

Sekitar pukul 1 siang, saya melakukan perjalanan dari Babakan ke Cirebon menggunakan Grab. Karena saya tidak memiliki uang cash dan deadline keberangkatan travel yang mepet, akhirnya saya putuskan pergi ke Indomaret untuk melakukan penarikan uang tunai. Sesampainya saya di Indomaret, saya langsung melakukan transfer uang sejumlah Rp1 juta dari Bank Danamon saya ke Bank BRI (karena di Indomaret tidak bisa menggunakan Bank Danamon).

Saat itu saya melakukan transaksi penarikan tunai sebesar Rp950.000 dan pembelian rokok 2 bungkus. Akan tetapi ketika kasir memasukkan ATM saya ke mesin EDC di sana, keluar hasil saya salah memasukkan PIN. Lalu kasir menyuruh saya mencoba lagi dan saat itu keluar hasil saldo tidak cukup.

Saat itu saya coba berfikir positif, bahwa memang kurang karena saat transfer awal saya hanya transfer 1 juta rupiah pas. Jadi saya putuskan transfer kembali Rp150 ribu dari Bank Danamon ke Bank BRI dan menyuruh kasir mencoba kembali. Namun hasil yang dikeluarkan mesin EDC tetap saldo tidak cukup (sampai 2-3 kali dicoba). Akhirnya karena waktu yang mepet, saya putuskan menyuruh kasir hanya mendebit rokok saja 2 bungkus. Saat itu saya masih berfikir positif, mungkin belum masuk transfer saya dari Bank Danamon.

Saya lanjutkan perjalanan melalui tol. Di tengah perjalanan, saya kembali kepikiran. Akhirnya saya putuskan menyuruh Grab untuk berhenti di rest area untuk cari ATM. Di situ saya melihat bahwa saldo tidak ada sekitar 1 juta rupiah. Di situ lagi-lagi saya masih berpikir positif, mungkin saldo belum masuk.

Sesampainya saya di Lembang, saya kembali teringat kasus tadi dan menelpon CS Bank BRI. Saya merasa kaget, karena CS BRI bilang bahwa ada transaksi Rp41 ribu sebanyak 2 kali dan Rp905 ribu satu kali di Indomaret. Saat itu juga saya mulai panik, karena memang uang tersebut masuk dalam biaya jalan-jalan saya.

Seketika saya teringat dengan Grab yang tadi mengantar saya dan menyuruh dia untuk kembali ke Indomaret yang tadi saya datangi. Sesampainya dia di sana, saya ditelepon untuk berbicara dengan pegawai Indomaret. Saat itu mereka mengelak bahwa tidak ada pendebitan, karena uang saya tidak cukup. Padahal jelas saya tahu dari CS BRI. Karena perdebatan tidak berakhir, pihak pegawai memberikan saya nomor HP kepala tokonya.

Pada malam harinya, saya coba menghubungi nomer tersebut melalui whatsapp. Namuni hasilnya tetap sama, beliau ngotot bahwa tidak ada pendebitan dan saya disuruh nunggu 1×24 jam, nanti uangnya akan kembali ke rekening saya. Setelah saya menunggu 24 jam, tidak juga ada kabar dan pihak Indomaret tetap merasa bahwa tidak ada uang terdebit. Perdebatan berlangsung sampai tanggal 5 Desember 2021.

Saat itu pagi hari, kepala toko Indomaret yang bernama Dewi menelepon saya dan memberitahu bahwa uang saya terdebit. Di sini saya kesal, kenapa harus sampai 2 hari untuk pengecekan? Setelah percakapan tersebut, saya putuskan telepon pihak Bank BRI untuk menutup laporan yang saya buat sebelumnya, perihal transaksi di Indomaret (rekaman percakapan saya dengan CS BRI sudah saya berikan ke Bu Dewi)

Selanjutnya beliau meminta saya untuk memberikan data yang dibutuhkan sebagai keperluan berita acara. Karena posisi saya sedang travelling, saya memberi tahu bahwa ada beberapa yang tidak bisa saya penuhi, seperti mutasi bank dan tanda tangan surat berita acara. Namun saat itu saya teringat bahwa saya memiliki notifikasi pada email yang menyatakan uang tersebut terdebit Indomaret. Akan tetapi lagi-lagi orang Indomaret berkelit itu tidak bisa digunakan dan pada malam hari saya diberikan nomor CS virtual Indomaret.

Keesokan harinya saya menghubungi nomor yang diberikan oleh kepala toko tersebut (a.n. Bapak Welli). Saya menjelaskan bahwa kondisi saya saat itu sedang jalan-jalan dan uang yang didebit oleh Indomaret merupakan uang yang masuk ke dalam dana travel saya. Saya juga menjelaskan bahwa saya hanya mempunyai bukti notifikasi email dari Bank BRI. Akhirnya setelah berdebat, Bapak Welli meminta saya untuk mem-forward email dari Bank BRItersebut ke email dia. Setelah itu Pak Welli mengiyakan bahwa itu bisa digunakan.

Oke next problem, yaitu tanda tangan surat berita acara. Karena tadi saya sudah menjelaskan bahwa kondisi sedang travelling, lalu saya berkata “Bisa nggak pak kalau surat berita acara saya tanda tangan pakai aplikasi?”. Akhirnya Pak Welli mengiyakan. Setelah semua yang dibutuhkan lengkap, saya menyerahkan nomer rekening yang sama dengan notifikasi email dan kartu yang terdebit agar dana tersebut dikembalikan.

Namun lagi-lagi pihak Indomaret mempersulit dengan berdalih oleh SOP. Mereka meminta saya untuk mengambil uang tersebut di cabang tempat saya melakukan transaksi.

Hello, kalian berdua ini pikirannya di mana? Sejak awal saya koordinasi bahwa saya sangat butuh uang tersebut dan lokasi saya sedang travelling. Kenapa mereka malah kayak muter-muter tetap ingin saya harus mengambil tunai? Padahal di rekening saya berikan jelas a.n. nama saya dan nomer rekening yang terlihat pada notifikasi email Bank BRI.

Berlanjut pada tanggal 10, saya putuskan untuk telepon Indomaret pusat dan menceritakan semua kejadian dari awal sampai akhir. Di sana pihak CS Indomaret meminta saya menunggu untuk 1x 24 jam.

Pada tanggal 11, saya putuskan untuk pulang karena uang yang harusnya alokasi untuk travel masih pada Indomaret dan siang harinya saya putuskan kembali telepon Indomaret pusat. Namun lagi, lagi dan lagi CS hanya menyuruh saya menunggu.

Sampai saat saya buat surat ini, tidak ada pihak Indomaret 1 pun yang meminta maaf dan menghubungi saya. Di sini saya sangat merasa dirugikan, karena bukan hanya karena gagal travelling sesuai jadwal, tetapi waktu travel yang terbuang untuk menghubungi pihak Indomaret. Sehingga acara travelling saya terasa gagal.

Yogi Satria Pratama
Kab. Cirebon, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Indomaret atas Pengaduan Bapak Yogi Satria Pratama

Yth, Bapak Yogi Satria Pratama. Menanggapi pengaduan Bapak Yogi di www.mediakonsumen.com, 12 Desember 2021 “Liburan Gagal Gara-gara Indomaret” kami menyampaikan...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Prihatin dengan musibah yang dialami.
    System yang ada dalam transaksi digital mungkin belum sinkron antar platform. Makanya sering terjadi keadaan begini.

  • Saya pernah kerja di si merah selama 4th, beberapa Kali pernah mengalami Hal serupa pada customer yg melakukan pembayaran via edc ATM, seharusnya pihak toko harus melakukan pengecekan riwayat transaksi di edc untuk mematikan apakah transaksi tsb berhasil/gagal pada saat kejadian jadi sebelum menginformasikan bahwa transaksi gagal, Dan yg kedua untuk Hal ini biasanya tidak sampai 2 hari untuk mengetahui transaksi berhasil karena setiap tutup toko di malam hari kasir Dan kepala toko yg berjaga akan melakukan settle pada edc Dan di sistem komputer kasir bila ada kelebihan Dan tidak sinkron antara penjualan di komputer Dan edc harusnya itu sudah dapat di ketahui bila transaksi tbs berhasil

    • Saya pernah mengalami hal serupa namun beda Bank.

      Transaksi terdebit 2x dengan nominal tang cukup besar. Saya sudah makesure juga di EDC A toko tersebut saat itu juga dan benar tidak ada transaksi. Namun di sisi bank sudah terdebit. Akhirnya di coba di EDC B dan sukses. Namun dana saya sudah terdebit 3x. 2x dari EDC A dan 1x dari EDC B.

      Saya ajukan perlaporan sanggahan karena transaksi di edc tersebut Gagal karena declined namun kenapa terdebit. Prosesnya 45 hari kerja karena bank info itu transaksi lewat mastercard sehingga lama. 45 hari kerja lumayan lah ini hampir 3 bulan.

  • Yah himbara himbara. Emang gitu sistem bobrok himbara.

    jika gw jadi penulis, sebelum jalan jalan, pastikan ada uang cash 1 juta di dompet H-1.

    kalau penulis mau tarik tunai sejuta H-1, pasti liburan menyenangkan. Sebenar nya masalah utama di penulis yang gak mau ambil uang H-1.

    Sistem himbara mah dah bobrok akhir akhir ini. Jadi jika masuk ke sistem himbara mah sama aja bunuh diri.

    himbara = himpunan bank negara

      • Woi GOVLOK. lu tau arti EDC gak sih? Kalau punya otak, itu otak jangan dijadikan asesoris aja.

        lu baca gak sih kalau EDC yg dipakai itu EDC BRI? BRI itu himbara bukan? Itu kalo mata lu buta, mending copot aja mata lu

        • Mana disebutkan EDC BRI dek? Kalaupun pakai EDC BRI. Itu juga ga mungkin pakai jaringan lintas bank server Himbara. Ya pakai jaringan server BRI sendirilah dek.

          Transaksi di EDC itu pakai jaringan Mastercard, Maestro, Visa, GPN. Bukan pakai jaringan ATM seperti PRIMA, Himbara atau Bersama. Semoga paham ya dek...Hatters gonna be hate. wkwk

          • Trus lu pakai EDC bank mana? Mandiri? Bni? Atau BTN? Kan sama sama himbara.

            Visa, master, bersama, dsb itu hanya penyedia layanan transaksi elektronik. Uang lu di Visa, master, bersama? Uang lu itu di BRI GOVLOK...!! Yang menyetujui uang lu keluar dan masuk itu siapa? Ya BRI lah GOVLOK...! Makanya gw bilang masuk sistem himbara.

            pantesan perencanaan gagal, otak nya cuma aksesoris sih.

          • Maaf gw salah lihat. Ternyata namanya YANTO (pembaca) bukan YOGI (Penulis).

            yg GOVLOK itu YANTO. Maaf ya penulis.

          • Pengalaman yg sama pak, saya BCA, kasir nawarin saya tarik tunai, saat di proses di EDC tertulis declined, tp di aplikasi bca mobile ada transaksi di indomaret 300rb.. saya komplain, 1 x 24 jam, diproses indomaret, benar saat mereka tutup toko ada selisih 300rb dari tarik tunai.. besoknya uang saya dikembalikan oleh manajer toko.. sebenarnya kalau manajer tokonya pinter, baik, pasti dikbalikan pak uangnya karena pasti selisih saat mereka tutup toko..

          • Pokoknya yg berbau bank2 gitu harus hati2. Bisa2 uang kita ke tilep. Gk tau gimana susahnya cari uang.

        • Mungkin ga kasirnya yg tdk jujur?gesek 2-3x dikomplain tdk mengaku padahal bs dicek dimesin edcnya?Karena byk juga transaksi belanja banyak saja brg yg tdk dibeli bs muncul distruknya.Kalau kita tdk cek ulang mulus modusnya.transaksi uang besar sy tdk pernah mau ditempat spt itu.

          • Terlalu beresiko kalo kasir tidak jujur karena Indomaret mah sistemnya keras segala bentuk penyimpangan yg dilakukan karyawan terhadap aset toko akan langsung di proses masukin penjara

            Ini murni sinyal edc nya terutama yg bank Himbara sering gangguan

          • Sebenarnya gesek harus pakai pin. Kalau penulis bilangnya 2x pencet pin, seharusnya 2x gesek jg.

    • Note nya sbner nya gini
      dari tanggal 3 sejak kejadian itu pihak saya sudah bilang pihak indomaret bahwa saya butuh uang nya lalu tanggal 5 pihak indomaret tlp dan bilang bahwa bisa bantu kalo proses bank akan makan waktu 20 hari tapi kalo bpk mau kita bantu nanti tinggal lengkapi aja apa yang di butuhkan ( point ini mreka bilang bisa bantu )

      prihal surat BA itu sudah di konsultasi ke CS virtual indomaret prihal saya ssedang di luar kota dan pihak cs ini meng iyakan semua

      note sedikit saya tinggal di kabupaten jadi jarak atm a ke b bisa 1 km dan saya juga ga 1x-2x ambil di indomaret
      di daerah saya orang lebih milih ambil di agent penarikan tunai maupun toko karena bukan hanya lokasi yang sedikit jauh tapi antrian pada mesin atm yang ga pernah sepi

      • Bro, ente kan pake dua bank susah. Satu susah ATM. Satu susah sinyal, sering lama masuk klo tf. Jadi, saran buat satu bank atau ganti bank aj salah satu.. Bca atau mandiri. Jadi ga masuk di salah satu bank yg antrian panjang. Klo bri emank sering panjang antrian. Karena lu liburan trus ga ada pegangan uang cash min 3 jt.. Itu fatal bro

    • Sedikit mengerikan juga ya padahal sering pakai Indomaret untuk transaksi pembayaran online.... Jadi perlu hati2.... Semoga ada inisiatif baik dari Indomaret sebagai rasa bentuk tanggung jawab!!

    • Berkaca dari kejadian ini kesimpulannya jgn transaksi tarik atau transfer di indo***** maupun label merah daripada nanti ribet.. Kalo teknologinya belum canggih seharusnya jgn ada fasilitas transfer atau tarik tunai, memalukan aja.

  • "Akan tetapi ketika kasir memasukkan ATM saya ke mesin EDC di sana, keluar hasil saya salah memasukkan PIN. Lalu kasir menyuruh saya mencoba lagi dan saat itu keluar hasil saldo tidak cukup."

    Disini posisi kasir gak salah. EDC memang terlihat PIN salah dan saldo gak cukup. Bagaimana jika kalian posisi sebagai kasir? Apakah mau kasi uang cash 950 rb ke pelanggan dengan tampilan EDC seperti itu?

    yah namanya himbara. Sampai EDC nya pun bobrok.

    lalu SOP indomaret sudah benar. Jika lu (pembaca) kejadian seperti ini dan indomaret nya di sekitar rumah lu, ya lu bakalan maklum kan? Karena memang tarikan tunai ya dikasi tunai bukan transfer lagi. Kalau transfer lagi mah gestun namanya.

    ini mah fix kesalahan penulis yang gak mau ambil uang cash H-1. Haha

    • saya kan melakukan penarikan uang dari kartu debit bukan dari credit card pak

      jadi yang terdebit itu debit dari rekening saya minta transfer oleh indomaret jadi bukan gestun karena pada notif email di sana ada nomer rekening yg tertera

  • Konsumennya Lebay wkwkwk,

    Mungkin itu kan sudah prosedurnya dan tidak bisa seenaknya saja ada aturannya

    • coba baca lebih lengkap pak bawah proses dari tanggal 3 sampai 11 itu pihak indomaret tau saya di luar kota dan keperluan surat2 di lengkapi via online mreka mengiyakan loh jadi jelad di sana mreka tau maksut dan ke inggiinan saya ,, kalo emang ga bisa harus nya bilang ga bisa dari awal bukan malah a i u e o seperti mreka bakal ngebantu

  • Turut berdukacita atas masalah agan, btw lain kali kalo mau komplain mending lewat Twitter deh, saya mengalami hal hampir serupa, teratasi dalam waktu kurang dari 24 jam ??

  • Di satu sisi, apapun kondisinya, saya jadi belajar juga untuk berhati-hati kalau mau tarik tunai di minimart sejenis Indomaret ini. Tapi di sisi lain, saya juga belajar, daripada ambil resiko tarik tunai begitu, maybe tarik tunai dari ATM Bank lain meski kena dormen, saya pikir itu lebih aman sih. Ya, kalau mau free atau serba mudah, setuju dengan beberapa pendapat di kolom komentar, harusnya kalau memang niat liburan sih well prepare ya, termasuk urusan pendanaannya juga karena perencana yang baik adalah orang yang terencana. Kita yang tahu tujuan, kita yang paham kebutuhan, idealnya sih semua kita eksekusi dengan rapi sesuai planning.

  • Jadi saya bantu jawab ya gan . Semoga abng bisa berpikir jernih juga
    1. Selama di Edc tidak mengeluarkan struk dan dikomputer tidak ada transaksi penarikan. Kasir berhak untuk tidak memberikan uang transaksi . Karena jika dia memberikan berarti dia yang harus menanggung ganti uang yang keluar tanpa transaksi dikomputer.
    2. Kenapa pengecekan berjalan lambat ?
    Abang sepertinya bertransaksi di hari libur . Jadi memerlukan waktu untuk melakukan pengecekan di indomaret dan Bri yang jam kerjanya hanya 5 hari .
    3. Sebenarnya abang tidak dibelit belitkan seperti yang abang rasakan . Tetapi itu sudah menjadi SOP Agar bisa pengajuan klaim ke bank . Semua kita disini juga tahu. Bahwa kalo kehilangan atm saja di BRI harus ngurus ke kepolisian untuk surat kehilangan . Apalagi uang secara virtual . Ya bukti harus lengkap agar tidak klaim lagi dikemudian hari .
    4. Kenapa harus tunai dan tidak di transfer serta harus ke toko yang bersangkutan . Karena uang itu sebenarnya belum diakui oleh bank . Dan Uang itu adalah Uang pendapatan Toko Yang dipotong untuk transaksi anda . Dan sebagai bukti Pemotongan uang tersebut maka dibutuhkan berita acara serta anda sendiri yang mengambil sebagai bukti konkret Untuk Tagihan ke pihak Finance indomaret. Jika tidak bisa dibilang sebagai penggelapan dana Perusahaan.
    Jadi abang semoga bisa mengerti

    • Ijin reply ya mas...

      1. Okelah kasir Indomaret berhak membatalkan. Bagaimana di SPBU jika struk tidak keluar? Apa bensin yang diisi ke mobil kita akan dikuras lagi saat transaksinya menggantung begini ?

      2. Tidak perlu saya kira berjalan lambat. Petugas Indomaret jika mengerti SOP tinggal minta bukti transaksi yang terdebet, ID, No Kartu, dan surat pernyataan kesediaan pendebetan. Lalu melaporkan ke no contact Bank yang tertera dibelakang EDC toko. Jadi dana yang menggantung tadi sdh di klaim pihak toko tidak boleh di refund ke rekening customer. Tinggal di settlement ke Giro Toko pas ntar pas clossing. Clear

      3. Bukti buktinya kan sudah jelas ada pendebetan sejumlah nominal transaksi yang berlangsung. Bukti diri, rekening dan surat pernyataan tinggal diminta saja pada waktu itu. Berikan Customer yang sesuai haknya.

      4. Maksudnya uang tidak diakui bank itu bagaimana ya? Denominasi Rupiah yang tidak diakui transaksinya oleh suatu pihak merupakan bentuk pelanggaran hukum di Republik ini.

      Saya tidak bermaksud menyudutkan pihak manapun. Keluarga saya sendiri merupakan karyawan Indomaret. Indomaret maupun Alfamart yang asalnya ritel bisnis ini sudah mulai bergerak kepada model bisnis Digital Transaction . Keluhan di MK semacam ini akan seringkali muncul kedepannya. Ya mereka harus berbenah diri jika shifting ke model busines lain.

      Berikan support yang maksimal front line mereka seperti Kasir, Penjaga Toko dalam memberikan training menghadapi permasalahan di lapangan. Maaf jika keliru.

      • "Bagaimana di SPBU jika struk tidak keluar? Apa bensin yang diisi ke mobil kita akan dikuras lagi saat transaksinya menggantung begini ?"

        Ini pemikiran terT0L0L yang pernah ada. Buat apa lu pakai struk? Itu di pompa bensin nya kan ada angka digital berupa rupiah, liter, dan harga. Ya lu bayar sesuai nilai di angka rupiah lah.

        sumpah ini manusia TERT0L0L...!!

        Udah gak usah balas poin yang lain. Poin nomer 1 aja dah kehilatan KET0L0Lannya

        • Ah mas Stevan. Saya lihat anda terlalu caper di setiap komentar surat pembaca. Terlihat dari tulisan anda yang mengambarkan isi kapasitas otak anda cuma 50 cc. :)

          Anda jika punya masalah real life, saya sarankan hubungi saya di yanto.icha.zaina.@gmail.com. Kita ngopi dimana gitu, mungkin saya bisa membantu menenangkan keresahan jiwa yang anda alami. :)

        • BLOK KALO KERJA PAKAI KENDARAAN ORANG YA ISI BENSIN HARUS PAKAI STRUK BLOK, BIAR JELAS ISI BERAPA BLOK

      • 1. ya ga gitu lah, bedanya itu ada "penagihan" dan "pembayaran", struk di SPBU itu bukan penagihan, itu bukti pembayaran, penagihan itu kasir indomaret nya bilang, "total nya sekian", baru struk nya di print kalau sudah sesuai transaksi anda, nah ini kan sama sekali belum diinput, beda sama SPBU yang sudah diinput pastinya kalo bensin udah masuk tuh mobil

        2. tidak segampang itu, emang anda mengerti SOP indomaret? SOP mana yang anda bilang anda mengerti? SOP indomaret nya kan tidak gitu, kalau pemahaman anda SOP adalah suatu hal universal, ya tolong berpikir jernih, kasirnya cuma bekerja sesuai SOP yang dia tahu

        3. kembali lagi SOP, katanya mengerti

        4.tidak diakui oleh bank itu kepemilikannya, karena itu orang ini komen coba berpikir jernih, coba lah aja berpikir jernih dulu

        tidak ada yang bilang rupiah tidak diakui

        • 1.Pernahkah mas Ivan bayar bensin pakai Debit yang di Swipe? Saya sering kalau ga punya cash di Shell atau SPBU Tol Rest Area. Kalau transaksi menggantung saldo saya terdebet, Pihak SPBU tidak bisa membatalkan transaksi itu melainkan melakukan klaim ke bank penerbit EDC atas transaksi yang saya lakukan. Semoga sampai sini paham.

          2. Saya tidak menyalahkan kasirnya atau petugas Indomaret. Ketidakmengertian mereka karena tidak SOP dari manajemen pusat seharusnya membimbing mereka apa yang harus dilakukan jika transaksaksi customer menggantung.

          3. Coba anda baca mas

          Namun lagi-lagi pihak Indomaret mempersulit dengan berdalih oleh SOP. Mereka meminta saya untuk mengambil uang tersebut di cabang tempat saya melakukan transaksi.

          Disuruh balik lagi ke Cirebon hanya untuk mengambil duit? Itu SOPnya. Jika memang

          4. Saya berpikir jernih kok mas Ivan. Mungkin mas Ivan yang tidak berpikir jernih karena menyangka sy yang berburuk sangka. Itulah di poin yang sama saya memakai tanda "?" kata kata disitu "uang belum diakui". Itu yang saya tanyakan pencerahannya.

          • 1. kenapa anda 2 kali menjawab pertanyaan dengan pertanyaan?
            penjelasan dari shl sudah simpel, anda balik tanya, yang tidak ada hubungannya
            ya saya paham itu, cuma ini beda hal, SOP tiap tempat beda,
            dan transaksi anda tidak dibatalkan di indomaret ini, jelas2 mereka mengakui awal nya tidak ada pendebetan, karena itu fakta yang ada di toko dan bisa diketahui oleh toko, di EDC itu bisa di cek mas

            2. kembali lagi, anda tahukah SOP dari management pusat indomaret seperti apa?
            di tokonya sendiri, kasir menyebutkan tidak ada yang menggantung, pertama note itu dulu ya, bagi mereka tidak ada yang menggantung, keesokan harinya, baru diakui bahwa ada yang menggantung
            kemungkinan paling besar adalah, transaksi itu baru dicek oleh accounting nya, baru dilaporkan kembali ke toko, karena transaksi nya baru disettle malam kan? dari mana anda tahu titik error nya, apakah di EDC? apakah di bank anda? apakah di bank indomaret? yang jelas yang punya akses dan bisa memastikan 100% uangnya masuk ke akun bank indomaret adalah, finance & accounting indomaret, bukan kasirnya
            anda apakah bisa bilang 100% dengan pasti, bahwa SOP nya indomaret harus nya sudah harus langsung mengganti dari toko nya? atau itu SOP spbu?

            3. ya jelas mereka nyebut SOP karena itu SOP nya mereka, anda kan tidak tahu SOP nya mereka, apa yang anda anggap benar dan seharusnya, bukan berarti mereka anggap benar dan seharusnya
            apakah merepotkan SOP nya? iya, apakah ribet bagi konsumen? jelas sangat

            tapi jangan mendikte SOP nya orang, itu SOP mereka y SOP mereka, kamu mau komplain? ya boleh aja, tapi apakah mereka langsung langgar atau ganti SOP? ya nda toh, katanya paham SOP, SOP itu ada bukan untuk dilanggar hanya karena anda merasa ribet

            4. lah jelas2 setelah itu ada penjelasannya sama si bang shl, kalau berpikir jernih anda bisa baca dan menafsirkan sendiri kan?

          • Mas Ivan 2 kali menjawab pertanyaan bagaimana? Saya tidak merasa menjawab pertanyaan dengan pertanyaan. Coba ulangi mungkin saya lupa atas pertanyaan mas Ivan. Di point 1 saya hanya berbagi info pengalaman saya saat bayar bensin di SPBU pakai kartu debit. Apakah anda pernah mengalami hal yang sama bagi saya itu tidak soal. Itu kasus yang menurut saya mau tidak mau merchant tidak bisa membatalkan transaksi.

            Saya mellihat tidak ada unsur "penagihan" di kasus penulis. Di kasus ini penulis ini pure "belanja" bayar barang namun berupa "Uang" yang telah disepakati nominalnya ( Gestun ATM). Sama saja jika kita belanja barang kebutuhan sehari hari.

            Menurut pihak Indomaret/ toko tidak bisa Klaim transaksi itu tidak ada pendebetan. Yang bisa cek terdebet atau tidaknya rekening ya nasabah sendiri atau Bank penerbit Kartu.

            Disini Indomaret hanya bisa cek dana sudah masuk atau belum ke rekening penampung mereka. Mungkin ini yang dimaksud Kasir tidak terdebet itu dana tidak masuk.

            2. Dimanapun kalau transaksi terdebet namun tidak masuk ke merchant itu ada 2 cara solusi penyelesaiannya :

            a. Transaksi dibatalkan. Customer rela tidak jadi belanja, barang barang yang sudah di colect di rak rak toko dan antrian diserahkan kembali ke pihak Toko. Kasir melakukan Void transaksi. Bukti Void diserahkan Customer lapor ke Banknya untuk refund.

            b. Transaksi tetap dilanjutkan dengan meminta data data Customer dan surat pernyataan kesediaan pendebetan kembali jika dana masuk ke rekening asal. Nanti Merchant yang minta ke penerbit EDC klaim dana ke penerbit kartu agar diteruskan ke rekening mereka.

            Kedua cara ini berlaku lazim di merchant merchant manapun mas Ivan. Dan lazim juga dilukan oleh selalu oleh pihak Indomaret sendiri. Poin apakah informasi tersebut berlaku ke binaan waralabanya atau belum ya tidak saya tidak tahu.

            Dari 2 cara diatas dalam kasus penulis.. jika saya sebagai Customer saya tidak akan mau pakai solusi yang pertama ditawarkan. Misalkan saya sudah belanja milih milih barang dan capek capek antri belanjaan kok malah dipulangkan kembali? Dengan diberikan PR urusan dana berkurang. Bagi saya Wasting time.

            Saya tidak akan mau telp Bank saya yang menghabiskan pulsa ini itu. Bagi saya Ini bukan masalah SOP Pusatnya atau apapun yang jadi alasan Petugas Toko di daerah. Ini hak saya sebagai Customer saya tidak mau direpotkan. Entah kalau mas Ivan beda dengan saya dan mengamini kata kata Petugas Toko bahwa itu SOP itu sudah dari pusat nya.

  • Dibanding gesek di edc lebih baik ambil di ATM kalo saya si ga mungkin kan di rest area ga ada ATM
    Atau mungkin ga ada ATM BRI bisa beralih ke ATM yg ada di rest area itu walau bukan bank Himbara lebih baik kena charge 6500 dibanding ribet kaya sekarang

  • Saya pernah punya pengalaman sama seperti penulis.

    Pernah belanja di Outlet Matahari. Kartu di gesek, transaksi ga muncul di EDC. Saya cek saldo rekening saya terdebet. Saya komplain. Info dari SPV outlet transaksi kemungkinan menggantung. Oleh SPV outletnya saya disuruh mengisi form yang isinya kesediaan rekening saya didebet atas permintaan dari pihak merchant

    Saya pulang tetap membawa barang tersebut.
    Proses permasalahan transaksi menggantung di channel Mastercard atau Visa atau GPN di EDC ini lumrah terjadi Seharusnya Indomaret melakukan training lebih baik lagi ke petugasnya. Apa dan bagaimana SOP yang dilakukan.

    Jadi Customer tidak direpotkan bolak balik begini.

    • benar ini pak jadi awal seperti paham kondisi dan ke ingginan sampai saya repot sana sini tapi setelah semua di perlukan selesai malah muter2

      harus nya ketika mreka tau jika hanya bisa ambil tunai bilang dari awal ga usah nyuruh saya ikutin proses yang ribet dan nyata nya ga bisa