Surat Pembaca

Pelayanan Petugas SPBU 54.622.14 Tidak Sopan

Assalamualaikum Wr. Wb

Saya ingin membagikan kejadian tidak menyenangkan di SPBU 54.622.14 Lamongan yang saya alami pada tanggal 12 Desember 2021.

Sekira pukul 18:30 saat saya dalam perjalanan kembali ke Surabaya setelah dari Tuban, dalam kondisi hujan dan macet, saya memutuskan mengisi BBM di SPBU tersebut. Saya mengisi di bagian Pertalite, dan dilayani seorang petugas yang sangat sangat buruk pelayanannya.

Saya turun dari motor, membuka jok, lalu membuka tutup bahan bakar. Di depan saya petugas tersebut melayani seorang pemotor dan satu mobil. Saat tiba giliran saya, saya katakan mau isi Pertalite 15.000, saya mengeluarkan uang 50.000 dari dompet.

Lalu petugas tadi dengan ketus bilang “Mas uang pas ae, nek gak onok tukerno sek nak ndi sembarang” ( Mas uang pas saja, tukarkan dulu terserah dimana ), lalu tanpa basa basi setelah bicara seperti itu saya ditinggal begitu saja tanpa permisi tanpa ngomong apapun.

Seketika itu saya syok dan sempat terdiam disana beberapa detik dengan berpikir “kok seperti ini pelayanannya”, sungguh sungguh mengecewakan. Petugas tersebut pergi meninggalkan saya begitu saja.

Lalu saya pindah isi BBM ke petugas satunya dan dilayani petugas satunya dengan baik, bahkan petugas tersebut punya uang kembalian buat saya.

Poin yang saya kecewakan:

  1. Sejak saya datang, tidak ada 3S dari petugas pertama, senyum sapa salam, TIDAK ADA.
  2. Saya ditinggal begitu saja tanpa permisi, padahal saya datang sebagai pembeli untuk isi BBM, saya bukan meminta-minta,
  3. Kalau memang petugas tersebut tidak punya uang kembali, kenapa tidak mau tukar ke teman sebelahnya, atau kalau tidak mau melayani saya kenapa tidak bilang baik baik meminta saya pindah ke sebelah, bukan malah ditinggal begitu saja tidak sopan sama sekali.
  4. Saya tidak tahu, SPBU tersebut dibawah supervisi Pertamina atau Swasta, tapi bukankah seharusnya baik milik pertamina maupun mitra ada SOP bagaimana melayani pembeli dengan baik?
  5. Saya isi BBM itu beli, saya datang dengan baik, berharap dilayani dengan baik, tapi perlakuan yang saya terima sungguh tidak sopan, dan ini pertama kali nya saya isi BBM disuruh nukerin uang dulu. Padahal uang yang saya pegang memang benar benar hanya ada pecahan 50.000 saja.
  6. Setelah saya cek ulasan di maps, ternyata pernah terjadi kejadian serupa terhadap pembeli lain, apakah tidak ada perubahan standar layanan? Apakah pelayanan seperti itu dibiarkan saja oleh pihak management?
  7. Saya tidak berharap permintaan maaf dari petugas tersebut, meski sampai hari ini saya masih kecewa jika ingat kejadian itu, karena itu pengalaman pertama saya diperlakukan seperti itu. Namun saya berharap ada perubahan pelayanan kedepannya di SPBU tersebut. Jika memang petugas tidak memiliki etika sopan santun, lebih baik digantikan dengan yang lebih punya niat kerja tinggi dan ikhlas dalam melayani pembeli.

Semoga bisa jadi bahan evaluasi untuk SPBU tersebut dan ada perubahan baik untuk ke depannya.

Abdi Faisal
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Ada beberapa spbu pertamina yg karyawannya tidak baik dlm memberikan pelayanan. Standar 3S (Senyum, Sapa, Salam) sama sekali tidak diterapkan. Bahkan lebih ke membisu seribu bahasa dengan tampang yg dingin. Seakan-akan tidak penting atas datangnya para konsumen. Tidak seperti SPBU lainnya misal SHELL atau VIVO. Bahkan mereka memberikan pelayanan extra dengan membersihkan kaca depan mobil saat pengisian BBM berlangsung. Dengan adanya kejadian tersebut, alangkah baiknya para pelaku SPBU Pertamina dapat lebih membina para karyawannya.

    • Karna harga shell dan vivo lebih mahal daripada harga dari spbu pertamina,apalagi vivo yang notabene pemain baru..tentu karyawan/petugas spbu nya lebih dituntut sopan dan ramah..kalau tidak,tak akan sanggup bersaing

      • Sebenarnya harganya tidak terpaut jauh. Tapi sekarang harga Pertamina bisa lebih murah karena pemerintah sedang menahan harga bensin baik yang disubsidi maupun tidak disubsidi. Kalau tanpa disubsidi dan mengikuti harga pasar, harganya pasti sama dengan Shell dan Vivo.

        • gak akan pernah terjadi petugas SPBU menerapkan standar pelayanan 3S selama merek SPBU itu masih mendominasi secara nasional

          • Coba pikir kenapa harga Pertamax di Pertamina bisa beda jauh dengan harga bensin di Shell atapun Vivo. Itu karena Pertamina sedang jual rugi Pertamax dan Pertalite. Pemerintah memang tidak secara langsung menyubsidibya, tapi Pertamina yang menjualnya dengan harga rugi. Jika Pertamina mengukuti harga pasar, harga bensin seharusnya ikut melambung tinggi juga, karena harga minyak dunia sekarang sedang naik.

    • Wah kalau shell mah juara soal layanan. Tp makin lama makin ga tahan hrg nya buat motor 110cc. Hahahahaha

      • Jarang hampir gak ada petugas SPBU Pertamina yg sopan 3s mangkanya di Bandung sampai di hajar SM ormas karena ejek suku tertentu terus banyak ngibulnya meter bensin gak normal
        Sang pemilik hanya terima duit dan gak mau ndidik karyawannya soal 3s

    • Saya sangat setuju..sangat2 berbeda jauh servicnya dibanding dngan shell..bagaikan langit dan bumi..semoga mnagement spbu2 pertamina bsa mengevaluasinya..mksh

      • Petugasnya belagu, sombong, arogan nga py attitude kalo ketemu orang kaya gini bikin mood rusak dan perut jadi enek

    • Ada harga pasti ada kualitas doonk..
      Dan ngga cuma SPBU aja, kayaknya semua bisnis yg berkecimpung dibidang jasa itu memang harus mengutamakan pelayanan..
      Shell atau Vivo bisa saja jual dibawah harga Petamina, tp kaan negara ini punya aturan..
      Yg jelas siih kalo Shell atau Vivo itu mengutamakan pelayanan dan keselamatan..
      Keselamatan si pekerja juga keselamatan customer saat berada diarea SPBU..
      Contoh kecil, isi di Shell yaa..
      Roda 2, mau tangki depan, belakang, atas atau bawah, pasti disuruh turun, krn SOP yg harus dijaga, dan demi keselamatan customer bila terjadi tumpahan BBM, atah parahnya kebakaran..
      Roda 4 aja, disuruh matikan mesin dan tarik rem tangan..

      • Benar yang namanya petugas gitu minim training dari yg punya SPBU. Lebih penting menyoroti lembaga pelayanan publik gajinya dari pajak rakyat tapi ga maksimal pelayanannya.

    • ga usah pusing ngisi aja di shell atau vivo biar puas pelayanannya, ok. karena harga nya juga sesuai, harus di ingat pula berapa gaji yg di Terima ama petugas tersebut apa udah sesuai standar apa belum, pembeli emang butuh pelayanan, tapi banyak yg iseng ada uang pas pake uang gede dengan alasan sambil nuker, itulah penyakit konsumen d indonesia

    • She'll, vivo,,,,,, pelayanan nya sngat baik.... Jauh sma si merah mah... SOPAN DI SAAT MEMAKAI SERAGAM HITAM PUTIH SAJA,, stelah berganti pakaian resmi,,, beda lg pola krja mrka.... ???mengharukan sekali SITI......

    • Kita sbagai konsumen pasti kecewa....tapi kita juga harus mengerti...mereka mungkin kelelahan harus berdiri tanpa henti karena SPBU gak pernah kosong dari kendaraan. Jdsbagai konsumen kita jgnlah merasa pintar....tp harus pintar merasa......bgmn lelahnya mereka.... Betul konsumen adalah raja....tp raja jg harus bijaksana....... Semua orang yg udah lelah bisa aja seperti itu....karena bukan di SPBU itu aja....tpgak pernah komen......jgn di perbesarlah....kita harus merasakan andai kita yg kerjadi situ...

  • Jujur aja sih ketika mengisi BBM Sepeda Motor di SPBU Pertamina,saya sih gak begitu peduli dengan 3S.....yang penting BBM saya diisi dengan tepat,baik,dan benar. Selesai

    • Nah saya juga gak begitu peduli, tapi waktu itu petugas itu habis ngelayanin motor didepan saya, giliran saya ngisi, motor udah distandar samping, tangki bensin juga sudah saya buka, petugas itu juga udah mencet tombol nya 15000 terus liat saya uangnya 50.000 langsung gak jadi ngisi motor saya lalu ditinggal begitu saja, sopankah begitu? Kalau memang dia gak punya kembalian, kenapa saya gak diarahin aja baik baik ke petugas satunya, bukan maen ditinggal pergi begitu saja sambil teriak "tukerin dulu uangnya terserah dimana", kata kata itu yang bikin saya kecewa dengan pelayanan yang buruk itu.

      • Msih mndg pak saya di cikarang prnh nemu karyawan spbu yg licik bnr maenkan nozel sdah maaf (orangnya jelek item jerawat tpi hatinya jga busuk pula) isi 50 di isi cma 30, isi 20 di isi cma 10 saya pcc pke motor naked honda old cb150r jdi pas isi bensin gk turun dia pinter caranya nutupin indikator mesin pom spbunya stiap ada isi bensin dpn kita bkanya di reset dri 0 tpi di terusin dri nominal terakhir motor dpn kita yg abis isi bensin dan akhirnya aq puter arah klo lht dia yg jaga antrian spbunya..

  • Begitulah kalau tidak ada pesaingnya alias masih monopoli kalau di kota kecil, bagaimana pak Erick dan Bu Nickeu ? Bukan hanya toilet yang berbayar tapi pelayanannya juga mesti diperbaiki.

  • Coba Tuliskan nama petugasnya, Saya akan sampaikan ke Pemiliknya agar dia di pecat. Karena ramah atau tidak itu adalah perilaku sifat. Sifat jelek itu akan dibawa sampai mati.

  • Ini pengaruh juga tentang monopoli minyak di indonesia. Perusahaan listik air dan bensin milih negara. Udah berapa pukuh tahun semuanya dipegang oleh pemerintah.

    Kenapa ini sangat berpengaruh karena mereka merasa merka safu satunya pemilih dan memegang seluruh sumber daya krusial yg ada di Indonesia. Jika tidak cocok dengan sesuatu didalamnya semua orang gk ada pilihan lain selain tetap pakai.

    Ini pengaruh juga ke pencarian SDM nya. Atau culture yg udah merngakar didalam perushaan nya. Sooo besok besok kita komplain listrik sering mati pdhl dah bayar ya dianggep wajar aja sm mereka

  • Itulah kenapa saya tidak pernah isi bensin di Pertamina lagi. Saya selalu isi di Shell ataupun Vivo. Di sana kita dilayani seperti raja. Di Pertamina beli bensin merasa seperti orang yang lagi ngantri raskin, sudah antriannya panjang, petugasnya juteknya bukan main.