Surat Pembaca

Kecewa dengan Pelayanan Hand-Over Lavon 2 Swan City Tangerang

Pada tanggal 30 Oktober 2021, saya diundang untuk menghadiri Hand-Over unit di Cluster Viridia, Lavon 2, Swan City, Tangerang. Sayangnya setelah saya memenuhi kewajiban untuk menghandiri Hand-Over di hari tersebut, saya menemukan beberapa hal yang tidak sesuai dengan perjanjian di awal:

1. Kitchen Cabinet semula dijanjikan akan diberikan lengkap yaitu free bottom dan top counter, yang mana menjadi bagian dari gimmick/bonus pembelian unit saya dari sumber program pameran. Ini pun tertulis dalam lampiran dokumen PPJB yang ditandatangani kedua belah pihak. Dalam PPJB unit yang lain, tertulis secara spesifik Kitchen Cabinet (Bottom Counter) sedangkan di PPJB saya hanya tertulis Kitchen Cabinet dan saat itu memang diinformasikan kepada saya bahwa saya mendapatkan keduanya bottom dan top counter.

Namun pada kenyataannya, saya hanya mendapatkan bottom counter saja. Saya langsung komplain kepada CS Hand-Over yang mendampingi saya di tempat. Namun yang bersangkutan mengatakan bahwa komplain mengenai hal tersebut dilayangkan kepada marketing-nya saja. Bahkan saat saya meminta nomor kontak CS yang mendampingi saya waktu itu pun enggan diberikan, dengan alasan saya “seharusnya” mengontak marketing-nya.

2. Pada awal membeli unit ini tertulis dalam perjanjian bahwa Hand-Over unit akan dilakukan pada Desember 2020 dengan tenggang waktu maksimal 6 bulan. Namun ternyata Hand-Over tertunda kembali selama 4 bulan sehingga baru bisa dilakukan pada bulan ke-10 2021 dan sesuai perjanjian maka akan ada kompensasi dari Developer kepada Pembeli senilai 0.5% per bulan dari harga beli unit.

Sesuai perhitungan saya, seharusnya saya menerima 2% x Rp1.278.000,.00 = Rp25.560.000. Namun pada kenyataannya pada hari H, CS menjelaskan bahwa kompensasi akan diberikan dalam bentuk free IPL selama 6 bulan (setara dengan Rp660.000/ bulan) dan penambahan garansi unit selama 5 bulan (setara dengan Rp4.000.000/ bulan).

Sebagai konsumen saya merasa dirugikan jika penambahan garansi unit dimasukkan dalam skema perhitungan kompensasi, karena saya merasa garansi unit selama 5 bulan itu tidak setara dengan nilai uangnya. Saya sudah sempat komplain dan meminta negosiasi kembali mengenai skema kompensasi ini, karena tidak tertulis dalam PPJB. Namun CS mengatakan skema ini adalah keputusan pihak Management Developer dan saya “harus” Hand-Over dulu jika ingin menegosiasikan skema kompensasinya (dengan kemungkinan dikabulkan perubahannya sangat kecil).

Akhirnya pada hari tersebut saya memutuskan untuk tidak Hand-Over terlebih dahulu dan mencoba menghubungi marketing yang dimaksud untuk menyampaikan komplain saya. Pihak marketing yang saya hubungi waktu itupun membenarkan bahwa seharusnya saya berhak atas free Kitchen Cabinet bottom dan top counter, yang bersangkutan pun membantu untuk mengeskalasi komplain saya pada tanggal 4 November 2021 kepada supervisor dari pihak marketing.

Tanggal 12 November 2021, saya melakukan follow-up atas komplain saya. Namun pihak marketing mengatakan belum ada tindak lanjut dari pihak Lavon 2. Pada tanggal 20 November 2021, saya berencana datang kembali untuk mengecek unit saya kedua kalinya. Untuk bisa mengecek unit saya kembali saja, saya harus kembali mengalami pengalaman yang tidak mengenakan karena pihak marketing dan CS saling “ping-pong” tanggungjawab.

Tanggal 26 November 2021, saya kembali melakukan follow-up atas komplain saya. Namun pihak Marketing mengatakan belum ada tindak lanjut juga dari pihak Lavon 2. Bahkan pernyataan yang dikeluarkan dari pihak Developer melalui marketing, sangat tidak mengindahkan kepentingan konsumen “Kemarin ngomongnya juga karena belum Hand-Over kan. Terus bilangnya juga itu kan cuma omongan lisan dari bos lama.”.

Kesannya secara implisit saya harus Hand-Over dulu baru “akan diurus”. Padahal jelas di dalam PPJB tertulis bahwa serah terima dapat dilakukan jika memang semuanya sudah sesuai dengan yang dijanjikan.

Bagi saya, konsumen tidak perlu (dan tidak mau) tahu apakah yang menjanjikan free Kitchen Cabinet adalah bos lama atau bos baru, dari sisi konsumen saya hanya tahu bahwa ini dijanjikan oleh pihak Lavon 2. Jika ada perubahan dalam manajemen Lavon 2, tidak semestinya konsumen yang menjadi korban atas perubahan keputusan yang dibuat.

Pihak marketing pun mengatakan tidak hanya saya saja yang komplain, tetapi banyak konsumen lain komplain hal yang sama. Seharusnya pihak manajemen bisa lebih bijak menanggapi hal ini dan tidak mengulur waktu lebih lama lagi mengingat serah terimanya saja sudah lewat dari batas tenggat waktu yang diinformasikan di awal, sebagai konsumen saya merasa sudah cukup bertoleransi.

Tanggal 2 Desember 2021, saya kembali melakukan follow-up atas komplain saya. Namun pihak marketing menyampaikan kepada saya “selalu sama jawabannya” dan “bilangnya belum Hand-Over“, tapi kalau sudah Hand-Over saya juga belum tentu dapat penggantian top counter Kitchen Cabinet yang hilang.

Karena saya sudah kesal saya pun tanya, adakah pihak lain yang bisa saya hubungi langsung untuk mendiskusikan masalah ini? Karena saya merasa komplain saya menemui “jalan buntu”. Namun pihak marketing mengatakan bahwa “Nggak ada, kalau pun komplain ke CS pasti dibilangnya karena belum Hand-Over. Kalau enggak pasti akan dilimpahkan ke saya lagi juga”.

Saya tidak hanya merasa kecewa terhadap manajemen Lavon 2 yang tidak memiliki komitmen penuh dalam memberikan janjinya kepada konsumen. Namun juga pelayanan komplain yang berbelit-belit, diulur-ulur dan seolah-olah saya sebagai konsumen tidak memiliki “suara” untuk memperjuangkan hak saya. Kesannya kalau pihak Developer bilang “tidak bisa” ya “tidak bisa”.

Sebenarnya masih ada hal-hal minor lain yang tidak saya sebutkan di dalam surat pembaca ini karena saya mencoba bertoleransi terhadap pihak Lavon 2. Namun teruntuk 2 poin di atas saya benar-benar tidak bisa terima dan hingga saat ini saya belum melakukan Hand-Over karena tidak ada kejelasan tindak lanjut dari komplain yang saya sampaikan melalui marketing Lavon 2.

Hormat saya,

Jimmy Prajogo
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Masalahnya cukup jelas, pihak perusahaan mencoba berlaku seenaknya. Bapak kita dukung tetap gigih menuntut hak bapak.
    Kepada pihak perusahaan lebih baik penuhi setiap item kontrak yg sudah disepakati, upaya mengulur-ulur, dan mengingkari kewajiban hanya bikin reputasi perusahaan anda terlihat makin jelek di jagat internet dan media sosial ini.

  • Persis yg saya alami saat ini, kitchen cabinet cuma dapat bawahnya aja ga ada beda dgn unit lain padahal katanya bonus khusus yg beli cepat waktu itu dan ada di perjanjian juga, trs posisi tempat cuci piringnya beda & warnanya juga jelek ga sesuai rumah contoh, pintu depan juga ga sesuai, washtafelnya kecil standard padahal dulu dijanjikan dapat yg kotak bagus. Hand over ga jelas sudah mundur 1 tahun, kompensasi ga sesuai dgn yg di perjanjian. CS seperti robot ga membantu sama sekali, tiap ditanya selalu bilang cek ke team lapangan. Team lapangannya mungkin hantu, ga tau siapa, jawabnya cuma nanti dikabari kalau unit ready. Management Lavon kacau sekali, saya menyesal beli disini, kalau bisa balikin uang saya aja deh gpp. Jadi kebayang seperti apa kedepannya tinggal di Lavon, bisa jadi IPL naik-naik terus.
    Yg mau beli daisan, L residence dll apalah itu pikir-pikir lagi aja deh, managementnya parah sekali, ga ada tanggung jawabnya. CS dan marketing very low service quality punya, seperti ngomong sama angin.
    Cuma security yg masih saya respect, gercep & punya attitude.
    Tolong dong tanggapannya management Lavon, ini sudah banyak loh konsumen yg kecewa, anda jangan jadi pengecut dan makan duit orang doang bisanya, tepati janji-janji manis kalian dulu sebelum kami tertipu beli Lavon. What a shame!

    • saya komplen dengan pihak management lavon sampai saya menyerah sendiri.di pimpong nga jelas tidak ada yang mau ketemu untuk solusi.selalu di oper ke marketing.dan marketing yang selalu berganti.uang saya di potong sekitar 160jt padahal kesalahan tidak sepenuh nya dari saya.denda berjalan perhari tanpa ada konfirmasi ke saya selaku konsumen.sedangkan kalau kesalahan yang di buat management terkesan mereka saling memgoper.semoga konsumen yang lain tidak mengalami seperti yang saya alami.jangan sampai kalian menjadi korban DP bisa di angsur,pelajari lagi baik2 mengenai refund DP kalau ada penolakan bank,karena hasilnya akan sangat mengecewakan kalian.semoga pembeli yang lain kompak memberitakan pengalaman buruk yang menimpa kalian sehingga tidak terjadi kepada pembeli lain.

  • Pak Jimmy Prajogo, kalau ada update/tanggapan dari Lavon harap diupdate ya pak. Info seperti ini berguna sekali bagi kami yg status rumahnya ga ada kejelasan dari Lavon :(.
    Setuju dengan Bu Natalia, CS dan marketing Lavon service-nya kurang. Di wa, response-nya lambat...bisa lebih dari 1 hari baru dibalas.

    Harap Lavon mengevaluasi dan memperbaiki kinerja cs dan marketingnya. Dan tolong untuk hal ini (keterlambatan HO dan ketidak sesuaian spek dengan perjanjian) memberikan solusi yang tidak merugikan konsumen!.

    • Sayangnya belum ada kejelasan dari pihak Lavon hingga saat ini. Setiap ditanya ke CS maupun Marketing-nya jawabannya masih selalu sama, posisi kita sebagai konsumen "digantungkan" seakan-akan dibiarkan sampai kita capek sendiri dan terpaksa serah terima.

  • Terjadi pada saya.. udh kesel bgt..sy seperti beli rumah subsidi.. mnjemen lavon2 tll anggap remeh konsumen.. blm aja di demo sama warga.. mesti harus d datengin rame2 biar yg bertanggung jawab or atasan/perwakilan lavon 2 keluar dr kandang bukan hanya d lempar ke CS percuma CS jg cm karyawan..

  • Hadeh buat org2 yg mau beli rumah d lavon.. mikir beribu2 kali dech...nanti kejebak kaya saya..

  • Memang, pihak Lavon ini menganggap remeh, dengan disuruh bolak balik ke Lavon tanpa kejelasan masalah. Kita dianggap sepi. Rasanya sebagai warga yang membeli rumah di sana bisa patungan untuk bayar pengacara dan bisa kita somasi beramai-ramai.

  • Hallo pak Jimmy, senang sekali saya bisa ketemu artikel ini. kejadian bapak (point 1 & 2) terjadi dengan saya juga. kemarin 4 July 2022 saya baru diundang untuk kompensasi dan pilihannya sama yaitu kompensasi melalui IPL. sedangkan awal nya serah terima dan penagihan IPL saya sudah complaint bahwa IPL yg dikenakan terlalu tinggi, pihak Customer service hanya bisa menerima komplaintan namun tidak dapat berbuat apa apa karena itu sudah keputusan developer. saya pun diperkenankan untuk demo jika tidak setuju.
    jika berkenan mari kita sampaikan keluhan kita ini bersama-sama. kita buat Group terlebih dahulu. nomor Wa saya 08999170727... semoga kita dapat jawaban sesuai dengan Hak kita. demikian dan terima kasih...

  • saya juga mengalami hal yang sama. Sebagai tambahan, IPLnya terlalu tinggi dan pilihannya harus dibayar sekaligus 3 bulan. LAVON memang management-nya ancur. Karyawannya PEMALAS, tidak seperti di Gading Serpong, IPLnya tidak mahal dan bisa dibayar bulanan. Karyawannya ramah (tidak seperti karyawan LAVON yang tidak punya sopan santun).

  • Saya sebagai konsumen LAVON telah tertipu dimana saat transaksi pembelian Rumah di Lavon Swancity :

    1. Sales yang bernama RENI tidak pernah menjelaskan diawal bahwa Iuran pemeliharaan lingkungan (IPL) harus dibayar secara per 3 bulan atau 12 bulan dan pada kenyataannya saat Handover saya diminta bayar dgn 2 pilihan : per 3 bulan atau 12 bulan. Menurut saya, entah LAVON sedang kekurangan duit atau karyawan LAVON yang PEMALAS (mau sekali kerja saja selesai pekerjaan untuk 3 bulan kedepan).
    2. Karyawan Lavon Swancity sangat tidak memiliki kesopanan baik dalam merespon Chating via WA dan masalah kedisplinan terjadi pada saat saya Handover telah janjian ketemu di kantor jam 9 pagi dan mereka datang SANGAT TERLAMBAT dan setelah itu saya di WA bahwa saya tidak hadir untuk serah terima unit ??? Saya punya Bukti atas kehadiran saya di hari dan jam yang sudah disetujui bersama. BENAR-BENAR KARYAWAN BAGIAN HAND OVER (yang bernama Monik) TIDAK PUNYA HATI DAN TIDAK BERPENDIDIKAN.
    3. Bagi CALON PEMBELI RUMAH DI LAVON harap berhati-hati deh dengan IMING-IMING developer ini. Bagian Marketingnya (RENI) lepas tangan, bagian Serah Terima Unitnya (MONIK) tidak berpendidikan.