Keluhan Surat Pembaca Jenius BTPN Tidak Profesional dalam Menyelesaikan Masalah 30 Desember 20213 Januari 2022 Pendi Kurniawan 23 Komentar Akun Pengguna, Aplikasi Smartphone, Bank BTPN, BTPN, Call Center, Customer complaint handling, gagal login, Jenius BTPN, Layanan Pelanggan, Perubahan data, Rekening Tabungan, rekening tabungan digital, Reset password, Update Data Ikuti kami di Google Berita Saya di sini ingin berbagi pengalaman saya ketika unlink device di Jenius. Mungkin linimasa yang saya jelaskan tidak secara tepat, tapi saya coba merangkum semua proses yang saya lalui dan menjelaskan betapa ribet dan memakan waktunya proses ini. Tanggal 3 Desember 2021, saya menghubungi Jenius Help untuk unlink device, karena ingin me-reset device dan sudah menerima konfirmasi berhasil penghapusan device yang tertaut. Setelah selesai reset, saya mencoba login ke aplikasi Jenius. Namun muncul keterangan “Terjadi kesalahan”. Anehnya SMS OTP masuk, tapi di aplikasi jenius tidak masuk ke halaman input OTP. Saya mengulangi beberapa kali, tetap saja sama. Pada awalnya saya mengira masalah di jaringan atau device saya. Saya berencana mencoba di hp orang lain untuk memastikan apakah masalahnya di hp saya atau akun saya. Setelah beberapa hari berlalu, saya mencoba di hp lain, ternyata sama muncul keterangan “Terjadi kesalahan”. Setelah mencoba login akun orang lain di hp saya, menu input OTP bisa muncul. Dengan percobaan tadi, saya pastikan permasalahan ada di akun Jenius saya, bukan hp yang saya pakai. Beberapa kali menghubungi Jenius Help, bertanya apakah ada device yang terhubung dan sudah dicek tidak ada. Akhirnya saya dibuatkan laporan. Namun setelah beberapa hari tidak ada penyelesaian juga dan saya disarankan untuk mengirimkan bukti masalah via email. Tim Jenius memberikan saran untuk ke cabang BTPN atau Jenius Point. Saya sudah pesimis soal itu karena melihat di kasus-kasus Jenius yang viral sebelumnya, cabang BTPN hanya bisa membantu dengan menghubungi Jenius Help via telepon. Jadinya sama saja nanti. Sementara Jenius Point juga tidak ada di kota saya. Kesalnya, setelah mengirimkan email berisi permasalahan saya, staf Jenius hanya merespon dengan template dan menyarankan saya ke cabang BTPN atau Jenius Point tanpa membaca isi email saya dengan cermat. Penyelesaian kasus di Jenius aneh menurut saya. Karena setiap telepon, staf Jenius selalu membuat nomor laporan baru dan itu membingungkan, akan sulit untuk melacak laporan sebelumnya yang masih aktif. Yang masih saya ingat untuk laporan tanggal 16 (CAS-21-FU8449). Setelahnya saya ditelpon tim Jenius kurang lebih 3 kali. Dua kali tim bertanya penjelasan masalah yang saya alami dan telepon terakhir Tim akan dibantu reset password dan berharap permasalahan saya selesai. Namun tetap saja gagal. Sebelumnya saya sudah mencoba mencari penyebab masalah ini. Saya ingat saya pernah mengganti email untuk akun Jenius saya dari email A ke email B. Saya cek di email proses ini terjadi tanggal 13 Agustus 2021. Saya mencoba login ke akun Jenius menggunakan email B ternyata tidak terdaftar. Dengan email A terdaftar, tapi gagal login. Saya memastikan dengan telepon Jenius, email yang terdaftar di rekening saya, ternyata email B. Namun di aplikasi jenius masih menggunakan email A. Jadi di sini terjadi ketidaksinkronan data antara aplikasi Jenius dan database nasabah mereka. Dimana aplikasi Jenius menggunakan email lama, sedangkan di database mereka sudah email baru. Saya gak habis pikir, kenapa bisa berbeda. Saya sudah menyampaikan temuan saya ini ke tim Jenius. Namun tim Jenius tidak punya tanggapan soal ini dan hanya punya solusi mengganti password. Saya mencoba mengganti password ke email baru saya, tapi tidak menerima OTP. Jika menggunakan email lama, malah bisa. Saya sudah habis pulsa banyak, tenaga dan waktu hanya untuk menyelesaikan masalah yang seharusnya bisa diselesaikan dengan rentang waktu selama ini. Saya merasa tim Jenius seperti tidak mempunyai akses ke data mereka sendiri, dengan membatasi akses ke tim yang menangani kasus saya. Sehingga kasus saya sangat lama belum selesai. Mungkin karena adanya kebobolan data nasabah sebelumnya, tapi itu hanya pendapat saya. Sampai sekarang kasus saya masih berlanjut, saya diminta menunggu dan menunggu entah sampai kapan. Pendi Kurniawan Madiun, Jawa Timur Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.