Surat Pembaca

SiCepat Ekspres Menelantarkan “Pick Up” Barang “Seller Online”

Perkenalkan saya dengan Hendri (online shop: jameshopeid). Pada kesempatan ini saya ingin mengeluhkan mengenai kinerja SiCepat (khususnya bagian penjemputan barang seller online khusus untuk area Pasar Kemis di waktu sore hari), yang sudah menelantarkan penjemputan paket seller online toko saya berkali-kali.

Hal ini tidak pernah terjadi sebelum petugas yang lama digantikan oleh petugas bagian pick up yang baru. Meskipun saya sudah melakukan request pick up (dari system seller) dan sudah menjadi rutinitas setiap harinya untuk menjemput paket toko online saya. Lain halnya dengan yang biasa menjemput di pagi hari, yang selalu dengan rutin menjemput paket toko online saya, bahkan terkadang bersedia membantu pick up paket meskipun sudah di luar jam kerja.

Konon katanya, hal ini disebabkan oleh karena adanya pengurangan karyawan dari pusat, sementara volume pengiriman barang mengalami peningkatan. Saya cukup aneh dengan manajemen SiCepat ini, karena seharusnya saat volume pengiriman barang sedang mengalami peningkatan, maka tenaga pengiriman dan penjemputan barang harus ditambah agar semua prosesnya dapat berjalan dengan lancar (bukan malah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi karyawannya).

Walaupun memang perusahaan SiCepat tetap berkeputusan untuk melakukan pengurangan karyawan, maka bukanlah seller ataupun pembeli yang harus dikorbankan. Apalah jadinya kalau kami semua para seller online sepakat untuk menutup layanan pengantaran dengan menggunakan ekspedisi SiCepat? Tentunya perusahaan SiCepatsendirilah yang akan merugi karena harus kehilangan omset.

Jelas di sini semua pihak (seller, konsumen, ekspedisi) harus saling bersinergi, karena kita semua sama-sama saling membutuhkan. Jadi saya harap agar manajemen SiCepatdapat mempertimbangkan kembali mengenai kebijakan pengurangan karyawan ini dan saya harap bagian pick up untuk area saya dapat dievaluasi kembali kinerjanya.

Semoga pihak manajemen SiCepat dapat segera mengklarifikasi masalah ini. Terima kasih.

Hendri Tjahjadi
Tangerang, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • J&T udah pengurangan karyawan bahkan sampai demo, Anteraja pun sama, sekarang mengikuti Sicepat.
    Sepertinya jasa ekspedisi mulai kolaps karena bakar duit lewat subsidi gratis ongkir gede-gedean yang berimbas ke keuangan mereka sendiri.

    • Kl menurut saya tidak sepenuhnya benar. Krn lihat dgn mata kelapa saya sendiri di cabng2 j&t, sicepat dan anteraja bukannya berkurang tp tambah banyak. Bahkan mereka membuka lowongan kurir freelance. Free ongkir itu tidak sepenuhnya ditanggung jasa kirim.

      • Dengan bertambahnya cabang bukan berarti sebuah perusahaan juga menambah jumlah karyawan.. ada beberapa perusahaan yang justru mengurangi karyawan saat melakukan beberapa pembukaan baru. Mereka akan menggunakan karyawan lama yang royal untuk menempati cabang baru dengan diiming-imingi kenaikan pangkat atau sekedar kenaikan gaji. Dan lagi, untuk bayaran Freelance itu sangat murah, sangat-sangat murah. Dan para Freelance gk akan komplain akan bayaran tersebut, jadi daripada nambah karyawan yang protes gaji kecil terus kenapa gk naro freelance aja, yang jelas bisa dibayar murah dan gk ajan protes? Toh banyak yg akan melamar.

        Note: ini biasa terjadi dibeberapa perusahaan, saya gk tau apakan ini terjadi juga di sicepat.

    • Gak gitu juga. Walaupun semisal ada promo gratis ongkir.. itu diganti kok sama pihak marketplacenya. Jadi pihak marketplace tetep bayar ongkir ke jasa ekspedisi.

      • Saya juga mengalami hal yg tidak mengenakan bahkan pahit oleh jasa sicepat, karena saat kurir salah mengirim barang dia alasan udh capek dan dia justru yg marah2 sdh tau dia yg salah, memang menyedihkan sicepat

    • ASUS : Gak gitu juga. Walaupun semisal ada promo gratis ongkir.. itu diganti kok sama pihak marketplacenya. Jadi pihak marketplace tetep bayar ongkir ke jasa ekspedisi. jadi ga mungkin collapse gara2 promo gratis ongkir. Hh

  • Betul sekali, saya sebagai buyer juga pernah mengalami, blm lama ini saya beli seragam sekolah di onlineshop, pilih jasper SiCepat, berharap datang sesuai jadwal agar bisa dipakai segera, tapi yg terjadi malah sebaliknya, pesanan tidak kunjung datang, sampe harus beli pffline, sangat kesal sekali eengan jasper SiCepat ini, sy cek status di onlineshop tidak berubah2, setelah 2 atau 3 hari lewat dari jadwal, baru pesanan sy tiba, tanpa rasa bersalah kurir tidak menjelaskan apa2, wkt saya tanya baru minta maaf, kurirny bilang banyak yg di PHK. Kapok pakai Jasper SiCepat.

  • Jangan kan cuma seller

    Saya ada gerai SiCepat Point'
    Sekarang harus anter sendiri
    Ke gudang sortir
    Padahal Biasanya selalu di pickup
    Entah mengapa manajemen SiCepat
    Amburadul

  • Pick up hanya gimmick awal2 perusahaan berdiri. Kalau sudah rame agak susah minta pick up. Seller yg harus aktif drop paket sendiri.

  • Pihak pengelolah xpedisi saja yg g mau muter otak bila lagi pengurangan karyawan. Seharusnya bagian bagian nya ditingkatkan kinerjanya misalkan kurir pickup lagi banjir permintaan bagian kurir xpedisi nya turut membantu pickup barang seller dng cara pihak xpedisi memberi insentif ke kurir xpedisi perpickup per paket berapa gitu. ,
    Pihak xpedisi mau untung aja kurir Dan Konsumen jadi kena imbasnya.

    • SiCepot sekarang payah, gak kaya dulu. Sekarang pakai BEST rasa Cargo, sampainya bisa lebih dari 3 hari, apalagi antar pulau. Banyak paket yg nyasar dan hilang serta rusak pula. Sebaiknya ganti nama aja jadi SiLelet.

  • Dari kabar yang sempat saya dengar dari beberapa kurir si cepat ternyata pengurangan karyawan ini memang rutin dilakukan oleh si cepat ekspress di setiap akhir tahun. Dan akan membuka lowongan kembali di pertengahan tahun mendatang (dan biasanya yang di prioritaskan untuk dipanggil adalah karyawan yang terkena phk pada akhir tahun sebelumnya). Ternyata langkah ini dilakukan agar perusahaan terhindar dari kewajiban membayar thr kepada karyawannya. Jadi singkat kata semua kurir si cepat adalah karyawan dengan masa kontrak hanya selama 6 bulan di phk terlebih dahulu lalu akan di panggil kembali dalam 6 bulan mendatang. Sungguh aneh bukan? Coba bisa bpk/ibu tanyakan kepada kurir si cepat yang lainnya, apakah memang benar seperti ini adanya? Kalau memang benar seperti ini berarti menurut saya ini cara yang sangat licik sekali

  • Jasa pick up itu berat; apalagi klo persh terkait masih "bakar duit" investor. Akan tiba waktunya pick up juga kena tarif. Lebih baik kombinasikan metode konvensional dengan titik2 pick up yg banyak (gudang mini) jadi seller juga gerak ke titik tsb, klo mau pick up ya tarif berlaku. Gunakan juga waktu pick up max 2 kali dalam 1 hari untuk daerah 'padat' seller. Sehingga seller juga aktif untuk menampilkan aturan pengiriman di shopnya jika pembelian lewat pukul sekian dikirim besoknya / jasa pengiriman bisa berubah tanpa pemberitahuan demi kelancaran arus barang.

  • Kalau menurut saya sebenarnya pick up itu cukup sehari sekali saja dan yang paling penting itu adalah area nya yg di bagi2. Jangan sampai dalam 2 kecamatan hanya dipegang oleh 1 orang saja. Ya pasti kewalahan... apalagi kalau kecamatan yg padat penjual online nya. Jadi disini yang penting disesuaikan oleh daerah nya saja. Kalau memang daerahnya padat ya pakai karyawan yg lebih. Contoh si laz.... 1 kecamatan aja bisa dipegang oleh 13 orang kurir. Mereka pakai system komisi per paket (bkn karyawan tetap) jadi ya seperti gosend same day aja. Cuma ini 1 harinya per orang bisa bawa 150-200 paket x komisi @Rp2.000. Jadi ada base camp nya di setiap kecamatan. Jadi setiap pagi hanya ada 1 orang (perwakilan base camp) yg datang ke gudang pusat utk ambil barang utk 13 orang tersebut (biasanya giliran) lalu nanti mereka baru bagi2 barangnya sesuai dgn rute & areanya masing2

  • Ada apa dengan Sicepat??? Paket saya ke Kalimantan juga tracking nya berhenti sejak tanggal 16-1-2022, sampai tanggal 19-1-2022 paket saya tetap tidak ada kabarnya seperti ditelan bumi. Customer Service tidak bisa membantu, jawabannya useless.

  • Mana nih si cepat express ga ada penyelesaian masalahnya.,... wahhh udah gak bener nih management si cepat express