Surat Pembaca

Terus Menerus Dapat SMS Tagihan Hutang Orang Lain

Saya selalu mendapatkan panggilan telepon dan SMS tagihan hutang atas nama orang lain dimulai saya masih SMA sampai sekarang, dan tagihan itu datang dari Bank yang sudah besar yaitu dari CIMB Niaga dan BNI.

Saya minta tanggapan dari CIMB, BNI dan Telkomsel mengenai nomor handphone yang saya gunakan selalu menerima SMS/telepon tagihan KPR CIMB NIAGA dan tagihan kartu kredit BNI dengan a.n Bapak Syahrial, padahal saya tidak pernah sekalipun sampai sekarang kenal dengan bapak yang disebutkan itu dan nomor HP ini tidak dibeli dari orang tersebut atau saya adalah pengguna pertama nomor HP ini.

Saya sudah pernah coba langsung konsultasi/komplain ke Grapari Telkomsel dan kantor cabang CIMB Niaga tetapi hasilnya tidak dapat dibantu, dari cs telkomsel mengatakan nomor saya tidak ada terdaftar dengan nama orang lain dan saya hanya disuruh mengabaikan jika ada SMS tagihan-tagihan tersebut. Dan CS CIMB Niaga membenarkan kalau Bapak Syahrial ini memang nasabah di bank tersebut tetapi saya malah disuruh untuk mengganti kartu saya.

Jadi saya mohon ke perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan ini untuk memberikan solusi, dan saya berharap solusi itu bukan mengganti nomor HP saya.

Henry Pasaribu
Jakarta Utara


Update (26 Januari 2022): Terkait surat pembaca di atas, penulis memberikan apresiasi atas tindak lanjut oleh pihak Bank CIMB Niaga sebagai berikut:

 

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan CIMB Niaga atas Surat Bapak Henry Pasaribu

Dengan hormat, Sehubungan dengan surat Bapak Henry Pasaribu yang berjudul “Terus Menerus Dapat SMS Tagihan Hutang Orang Lain” (Mediakonsumen.com, 19...
Baca Selengkapnya

Komentar

    • Kira2 karena kontak terdaftar atau karena SIM card daur ulang ya itu? SIM card saya juga ternyata hasil daur ulang. Untungnya sejauh ini tidak ada yg menagih hutang tapi tetap saja terganggu karena hampir setiap hari ada yg wa dan telpon menawarkan produk mencari HANNA PUTRI BAYU SIREGAR. Padahal no telpon sudah ada di saya hampir 5 atau 6 tahun. Mengesalkan sekali.

      • Sudah biasa ini kak, entah kenapa Telkomsel suka jual ulang kartu daur ulang tidak di non Aktifkan, Sepupu saya juga jadi korban daur ulang kartu Telkomsel dan tapi enggak sampai ditagih, Bahayanya identitas kartu sepupu saya yang lama takut di salah gunakan krn ada di pemilik nomor orang lain

        • Aturan di luar negeri, nomor baru didaur ulang setelah minimal 10 tahun tidak dipakai. Di Indonesia cuma 3 bulan bahkan ada yg seminggu mati sudah dijual lagi. Provider-provider Indonesia tidak peduli masalah seperti ini.

        • Saya mengalami hal yg sama, bahkan PLN dengan nomor resminya menagih ke saya atas nama orang lain tapi ya saya abaikan aja, casenya tidak sesimpel "blokir" gitu karena nomornya ganti ganti per sms.

          • Blokir lagi

            Masuk lagi blokir lagi

            Kita hanya tekan blokir

            Dia harus daftar lagi no baru?????

            Simple kitaa

      • Kayanya karna daur ulang deh..soalnya saya jg ngalamin blm lama ini..saya beli kartu perdana tsel eh hampir tiap hari.di telfonin cimb dll,,ada yg wa sms n tlfn ngsh tagihan

      • Memang nyata terjadi. Nomor orang lain yg sudah hangus karena lewat masa tenggang, dijual lagi ke orang dengan cara dipasangkan ke SIM card baru.

    • Loe bisanya maaf maff doang kerja loe ngpain aja, klo q jadi nasabah tmpt loe kerja bsknya langsung q datengin ke kantor buat penutupan

  • Kontak anda mungkin ada di hp nya yg dikejar tadi,dan depcolector dapat data yg bukan kontak darurat akan menyebarkan cara seperti itu sebenarnya dilarang oleh OJK dan hukum,tapi mereka melanggar nya, seharusnya pemerintah menutup lembaga keuangan yg melakukan perbuatan ilegal

    • Percuma mas...spt nya kita org awam tau nya mmg tdk boleh tp kita gak tau kan perjanjian mereka atau ada cela yg di pakai oleh bank atau fintech yg di gunakan sehingga tdk bisa di jerat oleh UU, krn setiap kita lapor ke OJK pasti di balikin suruh lapor ke polisi, kalo kita lapor ke AFPI, mereka minta bukti yg mustahil buat kita penuhi, spt kasus di atas, mn lah kita tau itu krg siapa, tp pihak bank atau fintech minta data peminjam spt no kontrak, atas nama dan no telp...lah org kita kan korban penagihan pihak nasabah yg kita gak tau siapa, kalo pun tau ya masa kita nanya2 no kontrak perjanjian mereka, kalo kita kasih SS katanya bukti gak jelas, pokoknya di puter2 smp kita nyerah buat lapor.

    • Klo saya lihat ada nomor tagihan masuk SMS itu bisa jadi memang nomor pertama yg digunakan untuk KPR; seharusnya pihak bank melakukakan penagihan langsung ke rumah yang di beli.

  • Pernah kejadian di saya juga. Hal itu sangat menyita waktu dan mempengaruhi emosi saya (krn di kasus saya, saya di telp setiap pagi dengan no hp berganti-ganti). Karena sudah sangat mengganggu kenyamanan, maka saya buat laporan ke OJk (dengan melampirkan bukti2 yang ada). Mudah-mudahan sampe sekarang saya sudah tidak ditelp lagi.

    Ini masalah serius. Ada hub nya dengan jual beli data. Jadi selain buat laporan ke OJk (utk proses pengawasan SOP kerja perusahaan ybs) kalo boleh laporin ke polisi juga (dugaan penyalahgunaan data).

  • Kenapa penagihan skr ambil dari kontak hp ? Bukan nomor yang didaftarkan atau datang kerumah.

  • Saya satu bulan ini juga hampir tiap hari ada tlp ke nomor tlp rumah. Ada yg nagih2 hutang. Kata nya nomor tlp rumah & nama saya di jadikan jaminan sama yg ambil hutang. Sudah berulang kali saya jelaskan, saya tidak kenal dengan orang tersebut.

    Sudah saya info ke yg nagih waktu itu ada sudah di verifikasi nomor tlp rumah saya, apa benar saya kenal dengan orang tersebut. Yg nagih hutang malah jawab itu bukan urusannya & urusan bagian lain.

    Saya tantangin yg tagih hutang buat datang ke rumah saya kalau memang tidak percaya, saya tidak kenal dengan orang yg punya hutang tersebut, yg nagih hutang ga berani & hanya berani teror tlp sehari berkali2

    Saya info ke yg nagih hutang kenapa tidak di datangi ke rumah yg pinjam hutang daripada hanya teror telepon ke rumah saya yg saya memang tidak kenal dengan yg punya hutang. Yg tagih hutang ga jawab.

    Akhir nya saya biarkan ( ga pernah angkat tlp rumah ) kalau berbunyi

  • Kominfonya makan gaji buta.
    No recycle diijinkan diperjual belikan operator.
    Sms spam penipuan ga niat diberantas
    Data pengguna simcard tumpang tindih.

    • Di seluruh dunia, nomor yang sudah tidak digunakan oleh pengguanya pasti dijual lagi ke pelanggan lain. Hal itu karena nomor telepon ada batasnya, sehingga operator harus mengaktifkan kembali nomor yang sudah tidak aktif sebelumnya.

      • Di luar negeri, contohnya di Australia setelah 10 tahun baru boleh dijual kembali oleh provider.

        • Setiap negara berbeda-beda. Jumlah penduduk Australia hanya 25,69 juta sedangkan Indonesia 272 juta. Ditambah lagi orang Indonesia gampang ganti nomor. Jika tidak merecycle nomor telepon, pilihannya hanya menambah digit pada nomor telepon yang ada, yang sangat tidak efisien.

          Lihat saja di Australia nomor telepon hanya 10 digit, sedangkan di Indonesia sekarang sudah ada nomor telepon dengan 13 digit. Sungguh sangat tidak efisien sekali.

  • Menurut saya itu akibat nomor yang didaur ulang oleh provider, karena sepengetahuan saya memang tidak ada aturan larangan mengenai nomor yang didaur ulang, misalkan ada salah satu nomor yang sudah lama tidak aktif dikarenakan sudah melewati masa tenggang sehingga nomor tsb akan mati dengan sendirinya, nomor tsb akan dihidupkan kembali dan dijual kembali ke pasaran beserta SIM CARD , nah ini yang merugikan apabila nomor tsb dulu bekas orang yang banyak dicari

    • Gak segampang itu bang, kan ada nomor CVV/CVC dan mana mungkin kartu kreditnya masih diaktifkan bank BNI kalau sudah ada tunggakan selama bertahun2.

  • Itulah knp aplikasi finansial di Android sllu minta akses ke daftar kontak. Aplikasi akan batal terinstall kalo akses ke kontak di tolak.

  • Saya sarankan ini tp tidak tau berhasil atau tidak ya, hehe...
    Yang berkasus kan bank CIMB dan BNI ya? Nah Bapak daftar saja jadi nasabah bank2 tersebut dengan nomor sekarang. Kan otomatis Bank akan mengupdate data nomor HP nasabahnya di sistem, harapannya kalau Nomor itu pernah tercatat a.n orang lain bisa dihapus, logikanya tidak mungkin bank mencatatkan 2 nomor HP yg sama untuk 2 nasabah berbeda. NB: Disclaimer On

    • Saya memang sudah terdaftar di bank CIMB untuk kartu kreditnya tapi tetap masih menerima tagihan yang diatas juga, BNI juga sudah pernah buat tabungan sewaktu kuliah tapi teyap juga.