Biaya Terima Paket Buku Hadiah dari Luar Negeri Sangat Memberatkan

Saya ingin mengeluhkan tingginya biaya yang dikenakan kepada saya ketika menerima surat yang isinya ada sebuah buku hadiah dari teman dari Jepang. Saya harus membayar biaya Rp 42. 650. Dengan rincian PPN impor Rp16. 000, Biaya Administrasi Pos Rp15. 000, handling fee Rp10. 000, PPN 10 persen Rp1.650. Total jumlah 42. 650.

Saya menerima buku katalog prangko Jepang tsb adalah hadiah/gift dari teman di Jepang dan saya tidak beli di marketplace luar negeri, tapi kenapa saya dikenakan pajak import dan handling fee? {adahal biaya kirim sudah dilunasi di Jepang.

Terus terang saya keberatan. Tiap kali menerima buku dari teman di luar negeri yang berupa gift dan bukan untuk komersial (no commercial value) selalu dikenakan biaya sekitar Ro 40. 000an tanpa pandang bulu.

Sebelumnya pada zaman Presiden yang terdahulu, tidak pernah ada pajak/biaya menerima kiriman buku dari luar negeri seperti ini. Tapi pada zaman Jokowi sekarang, menteri keuangan Sri Mulyani membebani masyarakat dengan macam-macam pajak tanpa keadilan demi untuk mendapatkan dana masyarakat. Menteri keuangan Sri Mulyani menerapkan aturan biaya penerimaan, surat yang berisi buku, ballpoint dan gift yang lainnya dengan pajak dan nilainya cukup tinggi.

Saya keberatan dengan aturan biaya pajak seperti ini sebab saya buka membeli barang dari luar negeri tapi teman yang mengirimkan barang dari luar negeri ke Indonesia sebagai hadiah/gift, tapi mengapa harus kena pajak bagi penerimanya?

Hadiah tsb nilainya tidak tinggi sekitar Rp100. 000 an dan malah ada yang di bawah Rp 100. 000. Tapi tetap juga dikenakan pajak dan ini sangat memberatkan penerima surat tsb. Mengapa negara sekarang begitu sadis memaksa rakyat membayar pajak seperti ini?

Mohon pihak yang berwenang untuk merevisi aturan kejam seperti ini sebab negara telah berbisnis dengan rakyat dan memaksakan aturan pajak yang tidak masuk akal ke rakyat. Mohon tanggapan dari pemerintah mengenai pajak tsb.

Alessandro Torbeni
Denpasar, Bali

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan terkait Biaya Terima Paket Buku Hadiah dari Luar Negeri

Kepada Yth. Bapak Alex, Menanggapi Surat Terbuka yang Bapak Alex ajukan kepada Bea Cukai dengan Judul “Biaya Terima Paket Buku...
Baca Selengkapnya

52 komentar untuk “Biaya Terima Paket Buku Hadiah dari Luar Negeri Sangat Memberatkan

  • 16 April 2022 - (16:16 WIB)
    Permalink

    Kalau gak mau kena pajak tinggal aja di planet mars, disana kayaknya belum ada aturan tentang pajak

    8
    38
    • 17 April 2022 - (11:11 WIB)
      Permalink

      Anda bisa ngantar orang ke mars? Kalau bisa aku juga pengen diantarkan deh.. daripada di Indonesia yang masyarakatnya dihalau seperti domba..mulai dari urusan vaksin sampai BPJS.

      Tapi saya yakin anda pasti tidak bisa karena anda cuma tingkat pasukan nasi bungkus

      15
      1
    • 17 April 2022 - (19:08 WIB)
      Permalink

      Pemerintah seharusnya mikir juga, segala sesuatu yg berasal dari luar negeri itu ga semuanya soal trading ekspor impor tapi jg hadiah… Beban pajak yg mengerikan jg trjadi sama saya, saya beli barang harga 28 ribu pajaknya 36ribu… Hrga brg sma pajak mahal pajaknya…

      • 19 Juli 2022 - (20:14 WIB)
        Permalink

        bener banget, mas. apalagi hadiah. tapi ga heran juga sih, sekarang kan pemerintah lagi suka-sukanya meras rakyatnya. disana sini dipajakin. padahal setelah corona rakyat yang miskin semakin miskin. heran.

    • 19 Juli 2022 - (20:12 WIB)
      Permalink

      contoh komentar bodoh. kalo emang tujuan mau suruh si penulis pindah, masih bisa ke monaco atau dubai, bebas pajak. baca ceritanya lagi, mas. dia ngeluh karena yang kena pajak buku. masuk akal, karena itu sumber ilmu. beda lagi kalo ngeluh semua yang dipajakin, karena indonesia ga bakal dapet penghasilan. mungkin buat kamu bayar pajak mudah, tapi gak semua orang gitu.

  • 16 April 2022 - (16:40 WIB)
    Permalink

    Yg d salahkan menkeu..terima buku..tapi kaga pernah baca aturan perundang2 tentang import barang2.dan undang2 perpajakan..pajak itu di sepakati Antara eksekutif Dan legislatif..klo sengsara bayar pajak silakan calonkan diri jadi anggota dpr elu ubah undang2 perpajakan import barang

    7
    14
    • 17 April 2022 - (17:26 WIB)
      Permalink

      Mulia 2021 ini pajak utk bea cukai dan biaya pajak pos makin besar, hbs itu kena dobel pajak ppn, selain itu petugas pajak bea cuaki suka asal-asal memperkirakan hrg barang yg dikirim, utk pelayaman pos saat ini semakin jelek, biaya semakin mahal, klo tahun-tahun sblm nya pihak pos munghibungin kita utk tanya apakan kiriman hadian atau tanya hrg sebenar nya.

    • 20 Juli 2022 - (05:29 WIB)
      Permalink

      Terima kasih bro..atas tanggapan positivenya.Kalau dipikir pikir,pajak bea cukai dan tagihan biaya pelayanan dan pengiriman dari pos indonesia plus PPN sangat memberatkan masyarakat.Negara sudah tidak peduli dgn kesulitan rakyatnya yg penting dapat uang untuk pajak.Beberapa waktu lalu saya terima surat tercatat dan isinya bukan paket barang belanjaan,tetap kena bea impor,biaya penanganan dan pengiriman dari pos indonesia dan PPN.Tampaknya semua surat tercatat dari luar negeri yg masuk ke indonesia akan dikenakan cukai dan biaya pengiriman dan penanganan dari pos indonesia tanpa pengecualian dan untuk meningkatkan pemasukan dari bea cukai maka semua surat tercatat dari luar negeri akan dikenakan pajak import,dll.Saya belum tahu harus nenyampaikan keluhan ini kepada siapa yang bisa membantu menangani hal ini.

  • 16 April 2022 - (16:53 WIB)
    Permalink

    Dulu masih jaman Jokowi juga gratis kok pajak masuk import hadiah, bahkan belanja kecil² an juga ga kena pajak. Baru 2 tahun ini saja gencar aturan untuk menambah penerimaan pajak.
    Saya yakin semua tahu kenapa begitu. Ingat apa yang terjadi 2 tahun belakangan ? Negara sedunia hancur ekonominya ,masih untung kita ga bangkrut. Ya itung² itu sumbangsih kita untuk menambah pendapatan negara. Disyukurin kita tidak terjerumus krisis ekonomi. Tuh liat Srilanka, anak sekolah mau ujian aja ga bisa. Ga bisa beli kertas negaranya katena bangkrut.

    14
    3
    • 16 April 2022 - (19:22 WIB)
      Permalink

      Dulu saya pernah tinggal lmyan lama d LN Sering banget kirim kesini, sekalipun ga pernah byr pajak. Akalinnya ya tag dan plastik kemasan diambil, kemasan seadanya. Pas pulkam malah pernah kirim 3 kodi ga kena pajak, tapi ambil sendiri di kantor pos pusat. Itu dulu 2016, habis itu makin bnyk aturannya. Sekarang setau saya paket pasti dibongkar trus dibandingin harga nya online sama petugas. Sekali lagi harap maklum, pendapatan negara perlu ditingkatkan.

      7
      1
    • 17 April 2022 - (01:04 WIB)
      Permalink

      Pas keluar program BLT2 itu dah feeling pasti hbs ini ada usaha buat balikin dana yg dah dikeluarin, apalg klu bukan lewat pajak

      1
      1
  • 16 April 2022 - (19:02 WIB)
    Permalink

    Sejak jaman dulu sudah ada pajaknya. Sepertinya semua barang yg dikirim dr luar, jika ada nilainya pasti kena pajak. Dulu saya pernah ngurus paket punya bulik saya, dikirimi tas bekas, loakan dr luar negri, dan harganya dicantumkan, ya sampai jogja ya tetap kena pajak. Jd sejak dulu sudah ada cuma sekarang lebih masif lagi.

    • 17 April 2022 - (01:08 WIB)
      Permalink

      Dulu kena pajak tp klu nilai barangnya dah nyampai sekitar 50 dollar klu gak salah, di bawah itu free gak kena biaya apapun! Kmrn saya nyoba beli barang di aliexpress nilainya sekitar 50 rb kena biaya 12.500 dr pos,diantar atau diambil sendiri ke kantor pos sm aja kena biaya

      • 17 April 2022 - (05:15 WIB)
        Permalink

        60 dollar mbak baru kena pajak..2018-2019 masih seperti itu, gampang diakalin dulu ?

  • 16 April 2022 - (21:47 WIB)
    Permalink

    Memang sejak shopee gak bisa belanja dari luar negri lagi… semua barang beli ataupun kirim darj luar kena pajak kok… ink sudah hal lama terjadi bukan karena covid juga…

  • 16 April 2022 - (22:56 WIB)
    Permalink

    Negara perlu dana buat pembangunan,ya dikenakan pajak sedikit.bilang keteman tidak usah kasih hadiah karena ada pajaknya praktiskan,yg penting dana pajak masuk ke negara bukan ke kantong pribadi.

  • 16 April 2022 - (23:54 WIB)
    Permalink

    Tetep kena pajak
    Barang dengan harga 3 dollar mulai d kenai pajak,
    Lalu darimana petugas perpajakan tau harganya nya,
    Merka membandingkan harganya d eBay atau Amazon..
    Setahuku begtu

  • 17 April 2022 - (00:03 WIB)
    Permalink

    Aku ngga paham masalah perpajakan, yang jelas aku juga harus bayar lagi ke POS saat menerima gift dari Google Map, padahal giftnya kaos kaki ? dan lumayan sih dibandingkan harga kaos kaki itu sendiri. Padahal dari sono sudah tertulis semuanya gratis.

  • 17 April 2022 - (02:56 WIB)
    Permalink

    Kalau nggak mau kena pajak. Bilang aja sama teman anda di luar negeri. Kirim gift/hadiah buku elektronik lewat link. Tinggal download aja. Praktis

    3
    6
  • 17 April 2022 - (06:13 WIB)
    Permalink

    bentar, sejak kapan buku kena pajak? 2 tahun yang lalu ga kena, udah cek juga buku itu masuk object yang tidak di kena pajak. apa sudah berubah ya?
    barusan cek hitungan di mobile beacukai (aplikasi resmi dirjen bea dan cukai) ada info “jenis barang buku di bebaskan dari kewajiban perpajakan” pas hitung bea masuk.

    • 17 April 2022 - (10:29 WIB)
      Permalink

      Nyatanya saya tetap dikenakan pajak setelah menerima buku tsb.Saya nggak ada hak menolak pajak tsb.Selama saya mau terima buku tsb,saya harus bayar pajak.Jika saya tidak mau terima buku tsb,maka buku tsb akan dikirim ke bea cukai atau dikembalikan ke pengirim.
      Yang memberatkan saya adalah mengapa buku yg merupakan hadiah dari teman dari luar negeri harus dikenakan pajak padahal buku tsb bukan.komersial dan bukan hasil pembelian dari marketplace luar negri.Seharusnya bea cukai punya aturan yg bijak sehingga tidak memberatkan dan meresahkan masyarakat dgn pajak.Apa apa dikenakan pajak,tentu saja hal ini memberatkan apalagi kondisi sekarang sedang susah.Dulu pernah saya terima kiriman surat dan brosur yg dikirim pakai box kardus dan.saya.dikenakan biaya Ro20.000 eaktu itu.Alasannya kiriman pakai box kardus padahal boxnya kecil.Saya juga pernah dikenakan biaya To 20.000 ketika menerima kalender gulung dari vietnam.Kalender gulungpun.dikenakan pajak.Bukankah hal ini tindakan semena mena yg memaksa penerima bayar pajak? Saya mengerti jika saya menerima barang mewah dan bernilai tinggi dikenakan pajak,tapi barang recehpunseperti kalender gulung dikenakan pajak,dimana.keadilannya? Jika bea cukai tidak keterlaluan menerapkan pajak,tentu tidak ada yg akan mengeluh.Saya mengeluhkan hal ini karena nggak ada keadilan dan penerapan.pajaj semena mena.

    • 17 April 2022 - (12:03 WIB)
      Permalink

      Hanya buku pelajaran yang bebas pajak awal 2020 itu aturannya,bukan berarti bebas handling fee. Buku dulu beli dari Singapore juga kena 20rb, itu bukan pajak kalau 20rb. Handling fee, dan itu random. Ga semua kena. Beli Aliexpress ada beli 50X yang kena handling fee cuma 4-5 item aja, itu random tergantung mana yang diperiksa dan dikemas lagi sama pihak custom.

  • 17 April 2022 - (07:27 WIB)
    Permalink

    Ada perubahan aturan perpajakan dan sekarang lebih ketat juga karena negara ga bangkrut sudah untung.

    Tapi saya dulu beli cd dari luar juga kena pajak walau nominal kecil.

    Dapet gift dari Google juga bayar juga..

    • 17 April 2022 - (09:48 WIB)
      Permalink

      Kalo nggak mau kena bea impor, mending minta link e-catalog prangkonya. Palingan kena biaya akses internet saat anda membukanya.

      • 17 April 2022 - (10:15 WIB)
        Permalink

        Saya tidak tahu dgn hal tsb.Saya mendapat surat pemberitahuan bea pajak untuk kiriman tsb dan harus sehera dibayarkan.Saya nggak tahu harus mengadukan hal ini ke siapa sebab pihak kantor pos tidak melayani pengaduan akan hal ini.Menurut petugas kantor pos tsb,hal in karena aturan dari Sri Mulyani yg mewajibkan penerima surat yg berisi buku wajib bayar pajak yg sudah ada rincihan tagihannya di surat tagihan dari kantor pos.Yg saya keluhkan saya mendapat kiriman buku bukan dari belanja di market place luar negeri atau buku komersial tapi buku tsb adalah hadiah dari teman dari luar negeri.Harusnya pihak bea cukai bijak menerapkan pajak.Jika bukan buku komersial atau hasil dari belanja online luar negeri,ada baiknya tidak dikenakan pajak sebab bukan barang komersial.Kalau apa apa dikenakan pajak,tentu meresahkan dan memberatkan masyarakat.Seharusnya bea cukai tidak semena mena menerapkan pajak.

        • 17 April 2022 - (10:36 WIB)
          Permalink

          Coba tempat kan diri Anda di pihak bea cukai, dari mana mereka tahu 1 paket adalah hadiah dan 1 paket lagi adalah barang hasil belanja ? Belanja dari luar negeri nama pengirim juga ga ada stempel Amazon/Aliexpress, cuma nama pengirim saja. Apalagi Ebay yang jual rata2 pribadi. Kalau hanya mengandalkan pengakuan penerima ya semua ngaku hadiah dong.

          • 17 April 2022 - (11:09 WIB)
            Permalink

            Iya terima aja bayar toh buat kemajuan bersama melalui bayar pajak.

          • 17 April 2022 - (13:08 WIB)
            Permalink

            Setahu daya marketplace wkan melaporkan ke pihak bea cukai jika ada kiriman paket penjualan dari marketplace.Coba baca saja di web resmi aliexpress yg menyatakan jika penjualan dari aliexpress akan dilaporkan ke bea cukai indonesia dan aliexpress mempunyai perusahaan pengiriman sendiri dan untuk pengiriman di indonesia akan dilakukan oleh pos indonesia karena mereka sudah punya kintrak kerja sama dgn pos indonesia.walaupun pengirimnya pribadi tapi yg menangani pengiriman aliexpress adalah global cainiao sehingga ada kode khusus yg bisa diketahui oleh bea cukai di indonesia.

          • 17 April 2022 - (13:17 WIB)
            Permalink

            Memang kurir aliexpress cuma global cainiao ? Coba cek lagi. Lagian semua seller nawarin manipulasi harga kok, harga asli sejuta minta ditulis 15 dollar bisa. Lagian berat amat sih hidup dinegara bersama,bayar pajak ga mau ya jangan terima kiriman lagi. Anda kira cuma disini saja yang barang masuk kena pajak. Saya pernah tinggal di Swedia,Swiss,Belanda dan Jerman hampir 10 tahun. Bayar juga pajak disana kalau ada barang masuk, trus darimana mereka bisa makmur kalau ga mau bayar pajak. Sayang sekali kepintaran Anda dikalahkan keegoisan Anda.

            2
            2
  • 17 April 2022 - (11:40 WIB)
    Permalink

    memang untuk barang kiriman baik itu hadiah atau beli, akan tetap terkena pajak. karena pajak beacukai dilihat dari nilai barangnya bukan berdasarkan dia dpt beli atau hadiah.

    • 17 April 2022 - (11:43 WIB)
      Permalink

      kalau dilihat dari pajaknya, besar pajak beacukainya hanya 1.650 pak. 15.000 dan 10.000 itu dari biaya handling PT Pos Indonesia

      • 17 April 2022 - (12:25 WIB)
        Permalink

        Sy jg kena palak ada kiriman kalender dr jepang. 30rb perak. 4th yg lalu sih cuma kena 7500 perak doang buat kalender yg sama.
        Banyak komponen biaya yang diakal2in sama pihak regulator.
        Yo wes maklum, karena negara menganut sistem kapitalisme yo kita sbg rakyat jelata musti nurut.

        • 17 April 2022 - (13:01 WIB)
          Permalink

          Ya,saya setuju dgn pendapat anda.Negara menjadi pemalak dan banyak biaya diakal akalin sehingga jumlahnya cukup tinggi.Cuma saya ingin keadilan saja,apa tidak ada lagi keadilan di negeri ini sehingga negara semena mena mengenakan pajak/biaya tambahan tanpa mau tahu keluhan dari sang penerima surat tsb?

          1
          3
      • 17 April 2022 - (12:56 WIB)
        Permalink

        Seharusnya biaya handling 15.000 dan 10.000 tidak dikenakan ke penerima sebab biaya pengiriman dari jepang itu sudah dibayar lunas.Cuma karena belum cukup,maka dikenakan.lagi biaya macam macam yg akhirnya cukup tinggi memberatkan penerima.Jka saya ceritakan hal ini ke pengirim,mungkin sang pengirim akan.kaget dg aturan aneh yg memberatkan penerima.Waktu lalu saya sudah memberitahukan kawan di inggris supaya tidak lagi mengirimkan buku buku agama ke indonesia sebab saya yg dikirimin buku tsb selalu dikenakan biaya Rp 42.000an hanya untuk kiriman buku gratis yg tipis.Ternyata negara sangat semena mena menarik biaya tambahan ke penerima surat dgn biaya yg cukup tinggi.kalau cuman 5.000-10.000 saya bisa maklum,tapi biayanya dinaikkan dan bersifat memaksa.Hal itulah yg menjadi keluhan dan keberatan saya sebab dalam sebulan bisa beberapa kali mendapat kiriman dan dikenakan biaya tambahan melulu.

        1
        3
    • 17 April 2022 - (15:02 WIB)
      Permalink

      Jika anda tidak paham siapa kurir aliexpress,silahkan baca yg cermat di websitenya aliexpress Saya sudah berkali kali pesan barang di aliexpress dan yg jadi kurirnya selalu global cainiao yg juga merupakan perusahan milik jack ma sama dgn pemilik aliexpress.Anda jika tidak pernah belanja di aliexpress,jangan sembarang berasumsi sendiri.Yang saya harapkan jawaban adalah pihak berwenang,bukan komentar anda.Jika anda tidak sependapat dgn saya,harap maklumin dan jangan ikut berkomentar yg memperkeruh keadaan.Pro kontra adalah wajar.Jika anda tidak keberatan,ya silahkan.Namun bagi yg berkeberatan,mohon didengarkan keluhannya.Minyak goreng naik aja,banyak yg mengeluh.Wajar saja tiap orang punya pendapat beda.Harap anda bijak berkomentardan jangan ikut campur jika bukan bagian anda.lagian saya tidak minta komentar anda.Saya ingin pejabat yg berwenang menjawab keluhan saya sebab hal ini meresahkan saya tiap kali terima kiriman buku selalu kena pajak.Kalau cuman 10.000 bisa dimaklumin tapi ini sudah 42.000an tentu memberatkan.Jika anda kebanyakan duit dan harta,silahkan anda sumbangkan semuauntuk negara sebab negara sepertinya butuh uang rakyat sehingga pajak dinaikkan dan semuanya mau dipajakin.
      Teman saya dari belgia mengeluhkan kebijakan pajak dari negaranya padahal di negaranya ada fasilitas biaya gratis untuk pendidikan dan kesehatan bagi mereka yg bayar pajak penghasilan.

      1
      4
  • 17 April 2022 - (14:56 WIB)
    Permalink

    Saya pernah beberapa kali beli perlengkapan olah raga dari marketplace luar tradeinn,,harga yg tercantum sudah di MP sudah termasuk pajak,,tp begitu sampai ttp masih ada bea masuk. Jd tetap saja sekalipun dibilang sudah include tax/pajak dibayar si pengirim,,ttp ada bea masuk. Klo memang ga mau ada beban bea,,ya jgn beli/terima barang/hadiah dari luar negeri.

  • 17 April 2022 - (15:15 WIB)
    Permalink

    Saya mendapat kiriman buku tsb bukan atas kehendak saya dan saya tidak diberitahu sebelumnya jika saya akan dikirimin buku.Kalau tahu tentu akan saya tolak hadiah buku tsb.pada waktu terima buku tsb dikantor pos,saya tidak tahu jika itu buku.Saya disodirin dulu perincian biaya yg harus saya bayar dan setelah saya bayar,saya buka isinya buku….Saya pernah menolak membayar karena saya disodirin dulu surat yg isinya buku.Karena saya tahu,makanya saya tolak ..dan sejak itu saya infokan ke pengirim buku tsb,jangan lagi mengirimkan buku ke indonesia sebab saya sebagai penerima selalu dikenakan biaya dgn perincian macam macam sehingga total biaya bukan 10.000 tapi menjadi 42.000an.Uang segitu bisa dibelikan.minyak goreng kemasan 1kg dgn harga pasar sehingga nggak perlu rebutan beli minyak goreng subsidi.

  • 17 April 2022 - (15:40 WIB)
    Permalink

    Ya sudah, jangan mau menerima kiriman lagi atau ya gausah diambil bukunya. Gitu aja kok repot sih??
    Marked as gift sudah common terjadi buat ngakalin pajak. Mending bayar aja ngab, toh juga ngga sebrapa. Ane dulu juga sering ngakali ke seller please marked as gift tapi skrg udah gabisa. Mending declare aja valuenya dan jangan lupa kasih nomer npwp gede didepan, tulis bold dan font sizenya gedein.

  • 17 April 2022 - (16:03 WIB)
    Permalink

    Sono suruh tmnnya mulai sekarang kirim minyak goreng dari eropa, sapa tau ga bayar pajak. Ribet amat hidupmu nak. Wes ribet ruwet njlimet koyok dawet.

    3
    3
    • 17 April 2022 - (19:15 WIB)
      Permalink

      Sudahlah elu jangan sok pintar dan menggurui orang.Jangan ikut campur urusan orang dan sembarang memberi komen yg bukan tugasmu.Kenapa lu kepoin urusan orang yg tidak butuh komentarmu..harusnya lu malu kalau punya etika…aku tidak bituh komen dan pendapatlu…sana urus aja hidupmu…

      1
      1
    • 17 April 2022 - (19:18 WIB)
      Permalink

      42k lumayan kalo tiap minggu dapet, lagian penulis punya temen ga kaya lu wibu nolep madesu

  • 17 April 2022 - (21:31 WIB)
    Permalink

    Bro, setiap kebijakan itu ga ada yg bisa nyenangin semua pihak. Makanya ada oposisi. Buat gw yg rutin bayar pajak yo hal begini ga masalah.. Toh gw percaya duit pajak gw nikmatin dalam banyak hal di kepentingan umum.. Dan faktanya banyak yg klaim gift tapi ujung2nya di jual karena butuh duit, jadi ya gimana cara bikin aturan dengan kondisi manusia2 egois

    • 18 April 2022 - (04:07 WIB)
      Permalink

      Bro saya sudah bayar macam macam pajak.saya menyuarakan keluhan ini di media konsumen karena ingin mendapat jawaban resmi dari pihak berwenang.Tapi yg daya dapat justru macam macam komen/pendapat dari pihak yg bukan berwenang.Mungkin lebih tepat mengadukan ke YLKI atau kantor ombusman yg lebih profesional menanganinya hal hal keluhan masyarakat kepada pemerintah.Pengaduan saya di media konsumen mungkin salah alamat sebab yg menanggapin kebanyakan bukan pihak berwenang sehingga jawabannya simpang siur berdasarkan opini pribadi masing masing.Saya mengharapkan jawaban resmi dari pihak berwenang melalui media konsumen ini…

  • 21 April 2022 - (20:32 WIB)
    Permalink

    Saya belajar di Jepang suka kirim buku pulang ke Indonesia 1 kardus tidak kena pajak. Tapi itu dulu…sekarang sudah beda lebih ketat pasti nya.

    Apapun itu negara bukan memeras tp emg sesuai perundangan. Kalau merasa ada yang janggal bisa konsultasi dengan pengacara dan ajukan gugatan saja ke bea cukai. Mungkin bisa ada solusi

  • 22 April 2022 - (06:39 WIB)
    Permalink

    Tidak perlulah mengajukan gugatan pake pengacara sebab nilai pajaknya bukan ratusan juta sedangkan jasa pengacara bisa puluhan bahkan ratusan juta.
    Dulu tahun 2010 belum ada pelaksanaan aturan tsb sehingga saya bebas terima hadiah macam macam dari teman luar negeri.sekarang aturannya makin memberatkan sebab buku kecil atau kalender gulungpun dikenakan pajak dan biaya handling dan administrasi pos yg memberatkan.kalau melihat perinciannya pajak importnya masih realistis tapi biaya penanganan dan biaya administrasi dari PT Pos Indonesia yg bikin tambah berat yaitu adanya biaya 10.000 dan 15.000 padahal ongkos kirim sudah dibayar lunas ketika mengirimkan surat yg berisi sebuah buku di jepang.Mohon.Pos Indonesia memberikan klarifikasi atas hal ini yg memberatkan penerima mengapa masih harus ditambah biaya handling dan administrasi pos.Saya berharap pihak yg terkait tidak membuat peraturan yg memberatkan sebab keadaan sekarang kehidupan masih sulit bagi kebanyakan rakyat di indonesia dan bikinlah kebijakan yg pro rakyat.Dan satu hal lagi,bapak kurir pos yg mengantar surat tagihan tsb mengatakan kepada saya dgn jujur bahwa dulu dulunya tidak ada kebijakan seperti itu dan tahun tahun sekarang inilah dikenakan biaya pajak,biaya administrasi pos,biaya handling plus PPN secara masif.pernyataan ini hanya saya teruskan saja bukan saya yg pertama kali melontarkannya.Kurir pos ini saya nilai punya rasa empati dan simpati sehingga memberi pernyataan tsb.Tapi komentar pembaca di media konsumen kebanyakan tidak punya empati apalagi simpati dan memberi komentar semaunya sendiri menurut asumsi dan pendapatnya sendiri.Jika bukan bagiannya dan haknya untuk memberi komentar,lebih baik diam saja sebab hanya akan memperkeruh suasana.Jangan memprovokasi keadaan..

 Apa Komentar Anda mengenai Bea Masuk?

Ada 52 komentar sampai saat ini..

Biaya Terima Paket Buku Hadiah dari Luar Negeri Sangat Memberatkan

oleh Alex dibaca dalam: 1 menit
52