Pengalaman agar Lebih Teliti Ketika Membeli Rumah

Dear pembaca yang terhormat,

Saya ingin menceritakan kisah pribadi saya di awal tahun 2022. Saya dan keluarga ingin memiliki perumahan yang sesuai keinginan. Setelah mencari-cari dari beberapa perumahan yang ada di Bogor, akhirnya kami menemukan yang kami inginkan, yaitu di perumahan Bali Resort Bogor.

Secara spesifik, yang kami inginkan atau yang kami cari nantinya rumah ingin ada di posisi ujung cul-de-sac (pojokan). Dari awal, marketing Bali Resort Bogor menginfokan kepada kami terkait denah yang mereka jual/tawarkan pada tahun 2021 sebelum akad, bahwa rumah tersebut posisi ujung cul-de-sac (pojokan).

Setelah akad dan pembayaran sudah berjalan tiap bulannya, kami sering kontrol untuk melihat progress rumah kami yang kami idamkan di Bali Resort Bogor. Pada awal tahun 2022, tepatnya di bulan Maret, ketika kami kontrol progress rumahnya, ternyata ada perubahan denah yang tidak pernah diinfokan dari pihak developer.

Awalnya rumah yang kami beli atau yang ditawarkan dari pihak marketing posisinya ujung cul-de-sac (pojokan). Namun kami dapat info bahwa rumah yang sudah saya bayar tiap bulannya, sudah tidak berada ujung cul-de-sac (pojokan). Dengan kata lain, pihak developer membuka jalur baru untuk new cluster dan melewati jalan rumah saya.

Akhirnya saya keluhkan dengan baik-baik, saya datang ke marketing dan dari mereka meminta untuk email ke pihak terkait. Bulan Maret saya email dan pihak Bali Resort Bogor menginfokan seperti ini “Karena dalam PPJB tak ada klausul bahwa developer harus menjamin bahwa posisi rumah harus tetap di ujung cul-de-sac, dan developer tak boleh mengubah cul-de-sac menjadi jalan terbuka.”.

Dari email tersebut, saya mengerti bahwa perlunya edukasi untuk membeli rumah yang diinginkan. Saya harap pembaca bisa lebih teliti ketika membeli rumah yang ingin posisinya ujung cul-de-sac (pojokan), harus ada hitam di atas putih. Karena ketika tidak ada hitam di atas putih, nantinya akan seperti saya, yang tidak bisa menikmati rumah yang posisinya ujung cul-de-sac (pojokan).

Terima kasih sudah membaca kisah pribadi saya. Tujuan saya membuat ini untuk pembaca agar lebih teliti membeli rumah.

Muhamad Aris
Bogor, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

17 komentar untuk “Pengalaman agar Lebih Teliti Ketika Membeli Rumah

  • 18 April 2022 - (13:34 WIB)
    Permalink

    Wah thx pak sharingnya. Kebetulan saya juga ambil rumah yang cul-de-sac, moga aja ga dibuat cluster baru juga nanti. Haha

    6
    3
    • 19 April 2022 - (08:36 WIB)
      Permalink

      kawasan perumahan yg masih dalam tahap pembangunan pasti akan berubah ubah denah kawasannya karena mengikuti permintaan pasar
      mungkin niat awal pengembang hanya membangun 100 rumah di kawasan itu tapi karena ternyata animo masyarakat bagus dan masih banyak slot tanah yg belum dibangun akhirnya pengembang buka jalur lagi buat bangun 1000 unit lagi

      saran si kalo pengen beli rumah di posisi pojok ya jangan beli pas kawasan perumahan masih dibangun

      5
      1
  • 18 April 2022 - (13:49 WIB)
    Permalink

    mau tanya nih, untung nya apa kalau rumah di pojok an culdesac nya gt?

    tidak ramai karena tidak dilalui kendaraan gt kah? atau gimana?

    4
    5
    • 18 April 2022 - (19:16 WIB)
      Permalink

      Biasanya rumah pojokan supaya tidak banyak kendaraan lalu lalang. Kedua, mendapat pemandangan berbeda pada minimal salah satu sisi rumah, jadi tidak semua sisi kiri kanan depan belakang yg keliatan hanya rumah-rumah tetangga saja.

      Ya intinya kalau ada permintaan khusus/custom harus tertulis dan disetujui di depan management. Ucapan marketing jangan dijadikan patokan. Belajar dari pengalaman dikibulin agen asuransi. Sama saja. Bahkan agen berani ubah-ubah polis.

      6
      1
      • 20 April 2022 - (04:04 WIB)
        Permalink

        Perkenalkan saya agent property sudah lama sekali..saran saya bapak bisa langsung ke kantor developher untuk meminta perubahan atau pergantian unit dan pergantian SPPJB serta surat pemesanan dengan catatan mengikuti harga pada saat awal membeli (pasti di ACC kok pak)
        Karena di PPJB lama tertera luas tanah dan gambar site plan (GS tanah)
        Marketing seharusnya menjelaskan luas area yg akan dibangun dan progres berapa phase yang akan dikembangkan..

        Thx semoga membantu

  • 18 April 2022 - (13:54 WIB)
    Permalink

    “Karena dalam PPJB tak ada klausul bahwa developer harus menjamin bahwa posisi rumah harus tetap di ujung cul-de-sac, dan developer tak boleh mengubah cul-de-sac menjadi jalan terbuka.”
    ========
    Serasa ditipu mentah mentah sama Developer ini mah. Kalau memang ingin membuka jalur baru Developer setidaknya harus tanggung jawab mencarikan alternatif rumah yang posisinya di pojok. Ini masuk pasal ini mas… Jangan mau dituruti. Laporkan ke Ke sini

    https://simpktn.kemendag.go.id/index.php/siswaspk/menu/pengaduan
    atau bisa juga Ombudsman dan BPKN RI.. Ntar minta sesuai perjanjian awal saja.

    13
    • 18 April 2022 - (14:09 WIB)
      Permalink

      hello mas Said, terimakasih sudah menginfokan. Untuk pasalnya dan detail isi pasalnya boleh di infokan. Terimakasih

    • 20 April 2022 - (04:06 WIB)
      Permalink

      Atau bapak boleh wa saya di 08121865057 saya akan pandu
      Karena saya agent property dengan developher ternama seperti ciputra group, intiland, pakuwon group, podomoro group, waskita dll

    • 18 April 2022 - (19:36 WIB)
      Permalink

      pojokan disini mungkin maksudnya disamping rumah tidak ada jalanan lagi (tembok pagar cluster atau semacam itu). kalo hook kan bisa saja masih ada jalan disamping rumah

  • 18 April 2022 - (17:48 WIB)
    Permalink

    Rumah di pojok enak, bisa parkir kendaraan motor atau mobil di pinggir jalan, trus rumah tidak bising karena tidak ada lalu lalang pengguna jalan

    4
    1
    • 19 April 2022 - (03:48 WIB)
      Permalink

      Saya sudah DP 30jt selama 2 tahun tidak ada follow up tuh, daerah Bogor. Akhirnya dana saya tarik tapi kena sunat 7jt, gpp lah dari pada hilang. Hati2 banyak modus daerah Bojong gede, namanya haji odi

  • 19 April 2022 - (19:23 WIB)
    Permalink

    Jauh banget bedanya, meskipun yg terupdate lebih strategis posisi pas sebelah fasos fasum atau taman.
    Sebaiknya kl ada spesial order lihat maket atau master plan

    • 19 April 2022 - (20:13 WIB)
      Permalink

      Mungkin disini saya akan menjelaskan kembali, saya mencari-cari rumah yang ada di pojokan dan akhirnya dari site awal pihak marketing atau yang mereka jual memang menginfokan kalau rumah posisinya di pojokan tanpa ada info kedepannya akan ada site baru dan kalau pun ada info akan ada nya site baru sebelum saya akad, saya pasti kan tidak akan pernah pilih rumah yang sekarang karena posisi nya tidak berada di pojokan. Dengan ada nya kejadian ini, saya hanya sharing jika memang ada case atau ada plan dari pembaca ingin membeli ruman di pojokan lebih baik teliti dan ada perjanjian tertulis dri pihak developer agar kemudian hari tidak mengalami seperti saya.

  • 21 April 2022 - (04:41 WIB)
    Permalink

    Ada klausul maupun tidak, itu mah tetap aja penipuan. Anda digiring oleh agen supaya mau beli rumah tsb biar cpt dpt komisi, padahal mrk ga ada niat utk menuhi keinginan pembeli. Itu sama aja kaya kita beli motor/mobil warna tertentu atau fitur tertentu, tp krn nggak ada perjanjian yg jelas dlm jual beli, si sales seenaknya ganti unit krn unitnya ternyata kosong atau malah dijual ke orang lain.

    Kalo di negara laen mah si agen & developer bisa dituntut asalkan si pembeli bisa membuktikan bhw beliau digiring utk beli rumah tsb. Seharusnya di Indonesia jg bisa, tp ya harus pake pengacara mahal.

  • 21 April 2022 - (11:51 WIB)
    Permalink

    Setelah dimuat di mediakonsumen biasanya pihak2 terkait akan merasa terusik dan bakalan merespon.
    Mudah2an developernya masih punya niat baik tapi kalo ndablek yg repot juga.
    Saran saya minta dampingan YLKI yayasan lembaga konsumen Indonesia.

 Apa Komentar Anda mengenai pengalaman ini?

Ada 17 komentar sampai saat ini..

Pengalaman agar Lebih Teliti Ketika Membeli Rumah

oleh Muhamad dibaca dalam: 1 menit
17