Keluh Kesah Penagihan Collection Bank BNI

Yth. Bapak Direktur Utama BNI 46,

Saya pemegang Kartu Kredit BNI yang pernah terlambat membayar tagihan, sebelum akhirnya pekerjaan saya terdampak pandemi. Debt collector  menelepon saya dan saya sudah pernah jelaskan bahwa saya belum sanggup membayar sampai nanti apabila saya punya uang. Saya akan melunasi hutang saya dan saya dapat keringanan sebesar 5x cicilan. Namun karena kondisi saya belum stabil, angkanya masih ketinggian bagi saya

Baru-baru ini kejadian, ada debt collector yang terus menelepon dan mengancam saya, kerabat/teman-teman kerja saya. Mereka meneror dengan menelepon nomor pribadi dan mengirim pesan melalui WhatsApp berkali-kali seperti pinjol, dimana saya tidak pernah mencantumkan atau menginformasikan nomor tersebut kepada pihak Bank BNI.

DC yang katanya a.n.  Bapak Rudy/Anggun (menggunakan foto profil orang lain), tiap menit telepon. Bahkan ada beberapa nomor yang masuk melalui WA berbicara tidak kasar/tidak sopan dan mengancam akan menelepon atasan saya dan datang ke kantor. Padahal lebih enak datang ke rumah, tidak perlu di kantor. Saya selalu agak kurang enak kalau ada apa-apa di tempat kerja saya.

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/33/DKSP Tahun 2016 tentang Perubahan Keempat Atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/10/DASP Tanggal 13 April 2009 Perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu, disebutkan bahwa ada beberapa etika yang harus dimiliki oleh debt collector yang melakukan penagihan:

  • Debt collector memiliki identitas dari Penerbit Kartu Kredit yang dilengkapi dengan foto diri yang bersangkutan;
  • Penagihan tidak dilakukan dengan menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan Pemegang Kartu Kredit;
  • Penagihan tidak dilakukan dengan menggunakan tekanan secara fisik maupun verbal;
  • Penagihan dilarang dilakukan kepada pihak selain Pemegang Kartu Kredit;
  • Penagihan menggunakan sarana komunikasi dilarang dilakukan secara terus menerus yang bersifat mengganggu;
  • Penagihan hanya dapat dilakukan di tempat alamat penagihan atau domisili Pemegang Kartu Kredit;
  • Penagihan hanya dapat dilakukan pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 20.00 wilayah waktu alamat Pemegang Kartu Kredit;
  • Penagihan di luar tempat dan/atau waktu tersebut di atas, hanya dapat dilakukan atas dasar persetujuan dan/atau perjanjian dengan Pemegang Kartu Kredit terlebih dahulu;
  • Penagihan Kartu Kredit menggunakan tenaga penagihan dari perusahaan penyedia jasa penagihan (debt collector) hanya dapat dilakukan jika kualitas tagihan Kartu Kredit dimaksud telah termasuk dalam kualitas macet berdasarkan kriteria kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai kualitas kredit.

Mohon sekiranya dari pihak Bank BNI menindaklanjuti hal ini, karena sangat mengganggu psikologi dan mental saya. Saya akan menyelesaikan tagihan saya yang menunggak apabila pekerjaan saya kembali normal.

Saili Rohmah
Semarang, Jawa Tengah

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Penjelasan BNI Tentang Keluh Kesah Penagihan Collection Bank BNI

Menanggapi keluhan Ibu Saili Rohmah di www.mediakonsumen.com pada tanggal 26 April 2022 berjudul “Keluh Kesah Penagihan Collection Bank BNI”. BNI...
Baca Selengkapnya

40 komentar untuk “Keluh Kesah Penagihan Collection Bank BNI

  • 26 April 2022 - (10:23 WIB)
    Permalink

    anggap saja itu semua adalah resiko berhutang.
    semoga segera mendapatkan solusi terbaik dan segera dapat melunasi hutangnya.

    28
    10
    • 26 April 2022 - (20:05 WIB)
      Permalink

      Kalau masalahnya seperti itu sih salah peminjam. Kenapa ga di cicil dengan pembayaran minimum payment. Kalau bayar minimum pasti lunas dalam waktu 1 tahun biasanya. Asal cc ga di gunakan selama pembayaran. Kalo ga di bayar sejak 2018 dan jadi 10 juta ya ga heran. Solusi terbaik datang ke bagian depcolektor. Anda datang ke bag debcolektor Nego sama mereka cara pembayaran. Asal sesuai perjanjian pembayarannya. Jangan asal janji. Pasti mereka ga akan kejar lg kok. Kalo anda yg tunggu di hubungi ya kaya gitu.

      17
      5
      • 26 April 2022 - (20:45 WIB)
        Permalink

        Belum tentu. Yg telah saya alami. Saya sdh mndatangi pihak bank. dan negosiasi untuk cicilan. Karena saya rasa berat untuk pembayaran sesuai dari pihak bank minta .

        Namun pengajuan saya ditolak. dan saya sdh diteror smpai ke kantor saya.
        Saya dimaki bos saya. Dan perusahaan daya tdk mau tahu menahu soal msalah cc saya ini.

        Yg ada saya diberhentikan kerja. Dan saya tdk dpat melunasi cc saya.
        Seperti itulah kerja pihak ketiga yg telah disewa bank.
        Ingin menyengsarakan peminjam

        14
        5
          • 4 Mei 2022 - (04:16 WIB)
            Permalink

            Itulah makanya saya gak mau pakai cc, lebih baik gak punya uang di rekening daripada pakai cc.. menyengsarakan diri sndiri..

  • 26 April 2022 - (11:13 WIB)
    Permalink

    @Saili Rohmah
    Pasang di smartphone mbak nama aplikasinya TRUECALLER, di playstore ada.
    Biasanya setelah dipasang aplikasi ini, hening recokan DC untuk beberapa bulan kedepan.

    Semoga hutang mbak cepat terselesaikan

    17
    4
    • 3 Mei 2022 - (13:24 WIB)
      Permalink

      Makanya bu bayar tepat waktu ,ya kalau mau menyalahkan BNI harus pakai akal seaht dong ,bayangin saya minjam ke ibu 4 juta dengan janji 12 bulan lunas ,tapi ternyata sampai 4 tahun tetap ngga dibayar ,bunga numpuk dan ga ada niatan nyicil kalo gitu pasti ibu marah ,dan juga sebaliknya malah jangan kan debtcollector tukang pukul pun saya panggil supaya cepat selesai ,intinya minjam duit HARUS BISA TANGGUNG JAWAB.

      2
      4
  • 26 April 2022 - (12:16 WIB)
    Permalink

    Ya Tuhan…Ngutang CC dr 2018, sudah hampir 4 th gak bayar, padahal limit cm 4 jutaan.
    Kalau saja ibu mau gak kebesaran gaya hidup, sisihkan 300-400rb sebulan, bahkan dibawah angka itu pun…paling lama 1 tahun pasti lunas asal ada komunikasi yg benar dengan penerbit CC.

    Kalau ditagih hutang cara galak, yah wajar apalagi sudah lama dan terlihat gk niat melunasi .. yg ngga wajar itu sudah bertahun tahun gk bayar tp lebih galakan yg punya hutang dan banyakan complain

    43
    12
    • 27 April 2022 - (13:07 WIB)
      Permalink

      Terlihat si ibu memang tidak ada niat untuk membayar, wajar dc marah, secara itu udh berjalan 3 tahun, harusnya kalau mau nyicil perbulan bisa aja, makany gaya hidup harus sebanding dengan penghasilan, gws ibu

      6
      0
  • 26 April 2022 - (14:09 WIB)
    Permalink

    emang seperti itu penaghian BNI, saya sudah lapor ke cs BNI karena sampai kebun bintang disebut2 kan,, tp ttp saja penagihan sangat mengganggu

    8
    1
    • 26 April 2022 - (14:11 WIB)
      Permalink

      Alhmdulillahh tadi saya udh dbantu sama pak andi dari BNI nya dibantu reschedule untuk tagihan smpe 12bulan kak

      14
      7
      • 27 April 2022 - (00:10 WIB)
        Permalink

        Ya gtu emang solusinya harus curhat d media konsumen biar di baca atasan dn minimal di kasih solusi jdi sebagai nasabah ngrasa di manusiakan. sesalah salahny kita punya hutang tetap perushaan wajib beretika ketika berhadan dgn nasabah. Apalagi perusahaan negara.

        • 27 April 2022 - (07:50 WIB)
          Permalink

          Emang intinya itu yang salah itu pemberi hutang ya? Gak dikasih hutang, katanya kikir, pelit. Tapi setelah dikasih hutang, udah waktunya bayar ditagih gak bisa. Biasanya DC itu kalau konsumen membayar sesuai dengan perjanjian loh, apa mungkin digitukan? Bilang gak ada akhlak lah, gak sesuai peraturan lah. Disini itu yang emang jelas pertama kali buat perkara tuh peminjam, yang tidak bisa melunasi atau membayar cicilan bulanan.

          Seharusnya, ketika kita mau melakukan pinjaman. Harus disesuaikan dengan kemasukan tetap bulanan. Intine kuwi “nerimo ing pandum lah” bersyukur dengan apa yang ada. Kalau emang gak bisa foya-foya buat beli ini itu atau buat daftar ini itu. Gak usah memaksakan lah buat melakukan pinjaman dalam jumlah yang besar, kalau emang gak bisa bayar sesuai perjanjian.

          Saya gak belain DC, cuma fakta yang ada kan begitu. Wong DC juga sama-sama bekerja, cari uang. Kalau peminjam tidak bisa bayar, mereka juga kadang gak ada gaji. Saling simbiosis mutualisme lah. Peminjam mendapatkan apa yang diharapkan, dan DC bisa menjalankan dan melaporkan yang sesuai ke atasan.

          Untung aja masih pinjaman online, jika gak bisa bayar cuma diancam, ditelepon, atau diteror. Kita masih bersilat lidah, bilang gini-gini. Di daerah saya tuh, ada yang namanya pinjaman “Mekar” sistemnya tuh ya mudah, daripada pinjaman Bank. Bunganya juga hampir sama, tapi yang membedakan penagihannya langsung ke rumahnya jika telat. Intinya ditunggu, DC nya duduk di rumahnya sana. Kalau rumah kosong ya ditunggu sampai benar-benar muncul. Walaupun dirumah tersebut, ada acara seperti pesta pernikahan atau banyak tamu disana, tetap ditunggu hingga melakukan pembayaran. Jika emang gak punya uang, ya peminjam itu tetap ditunggu. Entah cari uang dimana, jual barang dirumahnya atau pinjam ke tetangga.

          Intinya itu, mau melihat kepercayaan atau keamanahan peminjam.

          6
          9
        • 29 April 2022 - (07:49 WIB)
          Permalink

          Di dunia ini memang ada pengutang yang sangat tidak tahu malu, arogan & sok raja lagi. Orang seperti itu memang harus mempergunakan jenis dc.
          Pernah lihat dengan mata saya sendiri apalagi yang peminjam cuma toko kecil bukan perusahaan besar seperti Bank lebih kurang ajar lagi yang ngutang itu.

      • 27 April 2022 - (00:52 WIB)
        Permalink

        Gaya hidup anda sok iye pake CC segala, ky org kaya aj. Kalo ga bs bayar gini, ngadu2 ke medsos.

        7
        9
      • 3 Mei 2022 - (04:35 WIB)
        Permalink

        Baguslah bila pihak bank mau membantu keringanan daripada gak dibayar sama sekali atau diproses lewat jalur pengadilan perdata(bank gak mau repot repot lewat pengadilan bila hutangnya kecil karena ujung ujungnya juga sama hakim disuruh resechedule)jadi Ibu tidak usah cemas dengan tindakan dc..pakai somasi somasi segala..bilang aja sekalian ditunggu di pengadilan saja gak usah persulit nasabah..posisi Ibu lebih aman bila diselesaikan di pengadilan..dc dc yang ngancam dan nagih diluar prosedur bisa sekalian dipanggil sama hakim dan kalau perlu bisa minta hakim hukum mereka..gampang kan..

  • 26 April 2022 - (15:52 WIB)
    Permalink

    Saya jg gitu Ada pinjaman atas nama alm bapak mmg sring telat tpi tdk sampai bulan habis telatx,mesti bilangx kalau gk dibayar terpaksa hrus Saya lelang, padahal blum dobel bayarx emangx gitu aturanx bisa nglelang karna telat padahal blom dobel

    1
    2
    • 26 April 2022 - (19:17 WIB)
      Permalink

      jika kedepannya sudah merasa yakin tidak mau berhubungan dengan pinjaman atau kredit apapun, boleh diabaikan/jangan dibayar.

      5
      1
    • 27 April 2022 - (04:08 WIB)
      Permalink

      Mental apaan dah kaya begini ?
      Berani ngutang pas ditagih lari, ngutang aja klo gk dibayar dituntut ampe akhirat, apalagi ini ngutang + riba

      8
      3
  • 26 April 2022 - (17:54 WIB)
    Permalink

    buat yg msh punya hutang di bank atau lembaga keuangan lainnya. Ketika anda wanprestasi,jgn salahkan bank/lembaga keuangannya. krn penagihan itu udh masuk dalam program kerjanya mereka. kl misalnya sadar diri,ya abaikan aja setiap kali ditelp/ditagih. debt coll kan jg kerja ditarget utk hub nasabah.

    9
    3
  • 26 April 2022 - (20:17 WIB)
    Permalink

    dan kejadian lagi ngutang dari 2018 ga di bayar2 ..giliran di tagih dc merasa terzolimi..wkwkwkwkw

    10
    5
  • 27 April 2022 - (02:09 WIB)
    Permalink

    wkwkwk insap mb, kelar bayar lgsg buang cc nya yah… pembelajaran buat smuanya… berani berhutang terima resikonya karna mreka gmw tau kita kerjaan lagi susah atau gimana…hutang ya di bayar…
    mending gaji pas2an tp g hutang sana sini

    4
    2
  • 27 April 2022 - (04:05 WIB)
    Permalink

    Terlihat dikasus ini Ibu yg gk niat nyicil buat lunasin utangnya, limit cc 4jt, kalau setahun dicicil 400rb an harusnya bisa lunas, udah 3 tahun pula nunggaknya.
    Intropeksi diri jg ya Bu, jangan cuma melihat kesalahan org lain, namun berkaca akan kesalahan diri sendiri jg. ?
    Semoga kedepannya bisa lebih baik Bu dan hutang2 Ibu segera terlunasi.
    stop menggunakan CC kalau dirasa tidak sanggup melunasi

    6
    2
  • 27 April 2022 - (06:46 WIB)
    Permalink

    jangan anggap kartu kredit itu kartu buat ngutang. salah besar kalau menggunakan kartu kredit untuk belanja di saat nggak punya uang. penggunaan kartu kredit wajib punya uang cash yg bisa diberdayakan sementara sebelum bisa dipakai untuk membayar tagihan.

    jumlah utang wajib di bawah jumlah harta, ya kalau bisa utang itu nggak lebih dari 1% jumlahnya dari harta.

    bisa jadi DC yg menghubungi itu semuanya nasabah yg terlibat utang juga, nggak heran galak, gajinya buat bayar utang.

    1
    1
    • 27 April 2022 - (21:41 WIB)
      Permalink

      Walaupun punya yang atm banyak atau enggak. Tapi kita bayar dulu pakai uang orang lain atau bank, bukan uang sendiri dengan sistem bayar di cicil atau cash. Namanya ya tetep aja hutang?

      Kalau merasa punya uang cash ngapain pakai CC, udah tahu sistem CC itu ada bunganya. Jadinya boros pengeluaran dong? Hidup kok cari repotnya…

  • 27 April 2022 - (09:24 WIB)
    Permalink

    Istri saya,bukan nasabah/debitur bank HSBC,Citi maupun DBSI, dimana ketiga bank tersebut melaporkan status 5 kolektibilitas slik ojk, dikarenakan debitur/ nasabah bank tersebut menggunakan NIK tahun 2007/8, yang sama dengan NIK e.ktp istri saya yg diterbitkan Disdukcapil kota Tangerang 19-7-2012. Walaupun sudah diberitahu disertai bukti serta surat konfirmasi dari bank tersebut,bahwa istri saya bukan nasabah/debitur, sampai saat ini bank tersebut masih melaporkan status 5 kolektibilitas atas NIK e.ktp istri saya kepada slik ojk. Contoh arogansi Perbankan.

    2
    1
  • 27 April 2022 - (10:16 WIB)
    Permalink

    Saya pernah mengalami seperti itu, Saya tahu benar rasanya di posisi anda, waktu itu tagihan saya hampir 100jt an karna BNI Platinum Ferarri, setiap hari saya ditelp, di wa, di sms, saya hanya bertahan karna memang usaha sy sedang sepi, suatu hari ada moment dimana sy ada kesempatan utk membayar, sy datangi kantor BNI Collection di Makassar dan lsg sy nego tagiha kartu kredit sy..Alhamdulillah tagihan dpt dikeringanan 20% lebih tpi dengan catatan harus lunas hari itu juga, dan tanpa pikir panjang lsg sy OK, stelah 1 minggu pelunasan keluarlah Surat Lunas dri BNI hingga saat ini msh sy simpan sebagai kenang2an masa lalu…dan saat ini tidak ada satupun kartu kredit yg sy pakai, Alhamdulillah hidup tenang .utk mbaknya Sy doakan diberi kemudahan rejeki dan kesabaran, tetaplah optimis bahwa doa anda pasti dikabulkan Allah SWT, dan jangan lupa bila ada rejeki lebih…TUTUP LAH KARTU KREDIT !

    13
  • 27 April 2022 - (15:33 WIB)
    Permalink

    Ya Lo yang tolol, punya utang dari 2018 gak Lo bayar-bayar. Ya wajarlah pihak BNI nya kesal. Gua aja yang baca emosi.

    2
    7
    • 2 Mei 2022 - (20:09 WIB)
      Permalink

      utang dari 2018, jauh sebelum negara api menyerang eh maksudnya jauh sebelum pandemi, jangan salahin corona dan si DC bu wkwkwkwkwk

  • 28 April 2022 - (12:10 WIB)
    Permalink

    Tulis di MK biar orang lain tau kebobrokan yang nulis..

    Utang dari 2018 gak dilunasin ya bunganya berkembang apalagi kalo buat tarik tunai

  • 2 Mei 2022 - (20:23 WIB)
    Permalink

    usul aja buat tim redaksi MK, tiap akhir tahun bikin penghargaan “story of the year”, nominatornya adalah curhatan ngawur yang ditulis di MK. Ya salah satunya adalah curhatan si ibu ini, sama satu lagi tuh curhatan ” ayam kremes tulang lunak” karya andy yuwono wkwkwkwkwk

  • 2 Mei 2022 - (21:58 WIB)
    Permalink

    Nasabah dikejar DC karena hutang sejak 2018, DC dikejar target dari perusahaannya. Kejar2an ceritanya. Bayar dicicil aja per hari 10rb lama2 ketutup. Yg penting ada niatan bayar. Kalo nunggu duit terkumpul buat ngelunasi ya gak bakal tau kapan itu bisa terkumpul. Next time lebih bijak pakai kartu kredit.

  • 19 September 2023 - (10:59 WIB)
    Permalink

    ya gimana ya, seringsekali itu juga kesalahan bank, semena-mena menaikkan limit kartu kredit tanpa menanyakan atau crosscheck pemasukan ke Konsumen terdahulu.

 Apa Komentar Anda mengenai Penagihan Kartu Kredit BNI?

Ada 40 komentar sampai saat ini..

Keluh Kesah Penagihan Collection Bank BNI

oleh Saili Rohmah dibaca dalam: 2 menit
40