Produk di Tokopedia Dihapus dengan Alasan Laporan dari BPOM, Padahal Produk Sudah Memiliki Nomor Izin Edar

Saya menjual makanan/snack khas Bali di marketplace Tokopedia. Namun 4 produk saya tiba-tiba dihapus dengan alasan laporan dari BPOM. Padahal 3 dari produk tersebut sudah memiliki izin edar di kemasannya, tapi pihak Tokopedia sama sekali tidak memedulikan sanggahan dari saya dan malah menyuruh untuk melakukan sanggahan sendiri langsung ke BPOM. Berikut kronologinya:

  • Tanggal 6 Juni 2022, ada notifikasi kalau produk saya ada yang dihapus karena melanggar poin J (karena hari itu Senin, saya tidak sempat buka notifikasi di aplikasi).
  • Tanggal 7 Juni 2022 pagi, saya baru buka email dan baru tau kalau 4 produk saya dihapus karena melanggar poin I dan J (semua produk tersebut berupa makanan sosis non halal dan semuanya beda merk). Hari itu juga saya banding ke Tokopedia Care dan upload bukti nota pembelian ke produsen, beserta informasi kalau isi konten buat hasil duplikasi dan produk tersebut tidak membahayakan keselamatan orang.
  • Tokopedia Care membalas kalau yang melaporkan adalah BPOM, jadi saya disuruh melakukan sanggahan sendiri ke pelapor atau ke BPOM

1 produk memang tidak ada izin PIRT, karena produk hasil industri rumahan. Jadi saya terima kalau itu alasannya. Namun 2 produk lainnya memiliki nomor izin PIRT di kemasannya dan 1 produk lagi malah punya nomor BPOM dan bisa dicek langsung di website BPOM dan produk itu terdaftar.

Saya berikan argumen ini ke Tokopedia Care bahkan screenshot hasil pencarian di website BPOM, tapi jawabannya CS-nya tetap sama. Bahkan sampai hari ini pun jawabannya tetap sama “Dengan berat hati produk tersebut tidak bisa diaktifkan karena yang melaporkan BPOM. Silakan lakukan sanggahan ke pelapor atau BPOM”.

Saya sangat kecewa, karena 3 produk tersebut sudah saya jual lama dan testimoni yang saya kumpulkan dengan susah payah, tiba-tiba langsung dihapus begitu saja. Sedangkan saya lihat di Tokopedia masih banyak sekali penjual yang jual produk yang sama dan tidak ada tindakan apa pun oleh Tokopedia.

Saya sudah melaporkan ini ke Halo BPOM sejak tanggal 7 Juni dan pada tanggal 9 Juni pihak BPOM mengatakan akan dikonfirmasikan ke Tim Teknis. Namun hingga hari ini sama sekali tidak ada update dari Halo BPOM.

Dari pihak Tokopedia pun, tiap hari saya minta data pelapor tapi jawaban CS Tokopedia selalu sama, yaitu saya disuruh menghubungi contact center yang tertera di website BPOM dan meminta izin dari mereka.

Apakah ini artinya berjualan di Tokopedia tidak aman? produk jualan bisa sewaktu-waktu dihapus tanpa ada alasan jelas dan tanpa ada kesempatan untuk melakukan banding. Apakah saat ada laporan seperti ini, Tokopedia tidak melakukan cross check apakah yang dilaporkan benar atau tidak? Jika ini benar, sangat disayangkan ini bisa menjadi celah bagi orang lain yang bisa melaporkan produk toko lain dengan sesuka hati.

IP Marry Kusuma
Denpasar, Bali

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

37 komentar untuk “Produk di Tokopedia Dihapus dengan Alasan Laporan dari BPOM, Padahal Produk Sudah Memiliki Nomor Izin Edar

  • 18 Juni 2022 - (15:29 WIB)
    Permalink

    Nah ini ketidak fair’an marketplace. Ketika kita meminta bukti, mereka cuci tangan.

    Timbul kecurigaan bila tidak bisa membuktikan/memperlihatkan isi pengaduan, siapa lagi kalau bukan pesaing produk yang sama tp mempunyai kedekatan dengan ‘orang dalam’ marketplace tersebut.

    Kalau emang ada laporannya apalagi dr institusi negara, kenapa takut untuk memperlihatkan? Tidak transparan.

    21
    1
    • 18 Juni 2022 - (22:42 WIB)
      Permalink

      Kasusnya sama kayak aku ka, aku lupa tepatnya kapan, tiba” ada email masuk dari tokped kalo salah satu produk aku di hapus karena ada laporan dari pihak distributor, padahal aku memang member dari produk MLM tsb, anehnya masih banyak toko yg jualan produk tsb.

    • 20 Juni 2022 - (23:56 WIB)
      Permalink

      Nah ini bukti keberpihakan ( ketidak Fair-an) Toped terhadap produk. Ini yang pernah saya katakan, system kok bisa diatur manual???

      Buktinya tertulis juga bahwa “”Sedangkan saya lihat di Tokopedia masih banyak sekali penjual yang jual produk yang sama dan tidak ada tindakan apa pun oleh Tokopedia.””.

      Masih banyak admin Toped yang berkelakuan seperti itu.

    • 21 Juni 2022 - (00:00 WIB)
      Permalink

      @sara Itu msalahnya, banyak system yang diatur oleh manual ( artinya di atur oleh operator, bukan oleh komputerisasi), Seharusnya jika satu produk dilarang, semuanya dengan yang bernama sama barang tersebut harus dihapus. Kalo inikan tebang pilih oleh operator. INI sudah jelas, ga bisa dibantah lagi.

  • 18 Juni 2022 - (17:31 WIB)
    Permalink

    Harusnya kalau alasan diminta take down oleh BPOM, semua produk serupa juga mestinya dihapus, tidak diskriminatif seperti itu sih. Ya mungkin ini karena pihak Tokopedia mau cepatnya aja karena yang dilaporkan spesifik kebetulan produk Anda.

    • 18 Juni 2022 - (18:07 WIB)
      Permalink

      betul, itu yang aneh.
      Saya cek dengan beberapa teman yang berjualan produk yang sama, mereka sama sekali tidak ada menemukan pelanggaran seperti saya padahal produknya sama persis.

    • 21 Juni 2022 - (00:05 WIB)
      Permalink

      @setiawan Itu artinya tebang pilih. Tidak bekerja systimatis. Arti systimatis harus komputerisasi. Kalau di take down, semua harus di take down. Ini yang saya katakan keberpihakan ( bentuk ketidak adilan), Membuktikan banyak maaf tikus tikus di dalam Marketplace. Yang di bela itu sampai mati matian di belanya. Ada wujud seperti itu, diminta telepon ke penjual atau pembeli, tidak berani. Sering marketplace yang satu ini melakukan hal yang tidak bijaksana.

  • 18 Juni 2022 - (22:02 WIB)
    Permalink

    Belom tentu BPOM jg yg takedown bisa jadi orang iseng main report. Karena tokopedia semua menggunakan sistem jadi asal ada laporan sistem tokopedia langsung men-takedown kalo ada laporan. Setelah pengaduan dari seller baru ada review ulang. Itu pun memakan waktu lama.

    5
    2
    • 21 Juni 2022 - (00:10 WIB)
      Permalink

      @zagoowa, itu justru tidak systematis. Kalau systematis, dikemanakan orang IT nya, kenapa tidak bisa take down barang yang bermasalah di semua yang menjualnya dengan cara komputerisasi? Maksud saya kalau systematis dibuat pakai manual, itu mah bisa berbulan bulan. Semua operator dipekerjakan hanya untuk mentake down barang yang bermaslah dari toko yang menjualnnya satu toko per satu toko.

      Nah ini bukti keberpihakan ( ketidak Fair-an) Toped terhadap produk. Ini yang pernah saya katakan, system kok bisa diatur manual???

      Buktinya tertulis juga bahwa “”Sedangkan saya lihat di Tokopedia masih banyak sekali penjual yang jual produk yang sama dan tidak ada tindakan apa pun oleh Tokopedia.””.

      Masih banyak admin Toped yang berkelakuan seperti itu.

      • 2 Juli 2022 - (02:18 WIB)
        Permalink

        Ooh jgn salah, sepertinya anda baru di dunia ini. Anda tidak tau kalo company besar itu semua sudah menggunakan sistem ini, yg dimana semua menggunakan bot untuk menerima keluhan. Contohnya youtube atau instagram kalo ada pihak yg secara masal meng-report satu account maka account tersebut akan di tutup atau di suspend, sehingga pemilik account di wajibkan appeal untuk membuka kembali accountnya. Setelah itu baru akan di tangani secara manual. Ini hal yg sudah wajar. Kalau satu2 di tangani secara manual maka tidak akan bisa ke handle semua keluhan dari konsumen.

  • 19 Juni 2022 - (00:48 WIB)
    Permalink

    Klo saya memang kecewa berat dengan CS tokped. Sekarang apa2 modern, jd yg jawab bukan manusia tp robot. Sy memang belum ada masalah yg serius. Tp dibandingkan 11 tahun yg lalu, Tokopedia jauh lebih baik melayani pembeli maupun penjual. Krn CSnya Manusia, yg bisa diajak ngomong dan nyambung. Ga perlu konfirmasi ulang2 sperti sekarang?

    • 21 Juni 2022 - (00:14 WIB)
      Permalink

      @lissa persis apa yang saya alami. Di gadang gadang sebagai Marketplac terbesar di Indonesia. cara kerja sudah systematis, tapi dioperasikan secara manual artinya bukan pakai komputerisasi, tapi pakai operator yang melaksanakan tugas mentake down nya. Artinya operator yang dipekerjakan oleh Marketplace ini hanya dipekerjakan untuk mencari satu satu toko yang menjual, lalu mentake down. System keamanan Toped sudah tidak aman, orang biasa bisa secara manual mentake down barang.

  • 19 Juni 2022 - (01:41 WIB)
    Permalink

    masih mending kk tokped begitu aja kalo lazada lebih kacau suka tahan saldo seller bahkan ada yg ga dibayar

    3
    1
    • 19 Juni 2022 - (13:19 WIB)
      Permalink

      Sya pikir bukan menyalahkan toped, tp BPOM yg seenaknya melapor ke toped shg toped memutuskan penjualan.
      Apa alasan BPOM menggagalkan penjualan tsb ?
      Kan sdh jelas itu produk non halal, jd tdk menipu pembeli.
      Pembeli berhak menentukan brg yg akan dibelinya tanpa merasa ditipu.

      • 19 Juni 2022 - (18:28 WIB)
        Permalink

        saya ga tau pihak mana yang salah.
        Tapi yang saya kecewa itu, yg satu main lapor tanpa ngecek dulu ke daftar mereka apakah terdaftar atau tidak.
        yang satunya lagi main take down produk orang tanpa verifikasi dulu kebenarannya dan argumen seller ga digubris sama sekali

        • 21 Juni 2022 - (00:20 WIB)
          Permalink

          @bli putu saya berpikir kerah yang lain lagi sdr BliPutu, yaitu system keamanan Toped sudah tidak aman, orang biasa bisa secara manual mentake down barang. Kalau di atur oleh systematis komputer seharusnya bisa mentake down semua barang ini dari penjual yang menjualnya.
          Menurut saya bukan dari Bpom. Saya yakin walau belum lihat brangnya, pasti sudah di tulis barang non halal.
          Chating diganti oleh bot di market place ini. Paling tidak suka denga operator operator seperti itu, operator tidak masuk kerja, kerja wfh, tapi tidak bekerja sepenuhnya, tunggu 1 jam ga di balas balas, alasan klasik bukan layanin situ aja.

  • 19 Juni 2022 - (10:12 WIB)
    Permalink

    Wajar ajasih Tokped emang aplikasi “sayap kanan”. Tapi gatau lagi, kalo jualan di shopee gk ke ban kah? Saya sejak 2019 udah pindah ke shopee dari tokped. Shopee murah ongkir dan lengkap, tokped lebih mahal.

    4
    2
    • 19 Juni 2022 - (12:44 WIB)
      Permalink

      di shopee ga ada masalah, sih. produknya masih bisa dijual sampai sekarang. aneh bin ajaib ini tokped

      • 19 Juni 2022 - (12:59 WIB)
        Permalink

        Tokped tahun ini parah banget penanganan komplainnya,padahal saya member diamond yang jawab robot autotext macem Dana ? berbeda dengan tahun2 sebelumnya

        • 21 Juni 2022 - (00:24 WIB)
          Permalink

          @Yusuf Menurut saya system keamanan Toped sudah tidak aman, orang biasa bisa secara manual mentake down barang. Seharusnya kalau bekerja dengan system yang terintegrasi harus dilaksanakan secara komputerisasi. semua barang yang sama harus di take down dari semua yang menjualnya.
          Ya Tokped care sekarang dilakukan oleh bot, operator wfh. telepon dari toped masih kedengaran suara burung. hadewww. beneran. tunggu 1 jam ga di balas. digalakin, katanya bukan urusin situ doang. Waahhh parah.

  • 19 Juni 2022 - (16:59 WIB)
    Permalink

    Elu lagi apes aja…99% yg bikin ulah itu lapak lain atau buyer yg ga makan babi…di report terus di forward ke bpom ..bpom juga ga mau ribet n mereka juga otoritas di bidang ini, bpom nekan toped dan supaya cepat toped shutdown iklan agan..makanya disurug komplen langsung ke bpom

    Kl soal kosher dan halal , mending kasi tulisan yg gede ..non kosher dan non halal gitu sekaligus 2 ..

    Buat umat kristen dan jngn yg aneh2 keterangannya

    3
    1
    • 19 Juni 2022 - (18:23 WIB)
      Permalink

      padahal di judul sudah ditulis sosis babi, di keterangannya juga ada tulisan babi. fotonya pun ada tulisannya babi, lho
      kalau gini, gampang banget berarti report produk saingan biar di take down. harusnya baik BPOM ataupun Tokopedia kan bisa verifikasi dulu

      • 19 Juni 2022 - (21:20 WIB)
        Permalink

        Sorry semacam disclaimer gitu gan maksud ane selain dari tulisan babinya ..mungkin pada bagian bawah kasi kalimat

        disclaimer: bukan untuk pengikut samawi …produk ini sangat tidak kosher apalagi halal DAN tidak ditujukan untuk pengikut agama samawi …macam gitu lah

        Sensitif gitu gan soalnya babi itu, masih lebih parah babi dibanding arak ..nah giliran di report apes dah karena bisa aja bikin semacam kontroversi ..ambil contoh rendang babi..kan rame akhirnya

        ya mungkin itu gegaranya..bpom takut kena sasaran, toped juga ga mau coret reputasinya secara yang punya kan mentri pendidikan, toped tau agan ga langgar aturan tapi ragu buat lifting suspendnya ya dilempar lagi sama toped ke bpom..pointnya yang sabar aja bli hehe..mudah2an cepat clear ya

        • 20 Juni 2022 - (06:19 WIB)
          Permalink

          siap, gan makasih sharingnya.
          Masukan baru lagi ini, saya tambahin ke semua produk babi kalau gitu disclaimernya
          buat jaga-jaga hehehe…

  • 19 Juni 2022 - (20:03 WIB)
    Permalink

    Mending tokped gak pernah nahan saldo penjual lah lazada liat isi MK uang di tahan semua bahkan ga semua di bayar wkwkwk

  • 19 Juni 2022 - (21:33 WIB)
    Permalink

    Babi kok dimusuhin bpom hahaha sekaliaan aja lapor polisi biar minta maaf di umum. Yg bikin keresahan yg musuhin babi yg nulis bahan mengadung babi malah disuruh minta maaf kaya yg di tv. ??. Bpom yg benar jgn disalahin yg salah jgn dibenarkan.

  • 20 Juni 2022 - (04:52 WIB)
    Permalink

    Eh, saya sudah beberapa kali belanja di Toko Bli Putu, khususnya produk yg ditakedown sy pernah beli. Testimoni produknya enak, harganya bersaing dan smpai sekarang toh sy masih sehat2. Kalau di jalur yg benar perjuangkan terus bos

      • 21 Juni 2022 - (00:35 WIB)
        Permalink

        @Bli Putu
        Syukurlah kalau sudah kelar urusannya. Seringkali marketplace itu suka me’take down tanpa klarifikasi terlebih dahulu. Mungkin malas kali ya saking banyaknya seller. “Sikat aja dulu lah, urusan sama seller belakangan”

        @Bli, apakah surat dari instansi BPOM diperlihatkan? kalau iya syukurlah.. kalau enggak ya mereka nyatut. Paling juga gak jauh oknum “org deket” mereka yg satu produk jualannya yg iri sama Bli ?

        Oke selamat sudah naik lagi status produknya.

        Case closed ! ?

        • 21 Juni 2022 - (06:18 WIB)
          Permalink

          Sampai tgl 20 Juni kemarin, sama sekali ga dikasi data pelapor atau surat apapun itu.
          Saya juga tidak diminta dokumen apapun, tiba2 saya dapat email kalau 3 produk sudah diaktifkan kembali.
          untuk yang 1 lagi, Tokopedia telpon sempat minta apakah punya surat izin pirt dan saya bilang saya ini bukan produsennya gimana mau punya surat izin.
          saya kirimkan foto produk beserta no pirt yg tercantum dan 1 produk terakhir akhirnya diaktifkan kembali

 Apa Komentar Anda mengenai Jualan online di Tokopedia?

Ada 37 komentar sampai saat ini..

Produk di Tokopedia Dihapus dengan Alasan Laporan dari BPOM, Padahal P…

oleh Bli Putu dibaca dalam: 2 menit
37