Surat Pembaca

PLN Batang “Manja”

Perkenalkan, nama saya Nasrowi. Sebelumnya saya tinggal di kota Bekasi sudah 20 tahun dan saat ini saya tinggal di Desa Menguneng, Kec Warungasem, Kab Batang, Jawa Tengah.

Sudah 1 tahun saya tinggal di desa Menguneng, ternyata walaupun bukan desa terpencil (dekat dengan kota Pekalongan dan Kota Batang), tetapi listriknya sering mati-mati. Dan yang bikin jengkel, sekali mati minimal 4 jam. Puncaknya tanggal 28 Juli 2022 listrik mati selama 6 jam dari jam 10:00 sampai 16:00.

Sebagai pelanggan, saya mengerti mungkin sesekali listrik mati karena ada perbaikan, tapi kalau matinya sangat sering dan waktunya sangat lama sekali tentu tidak bisa diterima.

Apakah PLN pikir warga Batang tidak berhak mendapatkan pelayanan seperti warga Bekasi yang listriknya jarang sekali mati? Apakah tarif Bekasi lebih mahal dari batang hingga pelayanan PLN Bekasi jauh lebih baik dari PLN Batang?

Saya pikir team PLN Batang sangat “manja” sekali hingga kalau ada perbaikan kecil-kecil dengan entengnya mematikan listrik warga tanpa rasa bersalah.

Saat listrik mati, saya sempat lihat ada perbaikan di Desa Terban, berikutnya mati lagi karena ada perbaikan di Desa Menguneng, berikutnya mati berkaki-kali karena ada perbaikan di Desa Lebo.

Apakah memang seperti itu standar pelayanan PLN Batang? Hingga kalau ada perbaikan teamnya sangat manja mau ambil enaknya langsung matikan listrik warga? Padahal saat ini semua serba canggih, harusnya untuk perbaikan jaringan kabel gak boleh matikan listrik warga seenaknya.

Kalau standarnya harus matikan, harusnya listrik Jabotabek yang sering mati. Karena Jabotabek pembangunan ada di mana-mana. Apakah PLN BATANG gak pernah berpikir berapa kerugian warga karena listrik yang sering mati ini?

Terus terang kami sangat kecewa sekali dengan pelayanan team lapangan PLN batang yang amatiran kayak zaman batu.

Nasrowi
Kabupaten Batang, Jawa Tengah

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

    • Koplak mungkin lebih cocok. Permasalahan listrik di desa lebih rumit drpd di kota. Pohon tumbang, konslet karena terkena pohon, kabel putus krn di curi, mungkin jg ada penambahan jaringan dll. Apalagi jika di daerah pesisir, biasanya umur trafo lebih pendek karena karatan, lebih cepat rusak.

    • Klo masih sering mati lampu di satu desa aja berarti distribusinya kurang baik, tapi klo Gardu induk nya yg padam berarti transmisinya yg kurang baik. Ambik contoh GI kuningan jawa barat, dia hanya disupply dari satu GI lain, jenis busbarnya juga singgle jd susah untuk pemeliharaan, gak heran klo sering padam, tp sekarang udh ada GITET mandirancan dideketnya sehingga distribusi bisa lebih terjangkau, pengadaan GI/GITET itu butuh beberapa belas tahun, jd emang gak gampang buat menyelesaikan permasalahnnya.

  • Tidak seharusnya PLN begitu. Kalo di negara maju udah kena tuntutan miliar itu. Warga di Batang juga bisa nuntut PLN minta ganti rugi. Coba rangkul LBH setempat ajukan tuntutan ke PLN. Dengan catatan LBH nya nggak masuk angin ya.

  • Mungkin saja penambahan jaringan supaya lebih andal kedepanya. Selama ini PLN banyak NYALANYA dari pada Padamnya.

    • Ya emg hrs banyak nyalanya, wong konsumen bayar kok. Kecuali kalo gratis dr pemerintah, wajar kalo spti yg anda blg.

  • Anda tidak sendiri Bung, di Desa saya Kecamatan Balapulang Kab. Tegal juga.
    Dalam seminggu 2x mati. Surat pemberitahuan dari jam 10.00 sampai jam 13.00 tapi pasti ngaret. Dalam sebulan ini sudah berkali-kali pemadaman. belum bulan sebelumnya. Padahal saya punya usaha Fotocopy yang bertumpu sama listrik

  • Bkn hanya pln, banyak kok yg ambil jalan pintas dan mudah kalau misalnya ada perbaikan atau kerusakan. Sesuai slogan, kalau bs di persulit, knpa hrs di permudah (tuk pelayanan). Kalau bs di permudah, knpa hrs di persulit (tuk perbaikan?