Surat Pembaca

Transaksi Dibatalkan dengan Alasan “Failed Delivery”, Penjual yang Menanggung Kerugian

Pada tanggal 28 Juli 2022, saya mendapatkan order di Shopee dari pembeli yang sama, dengan 2 nomor pesanan dan resi yang berbeda. Pada hari itu juga saya sudah mengirimkan ke pihak jasa kurir SiCepat sesuai invoice.

Pesanan pertama dengan ID pesanan: 220728KTHFMTG0, nomor resi: 004063156913 sudah sampai tanggal 31 Juli 2022 10:27. Sedangkan pesanan kedua ID Pesanan: 220728KV3W7059, nomor resi: 004063170366 (harga barang Rp983.700,00) belum diterima pada tanggal yang sama. Sehingga pembeli menghubungi saya untuk menanyakan status paketnya.

Singkat cerita, karena barang juga belum diterima sampai estimasi sampainya, pembeli mengajukan “Pengembalian Barang/Dana” melalui Shopee pada tanggal 02 Agustus 2022. Saya memberikan semua bukti pengiriman yang diminta oleh Shopee, sehingga pengajuan tersebut dibatalkan oleh Shopee pada tanggal 03 Agustus 2022.

Pembeli hampir setiap hari menghubungi SiCepat. Saya juga hampir setiap hari juga menghubungi Shopee dan SiCepat. Namun tetap tidak ada kejelasan, baik melalui WA maupun telepon. Akhirnya pada tanggal 05 Agustus 2022, saya melaporkan kembali ke SiCepat, dengan nomor laporan: P-2240172.

Tanggal 08 Agustus 2022, SiCepat menginfokan jika barang dinyatakan hilang dan akan dilakukan penggantian dana melalui Shopee. Sedangkan Shopee membatalkan transaksi sepihak dengan alasan “Failed Delivery” dan dana di-refund 100% ke pembeli. Setiap kali saya menghubungi Shopee, hanya disuruh tunggu sampai 14 hari kerja untuk refund dana, tanpa kejelasan per kapan dihitung 14 harinya dan nominalnya.

Akhirnya pada tanggal yang sama, yaitu 01 September 2022, daya mendapatkan 2x pengembalian dana sebesar Rp14.900 (ID pesanan: 22080K2KUT6HH) dan Rp400.000 (ID Pesanan: 2207728KV3W7059), dan kebetulan keduanya sama-sama menggunakan jasa kirim SiCepat.

Untuk refund nomor pesanan 22080K2KUT6HH sangat cepat prosesnya dan sudah masuk sebesar 100% nilai barang, yaitu Rp14.900, tanpa tunggu lama. Sedangkan nomor pesanan 220728KV3W7059, nilai barang sebesar Rp983.700, hanya dikembalikan sebagian, yaitu Rp400.000. Alasan Shopee, karena paket tidak diasuransikan, jadi diganti sebagian atau 10x maksimal ongkir sesuai ketentuan jasa kirim.

Order cancelled by Shopee, status resi "Barang dikembalikan ke Pengirim"
Detain nilai barang yang hilang.
Tracking resi di website Sicepat, barang dinyatakan hilang per tanggal 08 Agustus 2022
Chat dari Pembeli tentang info barang hilang dari CS Sicepat
Chat tentang nomor laporan ke Sicepat
Chat dari Pembeli, jika dana sudah dikembalikan oleh Shopee 100%, tetapi barang belum diterima.
Ketentuan tentang asuransi yang disebutkan oleh CS Shopee dan ada di Seller Center, ternyata Sicepat tidak menyediakan asuransi.
Dana yang direfund hanya Rp 400.000,00
Di hari yang sama dan jam yang sama ada refund senilai Rp 14.900,00 untuk ID pesanan lain, direfund 100%, tanpa asuransi, sama-sama menggunakan kurir Sicepat.

Saya jelas tidak terima dengan alasan tersebut, karena:

1. Menurut Shopee, seller disarankan menambahkan asuransi pengiriman yang dapat dilakukan saat pengiriman ke kurir (saat drop off/ pick up), karena tidak ada fasilitas menambahkan asuransi secara otomatis di Shopee kecuali COD.

  • Apakah hal yang disarankan oleh Shopee tersebut efektif untuk seller yang orderannya bukan hanya 1 atau 2 orderan saja per hari, bahkan bisa puluhan, ratusan?
  • Apakah asuransi adalah tanggung jawab seller? Sedangkan seller hanya bertugas membantu mengirimkannya melalui jasa kirim yang sudah dipilih oleh pembeli dan ditetapkan oleh Shopee? Seller sudah membayar biaya admin Shopee yang langsung dipotong dari penghasilan seller, yang nominalnya juga tidak kecil. Apakah masih harus dibebani biaya asuransi? Di mana-mana biaya asuransi pengiriman dibebankan ke pembeli, bukan seller (kecuali ada seller yang tidak keberatan menanggung).
  • Sistem penambahan asuransi di Shopee yang sangat merugikan seller. Kalau seller tidak menambahkan asuransi, jika ada kehilangan atau kerusakan karena pihak ekspedisi, seller yang harus menanggung kerugiannya. Jika diasuransikan, belum tentu pihak pembeli mau menanggung biaya asuransinya.

2. Di Seller Center sendiri disebutkan bahwa jasa kirim SiCepat tidak tersedia asuransi. Kasus saya menggunakan SiCepat, yang artinya tidak ada asuransi yang disediakan oleh SiCepat. Anehnya jika transaksi hanya sebesar Rp14.900, langsung refund 100% tanpa tunggu lama.

3. Sampai hari ini 07 September 2022, Shopee ID pelaporan: 1556542088570589274 (sudah tidak bisa dibuka), diperbarui dengan nomor ID pelaporan: 1563379360609054761, melemparkan komplain saya ke SiCepat, dengan nomor laporan: 1565327686436515843. Yang setiap kali saya tanya kapan estimasi penyelesaiannya, selalu dijawab belum ada informasi dari SiCepat.

4. Selama seller berjualan di Shopee, sistem Shopee sangat-sangat menguntungkan pihak pembeli, tidak bersikap netral dan adil untuk seller. Seller sering dirugikan oleh keputusan sepihak oleh Shopee, seperti halnya kasus saya sekarang, yang tiba-tiba dibatalkan transaksinya karena gagal kirim oleh SiCepat. Yang pilih SiCepat itu siapa? Apakah seller? Seller sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai seller, bukti pengiriman juga ada, tapi kerugian dibebankan ke seller. Saya menuntut hak saya sebagai seller untuk menerima pengembalian dana 100% atas barang yang telah Saya kirim! Saya berjualan melalui Shopee, Shopee yang menentukan jasa kirim yang bekerja sama dengan Shopee.

Jika memang Shopee selalu tidak ingin mengecewakan pembeli tetapi selalu merugikan seller, akan lebih baik Shopee berjualan saja sendiri tanpa seller seperti kami untuk berjualan.

Liana Friska Catalina
Jakarta Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan SiCepat Ekspres atas Surat Ibu Liana Friska

Dengan Hormat, Sehubungan dengan surat Ibu Liana Friska Catalina dengan judul “Transaksi Dibatalkan dengan Alasan “Failed Delivery”, Penjual yang Menanggung...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Setuju kalau SoPuih sebaiknya jualan sendiri saja. Lebih greget kalau jualan seperti pedagang kuliner UMKM: belanja sendiri, ngolah sendiri, dorong gerobak sendiri, dipalak preman sendiri, dagangan tidak laku dimakan sendiri.

    Saya sering menyarankan di kolom komentar MK ini untuk tidak berjualan dengan nominal besar di marketplace oranye ini. Alasan utamanya karena opsi asuransi pengiriman tidak diatur langsung oleh platform. Jualan receh dengan nominal kecil akan menekan resiko kerugian lebih besar.

    Seperti biasanya sih nanti akan ada tindak lanjut dari marketplace setelah dimuat di MK ini. Cuma saya selalu gemas yang klarifikasi justru pihak "korban" (seller), kecuali korban mendapatkan kompensasi dengan nilai jauh lebih besar dari kerugian awal, baru deh saya senang. :)

  • Pertama-tama Saya ucapkan terimakasih kepada Media Konsumen yang telah memuat surat Saya.

    Saya setuju dengan komentar Anda @ Bpk. Teguh Iman, memang sebaiknya tidak berjualan dalam nominal besar untuk berjualan di Shopee selama belum tersedia fasilitas asuransi di Shopee, tetapi terkadang Saya sebagai Seller juga dituntut oleh calon Pembeli yang hanya ingin bertransaksi di Shopee. Sebenarnya tujuan berjualan di beberapa Marketplace adalah untuk memberikan kemudahan terhadap calon Pembeli dalam memilih ingin bertransaksi di mana, jika marketplace tersebut bisa adil terhadap Pembeli dan Penjual itu akan sangat membantu sekali, contohnya dengan adanya proteksi asuransi seperti yang ada di marketplace lain.

    Sekali lagi Anda benar sekali, Saya belum tahu jika surat Saya dimuat di Media Konsumen, tetapi pagi ini tanggal 08.09.2022 sekitar pukul 09.00 Shopee sudah menghubungi Saya untuk menanyakan kronologinya dan akan diprioritaskan.

    • btw gk bisa kah beli asuransi terpisah ke konter sicepat? saat menyerahkan paket..
      mau gmna lagi itu udh aturan/sop sih klo barang hilang cuma diganti 10x ongkir..
      sedih sih

      • Saya pribadi belum pernah coba, tetapi di Seller Center menginfokan jika di Sicepat belum ada asuransi (lampiran dari pernyataan tersebut sudah Saya sertakan di surat ini) :)

        Jikapun bisa, sekarang apakah Pembeli pasti bersedia menambah biaya untuk asuransinya? Karena asuransi pengiriman adalah seharusnya kewajiban Pembeli.

  • Jika tidak ada atau tidak support asuransi, non aktif kan aja expedisi nya... Pilih yang support asuransi untuk jualan barang nilai besar, kalau gak salah sih, 0,5% dari nilai barang.. harga asuransi. Dan nilai barang dinaikan sedikit untuk dorong asuransi (kecuali seller yang nanggung) gak usah.. JANGAN LUPA MINTA KERTAS RESI DARI EXPEDISI. jika di asuransi kan ya

  • semoga ada penjual yang membaca dan mendapat informasi sehingga sadar akan hal berikut :

    shopee tidak ada asuransi otomatis di sistemnya, jadi jika ada kehilangan maka akan diganti 10x ongkir. jadi jika memang harga barang diatas 10x ongkir segera tambahkan asuransi sendiri ke kurir pada saat mengirimkan paket. dan sebelumnya coba bertanya dulu ke semua kurir yang diaktifkan, mana yang bisa menambahkan asuransi dan mana yang tidak bisa langsung dinonaktifkan dari lapaknya.

    mengharapkan shopee untuk menambahkan fitur asuransi seperti ecommerce lainnya saat ini mungkin absurd, jadi penjual sendiri yang harus mencari inisiatif untuk mengamankan paketnya dari segala resiko.

    • Terimakasih atas sarannya, ke depannya Saya akan menonaktifkan kurir yang tidak menyediakan asuransi. Sebenarnya Saya keberatan :
      1) Keputusan Shopee di mana di awal membatalkan "Pengajuan Pengembalian Dana/ Barang" oleh Pembeli tetapi di kemudian hari dibatalkan karena "Failed Delivery", sedangkan status pengirimannya di tracking Shopee "Dikembalikan ke Pengirim" berbeda dengan status yang ada di website Sicepat barang dinyatakan hilang.
      2) Pembeli menginfokan jika menurut cctv Sicepat, barang sudah dibawa kurir tapi tidak tahu posisi barang di mana => ada indikasi negatif terhadap kurir tersebut kenapa barang tiba-tiba hilang saat dibawa. Jika sudah ada indikasi negatif seperti itu harusnya ada tindakan dari Sicepat terhadap kurir yang bersangkutan kenapa barang bisa hilang, serta Shopee harusnya membantu investigasi lebih lanjut terhadap Sicepat.

  • Tapi secepat emang lelet brpa minggu2 ini om, saya ada orderan di hari senen ke daerah parung (bogor) ,siangnya sy langsung kirim,
    bsoknya dihari selasa sy ada orderan masuk kirim ke surabaya langsung saya kirim di hari itu juga, kamis sampe di SBY.
    Lah yang kebogor sampe skrng kaga jalan2 itu paket status masih di tangerang melulu 3x hati stlh sy komplen ada perubahan status, menunggu jdwal kebrangkatan operator transportasi udh smpe skrng gtu2 aja... Bogor sm surabaya jauhan srbya pdhl... Malah q dichat mellu am orangnya nanyain paket

    • Iya betul sekali, banyak komplain pengiriman oleh Sicepat, baik di Shopee ataupun market place lain akhir-akhir ini. Apakah karena fasiltas bebas ongkirnya, jadi overload, pengiriman banyak tersendat, status tidak jelas dan hilang ?

  • Saya pernah 2kali kena gini juga.alasannya tidak asuransi.tapi setelah tulis dimedia konsumen,puji Tuhan uang kembali utuh.lalu karena pengalaman itu,pas ada orderan nilai besar lagi,saya inisiatif menambahkan asuransi manual (dalam hal ini ID express).tp kata kurir resi dari shopee tidak bisa diasuransikan,klo mau asuransi manual jadi kirim 2 paket 1asli 1 bodong.yg asli resi manual plus asuransi n ongkir penjual keluar sendiri lagi.yg bodong resi dari shopee.karena kirim jauh (ongkir 60ribuan) akhirnya saya banyak2 berdoa saja semoga paket ga hilang.kan jadi bingung klo diminta asuransi manual tapi dilapangan kejadiannya gini.sudah banyak yang komplain di media konsumen tentang asuransi shopee ini,masa shopee ga bisa membenah diri ya..sementara marketplace sebelah aja bisa asuransi otomatis.untuk TS semoga segera dikembalikan dananya?

    • Wah Puji Tuhan ya bisa kembali 100% :). Nah betul, realisasi di lapangannya terkadang tidak sesuai, jika tidak mendukung asuransi, bagaimana @ Shopee? Kita sebagai Seller benar2 terpojok jika berjualan di Shopee, harga sudah hancur-hancuran, masih dipotong admin Shopee yg lumayan juga, belum lagi resiko kehilangan barang. Harga jika dinaikkan untuk asuransi, sudah tergerus harga di pasaran tidak bisa bersaing. Jika tidak dinaikkan, Seller yang harus menanggung asuransi ataupun jika tidak menanggung asuransi, resiko kehilangan barang yang hanya diganti sebagian. Jika menanggung asuransi, tanpa menaikkan harga, margin semakin tergerus. Amin :) Terimakasih ya :)

    • satu-satunya cara memang tulis di media konsumen agar diganti full. tapi apakah mau selalu begitu tiap kali ada kasus? repot ribet dan bikin was was. tambahkan asuransi sendiri, jika kurirnya tidak bisa manual nambah asuransi, nonaktifkan cari yang bisa, tapi kalo mau tetap mau ambil resiko via media konsumen ya tidak apa-apa tetap berjualan tanpa asuransi

      • Sepertinya Saya sudah membalas komentar Anda sebelumnya, Saya juga sudah memberikan info permasalahan tidak hanya di asuransi. Mungkin Anda belum merasakan kehilangan barang seperti Kami. Tidak ada jaminan juga jika Saya tulis di media konsumen akan diganti full, Saya juga tidak mau repot, ribet. Saya juga baru pertamakali ini menulis di media konsumen, juga baru tahu setelah tulisan Saya ditayangkan jika ternyata banyak yang mengalami seperti kasus Saya dan pertama kali mendengar juga dari Shopee jika disarankan menambahkan asuransi yang bisa dilakukan saat pengiriman (termasuk jasa kurir yang tidak tersedia menambahkan asuransi yang ternyata justru 90% ditetapkan oleh Shopee untuk pengiriman) tidak seperti di Tokopedia di mana Saya berjualan pertamakali. Saya jadi ragu juga posisi Anda ini sebagai Pembeli, Penjual atau dari market place sehingga berkomentar seperti itu.

        • Saya membalas komen ibu lidya diatas dimana setiap mengirim paket harus banyak berdoa karena tidak bisa menambah asuransi secara manual.

          • Iya Pak saya tahu :) dalam membalas komen Ibu Lidya. Dari komen Ibu Lidya, Saya sangat memahami dilemanya Kita sebagai Seller yang harus menambahkan asuransi sendiri apalagi jika marginnya sudah tipis belum dikurangi biaya admin Shopee sendiri, lebih parah lagi jika seperti ID Express (di daftar Shopee bisa menambahkan asuransi secara offline) tetapi di lapangan tidak bisa dan harus resi bodong jika mau menambahkan asuransi, yang artinya Seller harus membayar ongkir baru dan asuransi. Maju mundur Seller yang kena. Terimakasih juga atas saran2 Bpk di atas juga yang sudah sangat membantu mengambil langkah ke depannya.

  • Shopee emang skr parah kalau ke penjual, ga fair. Dan ga ada asuransi pula. Lambat laun tokped akan mengambil piala juara 1 lagi.

    1- 2 tahun lalu tokped yg parah, dulu seller banyak yg milih shoppe, banting2an hrg di shopee. Skr kebalikan nya.. Coba lihat next year siapa juara nya

    • Tokped menurut Saya fair kepada Pembeli dan Penjual. Solusi juga tidak selalu memberatkan ke Pembeli atau Penjual, selama ada bukti yang kuat saat komplain. Tokopedia juga tidak langsung membatalkan komplain dari Pembeli di masalah pengiriman, tetapi selalu investigasi terlebih dahulu ke pihak pengiriman, sebaliknya Shopee asal ada bukti pengiriman yang kuat dari Penjual, langsung dibatalkan komplainnya tanpa investigasi pengiriman ke pihak pengiriman terlebih dahulu dan yang nantinya jika memang barang tidak terkirim, hilang dinyatakan gagal kirim dan itu yang merugikan Seller, jika nominal lebih besar dari ongkir, habislah Seller dan selalu dijawab karena tidak diasuransikan.

    • Sebagai orang yg nyaris ga pernah belanja di orange ini, sering heran liat klo ada MK nya, masa tanpa asuransi tapi si pembeli yang dapat refund 100%..

      Saya sering belanja nyaris tiap hari di toko ijo (skitar 365++ total trx utk 2021, berjalan sudah 280 trx utk 2022, dan bukan reseller/dropshipper) paham betul soal resiko barang rusak/hilang di ekspedisi akan ditanggung buyer jika tanpa asuransi, tapi heran masih ada aja seller yg mau jualan di orange klo kasusnya begini, alasan toko ijo ambil jatah lebih gede dari si orange ga sebanding sama resiko ekspedisi yg blunder bgini.

      • Saya juga penjualan terbesar di Tokopedia karena kedua belah pihak sama-sama aman dengan adanya fitur asuransi. Shopee hanya sebagai wadah transaksi untuk calon Pembeli yang betul-betul hanya ingin bertransaksi hanya melalui Shopee. Shopee menjadi pilihan Pembeli tertentu karena tidak perlu bayar asuransi juga (seperti di Tokopedia), toh jika ada apa-apa tinggal ajukan Pengembalian Dana/ Barang, bebas biaya ongkir retur juga, apalagi jika komplainnya dimenangkan oleh Shopee.
        Saya pribadi juga sedang mempertimbangkan apakah akan melanjutkan berjualan di Shopee atau tidak :)

      • di tokopedia juga jika pembeli tidak memilih asurans kerugian ditanggung oleh seller (cuma 10x ongkir) dan pembeli dapat pengembalian dana full. jadi sebaiknya penjual tokopedia setting opsi asurasi menjadi "WAJIB" , jangan opsional

        • Betul Pak, Saya sudah aktifkan wajib asuransi dari awal berjualan di Tokopedia.

          Sejak tulisan ini tayang, Saya sdh tanya JNE, ID Express tidak bisa asuransi jika resi cashless dari Shopee, J&T bisa tapi Saya sudah bayar minta resinya tidak diberi. Jadi bingung, expedisi lempar ke Shopee, Shopee lempar ke expedisi.

          Sudah coba aktifkan Shopee Express yg spesial yg katanya udah termasuk asuransi tapi sistem pick upnya parah, tidak dipick up2, ditelp, di WA berulang2 tidak direspon.

          Kok semuanya tidak berujung baik begini, harus asuransi jika ingin diganti full, tapi bagaimana mau pakai asuransi jika ekspedisinya ga bisa :(

    • Betul sekali, Sicepat gratis ongkir apalagi tidak bisa ditambahkan asuransi secara offline. Shopee menyarankan menambahkan asuransi secara offline, tapi kenapa Sicepat yang tidak bisa menambahkaan asuransi secara offline tetap menjadi salah 1 ekspedisi yang bekerjasama dengan Shopee? Jadi intinya ya itu semua resiko Seller, yang penting Seller mau menanggung kerugian :)

  • Jujur enek saya kalo liat shope, masalahnya banyak ad dr shope, dkit dkit d pindahkan ke playstore d suruh unduh shope.cuih ah malah enek jadinya sama iklan yg di paksakan