Surat Pembaca

Pesanan dari Century Healthcare di Tokopedia Hanya Berisi Kertas, Tapi Tidak Bisa Ajukan Refund

Sekitar tgl 6 Mei 2022, saya beli Night Cream Epiderma di Century Healthcare yang statusnya official store di Tokopedia (koreksi jika salah).

Responnya cukup lama, tapi saya sabar karena memang ingin memiliki night cream (whitening) apalagi harganya cukup murah Rp 19.000. Untuk mendapatkan gratis ongkir Tokopedia maka saya beli 2 buah.

Alangkah kecewanya, ternyata saya hanya mendapat secarik kertas kosong. Sungguh ini baru pertama kalinya selama belanja online di Tokopedia. Kebetulan saya belum pengalaman belanja online. Jadi begitu terima barang langsung saya foto dan saya buka. Tapi begitu saya terima kosong, saya coba mengajukan komplain.

Dan komplain saya tidak bisa dilanjutkan (gagal) karena tidak ada video unboxing, karena memang hanya foto yang saya miliki.

Saya heran, seandainya stok barang memang kosong seharusnya penjual memberikan keterangan (notifikasi) di halaman produk. Atau jika memang ada kendala (lupa kontrol barang), penjual bisa mengirimkan pesan melalui halaman chat bahwa stoknya habis.

Kemudian saya coba mencari/menghubungi Tokopedia Care untuk mengadukan permasalahan tersebut. Dan saya hanya melihat, Tokopedia Care hanya berisi pertanyaan seputar pelayanan Tokopedia kepada pelanggan.

Dan herannya lagi, ternyata bukan hanya saya yang dipermainkan oleh Century Healthcare. Seorang pelanggan bernama Arini juga telah menjadi korban produk tersebut.

Harapan saya sebagai konsumen, tolonglah jaga kredibilitas, dan hargai prestige pembeli. Jangan kami dianggap bodoh sehingga harus mengikuti alur dari sebuah permainan.

Silatur Rochman
Sampang, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Century Healthcare atas Surat Bapak Silatur Rochman

Yang terhormat Bapak Silatur Rochman, Kami memahami ketidaknyamanan Bapak dan menyesali apa yang terjadi. Berdasarkan hasil penelusuran kami, benar ada...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Mohon infokan untuk bantu infokan nomor invoicenya ya Kak. Silakan kakak cek pada daftar transaksi Kakak.

        • Iya seharusnya info ke sellernya langsung biar ditangani. Kalau berkoar" tanpa konfirmasi gimana mau selesai, dikertasnya juga kan sudah ada permintaan maaf. Saya juga pernah mengajukan komplain menggunakan kertas seperti itu, uang saya langsung dikembalikan. Yang namanya official store pasti banyak peminat jadi stock pasti rebutan, sebagai pembeli harus cermat juga. Kesal juga kalo ada pembeli macam ini,

          • Apaan sih?? Emang anda kira di aplikasi ga ada fitur chat?? Apalagi ini berbicara menegani official store yang mana setau saya offical store pasti punya admin chat bahkan beberapa admin chat yg bergilir menangani pesanan pelanggan.

          • Gw jadi curiga wkwk, si ani ani ini keknya buzzer tokped wkwk, ngotot amat kayaknya, yang kena masalah kan dia, kenapa malah lu yang lebih ngotot dari orang yang posting komplainan ini wkwk

          • iye gue sebagai pedagang online juga kesel kalo ada pembeli macam ini, ada fitur chat dan fitur komplain di tokped kenapa gak digunain. malah menebar tuduhan yang sebenernya bisa diselesaiin baik baik tanpa perlu menjatuhkan toko tersebut. Padahal dilihat itu seller ngasih info lewat kertas krna mungkin saking banyaknya pesanan.

          • Bisa langsung hubungi sellernya aja kak, pasti ada solusi kok. Jangan menyimpan dendam berlebihan dan berlarut" gak baik, mereka pasti juga gak ada niatan buruk ke pelanggan mereka. Disuratnya juga sopan cara penyampaiannya

          • Semangat kak, mudah mudahan seller di tegur sama aplikatornya dan disadarkan biar ga kirim kertas lagi

        • yaa....baguslah skali2 kena tipu baru bisa sadar ada toko offlinenya knp ga beli situ,1kata buat u mantap

      • Ngajuin komplain di Tokped paling gampang, apalagi dikasih carik kertas pengakuan itu (meskipun aneh sih sekelas official store ngirim begituan, harusnya batalkan pesanan saja, karna mereka yg salah).. Dan bukti foto sdh cukup kok.. Gak seribet lapak oren.

        Berdasarkan pengakuan penulis, dia spertinya baru belajar belanja online jadi gak tau caranya untuk mengajukan komplain pengembalian dana.. Dan gak tau cara utk chat dgn CS Tokped.. Pdhal klo gk tau sbnarnya bisa tanya k chat tokonya atau liat di YT kan tenggat waktu dr saat barang diterima ada 3harian utk belajar hal tsb..
        Smoga penulis dpt ngambil pelajaran dari hal ini. Dan seller tolonglah jgn bikin ribet ngirim brg kosong, cancel aja.. Atau poinnya udah kebanyakan kali y jd terpaksa begitu?

    • Saya dulu pernah mengalami masalah serupa. Tidak dengan toko Official Store sih. Toko biasa aja. Hanya saja admin toko mengirimkan chat dan meminta persetujuan terlebih dahulu, terus meminta maaf atas kendala yang terjadi. Setelahnya, toko tersebut mengirimkan uang tunai dan ganti ongkir, dan meminta bantu agar pesanan diselesaikan seperti biasa setelah paket diterima.

      • Masih bersyukur dikembalikan, sy pernah pengalaman di toko bukanlapuk dikirim cm potongan kardus kecil². Komplain capek² dengan pelapak & cs padahal ad video unboxing malah kasus di close begitu aj am cs padahal video unboxing lengkap dilampirkan. Nilai sih gk seberapa, cm 100rban hanya cs sepertinya lebih pro ke pelapak & komunikasi dengan pelapak melalui chat room untuk solusi tiba² selesai aj. Padahal konsumer yg punya bukti lengkap, malah pelapak yg dpt duit.
        Simple uninstall aj apk ny, ganti yg lain.

      • Kenapa tidak chat ke pembeli minta pembeli batalkan klo memang barangnya kehabisan stock. Kenapa malah ngirim tulisan. Yang komen agak mendukung seller disini jangan2 sindikat nih.

    • Sebelum meminta bukti unboxingbalangkah baiknya memeriksa atau konfirmasi dahulu ke toko atau penjual. Kalau tokonya mengakui kanbga perlu ribet pembuktikan. Kecuali kalau kedua pihak bertentangan baru pakai pembuktian. Biar lebih simpel aja.

    • Ini kemungkinan akun kaleng2 mengatasnamakan century healthcare, tidak mungkin perusahan sebesar century stock abis kirim info secarik kertas. Kasus ini percis seperti kejahatan penjual STB yg nakal di e-commerce, hanya mengirim surat ke konsumen dengan alasan barang sedang diproses. Saran saya kepada century healthcare segera tindak ke kepolisian, karena ini mencemarkan nama perusahaan anda dan memberikan efek jera kepada penipunya.

      • Kalau lihat dari screenshot TS, sepertinya ini Offical Store Century Healthcare (Akun resmi).
        Ada centang biru di depan nama toko. Centang biru ini setahu saya tidak bisa dimanipulasi melalui editing gambar logo Toko.
        Saya searching di Tokped, area Tangerang.

        Keluhan TS mengenai pengiriman kotak kosong ini harus jadi perhatian yang serius untuk manajemen Century Healthcare.

        Tidak sinkronnya stok seperti ini, sering terjadi di official Store yang memang ada toko offline, seperti Supermarket, Apotik, dll.

        Di Hypermart, kalau belanja 5 item dan 2 item tidak tersedia (stok habis), akan muncul di struk belanja yang ada di dalam paket sebagai barang retur.
        Pembeli tinggal komplain Retur item yang tidak dikirim, cukup dengan memberikan bukti foto struk nya. Toko akan langsng aproved dan dana 2 item otomatis di-refund.

        Kasus TS ini, beli 1 item dan satu2nya item ini yang tidak tersedia (kosong).
        Yang konyolnya, dikirim paket kosong dengan tulisan tangan... kurang profesional untuk sekelas Official store.

        Alangkah baiknya, kirim paket kosong dengan surat resmi dari manajemen (bisa berupa kartu) dan ada souvenir gift sebagai permohonan maaf.
        Mungkin biaya yang dikeluarkan jauh lebih kecil daripada biaya menjaga reputasi tokonya.

        Sinkronisasi data fisik di toko dengan data online memang sulit dijaga (untuk toko Offline).
        Tapi, setidaknya manajemen toko sudah menyiapkan kartu permohonan maaf buat customer berikut souvenirnya :)
        Semoga...

        Yang lebih baik lagi... jaga sinkronisasi Datanya!!!
        Atau Tolak order sebelum dikirim. Yang ini biasanya untuk Official Store agak sulit karena
        proses mulai order, pengemasan, sampai pengiriman dilakukan oleh bagian2 yang terpisah.
        Kalau toko Power Merchant, lebih fleksibel karena operasional toko biasanya ditangani langsung oleh owner nya.

  • bisa kok mengajukan komplain hanya dengan foto... apalagi ada bukti kertas dari seller tersebut..

    • ini masalahnya buang2 waktu. bayangin nunggu barangnya dikirim 3-5 hari, eh waktu datang isinya cuma kertas. padahal sistem tokopedia memungkinkan pembatalan order sebelum barangnya dikirim

      • Sudah konfirmasi, dan sdh berusaha mengajukan komplain dan diminta video unboxing. Jadi gak saya lanjutin komplainnya. Bukan koar" hanya curhat aja biar pada tahu semuanya. Baguslah kalo memang kakak dilayani & mendapatkan uangnya kembali. Tapi kasus kita berbeda. Dan sekedar tahu aja, kertas yg satunya itu bukan punya saya tp punya member lain yg kebetulan sama" terbawa permainan Century Healthcare.

        • sorry ya kak, tapi saya pelanggan tokopedia. Selama ini tidak pernah tokopedia itu tidak merespon, justru menurut saya marketplace yang responsif itu tokopedia. Melalui tokopedia care kendala cepat teratasi, tergantung pembeli membuat laporannya seperti apa. Awalnya memang sistem otomatis yang menjawab, tapi ada pilihan chat dengan adminnya. Mungkin dari kakaknya tidak klik itu makanya dijawab sistem terus.

        • Lah.. Dia yg emosi.
          Orang yg komplain ngapain dia yang ikut repot ngejelasin. Sewot lagi. Ngatain lagi.
          Duh duh

          • Kocak emang, kebetulan aja nasib si pembuat emg lagi ngalamin hal yg ga enak belanja di tokped. Saya juga pelanggan tokped dan ga pernah dpt kejadian kyk gini. Cuma saya jg paham posisi si pembuat pas barang sampe yg diterima cuma kertas permintaan maaf. Hak dia sbagai konsumen untuk meluapkan rasa kecewanya.

        • Coba jadi buyer, harga 10rb deh gah usah banyak. Tiba2 yg datang surat permohonan maaf yg sangat sopan lembut penuh puja puji..
          Trs suruh refund.
          Merasa diuntungkan apa dirugikan secara materiil maupun imateriil

  • Seharusnya admin official store tsb klik tolak pesanan dengan alasan barang habis. Rasanya sih ga kena penalti.

    Kalau mengirim secarik kertas semacam itu sih sama saja menampar perusahaan dan sdh masuk MK, bakal dapet sial dua kali. Reputasi perusahaan buruk, penalti juga dapet.

    • Ini sdh biasa, biasanya seller mencari data transaksi atau kunjungan toko,
      Seller2 nakal, hampir di semua online begini, alasan barang habis, salah harga, salah produk , salah pajang dan cm di kirim permohonan mf atau barang peganti

    • Kalo ga salah official store itu ada jaminan ready stock jadi pembeli dapat kompensasi, tapi kurang tau kl sisi penjual apakah dapat penurunan skor atau tidak

    • Official store itu bukan berarti produk selalu sesuai deskripsi, gw beli headset di official store dengan harga 179 ribu yg katanya bass bagus, sewaktu datang dicoba gak ada bass dan suara kecil, jauh lebih bagus harga 50 ribuan, makanya kalau orang pintar akan beli di toko offline, selain barang bisa dicoba gak akan berani tipu tipu pemilik toko, karena kalau ada yg gak cocok akan kembali ke toko tersebut dan tidak ada yg namanya pihak ketiga yg berpihak pada penjual

    • Coba jualan di tokopedia bang biar tau, saya sebagai seller juga nih, kalo ditokopedia ketat banget. Ada point pinalti sampai potongan deposit, ini yang jadi beban seller" apalagi kalo stock di sistemnya gak keupdate. Ya memang kesal kalo tetiba dapet info stock kosong, tapikan ada fitur komplain di tokopedia. Bisa ajuin refund kok, enaknya belanja online gituh.

      • Setahu saya refund harus disertai video unboxing ya kan? Kadang pembeli ga sempat videoin karna hengpongnya murah (lemot), lain klo yg harganya puluhan juta anteng aja

        • Gak harus video unboxing kok, bukti dari pernyataan seller juga bisa seperti kertas itu contohnya. Krna saya pernah ngalamin, belanja lewat tokopedia aman dan fleksibel beda sama yang lain

        • sebagai pelanggan tokped saya ngasih tau cara komplain yang bener, marketplace itu sebagai jembatan buat pembeli dan seller. jadi gak langsung dikit" ngadu ke media, padahal sendirinya baru pertama kali belanja online. Kalo bingung bisa nanya ke tokopedia care.

  • Komplain pakai foto saja bisa kok, saya sering. Apalagi kalau sellernya juga tahu barang habis biasanya langsung diterima komplainnya.

    • Uda jelas penipuan berkedok official store. Sengaja memanfaatkan kelengahan konsumen yang terlalu percaya emblem official store jadi tidak membuat video unboxing. Kalau memang stok kosong harusnya penjual tidak memproses dan membatalkan pesanan dari awal dan mengganti stok menjadi nol sehingga tidak bisa di beli oleh konsumen

    • Saya baru tahu itu. Tapi kasus saya dulu harus disertai video unboxing (Tokopedia) gak tau klo di Shopee atau Lazada mgkn lain...

  • Ketika belanja Online pastikan kita melihat rating (ada yg kasih rating 1) dan membaca sebuah ulasan. kalau sdh pernah ada kasih ulasan memberikan hanya surat.. sebaiknya tidak usah berbelanja disitu, walaupun itu official. Kalau ini saya lakukan kalau belanja di tokped.

    • Seiring dengan perkembangan teknologi sebenarnya belanja online itu merupakan pola kehidupan modern yang mau tidak mau kita akan terbawa arusnya, namun sayang bagi orang orang tertentu yang tidak memiliki keyakinan itu akan dimanfaatkan sebagai sebuah cara untuk mendapatkan untung dari sesuatu yang enteng, mereka tidak peduli orang lain dirugikan, mereka tidak pula apakah hasilnya membawa berkah atau tidak, mereka hanya memikirkan hari ini bisa makan hari ini bisa senang, soal ujungnya berakibat masuk bui juga bagi mereka tidak akan dipedulikan, bagaimana nanti. Semoga yang begini begini ini segera sadar dan bertobat...yakinlah Tuhan maha mengetahuiNYA....

  • Kalau bagi Saya belanja online... Hanya di lakukan oleh orang2 pelit. Mengharap discount. Gak mau keluar ongkos buat keluar rumah. Kalau orang berduit mah ogah belanja online. Beli kucing dalam karung. Mau hemat malah ngelus dada. Sakit nya tuh disini. Hhhhh

    • Bilang aja ente bapak-bapak gaptek yang kaga bisa pake aplikasi belanja online, cuma bisa nyinyir di media konsumen.
      Kalau orang berduit justru ga punya banyak waktu buat ke pasar, ke toko, ke mall dll karena kerjaan numpuk, waktu adalah uang buat mereka.
      Makanya dipilih belanja online, supaya hemat waktu, gitu ye biar paham ente bapak-bapak gaptek.

    • Mohon maaf pak saya beli laptop, pc, alat kerja dan alat rumah tangga via tokped. Diskon itu gak seberapa, diskon paling gede 5% itu uang gak seberapa. Belanja terbesar yg pernah saya lakukan itu senilai 36 juta rupiah. Bukan karena ngejar diskon pak tapi lebih ke arah mencari yg lebih efisien. Bagi pekerja proyek seperti saya saya tidak selalu punya waktu untuk keliling toko komputer di kota sebelah. Lagi pula prinsip orang belanja itu ya cari yg harga termurah untuk 1 barang yg sama dan mnurut saya beli online itu tetap lebih murah daripada offline. Barang yg kita cari pun juga langsung ditunjukkn, kalau offline kalau tidak nemu toko satu harus kliling ke toko lain dan itu yg orang jarang mau lakukan termasuk saya. Saya beli hp lebih dari 10x online smua dan diskon ya receh banget. Alasannya hanya satu yaitu kemudahan. ?

    • Abang Erwin betul juga, tp gak semuanya gitu loh bang. Kadang ada orang yg memang repot & gak sempat keluar rumah. Itupun bkn berarti saya gak pernah belanja di minimarket hahaha... bang Erwin ada2 ja

    • Pelit ya pelit aja pak, ga ada hubungannya dengan belanja online. Bapak erwin sepertinya masih pake mesin tik ya? ??

    • Trus nagita slavina belanja online d shopee smp ratusan jt, apa dia termasuk org pelit, wah bapak ini bikin opini sendiri aja, biasanya org belanja online krn dia terlalu sibuk sm kerjaan, dan biasanya yg belanja online ya generasi milenial sih bukan generasi bapa

    • Betul sekali bapak @Erwin. Saya termasuk yang pelit pake banget (stingy) :)

      Karena kepelitan saya, sampai transaksi hari ini (selama thn 2022), Total penghematan yang saya peroleh menyentuh 28 jutaan.
      lebih tepatnya Rp. 28.256.902,- diperoleh dari cashback, diskon dan gratis ongkir.
      Belum lagi nominal yang tidak saya hitung (karena data di atas disajikan oleh Tokped), antara lain dari nikmatnya harga yang lebih murah (kompetitif) dibanding toko offline (Minimarket misalnya).
      Itu hanya tahun 2022 saja!! Uhuuuyyyy ..... :)

      Modalnya sederhana:
      Belanja yang terencana (waktu dan kebutuhannya, bukan karena nafsu cashback).
      Order sesuai waktu kebutuhan. Kalau urgent, cari toko yang dijangkau Instant.
      Pemilihan toko yang tepat (perlu analisa toko sebelum membeli).

      Kalau beli elektronik atau pecah belah wajib pakai instant.
      Beli Eletronik seharga 5 juta, ongkir Instantnya 150 ribu... pake instant. Masih lebih murah dari pada naek mobil ke glodok, susah cari parkir... badan meriang kebanyakan muter2... waktu banyak terbuang (kalau dihitung cost Man hour-nya.. mahal juga ye)
      Ini salah satu contoh perhitungan saja...

      Tingkat kegagalan transaksi (gagal kirim, barang rusak, dsb) sangat rendah (mungkin 0,0005%).
      Susah menghitung persentasenya, karena dari ribuan transaksi (dari tahun 2014), masih dibawah 5x gagal.

      Cheers :)

    • @erwin.. ente kadang kadang ya.. klo semua orang belanja offline trus nanti nasib kurir bagaimana.. gratis ongkir buat buyer itu kan artinya ongkir di bebankan ke marketplace atau seller, dan bisa jadi sebenarnya harga udah dibebankan termasuk ongkir,, belanja online itu bisa meratakan penghasilan masyarakat, masyarakat desa yg punya toko dan jauh dari kota besar bisa di beli produknya oleh orang seperti saya dari kota besar.. apa iya saya harus keluar ongkos naik pesawat dan sewa hotel cuma untuk beli 1 produk seharga puluhan atau ratusan ribu dari pedagang di desa luar jawa, belum lagi berapa lama waktu perjalanan saya habiskan.. jadi bukan pelit pak tapi bagi saya itu efiiensi waktu dan tenaga dan juga bagi bagi rejeki ke kurir.

    • @erwin.. saya member platimum di toped.. saya kere, miskin ga punya banyak uang,, dari januari sampai hari ini total belanja online baru sekitar setengah milyar rupiah aja (ini baru belanjaan di akun saya belum termasuk akun istri saya) ooh iya klo boleh tau ente belanja offline udah habis berapa pak pasti 1 milyar lebih ya kan ente orang kaya.. ?