Surat Pembaca

CS Bank UOB Memberikan Informasi Menyesatkan

Saya komplain keras terhadap kinerja Bank UOB, terutama bagian CS. Kronologi singkat:

Saya meminta kenaikan limit di kartu TMRW, dikarenakan limitnya ternyata gabungan dengan kartu UOB Preferred. Kemudian saya diarahkan untuk kenaikan limit di kartu Preferred, karena usia kartu TMRW belum mencukupi untuk dilakukan kenaikan.

Kesalahan informasi pertama dari CS: Saya bertanya berapa maksimal kenaikan limit yang boleh diajukan di UOB, karena setahu saya maksimal kenaikan limit di bank lain adalah 100%, CS tetap ngotot bilang bisa naik berapa pun asal disetujui. Akhirnya saya email ke UOB untuk request kenaikan limit beserta syaratnya. Limit yang saya request di atas 100% dari limit sebelumnya (sesuai arahan CS sebelumnya).

Beberapa hari kemudian ada reply dari email tersebut, diinfokan bahwa saya tidak bisa dihubungi. Di sini saya merasa aneh, karena selama ini untuk proses kenaikan limit di bank lain tidak perlu sampai dihubungi lagi. Biasanya diproses dan dapat info disetujui atau tidak.

Kemudian saya hubungi call center lagi sesuai arahan email. Menurut CS bahwa sebelumnya saya dihubungi untuk memastikan bahwa kenaikan yang diperbolehkan oleh UOB adalah maksimal 100% dari limit awal. Dari sini info sudah simpang siur dan tidak sesuai dengan yang sudah saya tanyakan sebelumnya. Dikarenakan saya malas ribut dan lagi repot, saya cuma bilang, “Ya udah gapapa, segitu juga cukup dan kalo memang aturan seperti itu ya mau gimana lagi“. Namun saya kecewa dengan info yang tidak jelas dari awal.

Lalu diinfokan juga bahwa kenaikan limit sudah disetujui, tinggal konfirmasi dari saya mau tidaknya dinaikkan cuma 100% (kesalahan info yang kedua). Prosesnya saya tunggu sudah lebih dari 7 hari kerja, padahal sebelumnya diinfokan 3-5 hari kerja (kesalahan info yang kedua). Hasilnya kenaikan limit tidak disetujui.

Otomatis saya kaget dong, kok tahu-tahu diinfokan tidak disetujui? Padahal kan terakhir infonya bilang tinggal konfirmasi mau tidaknya dinaikkan hanya 100%. Dari pihak CS tidak bisa menjelaskan apa-apa. Ketika saya mau berbicara dengan team leader, selalu tidak ada yang menyambungkan dengan berbagai alasan. Lalu dijanjikan akan ada team leader yang hubungi saya di hari Jumat 27 Januari 2023 sebelum pukul 13.00 dengan nomor laporan: 230126124230. Namun sampai seharian tidak ada yang hubungi saya.

Keesokan harinya tanggal 28 Januari 23, saya yang menghubungi UOB Call Center lagi di nomor 14008, dilayani oleh CS bernama Herman. Diinfokan bahwa saya tidak bisa dihubungi oleh UOB, padahal tidak ada satu pun telepon yang masuk dari UOB. Oleh sebab itu saya bilang, “Baiklah kalo begitu posisi saya yang saat itu lagi telepon UOB, tolong langsung disambungkan aja ke team leader“.

Oleh CS bernama Herman, dihalangi lagi dengan berbagai alasan, bahwa semua line lagi sibuk. Padahal saya sudah bicara dengan ybs lebih dari 40 menit, tapi tidak ada 1 pun team leader yang mau menangani saya. Saya juga sudah mengancam akan memasukkan ke Media Konsumen jika niat untuk bicara baik-baik tidak ditanggapi oleh team leader CS UOB. Namun mereka tetap ngotot bilang tidak ada team leader yang available untuk bicara (sejak Kamis 26 Januari 2023). Disini saya sebagai nasabah yang sudah mengajukan HARD COMPLAINT, merasa sangat tidak dihargai.

Di sini saya tidak mempermasalahkan jika kenaikan limit saya tidak disetujui, karena murni hak analis. Cuma yang mau saya komplain adalah kinerja pihak CS yang dari awal memberikan informasi yang tidak valid. Bisa saja info yang disampaikan ke pihak terkait juga tidak valid sampai mempengaruhi hasil kenaikan limit tersebut.

Pelayanan Team Leader CS UOB juga sangat buruk, yang mana ketika nasabah akan komplain tentang kinerja anak buahnya, malah tidak ada satu pun yang mau bertanggung jawab. Saya jadi kawatir tentang akuisisi Citibank ke UOB, bisa-bisa parah kalo kartu saya di Citibank dialihkan ke UOB semua kalau pelayanannya seperti ini. Sama sekali tidak menghargai nasabah.

Hendra Sastra Wijaya
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank UOB Indonesia terhadap Keluhan Bapak Hendra Sastra Wijaya

Dengan hormat, Terima kasih atas perhatian Medikonsumen.com kepada PT Bank UOB Indonesia melalui surat pembaca yang disampaikan oleh Bapak Hendra...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Bisa dimengerti kalau kecewa dengan pelayanan CS. Tapi tulisan panjang lebar tanpa bukti percakapan ibarat makan garam tanpa sayur. Jika CS terkesan tidak informatif dan leader terkesan tidak kooperatif, kemungkinan ada sesuatu. Tidak ada asap tanpa api. Pelayanan buruk karena konsumen bad attitude?

    • "Jika CS terkesan tidak informatif dan leader terkesan tidak kooperatif, kemungkinan ada sesuatu. Tidak ada asap tanpa api. "

      Gini nih mental orang indonesia, jd maksudmu klo sebel, klo bete, lg bad mood, bisa kerja seenak nya gitu?
      Ngerti kan jobdesc CS itu apa? Yang profesional dong ah. Mending ga usah ngantor, ijin liburan sono drpd ga mood kerja.

      Lagian bilang penulis bad attitude kan perkiraan kamu aja. Kalaopun bad attitude atau gak pun, tidak seharusnya CS kasih info seenak nya, ga boleh tuh pilih2 nasabah, cm mau melayani nasabah yg good attitude gt?
      Kalau CS nya ga sanggup ngatasain nasabah yang mgkn bad attitude (mnrt mereka sih ya, sapa tau CS nya aja yg baperan? sapa tau CS nya yg lagi bad mood?), kan ada SOP nya, minta tolong ke team leader atau sapapun, bkannya malah ngaco ngomong nya.

      Lagian bilang Leader ga kooperatif, diajak bicara aja ga mau, gmn Leader tau nasabah ini kooperatif atau tidak? Cm dr omongan anak buah dia gitu? hadehh hadehhh kebiasaan org indonesia, playing victim. Yg salah ksh info sapa, yg disalahkan sapa.

  • Bener, cs kdg sok tau, sok pinter. Kdg salah ksh info malah mrk yg ngeyel.
    Bener bukan mslh ditolak naik limit nya tp klo dr awal pelayanan udah ga bener itu yg bikin sebel. Kitanya udah ngikutin arahan mrk eh malah disesatkan. Wajar sih klo sebel.

  • Ih setuju bgt, cs kdg emg sok tau, klo mrk yg salah info, gampang banget maaf nya, giliran kita proaktif nanya dr mrk nya ga ada usaha untuk double cek dulu.
    Nanti klo info dah ga bener yg disusahin ya customer nya.

  • Ada yg bilang,, dukun bertindak? dukunnya sapa? MK?

    Ada yg bilang customer bad attitude? situ kenal? cm mengandai2? sama aja dgn dukun dong yg pada sok tau.

    Ada yg bilang "tulisan panjang lebar tanpa bukti percakapan ibarat makan garam tanpa sayur", Kalian sapa butuh bukti? urusan bukti kan bank udah simpan semua percakapan dia internal mereka toh? kok kalian pada repot minta bukti?

    CS tdk semua buruk, tp mostly emg di indonesia ini CS kadang bisa bicara seenak nya.
    Saya ga tau sih akibat mrk kasih info tdk benar tuh sanksi nya apa? Apa ada evaluasi tiap minggu nya?

    Pernah ngalami dgn CS bank "M" yg janjiin menghapus biaya ebilling 2 bulan, ternyata faktanya tidak dihapus. Hrs sampe komplain keras, baru ditangani Team Leader dan dlm sekejap langsung beres. Jadi penulis sudah benar komplain ke Team Leader dan masih mau selesaiin baik-baik. Sayangnya TL nya aja yang kurang menghargai nasabah. Dah gitu aja.

  • Ini tolong Media Konsumen lebih teliti memoderasi komentar.
    Komentar ga berfaedah mungkin jangan di muat. Udah jelas tertulis "Mohon bijak dalam memberi komentar. Mari berdiskusi dengan saling menghargai".

    Pernah juga mengalami kejadian dengan CS yang tidak memberikan info yang benar. Dan sampai harus ke Team Leader baru bisa beres. Belum lagi menghadapi CS yang kadang jutek nya minta ampun.
    Tolong untuk tiap perusahaan2 yang mempunyai layanan CS diperhatikan lagi kualitas pelayanan dan SDM nya.
    Komplain ke CS juga karena terpaksa karena bayar pulsa yang gak murah, tp pelayanan terkesan asal-asal an. Wajar sih penulis kesal.
    Moga-moga pihak bank bisa menunjukkan itikad baik nya.

  • Susah kalau urusan dengan CS bank.
    Kalau kita yang salah kena denda, giliran mereka yang salah, cuma bisa maaf dan kadang ga ada solusi yang ujung nya nyusahin nasabah.
    Tidak ada kompensasi apapun.
    Ya memang itu aturan bank, kita mau ikut silahkan, tidak juga gapapa (tapi tolong diterapkan ya ke marketing2 yang tanpa henti gangguin hidup org menawarkan produk ini itu, ditolak, tiap hari masih ngeyel, giliran nasabah ngeyel menuntut hak nya atau menuntut pihak bank bertanggung jwb terhadap info yang salah, malah ga ada satupun yang menghubungi).
    Tapi setidaknya hargai customer, anak buah salah, atasan harus berani tanggung jawab, jangan malah melarikan diri dengan berbagai alasan.
    Nunggu rame dulu baru ditanggapin biasanya. Kebiasaan yang sangat buruk.

  • Waspada juga terhadap penawaran asuransi berkedok investasi. Dengan memotong limit kartu. Pernah ditawari premi asuransi yang gak main-main dengan premi 1,5jt per bulan. Masa premi 5 tahun. Parahnya lagi ketika dikonfirmasi ternyata yang telp bukan dari pihak bank melainkan telemarketing asuransi. Bank tidak bertanggung jawab karena yang menawarkan bukan marketing resmi mereka.

  • Garda terdepan suatu Bank dengan nasabah nya itu si CS.
    Lah kalao CS nya aja udah ga beres, trus atas2nya ga mau tanggungjawab, ya jgn salahkan nasabah klo pake cara lain supaya di dengar.
    Ya kayak pemerintah daerah tutup kuping sama aspirasi warga, akhirnya warga pake cara lain supaya didengar klo perlu sampai pemerintah pusat. Gitu kira2 pengandaiannya.