Surat Pembaca

UOB Menganggap Sepele Keluhan Pelanggan

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh,

Terima kasih untuk Media Konsumen yang telah menayangkan keluhan saya terkait pelayanan Bank UOB, dimana perubahan data nomor telepon saya dipersulit oleh pihak UOB, berikut kronologis awal dari permintaan saya hingga menjadi keluhan yang tidak ditanggapi.

Saya merupakan pelanggan kartu kredit One Platinum UOB sejak 2018 dengan nomor kartu 4 digit terakhir xxxx-xxxx-xxxx-5309. Pada tanggal 22 Maret 2023, saya melakukan pergantian perangkat handphone, yang berarti ada perubahan perangkat pada akun TMRW UOB saya

Ketika saya login akun TMRW di perangkat baru saya, saya baru ingat kalau SMS OTP-nya masih terkirim ke nomor lama yaitu 08xx-xxxx-9294, sementara nomor lama saya sudah hangus dan sudah tidak saya urus karena sinyalnya kurang bagus di rumah saya

Saya menghubungi UOB Call Center untuk melakukan perubahan data nomor telepon dari nomor lama (08**-****-9294) menjadi nomor baru (08**-****-8999). Pada saat menghubungi call center saya infokan alasan perubahan nomor telepon karena nomor saya yang lama sudah tidak aktif (hangus). Jadi sudah tidak bisa dihubungi dan menerima SMS OTP, dan saya butuh segera untuk menerima SMS OTP login akun TMRW saya. Lalu saya diinfokan akan dihubungi dalam 5 hari kerja ke depan

Pada tanggal 29 Maret 2023, saya kembali menghubungi UOB Call Center karena selama (hampir) periode 5 hari kerja tersebut saya tidak dihubungi oleh pihak UOB. Agen CSR menginfokan kepada saya bahwa saya sempat dihubungi tanggal 23 Maret 2023 tapi tidak tersambung, dan setelah itu tidak ada percobaan menghubungi saya kembali

Saya bilang tidak mungkin nomor saya tidak tersambung, karena nomor saya selalu aktif, berarti petugas tersebut berbohong. Bahkan saya sampai meminta tes oleh teman kantor saya menghubungi saya dan nomor saya tersambung. Saya pun meminta untuk dihubungi kembali kepada CSR pada hari Kamis atau Jumat (30 dan 31 Maret 2023) dan CSR kembali membuat laporan dengan nomor laporan 230329121895 dan 230329121973. Saya juga mengingatkan kembali kepada CSR alasan saya melakukan perubahan nomor karena nomor lama sudah tidak aktif

Pada hari Senin tanggal 3 April 2023, saya menghubungi kembali UOB Call Center dan menanyakan mengapa saya tidak dihubungi oleh UOB pada tanggal yang sudah saya tentukan. Namun jawaban dari CSR bahwa saya sudah dihubungi oleh pihak UOB tapi tidak tersambung. Saya langsung marah saat itu dan bilang tidak mungkin nomor saya tidak bisa dihubungi, karena nomor saya selalu aktif dan standby.

Hal yang lebih mengejutkan lagi info dari CSR bahwa ternyata staf UOB menghubungi saya ke nomor yang lama, nomor yang sudah tidak aktif. Mereka menutup laporan perubahan data saya dua kali, dengan alasan nomor tidak dapat dihubungi. Padahal saat saya menghubungi UOB call center dua kali sebelumnya, saya sudah memperingatkan bahwa nomor lama saya sudah hangus dan tidak bisa dihubungi. CSR sebelumnya yang saya hubungi juga tidak menginfokan ke saya bahwa petugas menghubungi saya ke nomor yang lama, baru CSR ketiga ini yang menyampaikan hal tersebut

Saya meminta CSR untuk membuatkan kembali laporan dan keluhan saya. Lalu saya diberikan nomor laporan 230403125768

Sampai saya menulis surat ini pun ke Media Konsumen, tanggal 6 April 2023, saya masih belum dihubungi oleh pihak UOB. Sepertinya pihak UOB masih mencoba menghubungi saya ke nomor lama dan setelah itu laporan saya ditutup kembali dengan alasan nomor tidak dapat dihubungi. Lalu saya harus menghubungi UOB Call Center untuk membuat laporan kembali, seperti itu siklusnya. Jadi daripada saya membuang waktu dan pulsa saya hanya untuk hal ini, lebih baik saya memuat keluhan saya di Media Konsumen.

Terima kasih.

Gerhana Evran
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank UOB Indonesia terhadap Keluhan Bapak Gerhana Evran

Dengan hormat, Terima kasih atas perhatian Medikonsumen.com kepada PT Bank UOB Indonesia melalui surat pembaca yang disampaikan oleh Bapak Gerhana...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • ya itu salah anda juga, bank kan menelpon ke nomor yang ada di sistem mereka, ya jelas gak bakal tersambung, beiknya anda dateng langsung ke cabang, langsung beres

    • Nah masalahnya si CSR pertama dan kedua ga mengarahkan saya ke kantor cabang kalau nomor lama sudah tidak aktif harus diproses di kantor cabang, padahal saya sudah bilang ke mereka kalau nomor lama saya sudah tidak aktif, jadi percuma menghubungi ke nomor lama karena ga akan bisa tersambung, terbukti kalau laporan saya dua kali ditutup karena mereka tidak berhasil menghubungi saya, yang ternyata baru ketahuan setelah CSR ketiga menginfokan kalau pihak mereka menghubungi ke nomor lama, dan dari mereka pun tidak ada menghubungi ke nomor baru saya hanya sekedar mengingatkan untuk datang ke kantor cabang, kalau ada arahan dari mereka untuk datang ke kantor cabang pasti saya sudah urus, tapi mereka hanya menjanjikan akan segera ditelpon dan saya tunggu telponnya tidak pernah ada

      • Lebih baik anda datang ke UOB KCU langsung di thamrin dan bawa data penting termasuk kartu keluarga untuk proses verifikasi jika diminta mereka.

  • Kalo ada yg mengetahui data2 no card anda truzz minta melakukan penggantian no HP apa gk jadi masalah d belakang kalo memang serius y k kantor cabang yg mengurusi card dan ganti no HP d sana...

  • Udh tau ribet kenapa ga urus ke cabang dh kelar semua , rugi pulsa marah2 pulak

    • Kalo saya di posisi anda udah jelas saya langsung ke kantor cabang tanpa babibu was wes wos.. masalahnya nomor hp itu sensitif gk bisa asal ganti, kalo ganti no semudah itu ya gampang tabungan kita kebobol.

  • Bank hrs sangat hati2 jika ada nmbh ganti no HP. Itu hrs di verifikasi dlm wkt yg lama. Krn utk keamanan nasabah jg bank. Krn bnyk penipuan yg mengatas namakan nsbh ganti no HP limit cc atau tabungan bakal hbs dikuras si penipu. So pls bersabar

  • Itu baru 1 akun TMRW, belum lagi akun lain yg pakai no hp lama, gimana tuh ngurusnya satu per satu?

  • nomor yg ditautkan ke bank kok nomor secondary sih pak? udah second, hangus, ga diurus pula. trus marah2 nya ke bank. ga semudah itu ubah no hp yg terdaftar di bank. kalo mudah, justru bisa jd pembobolan rekening modus terbaru.