Saya ingin membagikan pengalaman naik bus Sinar Jaya rute Jakarta-Jogja. Kejadian tidak menyenangkan ini adalah kali kedua yang saya alami. Kejadian pertama terjadi pada tanggal 6 Januari 2022, di mana seharusnya bus berangkat meninggalkan Jakarta pukul 17.30, tetapi baru berangkat jam 21.30. Alasannya adalah bus tidak tersedia.
Bagaimana mungkin mereka menjual tiket tanpa menyediakan bus untuk rute tersebut? Anda dapat melihat lengkapnya mengenai kejadian pertama di sini: https://www.wargajogja.com/threads/penumpang-bus-sinar-jaya-terlantar-puluhan-penumpang-geruduk-manajemen-sinar-jaya.1653/
Nah, kejadian kedua ini sepertinya lebih buruk daripada yang pertama. Saya membeli tiket rute dari Terminal Kampung Rambutan ke Jogja. Di tiket tersebut tertera jam 18.30. Saya sudah sampai di Terminal Kampung Rambutan pukul 18.00. Namun seperti biasa, ketepatan waktu bagi bus Sinar Jaya adalah hal yang sangat mustahil. Mereka pasti akan terlambat. Bus datang pada pukul 19.00. Kemudian, bus berangkat menjemput penumpang di Terminal Pulo Gebang dan berakhir di Pool Sinar Jaya di Cibitung sekitar pukul 21.00.
Saya mengira bus hanya menunggu penumpang sebentar, lalu saya tertidur di dalam bus. Tiba-tiba, saya terbangun karena merasakan udara panas. Ternyata mesin bus mati. Masih banyak penumpang yang tetap bertahan di dalam bus. Saya keluar dan menanyakan kepada sopir atau kernet bus mengapa AC dimatikan, dan mereka menjawab dengan ketus.
Jadi meskipun ada gangguan atau kerusakan pada bus, tidak ada seorang pun petugas Sinar Jaya yang menjelaskan kepada penumpang bahwa bus mengalami kerusakan dan sedang dalam perbaikan. Para penumpang dibiarkan di dalam bus, menderita kepanasan tanpa AC.
Setelah menunggu sekian lama tanpa ada kejelasan dan penjelasan baik dari pihak Sinar Jaya maupun dari kru bus, bahkan tanpa adanya permintaan maaf, akhirnya pada pukul 00.00 atau tengah malam, bus pengganti tiba. Namun ternyata bus pengganti ini hanya untuk penumpang yang naik dari tempat selain Terminal Kampung Rambutan. Jadi saya harus menunggu kembali.
Sekitar pukul 00.30, akhirnya bus pengganti saya tiba. Dapat dibayangkan bahwa kami telah berada di Bekasi selama 6 jam.
Jadi kesimpulannya adalah sebagai berikut:
Sugiharto
Yogyakarta
Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:
Komentar
kejadian2 kayak gini akan membuat pelanggan bus malas dan tidak menutup kemungkinan beralih po bus lain dan bahkan kapok naik bus dan berpindah ke kereta api.
Ada sesuatu yg bisa diberikan dibandingkan kereta api yaitu harga. Dengan harga yang lebih murah, mendapatkan kenyamanan kursi lebih baik. Tapi untuk waktu tempuh memang lbh cepat kereta api. Masing-masing orang mempunyai prefrensi berbeda.
Emang kalo naik kai masih jauh apa gimana, lebih murah deket naik bus gitu? Kena prank sampe dua kali, kali ketiga dpt mangkok cantik pak
Kalau naik kereta api pertimbangannya lebih jauh harus ke stasiun pak. Begitu sampai kota tujuan, menuju rumah juga lebih jauh. Pertimbangan lain, bus memberikan kenyamanan lebih (bagi saya). Mengenai prank jadi setelah kejadian pertama saya kira akan berbenah, dan kejadian kedua ini saya melihat bus dengan double dekker kok harganya murah, jadi saya tertarik mencoba lagi.
Heran deh...kereta api Lbh nyaman dan tepat waktu kenapa pilih naik bus, katanya dulu pernah naik bus yang sama kok gak kapok..
Mungkin klo naik bus begitu turun bus langsung sampai depan pintu rumah kah?
Mungkin tiap orang beda-beda ya, kalau saya lbh suka naik bus malam. Betul, turun dari bus lebih dekat rumah.
Dan ternyata, masih banyak PO lain yang jauh lebih bagus. Dan saya sudah mendapatkannya, salah satu PO tsb dari jateng (saya gak sebut merk). Yang jelas untuk sinar jaya, sudah gak mau pakai lagi.
Saya kalo balik kampung dari Jakarta ke Klaten sudah langganan naik kereta dari Pasar Senen,tepat waktu,cepet,dan anti macet kalo lancar tanpa halangan.Tiket juga ngirit.Pengalaman dulu naik Bus Sri Dewi Kalideres-Jogja,udah ngaret,pas sampe Wonosobo penumpang diminta ganti bus.Padahal penjual tiket bilangnya langsung ke jogja tanpa pindah2 bus.Meski gak bayar lagi,tapi waktu terbuang banyak,karena nunggu bus tujuan Jogja ampe 2,5 jam.
Saya dulu juga pernah pak dari jakarta ke jogja dioper. Tapi ada bbrp PO yang direct, gak oper-oper.
Kalau dari pasar senen, pertimbangan saya cukup jauh ke stasiun.
Hikmahnya sih ya anda jangan terlalu setia dengan PO bus tertentu. Coba PO lain dengan tujuan Jogja, masih banyak kan? Alternatif lain ya gunakan kereta api yang tidak boleh sampai telat berjam-jam. Semoga anda diberikan rejeki lebih untuk menikmati perjalanan udara (yang juga bisa telat berjam-jam) atau memiliki mobil pribadi. Amiin.
Betul pak. Saya mencoba beberapa PO, kebetulan kemarin kejadian kedua ini pas harganya murah. Tapi ternyata berbanding lurus antara harga dan kualitas layanan sinar jaya.
Sekarang saya sudah menemukan alternatif PO bus lain, dan sepertinya bagus. Terima kasih pak
Tidak ada istimewanya bus Sinar Jaya. Coba pindah ke PO lain pak, trayek tujuan Jogja kan banyak tuh, kalau ke arah Klaten yang justru terbatas pilihannya.
betul pak, saya sudah dapat PO bus alternatif. sejauh ini cukup bagus, busnya juga nyaman, dan relatif lebih tepat waktu
Saran saya sebagai sesama wong jogja, tetap hati2 memilih bis. Lihat review2 dulu. Saya dulu juga naik PO PK dari yogya.. awal bis bagus lalu di bawen diganti dgn bis kecil dan tua.
betul pak. saya sudah mencoba beberapa alternatif selain sinar jaya. ada kramatjati, gunung harta, haryanto. ada juga indorent tapi belum pernah mencoba.
Saya pengguna setia po sinar jaya, terlepas dari seringnya telat dan bus tergolong pelan, tp masih lebih baik dari po manapun tujuan purwokerto jawa tengah
pilihan PO nya sedikit ya pak kalau ke purwokerto, mudah-mudahan tetap bagus. gak mengalami kejadian seperti saya.
Ada beberapa po lain sih pak, cma klo po lain saya pernah di buang di tegal pernah juga di bumiayu, klo sinar jaya saya pernah dari kalideres 2 penumapang tetep sampe ke purwokerto tidak seperti po lain