Keluhan Surat Pembaca Jenius Mendebit Rp120 Ribu dari Rekening yang Sudah Lama tidak Digunakan 19 September 202320 September 2023 Johan 49 Komentar akun nonaktif, Autodebit Rekening, Bank BTPN, Bank Digital, Biaya Administrasi, biaya ekstra, Cashless Payment, Customer complaint handling, Customer Service, Digital Banking, Feesible Jenius, Fintech, Jenius BTPN, Kartu Kredit Jenius, Payment Gateway, reaktivasi akun, Rekening dormant, Rekening Tabungan, rekening tabungan digital, rekening terdebit, Saldo terpotong, Transparansi Informasi Ikuti kami di Google Berita Saya menulis surat ini, karena saya tidak mendapatkan jawaban dan resolusi yang memuaskan dari pihak Jenius. Saya harap dengan adanya surat pembaca, pihak Jenius bisa menghubungi dan membantu saya untuk menyelesaikan hal ini. Berikut kronologi pihak Jenius yang mendebit dana saya sebesar Rp120.000: Saya sudah cukup lama tidak menggunakan aplikasi Jenius. Saya pun lupa persisnya, sepertinya sejak tahun 2020. Dulu saya cukup intense menggunakan Jenius, karena bunga depositonya yang cukup tinggi. Namun ketika akhirnya ketika bunga deposito diturunkan, saya memindahkan dana saya ke bank lain. Baru-baru ini saya mengetahui ada produk kartu kredit Jenius dan saya tertarik untuk mengajukannya. Saya pun datang ke booth Jenius di salah satu mall di Surabaya ingin sign up ulang. Karena seperti kebanyakan bank, saya berpikir kalau rekening sudah lama tidak digunakan dan saldo habis (atau bahkan sampai minus karena dikurangi biaya admin), maka rekening akan ditutup otomatis. Sales di booth langsung info ke saya kalau rekening tersebut dormant dan saya harus telepon ke CS Jenius untuk mengaktifkan kembali. Saya pun bertanya balik, kalau saya tidak punya akses ke rekening saya, gimana? Sales menjawab bahwa saya tidak bisa mengajukan, karena UID hanya dari KTP. Kembali lagi ke interest saya terhadap produk kartu kredit Jenius, saya hanya bisa mengajukan kartu kredit jika dan hanya jika saya punya akun Jenius, dan mengajukannya hanya via aplikasi (tidak ada sales offline). Saya pun lanjut telepon ke CS dan rekening saya pun aktif. Saya top up Rp500.000, untuk kemudahan apabila nantinya saya menggunakan kartu kredit. Saya ingin langsung membayar dari rekening Jenius tersebut, karena saya takut lupa/tagihan menunggak. Seminggu kemudian, saya lihat saldo di akun Jenius saya terpotong Rp120.000, dengan keterangan biaya admin tahun 2021. Tidak menutup kemungkinan, saldo rekening akan ada terdebit selanjutnya, terpotong lagi Rp120.000 untuk admin tahun 2022 dan Rp90.000 untuk admin tahun 2023. Berapa tuh totalnya? Baru pindahin saldo Rp500.000, kepotong banyak kena admin. Karena takut kejadian serupa, saya langsung amankan sisa dana yang ada ke rekening lain. Saya menghubungi admin CS melalui aplikasi, tapi tidak mendapatkan solusi dan jawaban yang memuaskan. Yang saya sesali di sini adalah: Tidak ada info sama sekali sales offline maupun dari CS di telepon, yang menjelaskan apabila saya mengaktifkan maka saya akan dikenakan biaya admin sebesar sekian ratus ribu tersebut. Apabila diinfokan dari awal, kalau saya aktifkan kartu jenius saya maka saya terdebit biaya admin bersifat akumulatif (misalkan: Rp10 ribu x jumlah bulannya), maka dari awal langsung saya putuskan untuk menutup akun Jenius saya, bukan mengaktifkan kembali. Mungkin kalau saya masih tertarik dengan produk kartu kreditnya, setelah saya menutupnya barulah saya sign up lagi. Dari situ seharusnya saya bisa tidak dikenakan biaya apa pun. Saya merasa tidak fair apabila saldo saya terpotong biaya admin baru-baru ini. Karena awalnya saya memindahkan semua dana saya ke bank lain dengan maksud untuk berhenti menggunakan Jenius. Namun ternyata di Jenius rekening tidak dimatikan, tapi dibuat dormant. Sehingga saya tidak bisa sign up rekening lain, dan sesuai info dari sales hanya bisa diaktifkan/dimatikan via telepon CS Jenius. Saya menulis surat ini karena saya merasa tidak fair dan saya ingin dapat penjelasan dan resolusi dari pihak Jenius. Menurut saya, nominal Rp120.000 adalah uang kecil, tapi di sini saya seperti merasa “Oh ngapain ya ngaktifin kalo tahu dari awal bakal di-charge sekian ratus ribu, mending matiin akunnya aja trus buat lagi kalo pengen kartu kreditnya. Duit berasa menguap aja dipindahin langsung berkurang“. Jadi seperti tidak ada transparansi. Bank ritel adalah bentuk relationship dengan nasabahnya, yang mana nasabah mempercayakan dana untuk ditaruh dan dikelola di bank tersebut. Di Jenius, hal ini sama sekali bukan hal yang saya dapatkan. Saya berharap pihak Jenius bisa menghubungi saya untuk memberikan penjelasan dan resolusi seperti ekspektasi saya. Semoga hal ini bisa menjadi wawasan maupun feedback positif buat semua pihak. Johan Surabaya, Jawa Timur Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.