Jadi, saya jual laptop bekas pemakaian pribadi. Pertama, saya jual di marketplace di FB supaya bisa COD waktu jual beli. Terus, iseng deh pasang di Tokopedia karena tidak kunjung laku.
Dua minggu setelah diposting, tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba ada yang beli laptop second tanpa ngechat. Saya awalnya curiga, kok tidak nanya, tapi saya mencoba berpikir positif mungkin dia sudah setuju. Ya sudahlah, saya packing laptop beserta bonus-bonusnya yang saya kasih dan saya antar ke JNE sesuai dengan jasa pengiriman yang diminta.
Singkat cerita, barang sampai di sana dan kurir seperti biasa memfoto barangnya. Namun entah kenapa, orang ini tidak langsung acc kalau barang sudah sampai dan malah komplain, dan komplainnya lucu banget.
Bagaimana ceritanya ngirim JNE jadi SiCepat? Pengiriman dari Banjarbaru kok jadi Jakarta?
Tanpa pikir panjang, saya tolak aja komplain dari dia. Habis itu dia ngirim video unboxing, tapi itu cuma video unboxing, tidak menjelaskan sama sekali di mana yang rusak. Jadi, videonya cuma video unboxing tok. Maaf saya tidak bisa download videonya, by the way, wkwk.
Terus dia komplain lagi, katanya tidak sesuai deskripsi. Lah, saya copas dari aplikasi Dxdiag, bagaimana ceritanya tidak sesuai deskripsi?
Terus komplain lagi lah dia.
Nah, pas di sini memang saya salah, lupa taruh di deskripsi kalau baterai ngedrop dan gampang panas. Tapi kan ini barang “second” ya, kok mereka tidak nanya dulu sebelum beli? Berdasarkan keputusan Tokopedia, singkat cerita saya kalah. Ya sudahlah, terus saya kirim alamat buat mereka kirim balik laptop-nya.
Awalnya, kan dia kirim resi tidak valid, tidak bisa dilacak sama sekali. Diundur lagi sama pihak Tokopedia sampai akhirnya dia kirim resi yang benar. Tapi pas saya cek resinya, kok beratnya cuma 0,002 Kg? Saya pas ngirim kemarin ke dia aja total berat sekitar 7 Kg. Ini nomor resinya, kali aja ada yang mau cek resinya juga: CM83493267872.
Dua hari nunggu, akhirnya barang yang dia kirim sampai. Pas sampai juga, kok barang tidak sesuai? Loh, eh, laptop tidak balik sama sekali, segala bonus kayak vacuum cooler, cooler pad juga tidak balik sama sekali. Kok yang datang jadi stiker keyboard sih?
Masalah akhirnya sudah terselesaikan (si pembeli sudah cancel komplain dia). Namun saya tetap menuliskan surat saya sebagai pengingat dan supaya tidak ada korban selanjutnya dari orang tersebut.
Saya mendapatkan data pembeli, karena sebelumnya ada orang yang memesan barang yang sama dari saya dan langsung checkout begitu saja. Namun saya tolak, karena waktu itu ada yang harus diperbaiki di bagian total berat. Nah pembeli yang ini mengirimkan alamat yang sama seperti yang pembeli sebelumnya dan dia juga melampirkan nama toko di alamat dia. Saya coba search di Google dan ternyata ketemu alamat tokonya.
Yohanes Kevin
Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:
Komentar
Iya, jualan dan belanja online bikin capek. Ngadu pintar ama tukang tipu melulu.
Tergantung kak, saya sering kok beli tanpa chat dulu karena sudah cocok dan oke. Seringnya di PHP in malah karena pesanan ga diproses sama sekali, dicuekin lah.
Tukang tipu tidak saja di online, offline pun banyak, bahkan ampe kena hipnotis pun pernah saya.
So, kembali lagi, kalau kita jujur, pasti dilindungi.
Saya setuju dengan TS jika jualan barang seken dan stok cuma 1, ya sebaiknya tolak saja buyer yang langsung main checkout. Saran saya buat TS, gunakan judul jualan lebih jelas, misalnya ketimbang cuma mencantumkan "second" diperluas lagi menjadi "bekas/seken/second". Gen Z milenial terlalu cerdas karena kelebihan dosis micin, gorengan, dan halusinasi. Banyak akal karena minim budi pekerti.
hahhhaha... gak tahan baca komen @madman, ngakak tersedu-sedu :)
@Yohanes
Berarti anda sudah dapat lah ya uang yang menjadi hak anda.
Lain kali kalau jual barang 2nd, ketik sedetil-detilnya minusnya dimana.
Keknya si pembeli ini mau ngakalin retur, kalau emang dia pemain (toko), berarti rada2 culas permainannya.
Saya lagi tanya nomor resi nya dr ordal JNE dari gerai mana, pasti tempatnya gak jauh dr lapaknya dia.
lihat bukti foto sicepat, tertera jelas alamatnya BTM lengkap dengan lantai dan blok lapaknya, BTM ini tempat pedagangan komputer ("tanya" saja mbah google), lihat alamatnya baik2, lalu lihat foto jne returnya, benar BTM, tp alamatnya berbeda.
dikirim pakai JNE trucking, tp resi yg ditampilkan di komplain tokopedia pakai resi sicepat yg menampilkan pengirimnya dr jakarta.
kesimpulannya : pembelinya adalah pedagang culas. (nama sudah tertera (R**) , entah nama palsu atau asli dan nick tokopedia juga jelas (G), bahkan nomer telpon yg diberikan saja berbeda)
@Ari
Betul, setelah saya dpt konfirmasi dr ordal JNE. Sumbernya dr BTM.
Pembelinya adalah oknum seller laptop second dari BTM ini .
Lain kali juga harus menuliskan deskripsi dengan jelas , minus nya apa , biar kalo di komplen bisa menang
Tks udah sharing pengalaman berguna ini om, apalagi saya dulu juga pernah jual gitar listrik luar kota via Tokped juga alhamdullilah sama2 amanah