Perkenalkan, nama saya Dewi. Saya di sini ingin mengajukan keluhan kepada Shop** ID, PT. Pelangi Elektronik Store, dan gisellecollsofficial. Di sini, saya merasa ditipu dan dirugikan oleh program yang mengatasnamakan tiga perusahaan tersebut.
Saya mendapatkan kontak pelaku melalui iklan di grup Telegram CPNS Kemendesa. Program Admin Support Merchant ini bertugas untuk menjadi fake order/fiktif order guna meningkatkan penjualan dan reputasi toko di marketplace Shop** ID. Saya sudah melakukan beberapa tugas tersebut hingga diharuskan top up dan menghabiskan lebih dari 4 juta rupiah yang sudah saya transfer untuk menyelesaikan setiap tugas (situs yang digunakan pelaku: gisellecollsofficial.com – red).
Tugas yang harus saya lakukan adalah melakukan order fiktif melalui tautan yang diberikan oleh admin. Setiap tugas terdiri dari satu pemesanan yang perlu saya selesaikan. Jumlah pemesanan fiktif ini bervariasi, tetapi seiring bertambahnya tugas, nilai pemesanan tersebut juga meningkat, sehingga saya harus menambah saldo di akun kerja saya untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
Ketika saya mengonfirmasi kepada admin mengenai penyelesaian tugas, admin memberikan instruksi untuk menyelesaikan satu tugas lagi, dan setelah itu, dia akan membantu proses pencairan. Namun, setelah saya berhasil menyelesaikan tugas tambahan, pencairan belum bisa dilakukan, dan admin kembali meminta saya untuk melakukan hal yang sama berulang kali. Hal ini membuat saya merasa tertipu.
Rekening tujuan transfer yang digunakan oleh pelaku adalah:
Sampai saat ini dana saya masih tertahan dan belum bisa dilakukan penarikan. Setiap kali saya meminta penarikan, admin yang bersangkutan, “Adi*** Sya***,” meminta saya untuk menyelesaikan satu tugas lagi. Setelah itu, barulah akan dibantu untuk dilakukan pencairan.
Saya tidak peduli lagi dengan embel-embel komisi yang didapatkan. Saya hanya ingin uang yang sudah saya keluarkan untuk top up kembali ke tangan saya. Kembalikan apa yang menjadi hak saya.
Dewi
Depok, Jawa Barat
Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:
Komentar
Welcome to mk..
Jago nulis..membaca saja tidak mau..ciri2 orang mau santai dpt duit. Begitu rugi koar2
betul betul betul, MK cm dijadikan tempat keluhan oleh TS tanpa mau membaca.
istilahnya kalo ada masalah baru buka MK, kalo tidak ada masalah, ya tidak akan buka MK. Padahal TS tahu MK dr 2020 (pernah nulis soal pinjol)
Saya jg korban penipuan jenis ini, maupun latar tema yg berbeda, ya semoga dikuatkan mbak dewi ini, jd pembelajaran hidup aja, uang ngga mungkin kembali dari penipu itu mbak, tp semoga tetap sehat mbaknya
Ini modus penipuan yg Udh sangat usang..
Ko masih ada yah..??
(Yg ketipu)
Biar pun di muat di media massa besar pun, udh pasti duitnya enggak akan balik
Pelajaran hidup ini namanya mbak dew
Lah..nie udah mau akhir tahun 2024 masih aja yg ketipu modus begini...
Yg berhubungan dengan uang harusnya cek dulu kebenarannya..
Cari di google banyak kasus yg beginian..
Kerja enteng tinggal klik dapet duit itu gaada..
Yang sabar mba dewi...Smoga gak terulang lg ya mba..dan dapet gantinya.
Dan Terjadi lagi.....silakan komentar lainnya.
Dan terjadi lagi
"saya mau duit saya kembali"
Apa dia masih belum sadar uangnya sudah hilang selama-lamanya?
CIMB, UOB, dan Simas adalah bank yang login perangkat tanpa perlu pindai wajah
Jadi anda transfer kepada orang itu entah siapa jika rekening itu dilaporkan sudah pasti uang nya juga udah ga ada
Sadarlah mbak dewi, uangmu iklaskan saja buat pelajaran hidup
Orang tamak yg gelap mata sampe ga bisa berpikir pake logika
sukurin, gak bakal balik juga duitlu. tamak logika gak dipake
Ikut prihatin terhadap kejadian yg menimpa Mba Dewi, semoga mendapat pelajaran & dapat rejeki dari hal lain...
Btw, sebenarnya modus penipuan seperti ini sudah banyak yang menulis di MK ini (hanya beda pola & domain situs yg dipakai), bahkan yg saya tau ada korban yg tertipu sampai 90 jt bahkan 300 jt an, padahal penipuan seperti ini jika kita nalar dengan logika memang janggal, tetapi kalau kita dalam kondisi terdesak maka seakan-akan penipu bisa menghipnotis kita dengan iming-iming sehingga kita mengikuti kemauan penipu. Semoga kasus ini bisa menjadi pembelajaran buat para pembaca di MK & terimakasih atas tulisan Mba Dewi di MK ini, semoga dpt rejeki yg lebih baik... Dan untuk penipu semoga segera sadar karena perbuatannya sangat merugikan orang lain...
Namanya kerja intinya kalo kita di suruh TOP UP itu fix murni PENIPUAN kawan. Kerja itu kan kita yang di bayar atau di gaji, bukan kita yang bayar ke mereka kan 🤣😁 dan ini modus lama, hanya saja beda pola bermainnya dengan Shopee sebagai partnernya agar bonafid dimata orang awam dan dari situlah mereka dengan mudah kena tipu.
Saya sering ikutan...tapi kalau sudah sampai setor modal atau order fiktif, mundur teratur.. 🙏
Ini cirinya koq selalu kasih tugas trus dpt lanjut transfer.. Logika jg mana ada dpt duit dr kerja spt itu. Belum ketangkap2 orang-orang nya makin merajalela penipu kyak gini..
Buat Ibu Dewi, silakan minggir dulu karena rekor tertinggi di MK itu 350juta,
https://mediakonsumen.com/2023/06/23/surat-pembaca/tertipu-350-juta-rupiah-dengan-modus-penipuan-kerja-online-paruh-waktu
Nanti kalo sudah ada yang ngalahin rekor tersebut baru kita bantu ramein lagi.
Sabar ya Bu Dewi, Ibu gak sendiri, banyak kok teman Ibu di MK ini. Rekor tertinggi sampai saat ini masi di angka 350juta.
Silakan Ibu cari dengan kata kunci: "tertipu modus kerja online".
https://mediakonsumen.com/2023/06/23/surat-pembaca/tertipu-350-juta-rupiah-dengan-modus-penipuan-kerja-online-paruh-waktu
Sudah tau disuruh order fiktif..masih dilakuin juga. Berarti ente juga org jahat. Orang jahat dijahatin gak usah teriak2.
masi sikit tu baru 7 jt uda tersadar kemarin ada yg sampai 90 jt ga sadar2
eh 2.6 jt aja yah
Grup ditelegram isinya penipuan semua
Filter di pengaturan WA, yang bisa menambahkan Grup Hanya Teman, jadi Nomor diluar kontak gak bisa tambah grup no WA kita