Surat Pembaca

Kecewa dengan Proses Sanggahan Transaksi Pembobolan Kartu Kredit Bank Mandiri

Saya menulis di sini karena sudah sangat kecewa dengan Bank Mandiri, terkait proses sanggah transaksi kartu kredit Bank Mandiri yang tidak saya lakukan.

Kartu kredit saya sangat jarang digunakan untuk transaksi dan tidak pernah digunakan untuk transaksi online luar negeri. Terakhir kali kartu kredit digunakan adalah pada bulan Mei 2024 di sebuah restoran di bandara. Sedangkan transaksi pembobolan ini terjadi pada bulan September 2024.

Selama dari bulan Mei hingga terjadinya pembobolan, kartu tersebut sama sekali tidak pernah digunakan untuk transaksi, tidak pernah dibawa ke luar negeri, dan tidak pernah diperlihatkan kepada orang lain karena posisinya ada di dalam lemari.

Saat ini, proses sanggah transaksi masih dalam tahap banding. Dari hasil investigasi pertama, ditemukan fakta bahwa ada user yang tidak saya kenal melakukan transaksi tersebut.

Kronologinya, pada tanggal 14 September 2025 sekitar pukul 2 dini hari, terjadi beberapa transaksi tanpa OTP. Namun, hanya sebagian transaksi yang berhasil karena kartu kredit secara otomatis terblokir oleh sistem, dengan total transaksi yang berhasil senilai sekitar 12 juta rupiah. Diketahui transaksi tersebut menggunakan media Binance(dot)com Lithuania.

Pagi harinya, saat bangun, saya kaget karena banyaknya notifikasi transaksi WA Bank Mandiri terkait transaksi tersebut. Saya langsung mengecek dan memang benar sudah terjadi beberapa transaksi yang berhasil. Saat itu juga, saya langsung menghubungi call center Bank Mandiri untuk melakukan sanggah transaksi. Tiket aduan pun dibuat oleh CS yang bertugas saat itu.

Beberapa hari kemudian, ada telepon dari call center Bank Mandiri yang meminta dokumen terkait sanggah transaksi tersebut. Saya segera mengirimkan dokumen yang diminta.

Setelah itu, saya menerima notifikasi melalui email dan WA dari Bank Mandiri yang memberitahukan bahwa proses investigasi membutuhkan waktu 10 hari kerja. Namun, notifikasi ini terus berulang setiap 10 hari kerja hingga saat ini, tanggal surat pembaca ini ditulis.

Lebih mengejutkan lagi, beberapa hari setelah itu muncul tagihan cash advance, karena transaksi carding tersebut dikategorikan sebagai transaksi tarik tunai oleh Bank Mandiri.

Saya aktif follow up progress kasus ini setiap bulan dengan menelepon call center untuk mengetahui kelanjutannya. Pada pertengahan Desember 2024, saya mendapatkan informasi secara lisan melalui petugas call center, bahwa sanggahan transaksi saya ditolak dengan alasan yang tidak jelas. Pihak Bank Mandiri tidak mengirimkan surat hasil investigasi tersebut ke email saya.

Saya sudah meminta call center untuk mengirimkan surat hasil investigasi pertama tersebut, tetapi sampai sekarang tidak pernah dikirimkan. Saat ini masih dalam proses banding. Besar harapan saya agar pihak Bank Mandiri bertanggung jawab atas lemahnya sistem keamanan kartu kreditnya.

Yang membuat saya kecewa adalah, kenapa Bank Mandiri menolak sanggahan transaksi? Padahal dari investigasinya mereka menemukan fakta bahwa user yang melakukan transaksi itu bukan saya (saya memiliki bukti rekaman suara panggilan penjelasan CS call center yang menyebutkan soal user ini).

Lalu, transaksi tersebut dilakukan semuanya tanpa OTP di saat saya sedang tertidur, jelas itu bukan saya. Selain itu, kartu kredit tersebut sudah lama tidak digunakan seperti yang saya tuliskan di atas. Kenapa kartu bisa digunakan oleh orang lain tanpa detail kartu dan OTP?

Satu hal lagi, SLA layanan penyelesaian aduan oleh Bank Mandiri sangat lama dan tidak jelas patokannya. Katanya 10 hari kerja, tetapi ternyata molor berulang tanpa ujung yang jelas. Mohon untuk Bank Mandiri segera menyelesaikan kasus saya dan tidak membebankan masalah ini kepada nasabah.

Terima kasih.

Tri Wibowo
Kudus, Jawa Tengah

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan perihal “Kecewa dengan Proses Sanggahan Transaksi Pembobolan Kartu Kredit Bank Mandiri”

Kami menerima pengaduan Bapak Tri Prayitno Wibowo melalui Surat Pembaca media konsumen.com terkait sanggahan transaksi Mandiri Kartu Kredit, kami mohon...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • kok bisa ya transaksinya sukses..
    saya pernah coba beli games di Oculus store aja gak bisa-bisa, di reject terus..
    padahal jelas store punya nama besar Meta,
    ini malah transaksi di web apa itu gak jelas kok bisa sukses...
    semoga bisa cepet terselesaikan ya...

    • Banyak web luar negeri ga pake otp. Saya biasa bayar pake paypal konek cc mandiri jg ga pake otp. Bayar google play jg sama, bahkan traveloka jg. Yg penting tau kode keramat di belakang kartu.

  • Cash advance bukannya tarik tunai di mesin ATM? Berarti fisik kartu di tangan pelaku dong. Ngeri juga ini Bank Mandiri, mana buat beli koin kripto. Wah bank BUMN nggak ada yang beres keamanannya.

    • Carding tu dapat data transaksi situs e-commerce biasanya yg masih tersimpan, banyak tahap2nya sampe bisa jebol kartunya. Di indo banyak carding kok.

      • Nah itu jg akibat klw kartu jarang di pakai jangan harap akan aman aman saja. kartu yang gak di aktifkan pun bisa saja di bobol. makanya sering sering lah di pakai supaya bisa terpantau terus transaksi

        Cepat sekali kejadiannya 14 september 2025. padahal ini baru januari 2025. Habis mabok ya udah kehabisan duit ya

  • Kelihatannya memang sudah bocor semua yah. Dan kemungkinan ada orang dalam juga yang bantu. Makin sering baca kasus kebobolan, mau bank apa aja.

  • Kemarin2 dpt cerita di FB transaksi kartu bri tanpa otp disanggah gak ada hasilnya alias nasabah ttp suruh bayar. Ini giliran mandiri. Bank bumn emang gak ada yg beres apa gimana?

  • Sepertinya kita ga bisa beharap pada bank untuk dipihak kita, malah mereka mencari aman sendiri. Klo begini apakah ada cara menonaktifkan transaksi luar negeri?
    Karena transaksi tanpa OTP umumnya berasal dari merchant/ecommerce luar negeri.

  • Sepertinya cuma bca dan jenius saja yang punya fitur mematikan transaksi online dan luar negeri, bank lain lelet buat update system, apalagi bank plat merah, payah

    • BCA & Jenius emang bener ada sih opsi utk mematikan Transaksi internasional, tapi itu kalo pake kartu fisik, sedangkan kalo e-commerce sayangnya tidak bisa dipisahkan yg domestik & internasional, jadi kalo di set ON ya jadi bisa semua...

  • Percuma nunggu ujung2nya tetap salah konsumen dan konsumen wajib bayar, karena saya pernah alami sendiri 4jt melayang buat bayar Cc yg tidak saya pakai, untungnya sisa limit 4jt, langsung blok Cc dan ganti kartu baru krna sudah tidak aman lgi...

  • Jadikan pelajaran aja, jgn sekali² simpan data cc di web ecommerce, walaupun terpercaya dan anda sdh sering pake. Kita ga pernah tau keamanan mereka, sekelas bank dan pemerintah aja data bs bocor kok.

  • Kemungkinan besar nomor kartu dan CVV ada yang mengetahui (bisa jadi keluarga dekat atau kasir merchant)
    Tidak semua transaksi menggunakan OTP, adalah hal yang perlu diketahui dan berhati2 saat bertransaksi "gesek" kartu pada mesin edc.