Pada tanggal 4 Februari 2025, saya melakukan transaksi pembelian di situs resmi www.mi.co.id untuk barang dengan nomor pesanan: 5250204833501639. Saat itu, status pesanan saya adalah “Persiapan untuk pengiriman”.
Pada hari kedua, saya dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai perwakilan Xiaomi Indonesia. Mereka memberi tahu bahwa pesanan saya tidak sengaja ter-cancel oleh sistem, dan proses pengembalian dana akan dilakukan.
Namun, untuk melanjutkan proses tersebut, saya diminta melakukan scan QR Code menggunakan mobile QR code yang dikirim melalui WhatsApp dari nomor yang menghubungi saya. Mereka juga menekankan bahwa jika saya tidak melakukan scan, saya tidak boleh menyalahkan Xiaomi jika prosesnya gagal.
Saat itu, saya mulai merasa ada yang tidak beres. Mengapa proses pengembalian dana harus melibatkan scan QR Code? Kebetulan, saya sedang membuka laptop dan memeriksa status pesanan di website resmi. Ternyata, status pesanan saya masih “Dalam proses pengiriman”, tidak ada pembatalan seperti yang diklaim oleh pihak yang menghubungi saya.
Akhirnya, saya memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan dan menghubungi layanan pelanggan melalui website resmi Xiaomi. Hasilnya, mereka mengatakan akan melakukan penyelidikan internal dan menyarankan saya untuk hanya melakukan transaksi melalui website resmi.
Padahal, saya sudah melakukan transaksi di website resmi, tetapi informasi transaksi saya justru bocor. Ini yang menjadi pertanyaan saya: bagaimana bisa data saya bocor? Apakah ada yang mencuri data saya? Bagaimana jaminan keamanan data pelanggan Xiaomi?
Saya berharap mendapatkan solusi yang jelas, bukan sekadar penyelidikan internal. Terima kasih.
Salam,
Zakaria
Jakarta Timur
Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:
Komentar
>Bagaimana jaminan keamanan data pelanggan Xiaomi?
Tidak ada.
Penasaran memang bikin sistemnya ngak aman, atau ada orang dalam yang bantu bocorin. Madesu yah belanja zaman sekarang.
Indikasi ke ordal kuat yah..?
Masa bisa Tau kita Transaksi.
Buanyak yg bermain, di grup ojol sering banget driver posting soal orderan return barang ke toko resmi. Modus nya ya gtu, pura" jadi Customer service, lalu nyuruh korban return barang.
Gw malah penasaran itu qr akun dana apa opo? Scan lens juga nongol angka doang. QR app tertentu kah?
Itu qris Ovo sudah saya cek nama penerimanya "pengembalian dana" sejumlah 558.000 serem amat ya. Jangan2 itu oknum kurir pengiriman yg bermain. Tapi gatau juga ntahlah
Ternyata, status pesanan saya masih “Dalam proses pengiriman”
artinya pada saat kejadian produk sdh diserahkan ke JNE.
lalu JNE tidak dicurigai?
walau label di sensor ****, jasa pengiriman dan kurir itu tahu nama dan telp pembeli
kemungkinan orang dalam ada yang main, lalu bawa komplotan nya. langkah bagus untuk tidak melanjutkan transaksi di luar sistem dan langsung klarifikasi dengan cs resmi
Ini antara oknum karyawan xiaomi atau pihak ekspedisi, krn cuma 2 ini yg tau nama dan nomor hp pembeli, tpi klo dilihat dari kasus serupa sebelumnya di marketplace lain, sepertinya permainan ada di oknum ekspedisi
kemarin baca di X ada juga yg kena, persis kayak gini modusnya
dia beli di jd sport
Saya juga salah satu calon korban, dengan modus yang sama. Saya melakukan transaksi melalui website resmi mi.co.id
Tadi dihubungi oleh "Wisnu" yang mengaku tim Xiaomi dari Jakarta. Dengan modusnya adalah barang "gagal kirim", sehingga pihak Xiaomi ingin mengembalikan dana melalui scan QR Code.
Yang menjadi curiga:
1. Profile whatsapp penipu tidak official
2. Nada bicara dan komunikasi yang memaksa dan mengancam (berulang kali bilang "tidak akan bertanggung jawab")
3. Tidak mengetahui metode pembayaran
4. Tidak ada informasi dari Ekspedisi tentang kendala gagal kirim, seharusnya saat tracking di website ekspedisi juga akan muncul status "Gagal Kirim"
5. Saat tracking, barang sudah dikirim dan berada di pusat sortir
Sudah menghubungi CS resmi, dan disarankan untuk menghiraukan pesan atau panggilan dari penipu.
Harus diinvestigas internal XIAOMI dan juga pihak pengirim dalam hal ini JNE
ekspedisi ini mah