Surat Pembaca

Amar Bank Tunaiku Memberikan Relaksasi Kredit Selama Pandemik, Sebuah Kebohongan

Saya adalah nasabah dari Tunaiku dengan nomor pinjaman 56637809 atas nama Salmon Krisopras Soetedja. Saya awalnya menggunakan layanan Tunaiku dikarenakan usaha saya waktu itu sedang dalam transisi untuk mulai berkembang untuk membuka satu cabang baru, di akhir Desember 2019. Dalam proses pengajuan pun, Tunaiku tergolong lama dan aneh karena status pinjaman saya bisa maju mundur dari diverifikasi kembali menjadi pengajuan begitu terus hingga dua minggu. Mungkin ini adalah pertanda bahwa aplikasi ini tidaklah sebaik itu.

Lompat ke dua minggu setelah pengajuan, saya pun diterima dan kurang lebih tiga hari kemudian baru uangnya dicairkan. Saya selaku nasabah sadar kewajiban saya, hingga forje major pandemik ini masuk ke Indonesia. Usaha saya per Maret harus tutup, karena saya mempunyai usaha di dunia kuliner. Baru akhir Mei, saya baru dapatkan pemasukan sedikit lewat jalur online namun hanya sepuluh persen dari pendapatan bulanan saya. Di saat itulah saya mencoba menghubungi Tunaiku untuk meminta relaksasi kredit berupa penundaan beberapa bulan. Alasan saya kenapa baru di bulan Mei, karena di bulan Maret saya bertanya melalui call center Amarbank bahwa Tunaiku tidak memberikan relaksasi kredit, padahal di saat itu OJK sudah memberikan lampu hijau kepada para fintech untuk memberikan relaksasi kredit.

Ternyata semenjak Mei saya mengajukan relaksasi hingga bulan Juli ini, status saya selalu sama yakni menunggu tinjauan dari pihak manajemen. Saya ditelepon oleh bagian DC dengan sopan awalnya, mengatakan tolong dibayar dulu saja selagi menunggu hasil tinjauan. Keuangan saya sudah merosot tajam karena saya masih memberikan gaji penuh kepada karyawan saya bulan itu walau saya rumahkan. Dengan harapan saya dapat memutar usaha online saya dengan baik hingga bulan depan. Ternyata PSBB surabaya pun berjalan selama tiga kali, disaat itulah makin merosot dan uang tabungan saya habis hingga bulan juli saya sudah tidak dapat membeli obat-obatan untuk alergi saya.

Hingga awal Juli tepatnya 15 Juli 2020 saya terkena reaksi alergi parah yang membuat saya harus mengkarantina mandiri karena gejala saya mirip dengan covid walau tidak ada demam sedikit pun. Saya kembali memohon ke Tunaiku untuk memberikan relaksasi kredit agar sisa uang saya ini dapat saya gunakan untuk membeli obat-obatan alergi saya. Apa tanggapan call center? Masih dalam peninjauan dan kemudian para debt collector mulai agak kasar dan menggertak untuk melakukan pengambilan secara mengunjungi ke rumah secara fisik.

Saya sungguh heran apakah saya segitu apesnya dan apakah hanya saya nasabah Tunaiku yang selalu digantung status pengajuan relaksasi kreditnya, dengan janji janji palsu untuk menunggu giliran peninjauan dari pihak manajemen. Apakah ini sebuah teknik menipu halus dari Amarbank agar para calon nasabah yang notabene pengguna internet ketika membaca review atau membaca profil Amarbank dapat melihat sisi “manusiawi” darinya? Ternyata hanya sebuah wacana untuk memoles kebohongan publik.

Kenapa saya berkata demikian karena di bulan Juni pihak collection mereka berkata sudah tidak ada relaksasi kredit karena PSBB Surabaya sudah selesai..apakah dengan selesainya PSBB semua kegiatan ekonomi kembali berjalan normal? Kemudian apakah saya dapat uang kompensasi dan dana bantuan untuk membeli obat alergi saya? Tidak mungkin! Yang benar membutuhkan saja tidak dapat apalagi saya.

Saya harap bagi calon nasabah Tunaiku berpikir ulang untuk memilih aplikasi ini dan saya juga ikut menandatangani petisi untuk memghilangkan aplikasi ini dari appstore. Silahkan pihak Amarbank teruslah bertindak palsu dengan mengatasnamakan janji-janji palsu. Saya dengan kondisi sakit pun Anda tekan hingga saya tidak dapat membeli obat.

Salmon Krisopras Soetedja
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Tunaiku atas Surat Bapak Salmon Krisopas Soetedja

Kepada Yth, Bapak/ Ibu Pemimpin Redaksi Media Konsumen Di tempat Dengan hormat, Berikut tanggapan kami mengenai surat pembaca di Media...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Turut prihatin pak, semoga pulih kembali usaha bpk dan bapak diberikan panjang umur.
    Ada baiknya jangan berurusan dengan bank maupun aplikasi lainnya terkait masalah hutang

  • Istri saya juga sama tidak ada relaksasi, malah yang ada denda perbulan sebesar 150.000
    Istri saya galbay

  • Saya jg nasabah tunaiku, thn lalu harusnya saya udh selesai krna tinggal 3bln lg dr jangka wktu 15bln namun krna ada masalah dlm keuangan jdinya saya galbay, dr awalnya baik2 sih smpe akhirnya neror ke kantor saya tiap hri dan smpe hrd saya pun tau, prnah saya terima mereka maksa udh saya blg saya blm bisa bayar (sebenernya jg itu tinggal bunganya aja sih krna dlm 12bln itu udh nutupin pinjaman saya), saya tau saya salah..mereka trus neror bahkan saya sampe dikata2in bawa2 org tua jg dikatain lewat tlp bodoamat saya cuekin bahkan saya rekam aja omongan dc nya, neror lewat wa jg. Smpe saya jg kena tegor sm hrd jg, akhirnya kantor pun wfh dan ada shift2 jg kerjanya, udh berkurang bahkan lg ga neror lg sih mereka entah smpe kpn.
    Saya jg bukannya mau lari dr tanggung jwb tp memang lg keadaannya lg ga memungkinkan plus ditambah lg pandemi gini. Stress sih sebenernya.

    • Sy juga nasabah tunaiku, karena gaji sy tgl 25 stiap bulan, jatuh tempo stiap tgl 24 , kebetulan tgl 25 Juli hari Sabtu, gajian tgl 27 Juli, sudah di SMS dgn kalimat pengambilan fisik seluruh sisa tagihan ke rumah/kantor, pdhal sy juga kena denda Rp 150.000,- dgn suasana covid 19 mohon tunaiku memberikan toleransi pembayaran kasih waktu 1 Minggu stlah jatuh tempo dan denda kalo bisa di hapus dulu.

  • Aplikasi TUNAIKU.
    SAYA jujur sangat denagan amat Menyesal telah meminjam dana di TUNAIKU .
    Saran saya buat yg rencana pinjam duit di aplikasi TUNAIKU Batalkan saja sebelum kalian MENYESAL.......!!!!!

    • Semua lesing ato apapun yg nama onlie termsuk HCI itu pemeran mlh jatuhnya dng adanya relaksasi.krn makin tambah tenor dan sll d teror trs.termask sy yg ada urusan dng HCI.lbh parah operatornya.dia yg ada usaha besar aja cecer kt apa lg kt yg usahanya kecil blm ada pemasukan.tp dr pihak onlie sprt tdk tau wkt tlp nya.jd klu yg sprt ini bukam mlh meringankan nasabah tp genjet nasaba biar cpt mati bukan d suprot supaya bangkit lg tp tambah kt d genjet

      • Kalo bileh tw relaksasi di HCI seperti ap y pak? Penasaran tapi sy mengajukan gakbd acc

  • Saya juga amat sangat kecewa dengan Tunaiku Amar Bank, sebelum JTP bulan Mei 2020 saya mengajukan relaksasi karena kerja saya dirumahkan dan gaji tidak full sehingga gaji hanya cukup untuk bertahan hidup saja. Jawaban nya ngambang sedang ditinjau terus. Disaat bersamaan Collector terus menelpon ke Hp dan ke kantor. Sangat mengganggu sekali, padahal saya sudah kirim email sejak Bulan Mei 2020 sebelum JTP pembayaran saya, Meminta relaksasi. Malah yang ada collector nagih mulu dengan ancaman. Saya gak takut sih kalo mau datang silahkan datang saya tunggu.

  • Saya sudah berapa kali nyoba untuk mengajukan restruktur tp dr pihak tunaiku tdk menyetujui, saya tdk tau alesannya apa, setau saya tunaiku di bawah Amarbank mendapatkan bantuan dr pemerintah pd saat pandemik ini.
    Saya coba tlp ke cs tunaiku, mrk bilng yg di setujui ada syarat dan ketentuannya, saya tanya syarat dan ketentuannya apa mrk tdk mau memberi tahu.
    Setelah itu ada dc nya yg wa saya sore menjelng magrib. Dengn arogan dia tlp video call saya smp jam 9 lewat.blknnya sudah melanggar aturan sop penangihan...
    Saya cuma mohon buat bantu saya restruk dr tunaiku....

  • Semua sama disini diancam dari Tunaiku Amar Bank, saya diancam dengan mengaku Deb Collector tapi foto WA ambil dari foto VICE news. terus saya selalu diteror sampai di ancam mau mendatangi rumah sakit orang tua saya.
    Tidak ada manusiawi kalau menaggih dan tidak mengerti kondisi pandemi.