Surat Pembaca

Kecewa dengan Pelayanan Service Center Asus Indonesia

Saya membeli laptop baru online via Tokopedia e-commerce (tidak ada masalah dengan toko dan e-commerce nya) merek Asus di 3 Februari 2023 (invoice terlampir). Rencana dari laptop ini adalah untuk menggantikan laptop lama yang sudah tua.

Karena kesibukan dalam transfer file dari laptop lama ke laptop baru tidak dapat saya kerjakan sekaligus, maka laptop Asus yang baru ini tidak terlalu saya gunakan setiap saat. Dalam bekerja, laptop lama masih digunakan lebih signifikan daripada laptop baru.

Selama pemakaian laptop baru, jika aplikasi dan web browser yang dibuka menggunakan RAM yang besar, layar selalu blank hitam dan restart sendiri. Kejadian berulang-ulang, sampai saya tidak tahan lagi, lalu pada tanggal 23 Februari menghubungi dan drop laptop di Asus Service Center di Poins Square, Lebak Bulus (tanda terima terlampir).

Tanggal 3 Maret 2023, diinfokan laptop sudah selesai diperbaiki dengan informasi penggantian LED Screen (note data di komputer hilang – dan sudah diinfokan memang jika data akan hilang dan saya setuju karena sudah di-back up).

Lalu pada tanggal 4 Maret 2023, keluhan yang sama masih terulang dengan tambahan keluhan baru yaitu suara dari speaker yang serak-serak (dalam posisi sedang nonton youtube). Lalu saya chat ke service center, disarankan kembali lagi.  Keluhan terlampir di foto.

Tanggal 21 Maret baru sempat saya masukkan laptop saya ke Asus Service Center Poins karena kesibukan saya dalam pekerjaan. Dan kembali diinfokan data akan hilang dan saya setuju. Tapi dalam pesan ke CS nya, saya wanti-wanti mohon dicari sumbernya dan perbaiki dengan benar.

Karena ini laptop baru dan jika ada kerusakan lain saya minta diganti yang baru saja, karena artinya laptop ini sudah gagal dalam QC nya. Tapi ditolak, karena SOP di Asus tidak diizinkan mengganti yang baru. Hanya jika ada part yang rusak agar diganti.

Tanggal 29 Maret, laptop sudah selesai diservis, dan yang dilakukan hanyalah recovery windows, tanpa penggantian part (suku cadang). Tanda terima terlampir. Dan lagi, data hilang.

Dalam kurun waktu seminggu (tidak ingat berapa hari tepatnya). kejadian serupa dengan masalah yang sama terulang. Lalu saya hubungi CS Poins, dan disarankan dibawa ke Asus Service Center di Senayan Trade Center (STC). Karena di Poins Lebak Bulus hanyalah tempat drop laptop, dan teknisi di STC.

Saya sanggupi tapi karena kesibukan baru dapat saya drop laptop di 3 Mei 2023. Note: Laptop baru yang saya beli untuk bekerja menggantikan laptop lama, tapi dalam kenyataannya, laptop lama masih digunakan dengan frekuensi yang sama. Antrean di Asus STC sangatlah panjang, lebih dari 1 jam, karena banyak konsumen dan hanya ada 2 CS yang stand by. Bisa dicek di review-nya, banyak yang mengeluh antrean yang panjang.

Lagi, saya titip pesan dengan nada yang sudah tidak baik ke CS nya, ini sudah ketiga kalinya laptop di-drop dengan keluhan yang sama. Dan saya minta diganti baru. Lagi ditolak karena alasan SOP. Dan sudah saya titip pesan ke teknisi, agar dilakukan stress test jika selesai diperbaiki. Karena saya buang-buang waktu untuk back up data, mampir ke service center bolak balik.

Tanggal 16 Mei 2023 laptop saya jemput kali ini ajaibnya data tidak hilang sama sekali, dengan informasi ada penggantian mainboard. Dan info CS sudah di-stress test. Terlampir tanda terimanya.

Dan hari ini tanggal 17 Mei 2023, saya coba dari pagi menggunakan laptop yang sudah direkondisi yang sudah diganti LED screen dan mainboard dan sekarang crash dengan tampilan layar terlampir.

Dengan kejadian ini, saya sudah kecewa dengan Asus dan laptopnya. Saya sudah anggap ini sial karena sudah membeli brand Asus, dan tidak ada rencana untuk drop laptop ke Asus STC kembali, karena akan sia-sia dengan jawaban template.

Saya beli laptop baru seperti beli laptop bekas. For info, selama 3 bulan dari Februari ke Mei garansi Asus 1 tahun tidak diperpanjang yang ujung-ujungnya, jika diulang 10x pun, mereka hanya akan menunggu sampai garansi expired. Sungguh hebat bukan Asus Service Center???

Terima kasih saya ucapkan kepada CS di Poins dan STC, juga saya tidak lupa ingin memberikan sujud terima kasih kepada teknisi yang baik sekali yang sudah mengganti spare part laptop dengan free (gratis), karena jika ini di luar garansi pasti biaya penggantian LED Screen dan Mainboard harganya akan sama dengan laptop baru.

Semoga surat ini dibaca oleh orang ramai dan viral agar menjadi pelajaran bagi kita semua untuk bijak dalam membeli brand laptop. Ini adalah pos saya yang pertama di Media Konsumen karena pengalaman saya yang sungguh sangat mengecewakan. Semoga saya diberikan rezeki untuk dapat membeli laptop pengganti dalam waktu dekat. Amin.

Fendy
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Dulu pernah punya laptop kek gitu merk T, kata teknisi laptop non service center itu namanya BSOD (Blue Screen Of Death). Service habis 800K, setelah itu saya jual pindah ganti ke Macbook Pro seharga 40jt.

    Alhamdulillah sampai sekarang nggak ada masalah sama produknya Apple. Emang bener ada harga ada kualitas. Thanks Apple.

    • aduhhh ini sama persis kayak saya, belinya di amd toko pedia juga, saya juga beli asus vivobook baru bulan september kemarin saya ngeluh pas baru dateng tatakan bawah miring ga bisa tuker gara-gara udah aktivasi Microsoft katanya, desember muncul bios terus sdd ga terdeteksi akhirnya service katanya ganti ssd masalah yang miring ga ada yang mau tanggung jawab, habis itu sekarang nonggol layar biru persis kayak gitu, bener-bener mau nangis, ini mau buat kuliah matematika terapan sama kerja, beli harus nyicil uang padahal, kuliah bayar sendiri malah di kerjain sama asus kayak gini ga ada bantuan, mau nangis rasanya saya apes banget, semoga allah membalas dengan ganjaran yang setimpal yang mereka perbuat ke saya :)

  • Untuk kendala terakhir (BSOD - blue screen of death), saya sarankan anda install ulang driver motherboard dan suplemennya (network dll jika ada). Dugaan saya laptop anda diganti mainboard berbeda sementara drivernya masih milik mainboard lama.

    Sebetulnya untuk kasus BSOD ini butuh penanganan khusus dari orang/teknisi yang paham. Cobalah minta bantuan teman yang biasa utak-atik komputer, atau bawa ke tempat service software (bukan resmi Asus) didampingi teman yang sedikit banyak paham komputer. Service software tidak butuh bongkar unit dan bisa ditunggu (sambil diamati) tanpa membatalkan garansi resmi.

    Sebetulnya akan lebih afdol jika melakukan install ulang OS. Namun jika anda kurang paham sebaiknya serahkan pada ahlinya. Ini karena anda butuh salinan software instalasi OS yang tepat dan license key yang valid. Tidak berlaku jika laptop yang anda beli tidak disertakan OS.

    Semoga masalahnya cepat selesai.

  • @Fendy
    ASC sepertinya gak melakukan burn-in test sebelum diserahkan ke pelanggan ya?
    Soalnya gak ditulis di kolom.
    Kalau kasus BSOD biasanya mah selain penggantian sparepart ada pengetesan burn-in test.
    Apa jangan-jangan saking penuhnya antrian yg service kali ya sehingga teknisinya men-skip test ini.
    Kalau kasus terulang biasanya ditawarin unit baru dengan spek diatas dan ada penambahan biaya

    • Beli baru atau bekas?
      Sangat menarik. Saya kalau sudah bermasalah begini langsung kembalikan, nggak ada istilah servis servis.
      Saya kalau beli laptop beli di online yang barangnya ambil sendiri di toko.
      Pernah terjadi barang bermasalah batere masi 45% langsung drop/mati. Saya kembalikan, minta duit balik. Sambil menunggu prosedur saya diinfokan kalau sudah selesai diservis. Saya tidak terima, saya mau balik duit, saya beli baru bukan barang servis servisan, bukan yang isinya sudah diutak atik.
      Dengan drama diskusi negosiasi alot, akhirnya duit saya balik.

  • Saran saya itu kan laptop baru dan garansi masih panjang, coba lagi bawa ke asus center resmi jangan ke tempat lain karena di takutkan garansinnya di void kan, tapi kalo bisa cari service center yang tidak terlalu ramai, atau bisa komplen ke call centernya bilang aja 'laptopnya sudah beberapa kali masuk tapi masih bermasalah" kalo anda sibuk siapa tahu bisa ada penanganan dan service khusus dari mereka karena sudah beberapa kali bolak balik dalam jangka waktu yang dekat. Misal ada penjemputan unit atau bisa kirim via pengiriman instan dll. Saya kira jika anda masukan unitnya kembali mereka akan lebih serius fokus mengerjakannya, tidak buru2, itu sepertinya setelah ganti mesin harus di reinstall kembali system dan drivernya. Dan mereka ngerjain nya pake jurus cepat selesai. Mungkin karena diburu2 target deadline bos dll.

  • Emang Mbelgedez Asus..!! Nama besar gak jaminan after sales Bagus dan memuaskan. Pernah mengalami hal mengecewakan dulu beli HP Asus Zenpon2 rusak layar, karena masih waktu garansi saya bawa Garansi Resmi. Ternyata kata Teknisinya karena layar kemasukan air jadi rusak, padahal selama pemakaian sama sekali tidak pernah kena air..!! Akhir kata kalau mau di servis kena biaya Rp 956.000,-..!!!!
    Kecewa...!!! Masa kerusakan cacat pabrik kena segitu..!!? Akhirnya saya batal service di situ dan bawa pulang. Saya ke service pinggir jalan, dan nunggu 2 hari beres..!! Cuma kena Rp 350.000,-...!!!
    Masih percaya sama produk Asus..!!? 🤣

  • Semoga ASUS cepat menanggapi, hal ini jelas bisa merusak reputasi ASUS. Biarpun nanti diganti Laptop BARU, mestinya ada tambahan BONUS, karena udah capek bolak balik ke Service Center, Rugi Tenaga & Waktu!!!

  • Kalau boleh tau ini seri apa? Sepertinya service center memang overload, jadi tidak ditest sebaik mungkin unitnya

  • coba ke tempat non resmi, mungkin kalo hanya gejala software bisa diperbaiki serpti BSOD, kalo ditemapt teknisi itu bilang kena hardware barulah bapak bawa ke tempat resmi, karena masih ada garansi dan bisa ada free penggantian..sepertinya kalo kasus diatas itu karena softwaer yang tidak cocok

  • layar laptop BSOD ?, caranya mudah sekali ..
    ini, tidak rusak, kebanyakan hanya masalah "Driver baru" yang tidak kompatibel / support dengan laptop anda ..

    sesudah anda membeli laptop / PC, pekerjaan pertama anda adalah melakukan :
    •backup : OS windows
    •backup : Driver
    hasil backup, disimpan pada drive D, E, F, dll ..
    hasil backup, jangan disimpan di drive C ..
    jika laptop melakukan update OS secara otomatis dan mengalami kendala, lakukan ini :
    •akseslah backup OS windows
    melalui "safe mode"
    •setelah proses pemulihan
    melalui backup, lalu instal
    "backup driver"
    •selesai, laptop anda segar
    kembali
    jika laptop mengalami BSOS, dan
    berkali-kali BSOD terus menerus, lakukan ini :
    •start laptop
    •sebelum layar BSOD, lakukan :
    •pencet tombol untuk akses
    "safe mode"
    •setelah tampil layar "safe
    mode, lalu akseslah :
    •driver OS Windows
    •biarkan proses berjalan
    sampai selesai
    •proses ini, aman, tidak
    menghapus file pada
    drive D, E, F, dll ..
    tapi, seluruh file yang
    tersimpan di drive C
    sebelumnya, akan hilang
    •setelah selesai instal
    windows melalui backup,
    biasanya layar menjadi
    cerah maksimum (100%),
    karena "file driver" belum
    terinstal
    •lalu, instal "backup driver"
    •biarkan proses berjalan
    •setelah selesai semua, saya
    yakin laptop "segar kembali"

    • Berikut model dan spek laptop yg TS pakai:
      ASUS VIVOBOOK PRO 14X OLED M3400QA OLEDS752 RYZEN 7 5800H 16GB 512SSD VEGA8 W11+OHS 14.0 2.8K SLV

      Processor : AMD Ryzen 7-5800H Mobile (19MB Cache, 6 Cores 3.3GHz, up to 4.2GHz)
      RAM : 16GB DDR4 on board
      HDD : 512GB M.2 NVMe PCle 3.0 SSD
      Layar : 14'' 2.8K (2880 x 1800) OLED (16:10) Aspect Ratio, 0.2Ms, 90Hz, 600Nits, DCI-P3: 100% Pantone Validated, Anti-Glare Display,SGS Eye Care Display, Screen-To-Body Ratio : 85%
      Graphics : Integrated AMD Radeon Graphics
      Keyboard : Backlit Chiclet Keyboard 1.4mm key-travel
      Battery : 50WHrs, 3S1P, 3-Cell Li-ion
      OS : Windows 11

      Dari gambar yg TS berikan patut diduga jika layar yang awalnya menjadi penyebab error, lalu setelah diganti muncul peringatan jika driver tidak cocok. Padahal logikanya setelah diganti dan diinstall ulang maka driver2 juga akan ikut diperbaharui dengan kondisi terbaru. Lalu muncul keluhan serupa dan sepertinya pihak SC memilih mengganti mainboard dari sini masih masuk akal dari sudut pandang teknisi.
      Yg membuat saya heran adalah kasus berikutnya dimana setelah layar led sudah baru, mainboard sudah baru, eh... Muncul BSOD. Kalau yg tertuduh disini adalah driver, perlu kita ketahui jika ssd yg sudah berisi OS berserta driver2nya bisa langsung jalan normal pada PC/laptop lain yg memiliki mainboard yang sama jadi karena laptop TS ini ganti mainboard pastinya tipenya sama dengan yg sebelumnya dipakai maka ssdnya bisa langsung dipakai tanpa install ulang OS dan driver. Kalau kemudian muncul BSOD maka yg perlu diketahui adalah kegiatan apa yg dilakukan TS hingga terjadi BSOD. Karena BSOD itu bisa terjadi akibat masalah software dan hardware.

      • BSOD pada laptop spek ini, adalah biasa, dan juga terjadi pada banyak laptop lain ..

        penyebabnya, sederhana :
        pada laptop baru / laptop bekas / laptop yang baru diservis, pemilik / pengguna tidak mematikan fitur "update otomatis" pada OS Windowsnya (OS Windows berapapun, pasti ada fitur "update otomatis") ..

        arti "update otomatis" pada laptop, bisa terjadi pada :
        •OS Windows-nya
        (update / upgrade)
        •fitur anti-virus, standar
        OS Windows
        •app. terinstal, standar OS
        Windows
        •"driver hardware", standar OS
        Windows untuk laptop itu
        •dll

        jika pemilik / pengguna tidak mematikan fitur "update otomatis", dalam rentang seminggu s/d 2 bulan, biasanya
        akan terjadi BSOD pada laptopnya ..
        karena "driver hardware hasil update", terinstal pada laptop, yang belum tentu hardware-nya support dengan "driver pilihan (otomatis/deteksi hardware)" dari OS Windows ..

        memang, fitur "automatic update" pada OS Windows, sangat penting ..
        tapi, mematikan fitur "automatic update" juga sangat penting ..
        terserah, pilihan anda ..

        hal yang sangat penting, jika anda memiliki / pengguna laptop / PC, lakukan ini :

        •buatlah "cadangan OS Windows" ..
        ••hasil, file cadangan ini (OS), sebesar 40-65 Gb
        ••simpan file tersebut tidak di drive C, tapi simpan di drive lain : D, E, F, dll
        ••jangan simpan file ini pada drive diluar sistem

        •buatlah cadangan "driver hardware"
        ••cadangan ini, amat sangat penting JIKA OS WINDOWS MELAKUKAN UPDATE versi / UPGRADE level
        ••jika anda tidak membuat cadangan "driver hardware", SANGAT DIPASTIKAN LAPTOP ANDA AKAN MENGALAMI BSOD", karena :
        jika OS Windows melakukan update "naik versi", maka sistem OS akan mendeteksi semua hardaware yang terpasang, dan melakukan update OS dan update "driver hardware" menurut standar OS-nya, yang belum tentu "kompatibel" ..