Surat Pembaca

Debt Collector Bank BNI Menelepon ke Kantor

Perkenalkan nama saya Nurya. Saya pernah menjadi pemegang kartu kredit BNI, yang dikarenakan sesuatu hal (keadaan keuangan saya saat itu memburuk, ditambah ibu yang keluar masuk rumah sakit dan saya harus menanggungnya sendiri) saya tidak bisa membayar tagihan terakhir saya pada tahun 2016. Saya pernah mencicil tagihan, tapi terhenti di Januari 2017. Saya tidak pernah berniat lari, tapi keadaan keuangan saya yang memang belum membaik. Nomor telepon saya juga tidak pernah ganti dari tahun 2013.

Dan tahun ini pihak BNI menagih saya kembali. Saya tidak mempermasalahkan hal ini, tapi yang saya permasalahkan adalah pihak bank menelepon beberapa nomor telepon kantor saya. Di mana saya baru saja bekerja di kantor ini (belum ada setahun), dan bagi saya ini sudah merupakan teror. Bahkan merusak nama baik saya di mata teman-teman kerja saya yang baru.

Jika saya tidak bisa mengangkat telepon pribadi saya, bukan berarti saya lari. Saya ini pekerja yang jika di kantor tidak leluasa menerima telepon, karena pekerjaan ataupun sedang meeting. Saya juga sudah menjelaskan ke pihak bank kondisi saya, bahkan saya juga mencicil tunggakan saya meskipun sedikit demi sedikit.

Salam,

Nurya Auris
Pacitan – Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank BNI atas Surat Ibu Nurya Auris

Menanggapi surat Ibu Nurya Auris di www.mediakonsumen.com pada tanggal 27 Maret 2018 berjudul “Debt Collector Bank BNI Menelpon ke Kantor”,...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Saya ada bukti rekaman bagaimana petugas debt collector BNI ketika menelpon saya, saya tidak pernah menyatakan sanggup membayar cicilan pertama sebesar 1,8 juta dan itu ada di SS WA saya.
    Tapi saya tidak bisa / tidak tau caranya memposting bukti tersebut..