Surat Pembaca

Allianz Menolak Membayar Klaim

Saya agen dan juga anak dari Ibu Gunawati, nomor polis: 000066970567. Pasien yang telah terdaftar di Allianz sejak Juni 2021. Di dunia asuransi, ada istilah masa tunggu untuk penyakit-penyakit yang seperti jantung untuk 1 tahun. Pada Mei 2022, ibu saya masuk ke rumah sakit dan menurut dokter ada hubungannya dengan jantung, tapi klaim ditolak karena belum 1 tahun masa tunggu. Yang bagian ini kami mengerti.

Yang menjadi akar masalah, beberapa hari yang lalu, ibu saya kembali terpaksa masuk ke RS Grha Kedoya, karena dia ada keluhan kecapekan dan disarankan menginap oleh dokter. Kami yang mempunyai polis Allianz ya tentu mau menggunakan polis tsb dan yakin akan dibayarkan. Karena jikalau ada hubungannya dengan jantung pun, ibu saya sudah melewati masa tunggu 1 tahun 4 bulan.

Namun pada hari ke-3 menginap, ada penolakan dari pihak Allianz, yang mengatakan di Januari 2020 ibu saya pernah ada keluhan jantung. Pada saat itu kami masih belum mempunyai polis Allianz dan ibu saya dirawat inap kelelahan. Dokter pun sama sekali tidak menyebutkan ada hubungannya dengan jantung beliau. Jikalau ada, pasti saya selaku anak dan agen tidak akan mendaftarkan beliau asuransi, karena tahu penyakit tsb akan dikecualikan. Kami membeli asuransi untuk jaga-jaga, karena tidak ada yang tahu akan sehat selalu.

Lalu, pada tanggal 21 Oktober, saya mendatangi admin asuransi RS Grha Kedoya untuk meminta mereka konfirmasi ulang ke dokter, bahwa yang Januari 2020 itu tidak ada hubungannya dengan jantung. Karena Allianz menolak membayar klaim. Pihak RS pun mengakui adanya kesalahan dalam penulisan, dan membuat memo untuk Allianz.

Setelah menunggu beberapa jam untuk proses investigasi, Allianz pun menelepon dan bilang masih ada penolakan, dan disarankan untuk reimburse. Padasaat itu tentu saja saya kaget, kan ada kesalahan penulisan dari pihak dokter dan RS, bukan kesalahan di pasien. Kenapa jadinya kami yang harus menanggung semuanya?

Kalau dari awal kalian tidak mau bayar klaim, ya seharusnya dari pertama lakukan saja medical checkup dan pengecualian, kenapa harus menunggu kami sudah 1 tahun 4 bulan bayar polis dan mau klaim, dan ditolak? Kalau gitu kalian mau untungnya saja dong??

Saya tidak tahu bagaimana proses reimbursement ini akan berjalan, apakah akan dipersulit atau tidak. Namun yang pasti, rencana ibu saya untuk tindakan kateter akan ter-delay karena kami akan menunggu hasil reimburse ini terlebih dahulu, jadi kami bisa melanjutkan ke tindakan yang lebih lanjut.

Saya sebagai agen tentu kecewa, karena juga telah mendaftarkan banyak anggota keluarga saya, dan akan terus membawa masalah ini untuk diselesaikan dengan Allianz. Silakan menghubungi saya, dan berikan pelayanan terbaik kalian. Ini bukan kesalahan di pasien, jadi jangan banyak alibi untuk tidak membayar klaim!

Kevin Jo
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Allianz untuk Keluhan Ibu Gunawati

Kepada Yth. Redaksi Mediakonsumen.com Perihal: Tanggapan Terkait Pemberitaan Pengajuan Klaim Rawat Inap Ibu Gunawati dengan Nomor Polis 000066970***. Dengan hormat,...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Asuransi ya begitu, waktu daftar gampang, waktu klaim susahnya luar biasa. Perlakuan terhadap agen saja seperti itu, apalagi terhadap orang awam.
    Lebih baik tidak usah ikut asuransi (kecuali bpjs), nabung sendiri buat jaga-jaga jika sakit.

  • Akal2an asuransi . BPJS apa gak ikutan pak? Kan semua warga "dipaksa" untuk ikut.

    Daripada asuransi kek gitu, enak nyetor gak enak waktu klaim.
    Sy mah ogah deh kl caranya kek gitu..

  • Ini agennya sendiri saja dikadalin, apalagi kalau masyarakat umum biasa. Reputasi asuransi di Indonesia sudah bobrok. Mau si A, si P, si A satunya lagi, si AM, SL, dll. Sama semua. Waktu klaim, klien udah kayak pengemis.

  • Klo begini akan sulit agennya menjual Produk Asuransi (murni).
    Jika sudah tertanam klo Produknya jelek, sales/agent yang memiliki pribadi baik tidak akan mau menjual.

  • Semoga proses reimbursenya tidak ada kendala.
    Walaupun terpaksa harus mengeluarkan biaya lebih dulu untuk pengobatannya.

  • Punya polis asuransi kesehatan swasta gak jamin klaim disetujui dan pembayaran mulus sebagaimana pembayaran premi langsung di debit setiap bulan. Yang terjadi justru klaim ditolak dengan berbagai cara dan alasan yang terkadang mengada-ada.

    Udah preminya mahal tapi klaim ditolak, sangat mengecewakan. Hampir semua asuransi swasta seperti itu. Mereka jualan polis begitu manis dan penuh iming-iming, tapi ketika ada klaim, mereka seakan hilang bak ditelan bumi. Masih percaya asuransi? Siap -siap kecewa!

  • Waktu awal harusnya med check up kalau ada riwayat dan jawab dengan jujur di pertanyaan sblum jd polis. Asuransi mah memang curang selalu cari celah agar gak bayar klaim. Mending bpjs deh kalau ikut alur mah mudah

  • Ngeles aja itu ala Mukidi

    BPJS aja lah pak, lebih jelas. Preminya kelas 1 per bulan cuma 150rb.