Surat Pembaca

‘Terima Kasih’ Shopee Express, Seller Banjir Komplain dan Bintang 1

Yth Shopee dan Media Konsumen,

Saya seller Shopee dengan akun a_m_d_ tekn_k, sangat kecewa dengan kebijakan baru Shopee yang memaksa seller menggunakan jasa kirim Shopee Express.

Saya paham itu 100% wewenang Shopee sebagai pemilik marketplace untuk memakai jasa kirim milik Shopee, tetapi apakah seller sudah tidak memiliki hak lagi untuk memilih jasa kirim yang relevan dengan masing-masing kondisi seller? Mengingat kami selaku seller juga dikenakan biaya total sekitar 7%. Dan apakah menurut Shopee, jasa kirim tersebut sudah siap kebanjiran paket dari aturan baru Shopee ??

Fakta Shopee Express:

  1. Kekurangan armada kurir untuk pick up.
  2. Jumlah counter Shop-ex / drop point sangat sedikit, dengan jam kerja terbatas hanya sampai jam 5.
  3. Proses perpindahan barang dari drop point ke gudang Shop-ex dlm 1 kota saja membutuhkan waktu 2 hari, dengan alasan seller tidak print resi sehingga mereka harus labelling. Saya biasa memakai jasa kirim lain, ratusan paket dalam sehari tanpa print resi, proses selesai di hari yang sama.
  4. Proses kirim ke customer pun lama.

Aturan baru ini sangat membebani kami sebagai seller karena pengiriman menjadi sangat terlambat, bahkan saya meminta extend time ke CS Shop-ex karna barang masih nyangkut di drop point / gudang shop-ex. Kami pun kebanjiran komplain, pembatalan order, bahkan bintang 1 dari customer, yang tentunya mempengaruhi rating toko kami sebagai Star Seller Plus Shopee.

Mohon jika Shopee ingin mewajibkan Seller memakai jasa kirim Shop-ex, Shopee harus memastikan terlebih dahulu kesiapan dan Service dari Shop-ex apakah itu akan memudahkan atau MEMBEBANI seller dan buyer.

Terima kasih.

Lily Irawan
Semarang

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Emang bener bener parah sih shopee Express mending lazada , kirim 2 paket bersamaan tp yg 1 nya g nyampe dengan alasan g ad kurir, masak seller harus hengkang sebagai protes k pihak shopee, mnurutku ini merugikan bgt mana g bisa non aktifin jasa kirimny lagi.repot bgt kan kita.

  • paket diaplikasi sdh sampe alamat , tp saya tanya orang rumah nggak ada paket datang . untung bukan barang penting dan untungnya lg COD . order dari 12 desember sampe tgl 4januari jg ga ada kabar wkwk
    dan kurirnya adalah shopee expres hemat ??

  • Permisi. Saya ikut komentar. Saya disini sebagai salah satu mitra yg menerima dropoff paket. (Baik JNE JNT Sicepat Wahana Lazada dan ShopeeXpress).
    Ingat. Saya hanya sekedar mitra, bukan anak perusahaan salah satu marketplace/ekspedisi.

    1. Labeling resi itu sangat penting, yg di label aja kadang kena air/sobek bisa bikin repot kurir, apalagi kalau tanpa label bisa2 ilang paketnya.

    2. Kalo qty paket sudah banyak, omset juga udh banyak kan, masa print label ga kebeli kak? Yg harga 1jutaan aja udh bagus kak, udh anti air, & sistem stiker tinggal tempel.

    3. Kemudian dengan adanya labeling, kakak sendiri yg diuntungkan, kakak bisa dobel check antara yg tertulis di label dengan isi produk yg udh kakak kemas.

    4. Ingat kak. Saya dari bagian yg terima paket (drop point shopeexpress) hanya diberikan Rp.300 (tiga ratus rupiah) per paket. Apakah cukup untuk biaya ganti labeling stiker thermal? Apakah cukup untuk biaya ngetik print resi. Karena ketika hendak print resi di mitra, tidak semudah print resi di akun seller.
    tahapannya. Kita ketik satu persatu paket kakak kemudian di print satu persatu. Bukan kaya kakak yg seller, tinggal klik checklist pesanan kakak bisa langsung 100resi terprint.
    kita mitra tidak gt kak. kita harus ketik SPXIDxxxxxzxxx trus klik print trus baru muncul 1 resi. Dan berulang2 kali sampai paket yg di print habis. Apalagi kalau diatas 100paket. Pasti perlu waktu.

    5. Namanya itu paket bukan punya yg ngeprint. Yg ngeprint label ga akan ngeh itu isinya apa. Kemungkinan salah makin besar.

    6. Kalau semisal JNT, wajar saja mereka tidak berkeberatan labeling kak. Karena jasa mitra berdasarkan persentase dari nominal ongkir. (Intinya diberikan komisi lebih besar dari shopeexpress).

    7. Kalau perihal pickup atau droppoint di daerah kakak, saya kurang paham. Tapi kalau di daerah saya sih sudah banyak. Perihal pickup sangat mudah disini. Bahkan saling bersaing untuk pickup seller2 besar seperti kakak. Tapi, ya itu lagi yg jadi perhitungan LABELING, mungkin ga mau pickup karena non label (tulis tangan). Saya sendiri juga akan berfikir 2x untuk pickup paket kakak. Kecuali saya diberi upah 500/print paket. Untuk biaya jasa tik dan bahan print stiker thermal.

    8. Perihal jam kerja terima paket. Itu wewenang agen dropoff nya kak. Misal kaya saya, buka dari jam 10 pagi sampai jam 9 malam. Tapi proses scan akan dilakukan mulai pukul 5sore. (Karena shopeexpress memberikan SLA 4jam).
    Jadi paket yg di scan oleh agen, maks 4jam harus sudah masuk gudang pusat. Sedangkan pickup dari shopeenya sendiri jam 9 malam.

    Saran saya, baiknya kakak ikutin SOP sebagai SELLER dari ShopeeXpress. Baik itu Labeling, maupun packing. Mudah2an dengan kakak melakukan labeling, yg katanya paket kakak baru di proses 2hari setelah di drop. Bisa jadi hanya beberapa jam saja udh update resi kak.

    Segitu dulu dari saya kak. Semoga menjadi bahan masukan untuk semuanya. Terima kasih ??

    • kl anda sbg mitra mo jelasin ketentuan anda sebagai mitra silakan...sy terima kasih atas info nya...

      tp jika ingin mengomentari saya sbg seller yg d rugikan, mohon anda menyimak dan mencerna dl dgn jelas artikel sy tentang apa, dan coment2 d bawah nya perihal print, apalagi ttg SELLER NGGA SANGGUP BELI PRINT...yg sy sampe cape jelasin dan hanya sy copy paste...

      heran, masih aja ada yg koment perihal print resi......capeeee deeeeeee....

      be smart before jempol berkoment ya guysssss.....

      thanx u.....

    • Benar, pemaksaan wajib pakai shopee express, lalu penjualpun wajib mengganti ongkirnya, belakangan ketahuan, shopee express pemiliknya sama. Jadi mau mengeruk keuntungan berlipat. Penjual tidak bisa menonaktifkan shopee express, penjual kena biaya ekspedisi, penjual kena biaya penjualan barang. Rugi berlipat.

  • Apasih yang di fikirkan shopee,jasa kirim belum siap pakai dah di luncurin ke public.emqng ente fikir kami bahan percobaan apa?

  • Marketplace bisa besar karena ada andil penjual.
    Jika anda kesal/bete. Pindah ke tokoijo yang lebih beradab dan tutup permanen di si oren.
    Sy jg dl seller di si oren, karena ada ketidakadilan dan ketidakmampuan karyawannya perihal kasus/masalah maka saya pindah ke tokoijo.

  • Saya seller di Jogja pun mengalami hal yg sama. 1. Pickup tdk teratur. Bisa 2 hari sekali, bisa 3 hari sekali.
    2. Kurirnya kl tdk di hubungi, tdk pickup. Harusnya sudah otomatis dpt notifikasi paket pickup.
    3. Pengiriman sering nyasar. Contoh : dr Jogja ke Solo, nyasar sampai Surabaya.
    4. Drop point sedikit,
    5. Sudah komplain ke shopee seller center dan ke shopee xpress jg tdk ada tindak lanjut nyata.
    6. Efeknya banyak barang pending, bahkan cancel, menurunkan performa dan penghasilan toko..

  • Saya ex kurir shopee express, kurir di SPX diwajibkan mengirim paket minimal 125 paket per hari, padahal targetnya cuma 2000 paket sebulan untuk mendapatkan insentif, klo 125 paket tiap hari pasti nyampek 3000 paket sedangkan setelah mencapai 2000 paket, per paketnya hanya dihitung 100 rupiah, apakah ini termasuk eksploitasi pekerja ?

    • Kacau ini shopee, bisa bisa byk seller yg kabur kalau kebijakan shopee sperti itu pada kurirnya.

  • Setuju gan, problem agan sama dengan saya sebagai seller, Shopee express terlalu memaksakan, belum lagi nanti waktu event event besar nanti bisa kacau byk orderan byk juga retur, saran buat pihak shopee jangan jadi senjata makan tuan, seller byk dikomplain eluu yg rugi.

Penulis
Lily