Surat Pembaca

Rekening BCA Diblokir Karena Adanya Pengaduan Sepihak

Pada tanggal 26 Juni 2018 anak saya melakukan transaksi penjualan HP Vivo V9 warna Hitam Ram 4 GB Memori 64 GB melalui What App (WA). Pertama kali pembeli mengaku dari Bandung dan HP tersebut dibeli untuk adiknya yang katanya tinggal di Jakarta bernama Oji, di mana saat transaksi melalui WA disepakati dengan harga Rp3.500.000.

Anak saya sebenarnya keberatan jika pembayaran dilakukan melalui transfer dan mengajak untuk melakukan transaksi secara COD (cash on delivery) agar lebih aman, tetapi pembeli menolak dengan alasan jauh dan cuaca hujan. Selanjutnya sesuai kesepakatan pihak pembeli mentransfer dana melalui Bank BCA sebesar Rp3.850.000 di mana uang tersebut terdiri dari Rp3.500.000 untuk pembayaran HP, Rp 250.000 dititip untuk diserahkan ke adiknya Oji dan Rp 100.000 untuk ongkos antar barang (ojek).

Setelah pembayaran diterima dan bukti transfer dikirim via WA di mana transfer pembayaran dilakukan melalui bank BCA Sleman Yogyakarta, selanjutnya HP tersebut dikirim anak saya bersama temannya menggunakan sepeda motor ke alamat yang disebutkan oleh pembeli di sekitar Universitas Pancasila dan janjian di halte Universitas Pancasila, Depok, Jawa Barat. Saat transaksi dan penyerahan barang tidak ada terlintas kecurigaan sedikitpun karena semua sesuai kesepakatan.

Pada saat penyerahan HP tersebut, adik si pembeli yang bernama Oji mengaku bahwa HP tersebut akan dijual kembali dan sudah ada yang bersedia membeli dengan harga Rp4.200.000 makanya dia buru-buru transfer dananya.

Pada tanggal 26 Juni 2018 malam pihak BCA melalui halo BCA di nomor 1500888 menghubungi saya melalui HP tetapi tidak sempat saya angkat. Dan pada tanggal 27 Juni 2018 kembali pihak halo BCA menghubungi saya melalui HP menanyakan adanya transaksi tanggal 26 Juni 2018 senilai Rp3.850.000 dan saya menjawabnya sesuai dengan kenyataan yang ada bahwa memang benar ada transfer senilai Rp 3.850.000 dan itu merupakan transaksi penjual HP Vivo V9 anak saya. Saya terkejut karena pihak halo BCA mengatakan bahwa rekening saya tersebut diblokir karena adanya pengaduan dari pembeli (Bpk. Daniel ) yang merasa diri ditipu dimana ia mengatakan bahwa transfer tersebut untuk pembelian Vespa tetapi barangnya tidak diikirim.

Kemudian saya menanyakan ke pihak Halo BCA apa yang harus saya lakukan untuk membuka blokir rekening saya tersebut dan dari pihak Halo BCA menyarankan saya untuk mendatangi kantor BCA di mana rekening saya dibuka yaitu di BCA Gatot Subroto Denpasar Bali dengan nomor rekening 6690.1501**. Berhubung saya bekerja di Kemayoran Jakarta yang tentunya sangat merepotkan sekali kalau saya harus datang ke BCA Denpasar Bali disamping tentunya biaya yang diperlukan juga tidak sedikit, kemudian pihak Halo BCA menyarankan saya untuk datang ke kantor BCA terdekat saja dengan membawa bukti-bukti yang ada berupa WA yang didalamnya juga ada bukti screen shot transfer dari si pembeli.

Setelah bukti-bukti percakapan via WA saya dapatkan dari anak saya, tanggal 28 Juni 2018 saya menghubungi Halo BCA di 1500888 dan menanyakan kembali proses pembukaan rekening saya yang diblokir dan seperti sebelumnya pihak halo BCA menyarankan untuk datang ke BCA cabang terdekat dengan membawa bukti-bukti transaksi pembelian, buku tabungan dan ATM. Sayangnya buku tabungan saya hilang dan ATM saya diblokir karena mencoba menarik dana tanggal 28 Juni 2018. Untuk itu saya membawa surat keterangan kehilangan buku tabungan BCA dari kepolisian.

Tanggal 02 Juli 2018 saya mendatangi BCA Kem Tower di Kemayoran yang memang dekat dengan kantor saya. Selanjutnya saya menemui CS BCA dan dicek rekening saya kalau memang ada tanda khusus dan terblokir, kemudian saya menjelaskan kronologis kenapa rekening saya diblokir sesuai info yang saya terima saat dihubungi dari Halo BCA. Selanjutnya CS BCA Kem Tower bersama supervisornya menghubungi Halo BCA dan mereka menyarankan saya untuk datang langsung ke Gatot Subroto Bali tempat dimana rekening saya dibuka. Tapi saya tetap ngotot tidak bersedia karena dari pihak Halo BCA mengatakan bisa diselesaikan di BCA cabang terdekat dan BCA Kem Tower kemayoran yang menghubungi BCA Bali untuk proses pembukaan blokir.

Setelah cukup lama menunggu yang disertai sedikit argumentasi dengan Supervisor BCA Kemayoran Jakarta akhirnya diambil keputusan agar saya membuat surat pernyataan kronologis atas transfer dana tanggal 26 Juni 2018 sebesar Rp3.850.000 untuk dikirimkan ke BCA Bali, awalnya pihak BCA Kemayoran Jakarta mengatakan tidak bisa menyelesaikan kasus tersebut di BCA Jakarta dan pihak pelapor yang harus mencabut laporan penipuan tersebut baru rekening bisa di buka blokirnya. Kemudian saya bertanya kepada pihak BCA kenapa mereka hanya menerima pengaduan sepihak dari si pembeli dan langsung melakukan pemblokiran sementara pengaduan dan laporan saya yang disertai dengan bukti-bukti harus menunggu proses pembukaan blokir yang berbelit-belit. Akhirnya pihak BCA Kem Tower Jakarta bersedia membantu saya untuk pelaporan ke BCA Bali dengan mengemail surat pernyataan yang saya buat tersebut.

Keesokan harinya tanggal 03 Juli 2018 saya mendapat kabar kalau surat pernyataan saya tersebut sudah di email ke BCA Bali dan diminta untuk menunggu berita selanjutnya. Karena tidak sabar menunggu pada tanggal 04 Juli saya telepon ke BCA Bali untuk menanyakan progress atas laporan saya yang dikirim via email oleh BCA Kemayoran Jakarta dan diterima oleh CS BCA Bali. Alangkah terkejutnya saya ketika menanyakan progress laporan tersebut dimana CS BCA Bali mengatakan bahwa tidak ada memblokir rekening saya dan hanya memblokir ATM saya saja dan CS Bali tidak mengetahui siapa yang memblokir rekening saya.

Kemudian saya minta pihak CS BCA Bali menghubungi pihak BCA Kem Tower Jakarta untuk merespon email yang dikirim atas pemblokiran rekening saya. Dan sungguh amat konyol karena CS BCA Bali meminta saya untuk memberitahu BCA Kem Tower Jakarta agar menghubungi BCA Bali, kenapa harus nasabah yang minta kenapa tidak ada inisiatif dari pihak BCA Bali untuk menghubungi BCA Jakarta guna menjelaskan masalah tersebut. Seakan saya dipingpong dan pihak BCA seolah melepas tanggung jawab, seolah-olah tidak ada yang bisa memberi jawab kepada saya untuk penyelesaian pemblokiran tersebut.

BCA adalah bank yang sangat besar dan sangat profesional tapi mengapa begitu buruk dalam menanggapi keluhan nasabah dan hanya menerima laporan sepihak tanpa konfirmasi kebenaran laporan tersebut kepada nasabah yang rekeningnya diblokir. Sampai tanggal 04 Juli 2018 belum juga ada kejelasan dari BCA atas penyelesaian pemblokiran tersebut. Apakah benar si pelapor penipuan sudah melengkapi dokumen untuk pemblokiran seperti laporan polisi, bukti-bukti penipuan baik berupa chat dsb kalau transaksi tersebut dilakukan via online.

Mohon tanggapan yang jelas dari pihak BCA karena saya merasa sangat dirugikan dengan adanya pemblokiran rekeningtersebut, apalagi rekening itu merupakan rekening yang saya gunakan untuk auto debet pembayaran KPR BCA. Saya selalu siap kapanpun diperlukan untuk memberikan bukti-bukti yang diperlukan atas transfer dana yang menyebabkan rekening saya di blokir.

Terima kasih,

Salam,

Very Richart
Bogor, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Saya juga baru mengalami hal yang sama. Pagi-pagi sekali, seperti biasa, saya cek mbanking BCA untuk melihat pemasukan GoFood (karena saya mitra usaha GoFood, pemasukan dari GoFood setiap harinya pasti dikirim ke rekening BCA saya selaku rekening yang terdaftar). Uang tersebut digunakan untuk membeli keperluan dan bahan-bahan resto yang habis. Saya kaget ketika mendapati mbanking BCA tidak bisa melakukan transaksi sama sekali, untuk cek mutasi saja tidak bisa diakses. Otomatis saya langsung pergi ke ATM untuk mengecek dan mengambil pemasukan GoFood hari itu, karena memang sangat penting. Setibanya di ATM dan memasukkan kartu, tiba-tiba kartu saya tertelan oleh mesin ATM. Hanya mendapat struk bertulisan rekening anda terblokir. Saya kaget, karena saya tidak merasa melakukan apapun yang bisa membuat kartu saya terblokir. Nah, siang menjelang sore, saya langsung ke BCA KCP Batu (BCA terdekat dari posisi saya sekarang). Di sana, saya melaporkan bahwa kartu saya tertelan mesin ATM. Saya juga menceritakan bahwa rekening dan mbanking sempat bermasalah, jadi saya memutuskan untuk ambil uang cash, namun kartu malah tertelan mesin ATM. CS sempat menanyakan apakah saya sempat mendapat telepon dari hallo BCA? Iya, saya memang sempat mendapat telepon, tapi tidak terjawab karena saat itu saya sedang tidak memegang hp. Semua terjadi biasa-biasa saja, seolah tidak ada sesuatu yang buruk. CS juga tidak menjelaskan apapun masalahnya, mengapa rekening saya tiba-tiba terblokir padahal saya tidak merasa melakukan kesalahan sama sekali. CS tetap melayani untuk penggantian kartu yang tertelan dan saya pun mendapat kartu baru. Saya sempat lega karena mengira masalah sudah selesai, tapi ternyata belum. Sesampainya di rumah, saya mencoba untuk melakukan cek mutasi dan transfer melalui mbanking, tapi akses tidak bisa dilakukan. Tertulis: Rekening ini tidak dapat digunakan untuk transaksi. Bahkan, saldo saya tidak bertambah padahal seharusnya ada pemasukan dari GoFood hari itu. Saya benar-benar bingung harus bagaimana, namun karena hari sudah terlalu sore, jadi saya memutuskan untuk menunggu besok. Keesokan harinya, saya mencoba cek mutasi dan transfer untuk kesekian kali, namun masih sama seperti kemarin. Rekening ini tidak dapat digunakan untuk transaksi. Saya sungguh kesal dan bingung belum menemukan penyebab masalah ini, apalagi solusinya. Saya pun memutuskan untuk kembali lagi ke BCA KCP Batu, tapi saya tidak diberi nomor antre untuk ke CS dan langsung dihampiri oleh salah satu petugas. Saya menjelaskan kronologi permasalahannya, petugas tersebut pun mencatat nomor rekening saya di selembar kertas dan membawanya ke CS yang melayani saya kemarin. Saya menunggu lumayan lama, tapi tetap belum mendapat solusi atas permasalahan ini. Tiba-tiba saya disuruh langsung menghadap CS itu, dan entah mengapa, beberapa petugas melemparkan pandangan yang tidak enak ke arah saya. Saya mencoba untuk tetap tenang dan berpikir positif. CS memberikan nomor telepon hallo BCA. Saya disuruh menelepon hallo BCA. Ya, hanya itu solusi yang mereka berikan. Setelah itu, saya mampir untuk membeli pulsa sebanyak 30.000 karena telepon hallo BCA membutuhkan pulsa lumayan banyak dan menelepon ketika sampai rumah. Solusi dari hallo BCA adalah saya harus datang dan mengurus permasalahan ini langsung ke BCA tempat saya awal membuka rekening, tepatnya di BCA KCP Taman Kota - Jakarta (sementara posisi saya saat ini berada di kota Batu). Tentu saja saya merasa mulai geram, namun berusaha tetap sabar dan tenang. Keesokan harinya, saya meminta tolong pada kekasih saya yang tinggal di Jakarta (kami LDR) untuk menanyakan perihal ini ke BCA KCP Taman Kota. Hari itu, transaksi masih belum bisa dilakukan sama sekali, sedangkan banyak sekali keperluan usaha yang harus dibeli. Pemasukan GoFood belum saya terima beberapa hari karena masalah rekening terblokir ini. Solusi dari mereka? Saya disuruh pergi lagi ke BCA cabang terdekat untuk memberikan nomor telepon BCA KCP Taman Kota, sehingga mereka bisa mendiskusikan masalah ini. Kesabaran saya sudah semakin habis, karena tidak ada satupun dari mereka yang bisa memberikan saya solusi, bahkan menjawab apa sebetulnya esensi permasalahan ini. Saya merasa seperti dilempar kesana kemari karena tidak ada yang menginginkan saya atau bahkan membantu. Lagipula, untuk apa saya memberikan nomor itu? Bukankah seharusnya semua nomor cabang BCA sudah terdaftar di sistem mereka? Hmm. Siang itu, karena tidak tahu harus bagaimana lagi, saya pun bersiap-siap untuk pergi lagi ke BCA KCP Batu. Sebelum berangkat, tiba-tiba saya mendapat telepon dari hallo BCA. Saya langsung angkat. CS menyuruh saya menunggu karena telepon akan disambungkan ke seseorang. Muncul suara laki-laki, dia memperkenalkan namanya, tapi saya tidak mengenal dia sama sekali! Orang itu berkata bahwa dia mengenal seorang perempuan bernama Putri di media sosial yang meminjam uang padanya. Dan parahnya, saya tidak tahu apa-apa mengenai hal ini. Saya tidak kenal orang tersebut, saya tidak kenal Putri, saya tidak memahami kejadian ini. Sampai akhirnya saya mulai mencerna semuanya. Ya, ternyata saya terkena pemblokiran sepihak. Saya dihukum atas kesalahan yang sama sekali tidak saya lakukan. Betapa malunya saya ketika mengetahui permasalahan ini. Mengapa? Karena semua orang pasti mengira bahwa saya adalah seorang penipu. Padahal, saya sungguh tidak tahu apa-apa. Kekesalan saya memuncak dan akhirnya meledak. Saya menjelaskan bahwa saya tidak merasa melakukan kesalahan tersebut, bahkan tidak mengenal si pelapor. Si pelapor berkata bahwa dia tidak akan mencabut laporan sebelum saya transfer uang sebanyak 300.000. Pihak BCA? Mereka tidak bisa berbuat apa-apa, hanya diam tanpa memberikan solusi. Karena tidak ada pilihan lain, maka saya meminta nomor orang itu untuk mendiskusikan lebih lanjut. Uang 300.000 sudah saya transfer, hanya supaya dia mencabut pemblokiran atas rekening saya. Orang itu bilang akan mengurusnya hari ini (1 Oktober 2020) dan saya masih menunggu. Semoga permasalahan ini segera selesai, sehingga semua bisa berjalan dengan lancar seperti sebelumnya. Jangan sampai saya harus disuruh lagi pergi ke cabang BCA manapun untuk mengurus hal ini, yang jelas-jelas saya tidak tahu dan bukan kesalahan saya. Saya berharap, BCA lebih bijak dalam menanggapi laporan sepihak, apalagi jika tidak disertai dokumen dari kepolisian. Sebab bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, bahkan merugikan orang-orang yang tidak bersalah. Sekian, kiranya Tuhan memberkati saudara semua. :)

    • Mas/Mbak, ada baiknya nulis surat saja langsung di MK ini, supaya oleh MK bisa di-mention-kan ke bank.
      Supaya kemudian bisa mendapat "perlakuan lebih prioritas" (sebagian besar surat yang tayang di MK ini langsung auto fast response dari korporasi terkait).
      Karena kalau cuma nulis di komen, ybs tidak bakal dapat mention & gak bakalan tahu masalahnya, kecuali kalo mereka ada staf yang browsing komen.

      Karena kelihatannya kok parah sekali masalah yang dialami.

  • Kok tumben surat ini tidak ada tanggapan dari bank terkait (hanya ada update dari nasabah bahwa masalah sudah terselesaikan). Padahal biasanya di surat2 yang lain bank ini rajin ngasih tanggapan resmi.

    Saya kira bank yang ber-reputasi cukup baik ini perlu memberikan klarifikasi tentang bagaimana sebenarnya prosedur blokir maupun buka blokir rekening seorang nasabah.
    Karena, kelihatannya (dari surat maupun komen yang ada) untuk memblokir rekening seseorang kok "mudah sekali," hanya cukup berbekal laporan dari orang lain yang melakukan penuduhan tertentu.
    Nah, memang boleh saya apresiasi gercep seperti ini, demi keamanan semua yang terlibat memang. Tapi saya kira *demi melindungi hak2 SI TERLAPOR* maka PELAPOR pun kemudian perlu melengkapi "tuduhan" yang dia lakukan dengan bukti2 yang sah.
    Apabila ternyata PELAPOR tidak bisa memberikan bukti2 yang sah (dalam tenggat waktu tertentu yang logis & masuk akal), maka seharusnya OTOMATIS laporan tersebut gugur & rekening yang sempat terblokir kemudian otomatis terbuka kembali pula.

    Karena kalau saya baca2, kok kayaknya kemudian beban pembuktian justru diberikan ke si terlapor, yang harus REPOT 1/2 MAMPUS bolak balik ke bank & keluar biaya pulsa.
    Karena kalau seperti ini kejadiannya (yang "dituduh" yang mesti kerja keras membuktikan ketidak-bersalahannya), berarti menunjukkan ada perlakuan yang tidak sama/seimbang antara pelapor & terlapor: pelapor "mengaku" sebagai korban yang mengakibatkan terlapor juga menjadi "korban pemblokiran"; nah ketika pelapor mengaku sebagai korban "penipuan (oleh terlapor)", apa BUKTI2NYA? Sebaliknya bagi terlapor, SUDAH JELAS menjadi "korban" yaitu korban pemblokiran oleh bank, hal ini tidak perlu dibuktikan lagi karena memang sudah jelas.

    Kesimpulannya, tidak bener/adil/fair bila pihak bank hanya sekedar percaya mentah2 pada laporan seseorang, kemudian gercep memblokir rekening nasabah (gercep nya seperti saya katakan di atas adalah NO PROBLEM, tapi yang jadi masalah adalah apa yang terjadi setelah gercep tersebut), & kemudian sudah, cuci tangan & membiarkan pelapor maupun terlapor ribut2 sendiri, atau bahkan menyuruh terlapor untuk mesti ribet sendiri ngurus upaya2 pembukaan blokir.

    • benar gan ini bank hanya bertindak sepihak sedangkan pelapor yang mestinya dia inilah penipu sebenarnya jadi aman aman saja. yang diblokir rekening yang jujur jadi kena apesnya akibat transaksi perbankan seperti ini??????????????

  • yang jadi pertanyaan saya pihak pelapor pemblokiran apakah diperiksa juga oleh pihak BCA, dan pihak pelapor itu yang bertindak sebgai penipunya? jadi kalo dilihat dari masalah ini yang jadi tersangka pemilik rekening asli dan penjual barang yg jujur, aneh bin ajib ini peraturan BI. jadi penipu sekarang gentayangan di negeri ini dengan leluasanya beli barang ke penjual yang jujur seolah olah kena tipu. mereka bisa berkeliaran sampai detik ini melakukan penipuan dan melakukan hal yang sama terhadap penjual yang jujur

  • Diatas sdh dijelaskan cara membuka blokir di BCA, nah intinya pembukaan blokir hanya bisa dilakukan bank asal dimana kita pertama kali buka rekening, sedangkan proses pembukaan blokir biza dilakukan di BCA terdekat yg selnjutnya BCA terdekat akan menghubungi BCA asal rekening untuk pembukaan blokirnya

  • Hii , Assalamualaikum wr.wb. baru2 ini saya mengalami kasus serupa :( nomer rekening saya di curigai sebagai penampung an dana penipuan pertanggal 23Desember2020. Yaa padahal rekening saya memang rekening khusus agen/toko helm jadi ga perorangan yg transaksi dgn saya. Dan aneh nya pemblokiran sepihak ini dilakukan Bank BCA tanpa ada bukti yg kuat dan Laporan Polisi. (Lucu bangat seperti kasus korupsi negara saja hahahaha) saya sudah 2 Minggu merasa sangat dirugikan karna saldo agen dan pribadi saya ada direkening tersebut. Saya sudah habis pulsa banyak untuk menghubungi halobca dan lain nya. Dan jawaban nya proses proses dan proses. Sampai kapan saya harus merasa kan hal dan kerugian ini dan menjadi korban kasus gakjelas ini???? Mohon untuk yg sudah mengalami kasus ini saya minta saran dan solusinya ??? dan kira2 berapa lama penanganan hal seperti ini dan harus menghadap kemana ?? terima kasih

    • Saya betul-betul sudah dirugikan banget. Modal agen/toko saya ada direkening tersebut. Dan sudah habis pulsa banyak untuk menghubungi halobca dan biaya mundar mandir ke kantor cabang asal. Ini sangat tidak profesional untuk sekelas BCA. Saling lempar.

        • Saya mau tanya cara bukan akun blokir di BCA itu gmn sih. Bulan feb akun calon saya di blokir krn ada pemeriksaan terkait dari kantor, dari bca Iskandar muda Medan info utk urus di kantor dulu. Maret-April pengurusan selesai, pembersihan nama selesai bahwa ybs bersih. April ke BCA Iskandar Muda diminta KK, kasih KK diminta 3 hari setelah isi form buka blokir. 3 hari kemudian datang, dikasih ATM baru tp tidak bisa digunakan, diminta ke BCA jakarta berhubung norek asal dr BCA jakarta. Sampai di BCA jakarta isi form lagi, verifikasi dan diminta 2 hari menunggu, 2 hari datang diminta top up saldo min 4jt ke rekening lalu rek akan aktif baik ATM dapat digunakan 12 jam. Ditunggu 12jam hingga 24 jam ATM tak bisa digunakan. Besok datang ke CS BCA kemarin dipertemukan dgn manager, katanya harus ke BCA sesuai alamat KTP nb BCA Siantar. Plis lahh di ping pong capek banget, mana semua butuh dana dr jkt ke siantar. Tolong dong bantu jelasin supaya saya mengerti, krn setau saya ini online, KTP sudah EKTP krn ribet sekali..

  • Tapi saya tetap apresiasi tindakan gercep bca dalam menangani kasus penipuan. Saya juga jual online pake rekening bca juga. 15 tahun tidak ada masalah semua baik2 saja. Bank yg terbaik, lebih baek lah dri punya pemerintah.

  • Saya juga mengalami kasus yg sama,status rekning saya khusus..padahal saya tidak ada transaksi sama sekali di hari ini karna saldo saya tinggal 100rb..sudah call CS BCA disuruh ke kantor cabang awal membuat kartu..

    Per 25 januari 2022 rekning saya di blokir
    Saldo tinggal 100rb tidak ada transaksi apa2 tiba2 di blokir,pas tlp CS BCA statusnya khusus
    Dan tidak dikasih penjelasan kenapa diblokir..
    Jd harus gimana ini sedangkan sy diluar provinsi sedang kerja..

  • FYI untuk yang kena status khusus
    baru baru ini aku juga kena
    kemarin pertanggal 6 Januari rekening bank saya di bekukan tanpa kejelasan dg STATUS KHUSUS
    sedangkan saya tidak ada transaksi apapun pada tanggal segitu
    dan baru sadarnya ketika saya memasukan kartu ke mesin ATM , seketika atm saya ketelan
    lalu saya telp pihak halo bca untuk meminta pemblokiran tapi dari pihak halo bca sudah melakukan pemblokiran karna status khusus
    disitu saya coba search di google tentang hal tsb dan menemukan thread ini dan masih banyak yg mempertanyakan tentang penanganannya
    jadi kelanjutannya besoknya tgl 7 saya ke bank cabang BCA tempat saya membuat kartu walau sangat jauh dari lokasi saya ( TERPAKSA ) , dan mirisnya pihak cabang malah menuduh saya MENIPU TRANSAKSI ORANG LAIN dan meminta DANA dari pengirim di kembalikan , sedangkan saya tidak merasa ada transaksi sebelumnya , dan meminta mutasi transaksi dari NOVEMBER - JANUARI , karna kata CS BCA nya sendiri transaksi di lakukan dari Desember , lalu pihak CS tidak mengizinkan saya untuk meminta mutasi , sumpah malu bgt ketika pihak CS bilang saya MENIPU , sampai saya memberanikan untuk menyumpah dg agama saya sendiri , namun mirisnya tidak ada kejelasan disitu , pertanggal 8-9 saya coba untuk ke KCP Cabang lain untuk meminta keterangan kelanjutannya , Alhamdulillah pihak KCP cabang lain mau untuk membantu mediasi hal tsb , hanya membawa KTP - KK - dan buku tabungan , untuk verifikasi data untuk melihat mutasi dan hasilnya saya benar tidak ada tindak penipuan disini , lanjut lagi untuk membuka blokir dari pihak bank mencoba menghubungi pihak pelapor dan saya disini sbg tergugat sekaligus korban , itu kalau ga salah 2.3 jam saya debat untuk meminta bukti kalau saya menipu perihal yang di laporkan pelapor , namun tidak ada kejelasan sampai akhirnya pihak BCA CS menyambungkan ke pihak cabang saya membuat kartu BCA untuk klarifikasi pihak BCA tentang perihal ucapan mereka yang dg bangganya dan lantang bilang yang tidak baik tentang saya , pada akhirnya masalah clear dan pihak bank KCP yang membantu saya menyarankan kalau terjadi hal seperti ini di diamkan saja tidak perlu datang ke KCP tempat kita membuat rekening , karna pada dasarnya dalam waktu 14 hari kalau laporan tidak ada kejelasan maka laporan akan di cabut , terlebih disini kita korban bukan pelaku , karna tindakan seperti itu juga membutuhkan surat dari kepolisian jadi otomatis pihak pelapor jg harus buat laporan ke kepolisian lalu ke pihak bank terkait untuk membuat laporan lanjutan ... untuk yang merasa di rugikan coba untuk menanyakan ke pihak HALO BCA ataupun ke KCP bank cabang lain untuk meminta saran kelanjutannya dari masalah kalian seperti apa , toh selama kita benar jangan pernah takut untuk selesaikan masalah sekalipun kita di tuduh yang tidak tidak oleh pihak bank yang dasarnya tidak mempunyai bukti kuat hanya melalui laporan saja ?

  • Sama saya juga nih seperti kalian semua sama saat ini belom ada kejelasan dari pihak bank saya udh membuat surat laporan khasus ini.saya nunggu lama dan saya bertanya lagi lewat email hallo BCA dan di suruh buat pencabutan laporan dan saya buat pencabutan laporan dan permohonan pencabutan status khusus di ATM saya trus lama menunggu saya bertanya lagi ke email BCA dan jawabannya belom ada ke jelesan yang tempat padahal itu ATM buat menerima gaji saya saya menyesal udh pake bank BCA prosedurnya ribet dan l

  • Tolong donk kepada pihak bank BCA jangan di persulit saya hanya korban bukan penjahat yang mau menipu logika aja ngapain saya menipu sedangkan saya kerja dan punya penghasilan dari kerja keras saya bulan kemaren saya udh gak terima gaji saya masa bulan ini saya tidak menerima gaji lagi coba kalian yang kerja di bank BCA khasus seperti saya ini apakah kalian mau bertanggung jawab sedangkan saya banyak kebutuhan hidup sehari2 pelayanannya sangat kecewa dan lama. Saya sudah ke bank asal saya buat rekening dan di sana juga jawabannya harus menunggu dan menunggu lagi

    • Tanggal 24 mei 2023 Rek BCA saya dilaporin ke HALO BCA oleh orang iseng sehingga mendapat STATUS KHUSUS dan BCA dengan senang hati memblokir rek BCA saya tanpa konfirmasi ke nasabah y hanya dengan mendapat laporan iseng... BCA bahagia agar dapat menyengsarakan nasabah y demi membela orang iseng... SEKELAS BCA bisa menyenangkan orang iseng demi menyengsarakan nasabah y... HEBAT BCA..!!! Saya selaku nasabah sangat KECEWA dengan kejadian ini percuma saya disuruh datang ke cabang pertama kali pembuatan Rek tapi BCA tetap tidak mau membuka Rek saya padahal sdh mendapat bukti kalau laporan tsb hanya iseng saja... BCA SANGAT TIDAK PROFESIONAL DALAM BEKERJA... MEMUAKKAN...!!!

      • Terus sekarang gimana ka saya juga ngalamin hal yg sama tapi suruh ke kantor cabang pembuatan mana jauh lagi, duitnya direk BCA semua jadi sekarang saya bingung harus apa😭

Penulis
Very Richart