Surat Pembaca

Terlilit Hutang Pinjaman Online dan Penagihan yang Meresahkan

Sedikit cerita tentang pengalaman yang saya hadapi saat ini mengenai pinjaman online.

Karena kemudahan dalam pengajuan pinjaman,membuat saya terjerat hutang oleh aplikasi pinjaman online. Awalnya pembayaran saya baik-baik saja. Pernah berpikir kayaknya ini semua salah, di mana gaji saya hanya digunakan untuk gali lubang tutup lubang. Ingin berhenti tapi bingung bagaimana caranya sedangkan pinjaman online yang saya gunakan lumayan cukup banyak. Bukan 1 atau 2 aplikasi, tapi sekitar 20 aplikasi. Dapat uang dari mana saya untuk melunasi semua pinjaman online itu?

Dan bagaikan bumerang saya harus mengalami hal yang tak mengenakkan, mulai dari terlilit hutang oleh pinjaman online, ditagih oleh tim DC pinjaman online tersebut, bunga perhari 3% karena telat bayar, sampai data saya disebarluaskan karena telat bayar. Yang lebih meresahkan lagi sampai telepon ke tempat saya bekerja. Bahkan mereka tidak segan-segan telepon atasan saya dan memberitahu mengenai keterlambatan saya bayar dalam pinjaman tersebut. Bahkan mereka sampai mengancam akan datang ke tempat saya bekerja. Sungguh meresahkan hati dan pikiran saya.

Bukan saya tidak ingin membayar pinjaman-pinjaman online tersebut tapi saya sendiri habis mengalami hal yang tidak mengenakkan. Di mana uang saya yang seharusnya saya gunakan untuk membayar sebagian dari pinjaman online tersebut. digunakan untuk membayar cicilan teman saya yang kredit barang di salah satu aplikasi kredit barang secara online menggunakan akun saya. Teman saya kabur tanpa melunasi pinjaman dan kredit barang tersebut. Dan lagi- lagi hutang saya bertambah makin banyak.

Tak kebayang seberapa resahnya saya mengalami problematika hutang yang kian hari kian banyak dengan bunga yang besar. Apalagi kalau mereka sampai benar datang ke tempat saya bekerja, bisa terancam pemecatan untuk saya. Bagaimana cara saya bayar dan melunasi semua pinjaman online saya kalau saya sampai dipecat dari pekerjaan saya karena ulah DC pinjaman-pinjaman online tersebut??

Tolong kepada OJK untuk menangani permasalahan perusahaan fintech yang menurut saya sebagai konsumen bukan membantu tapi malah membuat saya terlilit hutang. Dan ternyata banyak perusahaan perusahaan fintech yang tidak berizin (ilegal) dan dalam cara penagihan konsumen tidak sesuai dengan SOP

Mereka mengancam akan mendaftarkan nama saya ke SLIK karena permasalahan telat bayar pinjaman saya. Dan nama saya akan buruk di catatan OJK, terus bagaimana dengan perusahan-perusahaan fintech yang ilegal itu? Padahal mereka sendiri perusahaan yang tak berizin di OJK?

Susi Herwiyatin
Pamulang Barat, Tanggerang Selatan
Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Komentar

  • Saya juga di ada pinjaman di beberapa pinjol atas nama saya tetapi yg memakai uang adalah teman saya,sekarang tmn saya kabur dan saya yang harus bertanggung jawab..
    Tolong solusinya saya bisa join di groub pinjol 081350484842

  • Saya juga sama, saya pusing dan stres ngadepinnya bukan gamau bayar atau lari dr utang, krna ini lama2 utang saya jd numpuk krna berusaha buat nutupin pinjol saya . Tolong bantu cari solusinya

  • Awalnya saya pinjam jg karena untuk biaya rs ibu saya dan ayah saya jg sering sakit2an, awalnya saya lancar terus bayar sampai bulan ini saya udah gak sanggup bayar lagi karena sudah gak punya dana lagi. bagi yg senasib bisa masukkin ke group wa dong buat sharing, ini no saya 085268097777

    • Selamat pagi kkak, saya mau tanya apakah ada solusi untuk mengatasi pinjol yang tidak resmi di OJK?, tiap hari tiap waktu saya ditagih melalui telfon,sms,maupun Whatsapp ,saya juga tidak punya dana lagi kak untuk membayar semua aplikasi pinjol sya, aplikasi sya juga lumayan bnyak, saya bngung sya hrus apa kak, apakah saya ganti nomer atau bagaimana kak?, mhon saran dan bantuannya kak, terima kasih.

  • Kantong darurat, sekarang ganti kantong pintar saya jadi bingung tiba nelpon ke teman saya, nagih, padahal di bisa di bicarakan baik baik, jangan ujug nlpon kontak yang gak pernah saya cantumkan.....

  • Kita senasib, Adanya fintech bukan untuk kesejahteraan masyarakat namun membuat ekonomi dan kesejahteraan kita hancur. Bagaimana nasib kita, bagaimana nasib anak anak dan keturunan kita, coba perhatikan disaat kita sedang terlilit hutang pinjol, disaat kita tertekan karena banyak teror dan ancaman. Kita tatap anak anak kita, sangat menyedihkan... Tolong pemerintah jgn tutuo mata, dengarkan aspirasi kami. Bagaimana kita selamatkan nasib anak anak kita, jika hal ini terus menerus dibiarkan dan menjamur. Fintech ilegal ataupun legal sama saja tidak membuat sejahtera kita. Yg ada membuta kita terpuruk kedalam jurang nista dan riba

Penulis
Susi Herwiyatin