Surat Pembaca

BCA Melakukan Autodebit Rekening Tabungan Sepihak

Setelah sekian lama menjadi nasabah BCA dan menjadikan BCA bank kepercayaan saya bahkan merekomendasikan BCA kepada orang- orang terdekat. akhirnya saya kapok dan berencana berhenti menjadi nasabah BCA, dikarenakan secara tiba- tiba tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu pihak BCA melakukan autodebit pada tanggal 2 Juli 2019 sebesar Rp4.355.549,- . Saya hanya tahu dari email setelah rekening saya hilang sebesar nominal di atas dan saya sendiri tidak pernah mengetahui atau diberitahu mengenai hal ini, dan pihak BCA hanya mencantumkan di email (terlampir).

Hal tersebut di atas sesuai dengan “Persyaratan dan Ketentuan Bagi Pemegang Kartu Kredit BCA” sebagai berikut :

Selama Pemegang Kartu masih mempunyai kewajiban kepada BCA terkait dengan penggunaan Kartu utama, Kartu tambahan dan atau kewajiban lain, Pemegang Kartu dan Pemegang Kartu tambahan dengan ini memberikan kuasa kepada BCA untuk memblokir dan atau mendebet rekening tabungan, rekening giro, rekening deposito berjangka, dan atau rekening lainnya milik pemegang kartu dan atau Pemegang Kartu tambahan yang ada di BCA, dan menggunakan dana hasil pendebetan tersebut untuk pembayaran seluruh utang dan kewajiban Pemegang Kartu kepada BCA, antara lain utang pokok, bunga, denda, biaya penagihan termasuk biaya pengacara / advokat, biaya pengadilan, dan biaya – biaya lainnya. Segala akibat yang timbul sehubungan dengan pendebetan rekening – rekening Pemegang Kartu dan atau Pemegang Kartu tambahan tersebut menjadi tanggung jawab Pemegang Kartu dan atau Pemegang Kartu tambahan sepenuhnya.

Yang berarti mau tak mau konsumen dipaksa untuk mengikuti aturan tersebut, padahal secara aturan dari Bank Indonesia sendiri menyebutkan “Pihak bank tidak boleh mendebit (mengambil uang) rekening nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan. Walau pun itu untuk membayar kartu kredit”

Saya sudah menghubungi ke Halo BCA 3 kali dan selalu disambungkan ke bagian terkait sampai beberapa kali tanpa ada jawaban yang jelas, bahkan menghabiskan pulsa yang lumayan hanya untuk menunggu disambungkan dari satu pihak terkait ke pihak terkait lainnya tanpa ada jawaban yang jelas. Kemudian saya hubungi ke no. yang tertera di email 021-29910700 melalui operator dan disambungkan tetapi tidak ada yang mengangkat.

Sebagai konsumen saya kecewa, saya takut dengan ketidakamanan dan ketidaknyamanan terhadap saya sebagai nasabah, oleh karena itu saya memutuskan untuk berhenti menjadi konsumen BCA dan akan melakukan langkah- langkah yang diperlukan untuk melindungi hak saya sebagai konsumen.

Salam konsumen,

Fredy Chandra Kusumah
No. Rek BCA 66****2271
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan BCA atas Surat Bapak Fredy Chandra Kusumah

Menanggapi keluhan Bapak Fredy Chandra Kusumah melalui rubrik Surat Pembaca di Media Konsumen pada tanggal 2 Juli 2019, dengan judul...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Sama, saya juga mengalamain nya, kl saya tau akan autodebet saya ga akan setuju. Karena biasanya akan di konfirmasi dlu dr pihak bank tp kenyataannya ga ada konformasi langsung di debet. Kecewa sebagai nasbah bca saya.

  • Silakan dibaca s & k KK BCA yang ada di https://www.bca.co.id/id/Syarat-dan-Ketentuan/kartu-kredit
    Salah satu pasalnya adalah persis copas seperti yang ada di e-mail yang diterima penulis.

    Kalau malas membaca & malas buka link, maka silakan yakinkan diri saja, bahwa tulisan2 itu sama persis dengan apa yang ada di lembar formulir ketika Anda apply KK di zaman dulu, di mana kemudian Anda membubuhkan tanda tangan Anda di situ.

    Dulu waktu apply & tanda tangan senang2 aja, KK approved senang2 aja, pake KK sampe max bahkan lebih2 limit senang2 aja, sekarang ngomongnya "saya tanda tangan dengan paksaan dari sales/marketing," "sales/marketing gak membacakan puluhan pasal yang ditulis di kertas tersebut, akhirnya yah saya tanda tangan doang."
    Coba kalau saya tiba2 datang & kasih surat IOU, mau langsung tanda tangan kah LOL

    Selain itu, benar kata2 komen2 yang di atas, buka rekening di bank mana pun amat sangat simpel, bahkan zaman now banyak yang bisa via online.
    Jadi duit tabungan jangan disimpan di bank yang kita punya hutang lah, logis bener itu.

    • Sudah malas banget dan gak perlu baca lagi mas, sudah tidak akan mau dan pernah menjadi nasabah BCA lagi forever en ever!

  • Wah .. padahl sya rencana bln depan mau bk rek BCA .. gak jd deh kl bgini critanya ngeriiihhh..

    • Kejadian sama saya hari ini, uang cuma segitu2nya buat makan di auto debet habis sisa 26rb doang, sedih banget mana belum dapat pekerjaan selama pandemik, alhasil ngutang lagi deh ke orang buat makan

    • Mau buka rekening bank apapun sama saja saja, pendebetan otomatis akan terjadi ketika nasabah mempunyai produk lain semisal asuransi, kartu kredit atau KTA dll di bank yang sama. Jadi baiknya, kalau keperluan buka rekening untuk menabung, ya sudah untuk menabung saja. Kalau ada CS yang menawarkan produk KTA, kartu kredit, atau asuransi di bank yang sama, langsung TOLAK!

  • Saya juga korban dr kartu kredit bca yg saya anggap spt maling ...mendebit uang lsg dr rek 8jt 500 sumpah demi allah saya tidak ikhlas dunia akhirat memakan hak utk anak2 saya ..saya seorang janda yg hrs menafkahi kedua anak2 saya tp knapa hrs di perlakukan tdk adil spt ini padahal tiap bln y selalu ke debit tuk bayr cc

  • Ya senasib juga kawan sesama konsumen BCA (dan mungkin calon mantan/mantan).
    Padahal baru mau mengajukan pembayaran dicicil, bbrp hari langsung di debet, SETELAH saya bayar sebagian hutang berjalan over 60hari. Tau gitu nunggu aja deh didebit.....bank koq rayu2 tapi senyap2 ambil ha ha lucu lah.

    Baru kali ini kita bayar sebagian, mau reschedule, malah dipotong rekening nyaris semua saldonya.
    TANPA PEMBERITAHUAN TERDAHULU.
    Kalau ada ya kita bisa siap2 , berencana, kalau ini namanya Fait Accompli alias seenaknya saja.
    Sama saja bohong, mungkin perlu diaudit independen program pemerintah yg memberikan keringanan pembayaran , insentif dsb di lapangan ......yg bank lakukan apa dan implementasinya bagaimana apa menguntungkan diri atau benar membantu nasabah yg memang kesulitan.
    Kalau caranya begini ga usah dibantu pemerintah, langsung saja BLT lebih berguna mau berapa aja ha ha ha. Disalahgunakan malah nanti puter2 tuh di dalam.

    Cara paling parah dibandingkan bank lain yang masih ada fleksibilitas dalam penagihan selama konsumen ada itikad baik membayar sesuai kemampuan.

    Padahal kalau Bank ditarik massive dananya juga akan kolaps dan terulang lagi bail out sama pemerintah, uang kita2 juga.
    Tapi sudahlah, Itulah Kapitalisme kebablasan negara kita.
    Sekarang nilai saja Bank mana yg melayani dan Bank mana yg rakus dan mau menang sendiri.
    Karena akan sulit juga melawan kecuali class action dan lama dengan hasil ga seberapa.

    Saya pribadi akan melakukan:
    1 . Berhenti TOTAL gunakan produk BCA - rekening, deposito, kartu kredit dll. (Ini harusnya sumber utama mereka untuk pemasukan secara retail.
    Terutama Rekening/cash karena itu sumber mereka bisa melakukan pinjaman ke pihak lain, dan ga main2 bisa 10X bahkan lebih dari nilai aktual dana yg tersedia. Misal 1 juta anda bisa dipinjamkan jadi 10juta++ tergantung kebijakan BI yg berlaku. Uang anda berlipat, dipinjamkan dan bunga berkali2, padahal tanpa dana anda ya ga bisa.

    Notabene semua hutang Bank ada asuransi/reasuransi juga sebenarnya sampai nilai ttt, jadi kecuali gagal bayar massal harusnya Bank BCA bisa bijak dalam kelola cara berinteraksi dengan nasabah. Atau ada gejala apa ya??

    2. Ceritakan ke teman, rekanan keluarga dsb pengalaman sebagai bahan pertimbangan dalam dimana menaruh dana anda di atas itu.
    Saya kira akan berasa kalau konsumen melakukan haknya, menarik support baik preferensi, rekomendasi dan dana/transaksi masa depan dan cari alternatif sebagaimana layaknya pasar bebas, daripada kita telfon dan tanggapan ga ada efeknya.

    Mungkin saatnya Bank lain yg kebagian rejeki hasil jerih payah kita. Yang satu ini sudah terlalu manja dan lalai siapa yg turut membesarkan juga.

    3. Bacalah ini sebagai tanda-tanda bahwa bank sebesar itu, nasabah paling banyak (top 3) kalau sudah melakukan pendebitan kecil2 ke rekening individu, artinya apa? Direksinya jual beli sahamnya artinya apa? Yang paham keuangan/ekonomi coba dalami
    dan lakukan yg dirasakan paling tepat.

    Tiga point di atas hanya sharing saya saja sebagai sesama konsumen kecewa. Habis manis sepah dibuang, terimakasih BCA mengingatkan pepatah bijak leluhur kami.

    Semoga membantu sesama

  • Punya tunggakan CC BCA dari 2017, kalau mau buka rekening tahun ini kira2 lgsg ke debet ga ya? Soalnya terakhir kirim tagihan ke email sekitar feb 2019, sampai saat ini tidak ada tagihan by email masuk. Mohon pencerahannya, krn baru mau mulai kerja dan perusahaan gajinya pake BCA.

    • Mbak mending minta info langsung ke halo bca nya mending ke wa langsung biar cepet respon nya

    • Hampir sama kondisi nya seperti saya mba.. saya juga dari 2016.. tapi karena prnh di auto debet sepihak, sy jadi kapok buka rekening lagi.. untuk gajian di kantor sy pakai BCA istri..

      Kalau menanyakan ke HALO BCA sepertinya mereka gk tau.. saya pernah tanya ke beberapa teman di BCA, itu beda divisi, jadi haru ke divisi CC untuk jelasnya.. tapi boleh dicoba dulu ke Halo bca, karena kan gk mgkn kita nanya ke divisi CC nya langsung hehehe

    • minta infonya ya mba.. karena payroll saya juga pakai bca, kemarin saya ada diautodebit langsung oleh bca

  • Gila2 saldo rekening gua di bca di ambil semua ga di sisain sama sekali 0 rupiah buat cc bca, padahal uang hasil kerja buat anak istri di kampung, tega bener bca,

    • saya juga mengalami hal yang sama pak, pdhl saya sedang email untuk pengajuan pelunasan dengan cicilan, tp blm dibalas2