Surat Pembaca

Surat Terbuka kepada Bapak Chairul Tanjung terkait Teror Tenaga Penagihan/Debt Collector Bank Mega

Saya sangat mengidolakan Bapak dengan suksesnya mempunyai beberapa bisnis utama CT Corp antara lain:

• Bank Mega – Salah satu penerbit kartu kredit Visa terbesar di Indonesia;
• Carrefour dan TRANSmart – Jaringan Hypermarket terbesar di Indonesia;
• Trans TV dan Trans 7 – Dua saluran televisi terkemuka di Indonesia;
• TransVision – Penyedia layanan televisi berbayar Direct to Home terbesar kedua di Indonesia; dan
• Detik.com – Portal berita nomor satu di Indonesia.

Surat terbuka saya kepada Bapak sudah saya ajukan lewat Kompas dan Detiknews semata-mata agar Bapak segera membenahi Bank Mega, namun tidak dimuat. Semoga lewat Media Konsumen dimuat dan mendapat tanggapan langsung dari Bapak agar tidak ada lagi nasabah yang menjadi korban tenaga penagihan/debt collector Bank Mega. (Bapak dapat search lewat Google bagaimana ulah tenaga penagihan Bank Mega bertahun-tahun sampai dengan sekarang).

Saya mengajukan permohonan keringanan pelunasan kartu kredit saya sejak bulan September 2019, namun yang diperoleh bukan keringanan tetapi memberatkan ditambah teror tenaga penagihan Bank Mega kepada saya (kantor, teman kerja), istri saya (kantor, teman kerja), kakak saya, istri kakak saya (kantor rumah sakit, teman kantor, mengganggu pelayanan rumah sakit), dan anak saya masih SMP (teman, sekolah, guru) yang intinya mempermalukan saya agar saya membayar sesuai yang memberatkan.

Saya sudah berulang kali mengajukan keluhan dan komplain lewat form pengaduan pada website bankmega.com, email customercarecenter@bankmega.com, dan email corsec@bankmega.com. Namun belum mendapat solusi yang berorientasi kepada kepuasan nasabah, malah setiap pengaduan dibalas dengan teror lewat puluhan bahkan ratusan telepon (tanpa identitas diri resmi) setiap hari sampai dengan hari ini tanggal 22 Juni 2020 dari berbagai nomor telepon yang random berulang-ulang. Terkesan ada pembiaran terhadap ulah tenaga penagihan meneror nasabah. Permintaan maaf hanya basa-basi dari Bank Mega karena tidak ada tindakan tegas kepada tenaga penagihannya .

Tenaga penagihan dalam melaksanakan penagihan belum mematuhi pokok-pokok etika penagihan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/17/DASP tanggal 7 Juni 2020, a.l.:

a) Menggunakan kartu identitas resmi yang dikeluarkan Penerbit Kartu Kredit, yang dilengkapi dengan foto diri yang bersangkutan;
b) Penagihan dilarang dilakukan dengan menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan Pemegang Kartu Kredit;
c) Penagihan dilarang dilakukan dengan menggunakan tekanan secara fisik maupun verbal;
d) Penagihan dilarang dilakukan kepada pihak selain Pemegang Kartu Kredit;
e) Penagihan menggunakan sarana komunikasi dilarang dilakukan secara terus menerus yang bersifat mengganggu;

Lewat surat terbuka ini saya mohon Bapak membenahi sistem pengaduan agar berorientasi kepada kepuasan nasabah. Dengan adanya pembenahan dari Bapak minimal dapat meningkatkan citra saya (kantor, teman kerja), istri saya (kantor, teman kerja), kakak saya, istri kakak saya (kantor, teman kerja), anak saya (teman, sekolah, guru) serta citra Bank Mega tetap terjaga dengan baik. Saya sangat dirugikan baik secara materiil maupun non materiil, namun saya siap membantu tim investigasi yang independen berupa data pendukung yang saya alami semata-mata untuk perbaikan.

Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak dan mengharapkan tindakan cepat Bapak agar tidak ada korban lagi.

Salam hormat,

Wellem S. N.
No. Tiket pengaduan terakhir REV8249947
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank Mega atas Surat Bapak Wellem

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Sehubungan dengan surat Bapak Wellem S. N. di mediakonsumen.com (25/6), “Surat Terbuka kepada Bapak Chairul Tanjung...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Ponakan saya baru telat 1 minggu.di tlp sama yang perempuan.dia bilang bank mega tidak butuh nasabah yg tidak mau bayar.pas ponakan gajian langsung dibayar,prioritas adalah melunasi lalu menutup kartu kredit tsb.dan sekarang kami tengah menjual aset.dan mau nutup kartu kredit bank mega.kami mau lihat kalau semua nasabah berhenti menjadi nasabah.apakah si debt colektor masih dipakai.

    • Saya juga gemes bgt sama bank Mega.Gk ada manusiawinya.Doa org terzholimi dijabah ALLAH SWT.Krn kita sedang susah dimasa pademi ini.Diteror terus,mari kita doakan semoga bank Mega segera dapat ganjaran yg setimpal dari Yang Maha Kuasa...Aamiin...

    • Iya pak.Saya jg lagi cari2 dana buat bayar.Mau jual asset blm ada yg berminat.Semua jg lagi krisis.Sulit menjual asset seperti rumah.Kita doakan saja semoga bank itu bangkrut.Krn doa kita org2 terzholimi InsyaAllah dijabah Allah SWT...Aamiin...

      • Sebaiknya cari cara untuk melunasi dan jangan pernah tergoda lagi dengan bank yg satu ini.dengan seenaknya kenakan biaya ini itu,sampai billing via email juga harus bayar,kedua perhitungan bunga seenaknya.ketiga point tdk bisa dipakai belanja di carefour.kami berkali kali berdebat sama kasir carefour.intinya jangan percaya lagi sama penawaran pihak bank.tidak tahan dengan caci maki debt colektornya.

  • Sangat disayangkan Surat Terbuka saya tidak sampai pada Bpk. Chaerul Tanjung.
    Saya hanya mendapat balasan pada tanggal 3 Juli 2020 08.15 Customer Care Center) yang belum meringankan dengan penutup sbb:
    Mohon untuk tidak membalas, karena email ini dikirimkan secara otomatis oleh system, apabila Bapak / Ibu membutuhkan informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website Bank Mega pada kolom Hub Kami.

  • Bank Mega terornya memang keterlaluan
    saya, keluarga, teman kantor, teman sosmed, tetangga, bahkan mereka juga mengancam sampai ke anak saya yang masih 6 tahun
    teror via wa, telpon, sosmed
    sepertinya mereka memang inginnya mempermalukan kita di lingkungan sosial.
    lucunya mereka hanya berani teror lwt tlp dan wa
    tidak berani datang temui langsung.

    kak admin aku mau dong ikut gabung
    ini emailku ya jollystore21@gmail.com

    terima kasih

  • Saya juga di terror dari minggu lalu di nomor kantor yang baru yang saya heran bs mereka dapatkan entah dari mana.,tagihan saya seingat saya sudah saya bayarkan lunas di tahun 2012 namun tiba2 di tanggal 16 Juli kmrn mereka telp ke kantor saya.,sudah saya tanyakan total hutang saya berapa dan malah ngomongnya nglantur bilangnya telp ke HP saya dan tidak diangkat padahal tidak ada telp ke HP saya... Saya mau dong gabung tolong invite ke email myrillasyaura@gmail.com

  • Pak Wellem yth, saya juga salah satu korban dari debt collector bank mega yg diteror berkali-kali bahkan ke semua teman-teman bahkan orang yg tidak saya kenal. Pada kesempatan ini saya lebih menyarankan kepada pak Wellem agar membuat surat terbuka dan mengirim surat langsung kepada Bpk Kapolri atau Bpk Presiden Jokowi agar beliau menegur dan membuat aturan hukum kepada jajarannya supaya memberantas mafia debt collector bank mega yang meresahkan masyarakat indonesia di masa sulit ini (pandemi covid-19). Saya sangat yakin percuma pak Wellem membuat surat terbuka kepada pemilik bank mega (chairul tanjung) karna beliau tidak langsung berhubungan dengan bawahan dan sia-sia berharap beliau menegur/membenahi collector bank mega. Kalau bisa secepatnya direalisasikan surat tersbut karena Bpk Presiden Jokowi dan Bpk Kapolri saat ini sangat peduli pada rakyat kecil yang tertindas. Saya juga sangat siap mendukung pak Wellem karna saya juga adalah korban dari debt collector bank mega. Terima kasih.

  • Saya boleg gabung,,soalny sgt meresahkan,,sy gak pny htng d bank mega tp sy d tlp trs,,sgt2 meresahkan sekali bank mega smpai pakai ancaman segala