Surat Pembaca

Debt Collector Bank Mega Melakukan Penagihan kepada Pihak yang Bukan Pemegang Kartu Kredit

Saya ingin melaporkan pihak debt collector Bank Mega yang terus saja meneror diri saya. Pihak debt collector menelpon ke kantor saya dengan berpura-pura menjadi perusahaan ekspedisi untuk bisa berbicara dengan diri saya dan saat saya terima ternyata dari debt collector Bank Mega. Sudah saya jelaskan bahwa itu bukan data saya malah saya dikatai kalau alasan saya itu sering dipakai oleh penghutang.

Dan debt collector Bank Mega juga meneror ke hp HRD tempat saya bekerja dengan berpura-pura menjadi perusahaan properti untuk meminta data diri saya dan mengatakan kepada HRD tempat saya bekerja kalau saya memberi referensi nomor hp HRD saya saat meng-apply. Padahal saya sama sekali tidak pernah meng-apply dan tidak pernah memberikan nomor hp HRD tempat saya bekerja.

Saya pernah mengkonfirmasi dengan pihak Bank Mega dengan langsung ke customer service Bank Mega dan telah melihat data aslinya. Bahwa data yang dicari sebagai nasabah Bank Mega adalah bukan data real diri saya. Saya pernah meminta data awal pengajuan kartu kredit saya tetapi tidak dikasih.

Kemudian di bulan Mei 2020 saya diteror oleh debt collector yang bernama Jack, dan saya disuruh menghubungi Ibu Siska. Lalu saya konfirmasi via telepon dengan Ibu Siska dari pihak Bank Mega malah beliau menjebak saya untuk menyebutkan data asli saya. Padahal saya sudah terlebih dahulu mengetahui kalau data yang ada di Bank Mega tidak sama dengan data real saya. Sudah saya jelaskan bahwa itu bukan data saya, tetapi tetap memaksa saya untuk membayar tagihan tersebut.

Dan tanggal 27 Juli 2020 kembali saya didatangi di kantor saya oleh debt collector Bank Mega dengan memberikan data yang saya lampirkan.

Di sini saya mempertanyakan kepada pihak Bank Mega, bagaimana bisa selevel Bank Mega tidak mengecek keabsahan data calon nasabahnya dengan data Dukcapil seperti yang dilakukan oleh Bank BCA dan Bank Mandiri? Dan kenapa bisa memberikan persetujuan kartu kredit kepada nasabah yang datanya tidak real?

Saya meminta pertanggungjawaban dari pihak Bank Mega yang kenapa bisa memberikan persetujuan kartu kredit dengan tanpa menunjukan KTP yang asli dan data-data asli lainnya. Saya sangat terganggu dengan teror pihak debt collector Bank Mega dan pihak collection Bank Mega yang main menyamakan data saya, berikut data asli saya:

  • Salinan Kartu Keluarga (terlampir untuk redaksi)
  • Nama: Mira XXXXX Marcelly (nama lengkap ada pada redaksi, berbeda dengan data di Bank Mega)
  • Nama Ibu Kandung: XXXX (nama lengkap ada pada redaksi, berbeda dengan data di Bank Mega)

Sedangkan data yang ada di database Bank Mega:

  • Nama: Mira Marcelly
  • Nama Ibu Kandung: Nanik

Saya meminta keadilan dan keprofesionalan dalam bekerja dari pihak Bank Mega. Jika memang saya dipaksa untuk mengakui tagihan orang lain tersebut sebagai milik saya, saya minta untuk diterbitkan dan diaktifkan kembali kartu kredit tersebut.

Dan jika memang saya dinyatakan sebagai salah satu nasabah kartu kredit Bank Mega, saya minta kartu kredit yang selama ini tidak pernah saya terima dan tidak pernah saya gunakan untuk diterbitkan dan diaktifkan kembali, karena saya tidak mau melakukan pembayaran jika saya tidak memiliki kartu kredit tersebut.

Saya mohon pihak Bank Mega bisa bekerja sama dengan baik dalam menyelesaikan permasalahan ini, dan tidak menagih hutang kepada pihak yang tidak berhutang.

Mira
Jakarta Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank Mega atas Surat Ibu Mira

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Sehubungan dengan surat Ibu Mira di mediakonsumen.com (28/7), “Debt Collector Bank Mega Melakukan Penagihan kepada Pihak...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Lagi..lagi..& Lagi" BANK MEGA ,..RENTENIR TERLEGALISIR, semakin Meraja Lela...Pantes aja PAK CHAERUL TANJUNG makin kaya ,ternyata Begini cara nyari duitnya....Astaghfirulloh....