Surat Pembaca

Sulitnya Mengajukan KUR di Bank Mandiri

Assalamualaikum,

Saya pernah mengajukan KUR di Bank Mandiri KCP MMU Bangilan, Tuban, Jawa Timur. Waktu itu saya mengajukan kredit sebesar Rp250 juta. Setelah saya menunggu konfirmasi hampir satu bulan dan tidak ada konfirmasi, akhirnya saya tanyakan kembali pengajuan saya.

Ternyata pengajuan saya ditolak 4 hari setelah saya mengajukan. Di sini saya merasa dikecewakan pihak oknum pegawai Bank Mandiri:

  1. Mengapa saya tidak diberi tahu oleh pihak pegawai maupun pihak Bank Mandiri? Padahal 4 hari setelah saya mengajukan sudah ada keputusan terkait pengajuan saya.
  2. Pengajuan saya tertolak dengan alasan yang katanya saat saya ditanya kemampuan bayar saya, saya menjawab Rp1.500.000. Padahal saya tidak pernah mengatakan kemampuan bayar saya seperti apa yang dinyatakan pihak pegawai bank. Secara logika juga tidak mungkin saya menyatakan kemampuan bayar saya hanya Rp1.500.000 dengan pengajuan saya yang Rp250 juta.

Pegawai Bank Mandiri tsb memaksa saya mengakui apa yang tidak pernah saya nyatakan. Lebih kecewanya lagi, ketika saya mengadu terkait etika pelayanan Bank Mandiri kepada akun Twitter Bank Mandiri, jawabannya selalu menghindari pertanyaan saya. Padahal saya menginginkan Bank Mandiri agar lebih maju dan menghargai konsumennya.

Lagipula pengajuan saya adalah pengajuan KUR yang merupakan programnya pemerintah. Seharusnya pihak bank sebagai penyalur membantu masyarakat agar dapat memanfaatkan program tersebut dan tercipta perputaran ekonomi di bawah lebih cepat.

Semoga Bank Mandiri cepat berbenah dalam pelayanan agar menjadi bank yang terdepan dan terpercaya. Sekian terima kasih.

M. Aliyul Himam
Tuban, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank Mandiri atas Pengaduan Bapak M. Aliyul Himam

Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Bapak M. Aliyul Himam alami dan terima kasih atas masukannya kepada Bank Mandiri. Perihal...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • KUR memang program pemerintah. Namun jangan mentang mentang karena ada embel embel program pemerintah membuat anda sangat antusias karena merasa mudah mendapatkannya.

    1. KUR hanya mencolok pada Bunga yang Ringan saja, selain daripada itu, proses seleksi dan lain lain memakai sistematika Bank pada umumnya.

    2. Banyak bertanya pada Pemohon yang lolos seleksi KUR agar anda juga bisa Lolos.

    3. Hormati keputusan Bank, mereka memiliki perhitungan yang mendasar. Kemampuan bayar 1.5 juta tidak perlu diketahui dari Lisan anda. Mereka sudah survei dan mereka sudah paham dengan kemampuan anda.

    4. Pahami Resikonya.
    KUR 250 Juta pakai agunan bukan sekedar Dana Hibah.
    Agunan apa yang anda siapkan untuk Bank. Siap siap saja Agunan itu Lenyap jika anda tak mampu bayar. Bank memiliki banyak pengalaman membaca kemampuan nasabah yang pada intinya tidak lolosnya anda adalah demi kebaikan anda sendiri.

    • Maaf saya punya agunan pak, dan saya juga sudah pernah kredit dengan setoran 7 juta. Wah hebat sekali bank bisa menebak rizki orang? Terakhir di kabari katanya malah program belum di buka lagi. Maksudnya apa?

  • Lho baru tau toh pak. Untung malah ga dapet. Saya ngajuin malah djawab sm marketing nya bahwa bisnis saya ga bs masuk kategori KUR krn yg boleh hanya yg Kostan, Kontrakan, Sewa Gedung, dll. Laaaaah kl punya agunan mah ga perlu KUR dongs, utang biasa jg gampang, gadein agunan jg bs. Gmn coba program KUR tanpa agunan tp hrs pake agunan. Sejak saat itu saya pindahin semua transaksi ke bank lain yg lebih kompeten. No rekomen Mandiri.

    • KUR itu Kredit Usaha Rakyat mba, Bukan KTA / Kredit Tanpa Agunan.. Jadi dalam pelaksanaan nya tetap butuh agunan. Kredit bisa tanpa agunan jika nominalnya kecil <25 jt (biasanya yang ambil warung/pedagang pasar) dan tergantung keputusan bank mau kasih tidaknya berdasarkan resiko.

      Yang membedakan KUR hanya pada bunga yang sangat ringan sebesar 6% dibanding kredit "non pemerintah yang belasan persen bunganya" Selebihnya sama saja dan cenderung lebih selektif pemberiannya karena jika sampai kredit macet, bukan hanya internal audit bank tersebut yang menginvestigasi tapi ada ikut campur BPK yang memeriksa nya.

      • Saya rasa semua Bank penyalur mempunyai kebijakan internal tersendiri untuk menilai pak. Dan mempunyai hak untuk mengabulkan atau menolak pengajuan dengan parameter sesuai dengan yang ditetapkan pihak bank.Dan kita harus menghormati prosedur mereka, alangkah lebih baik dibicarakan langsung saja, datangi ke cabang ybs .

  • Saya malahan disuruh melunasi hutang dulu sebentar 23. JT setelah itu diberikan KUR akan tetapi setelah sya lunasi bahkan sudah survey,TTD perjanjian,foto dll bahkan bayar ini itu rekening didebet padahal ga dicairkan sebesar 50 JT gimana cba???bank Himbara juga

  • Ngajuin di Bank keliling atau Bank online lebih gampang. Tar kalau macet ga usah bayar. Tinggal nulis di SP aja.

  • Iya sama.. hnya pihak.pegawai negri ma orang kya aj yg di permudah pgajuanya. Kita rakyat.biasa yg di persulit
    Bagaimana mau.berkembang. toh berkebangya usaha btuh modal. Harusnya di permudah pgajuanya. Toh pke jaminan. Klu.ndk.bsa byar kan bisa di ambil jaminanya. Kok di persulit dhan dlu prnah macet. Jaminan atas nama bukan atas sdiri. Toh smua sdah sepakat mau tandatangan klu siap.di.jaminkan. tolong pak jokowi bantu kami. Sya sdah ad 2 bulan megajuakan di pnm. Mlah ndk jelas di gantung. Bru mantrinya di hbugi ndk mau ngakat. Toh bner bner usaha ad. Jelas jaminan.juga.ad

  • Hey bung jangan asal bicara ya , saya juga nasabah tapi enak enak aja.. gak bisa itu mungkin memang ada alasan lain , kalau seumpama gak ada masalah pasti gampang ,memang kalo kur karena progam pemerintah pasti ada aturan lain yang menurutku lebih buat aman diri sendiri aja..
    Dan juga kerja itu pasti mengikuti aturan/sistem di bank tersebut bank pasti punya sistem sendiri sendiri , jadi bukan kerja semaunya situ aja

    • Tolong di baca kekecewaan saya mas, sudah tahu kalau bank punya hak untuk menerima atau menolak, paling tidak kita sebagai konsumen/pengguna hak pengajuan ada etikanya. Bukan kok di gantung kepastiannya,kalau memang ada penolakan apa alasannya agar kita tahu sebagai konsumen,bukan malah di buat2 alasan2 yang gak masuk akal

      • Nah ini , kalau memang gak tau ya di tanyakan aja pak kenapa gak bisa.. kan bisa datang ke kantornya mungkin di sampaikan kenapa gak bisa atau apalah, soalnya kan yang di urus juga bukan punya satu orang aja pak pasti banyak yang pengajuan juga ,kalau memang gak di kasih tau mungkin juga memang itu internal dari banknya sendiri gak boleh di sebarluaskan..

      • Dimana mana untuk keputusan ACC atau tolak itu hak bank sepenuhnya dan ga ada kewajiban mereka untuk memberitahu alasan kepada konsumen soal kenapa ditolak!!!

        Dan coba cek lagi di slik OJK itu yg cicilan 7 juta masih ada di slik atau ga?kadang walau sudah lunas tapi nama kita masih tercantum di slik dengan nilai kualitas kredit level 1-5

        • Nah ini maksut saya, ini penjelasan dari yang lebih paham masalah bank ,yang di acc atau gak di acc pun juga pasti gak sedikit , jadi ya gak perlu lah di share atau apa ke medsos nanti kalau salah paham atau apa malah malu maluin diri sendiri..
          Tapi ya gak tau sih pikirannya , kalau emang gak bisa kenapa gak di coba di tempat lain mungkin bisa , gak harus dikit dikit upload dikit dikit upload

          • Cek caranya masuk di web OJK klik slik OJK
            Nanti ada tahapannya tinggal diikuti biasanya 2 Minggu abis pengajuan baru keluar data slik OJK nya

          • Dalam kasus ini tidak perlu slik lagi pak him, slik anda tdk bermasalah karena sudah anda terangkan di atas bahwa alasan pengajuan anda di tolak karena anda mengaku kemampuan bayar anda di 1,5jt (alasan yg tdk masuk akal, wong mau pinjam kur 250jt misal di cicil 60 bln cicilannya 4,8jt lah kok ngaku sama orang bank bisa nyicil 1,5jt kan edan). Jika slik anda merah maka ya alasannya penolakan nya ya karena slik merah. Memang semua bank memiliki kebijakan yang beda2 tapi kalo kita dihadapkan pada AO dan Analis bank yang kurang pintar , ya repot juga memang, dengan alasan apapun yang anda bantahkan kepadanya ya ditolak, supaya tetap kelihatan pintar untuk menutup asli nya yanhlg kurang pintar. Saya setuju anda masukkan kejadian di media konsumen walopun mungkin tdk berdampak apa2. Banyak saya lihat di atas yang koment ahli dalam dunia perbankan sangking tinggi ilmunya sampai lupa cara memahami isi tulisan anda.

  • Nah maksud saya bukan permasalahan ponalakan atau penerimaannya. Saya tahu sekali semua bank punya hak untuk memilih debitur. Etikanya dengan konsumen. Saya mengunggah di media sosial seperti ini karena saya tidak tahu lagi bagaimana caranya agar pihak bank mandiri bisa lebih maju dalam pelayanan pada konsumen, saya kritik di depan pegawainya saya di katakan emosi, saya mengadu di akun Twitternya katanya wewenang kepala cabangnya. Jadi sekali lagi saya tidak memprotes masalah di terima atau di tolak.

    • “Bagaimana caranya agar pihak bank lebih maju dalam pelayanan pada konsumen”

      Jangan pusing pusing dengan urusan itu.

      Kalo urusan duit gak ada istilah Pelayanan Jelek akan di tinggal lari pelanggan.

      Contoh orang yang minjam di Pinjol, sudah tahu harga diri sering di injak injak, eh malah makin ramai yang pakai PinjoL dan malah menjadi gaya hidup.

      Kalo urusan duit mah, tidak ada yang pakai hati. Hanya nafsu.
      Kalau punya duit, kamu bisa nginjak orang, dan kamu pun bakalan di injak oleh orang yang punya lebih banyak duit dari kamu.

      Makanya, usaha itu jangan pede hanya dengan modal duit yang besar tapi kreatifitas yang harus besar. Kalo modal duit saja tanpa kreatifitas, wah bakal cepat lenyap tuh duit.

    • Gini pak asbi tadi kan sudah di bilang kalau bank itu juga punya rahasia , toh memang pak him itu gak tanya langsung ke kantor biar lebih jelas.. terus pak masalah kemampuan bayar itu juga kalo memang situ di suruh bilang kemampuan bayar 1.5 kenapa gak di jelaskan kalau bisa lebih... Di pikir lagi pak kalau seumpama memang nunggu lama kenapa gak di coba di tempat lain yang mungkin bisa lebih gampang dan cepet..
      Kalau memang sulit kenapa gak nyoba di bank lain aja pak , kalau pernah punya angsuran di bank lain dengan nominal besar kenapa gak di coba di tempat tersebut pak , astaghfirullah

      • Maaf, komentar anda tidak relevan dengan pertanyaan saya. Saya tidak hanya ke kantor saya sudah debat dengan pegawainya, bukan masalah lamanya,tapi pengajuan saya katanya sudah ada kepastian setelah 4 hari pengajuan saya pegawainya tidak mengabari sampai hampir 1 bulan, padahal dalam 1 bulan itu hampir 4 hari sekali saya selalu menanyakan.

        • Sebentar pak him,sedikit simpang siur informasi dari bapak
          Bapak mengatakan hampir 1 bulan tidak ada kabar kepastian status pengajuan kredit bapak, tp bapak mengatakan kurun waktu sebulan tiap 4hari sekali bapak selalu menanyakan(menyakan lewat tlp atau ke kantor?),
          Apakah betul tiap 4hari sekali dari bank nya hanya diam?
          Satu lagi bapak membuat judul sulitnya pengajuan KUR.....
          Yg mana itu merujuk pada proses bukan etika yg harus dipertegas namun prosesnya.
          Mungkin masukkan dari saya kalau memang bapak pernah mempunyai pinjaman dg angsuran 7juta kenapa tidak mengajukan kembali di tempat tsb.
          Kalau bicara soal hak atas program pemerintah sebetulnya bapak juga harus berfikir untuk berbagi fasilitas KUR dg kami pedagang kecil dimana kami juga butuh pinjaman KUR tsb, sedangkan bapak sudah mampu membayar angsuran 7juta tiap bulan dimana itu nominal 2,5x pendaptan kami.

          • Saya jawab
            1. Saya konfirmasi lewat tlpn.
            2. Katanya belum ada keputusan, baru setelah hampir 1 bulan saya ke kantor,saya tanyakan pengajuan saya, pihak pegawai bilang sebenarnya 4hari setelah pengajuan sudah ada keputusan. Padahal saya tanya lwt tlpn belum ada keputusan.
            3. Setoran 7 juta saya pernah ada kredit mobil, bukan modal usaha.
            4. Program KUR plafon sampai 500juta bapak ibu. Kalau bapak/ibu mengajukan KUR di atas 300 juta pean kemampuan bayarnya di bawah 3 juta ya gak masuk akal. Coba lihat di brosur, sampai 9 juta setorannya.

      • Saya pertegas sekali lagi saya mempertanyakan etikanya pada konsumen/nasabah. Bukan di terima atau di tolak.

        • Kalau ngomong etika brarti kan orangnya bukan banknya ?
          Kasian banknya gak ngapa ngapain kena imbas , walaupun yang di maksut satu tempat tapi namanya yang kena imbasnya..

          • 1. bapak telpon kepada perorangan oknum yg bapak mksud atau ke pihak bank?
            2. Pernyataan awal bapak 4 hari sekali menanyakan ke bank, tp sekarang bapak bilang hampir 1 bulan baru konfirmasi datang kekantor.
            Berrti kalau bapak menyatakan 4hari sekali konfirmasi total kurun waktu 1 bulan harusnya sudah ±5x bapak konfirmasi kekantor bank atau tlp dan menurutsaya ndak mungkin juga tanya di minghu ke empat baru di jelaskan yg jawabannya sudah ada di minggu pertama?.sesuai informasi bapak
            3. Angsuran mobil bisa 7 juta kenapa modal usaha mau yang murah toh notabene bapak mampu?,atau bisa dicoba pengajuan di tempat lain dg nominal pengajuan lebih dr yg bapak ajukan di bank mandiri,klau memang catatan kredit bapak bagus seperti yg bapaksampaikan pasti mudah mendapat kredit modal selain di bank mandiri kok pak.
            4. Betul pak saya juga baca link yang dibagikan kmentar di atas tentang macam macam KUR tp setau saya KUR juga ada Limit /kuota dari pemeritah, kalau kuota katakan berapa treliyun kalo di ambil limit 500jutaan atau 250 jutaan seperti pengajuan bapak , logikanya hanya akan terbagi hanya kebeberapa nasabah sedangkan banyak usaha kecil yg lain yag juga membutuhkan modal usaha.

            Semoga bapak segera mendapatkan fasilitas yg bapak butuhkan selamt pagi bapak him #salam bakul pasar

  • 1. Saya tlpn kepada petugas yg menangani KUR
    2. Kalau gak mungkin nyantanya juga begitu.
    3. Loh itu hak saya, yg di lihat kemampuan bayarnya bukan kaya dan tidak mampu. Walaupun orangnya tergolong tidak mampu kalau usahanya ada dan tergolong mampu untuk menyetor semua bank pasti meng acc bapk/ibu.
    4. Lha memang plafon segitu bapk/ibu. Kalau pengajuan di atas 500 juta, pengajuannya ya bukan di program KUR,tapi sudah reguler

    • @him

      Bank mempertimbangkan Agunan anda. Bukan kemampuan bayar anda.

      Bank selalu berfikiran kritis:

      Jika Nasabah tak mampu bayar,
      Jika Nasabah tak mampu bayar,
      Jika Nasabah tak mampu bayar,

      Cuma itu yang dipikirkan Bank.

      Nah jika Nasabah tak mampu Bayar, maka Agunan yang akan di ambil Bank.

      Semakin Mahal nilai Agunan, semakin besar potensi kredit anda di setujui.