Surat Pembaca

Baru Telat Sehari, Debt Collector Indodana Menagih ke Kantor Tempat Saya Bekerja

Dear INDODANA,

Dalam kesempatan ini saya sebagai debitur Indodana ingin menyampaikan keluhan berkenaan dengan penagihan yang menurut saya sangat berlebihan.

Indodana menggunakan media telepon dan WA untuk mengingatkan debiturnya mengenai tanggal jatuh tempo pembayaran (walaupun sebenarnya semua info tersebut dapat diakses oleh debitur melalui aplikasi Indodana). Yang membuat saya geram, mengapa baru telat bayar sehari saja sudah menghubungi kantor tempat saya bekerja? Seharusnya pihak Indodana yang katanya sudah “OJK” hanya menghubungi kontak darurat saja.

Bagaimana jika saya dipecat dikarenakan debt collector Indodana menagih dengan cara telepon terus menerus ke kantor saya? Saya jadi tidak bisa membayar hutang saya ke depannya kalau nanti saya sampai dipecat oleh perusahaan.

Tolong perbaiki sistem penagihan Indodana. Jangan telepon ke perusahaan tempat debitur bekerja, karena itu merupakan masalah pribadi, perusahaan tidak perlu tahu urusan pribadi saya. Demikian keluhan saya.

Terima kasih Media Konsumen yang telah menayangkan keluhan saya ini. Dan untuk INDODANA, saya tunggu tanggapan Anda ya.

Salam,

Hilman R.
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan INDODANA atas keluhan Bapak Hilman Rizaldi

Terima kasih atas surat pembaca yang disampaikan oleh Bapak Hilman Rizaldi di Media Konsumen tanggal 7 Februari 2022 dengan keluhan...
Baca Selengkapnya

Komentar

    • Indodana parah2 DC nnya..terus dsrh bayar cicil sy sanggup 500ribu TDK mau mlh minta 1jt...pdhl sy cm tinggal 1 kli lgi...pdhl udh OJK ..hufft indodana

  • Dc pinjol ini memang kebanyakan tidak memakai otaknya dengan benar, sehingga tatakrama penagihan dikesampingkan. Terutama yang ilegal.

    • Astaga.. baru saja kemarin saya mengeluhkan soal penagihan dari Indodana yg berlebihan di Media Konsumen ini sekarang terjadi lagi dengan debitur lain...

    • Klo dia uda teror ke kantor. Ga usa bayar skalian. Lah dia ny uda neror. Tenang aja yg bagian penagihan, gayany aja kasar. Asliny biasany cuma bocah ato cabe2an. Ditantang ktmu jg ga akan dateng. Liat aja yg ktangkep kmaren.

      • Beberapa hari lalu saya baca sekilas, OJK memperbaharui sistem penagihan fintech2 legal, cm blm dpt detailnya apa yg di perbaharui? Apakah penagihan seperti ini masuk dlm pembaharuan? Kalo masuk berarti selama ini di ijinkan ya? Mgkn harusnya fintech2 spt ini gak usah lagi ada di bawah OJK mgkn lgsg ke BI, toh spt OJK gak ada fungsinya, kalo bener byk pelanggaran kenapa sbg pihak yg perjanjiannya di langgar diam aja malah laporan2 yg masuk di lempar suruh lapor ke polisi, ada gak sih ini yg bener2 bisa bertindak benar, transparan? Kalo mmg di anggap fintech di perlukan demi membantu masyarakat yg butuh dana cepat, hrs nya ada perlindungan di dlm nya, bukan ngasi pinjam tp membunuh pelan2

      • Uda 2 hari ini saya diteror juga dikantor, emg nya indodana legal apa ilegal yah?
        Ngaku legal tp kelakuan DC brasa ilegal

    • Emang hampir semua DC sama aja..manusia yg hidupnya demi uang menghalalkan berbagai cara walau hidup org harus tertekan, hrs di ancam, di teror bahkan ada yg kehilangan pekerjaan dan nyawa gara2 ulah DC2 ini..yg demi insentif sm komisi penagihan smp bikin hidup org menderita.

    • Sy 5 hari sblm jatuh tempo aja tiap hari di tlpn, sgt mengganggu padahal sy tdk pernah telat bayar.

      • mungkin lebih baik nya dilaporin aja kali pak. karena sudah menggangu kenyamaan padahal kita kondisi blm jatuh tempo.

  • Lha skrng sudah tgl 7 jam 22.44 sudah dibayar belum? Kl sudah dibyar masih diteror tdk? Mending kedepannya hutang bank saja lah.

    • Entah mengapa pemikiran saya sedikit berbeda. Tagline surat pembaca nya diawali dengan "Baru sehari telat" menggelitik pikiran saya. Apakah budaya telat itu sesuatu yang wajar? Apakah maksudnya kalo telat itu ok?
      Apakah perlu telat lebih lama?
      Karena terkesan menyepelekan tanggung jawab bagi saya.

      Komentar ini ditulis bukan dengan maksud menyudutkan penulis. Sebab disatu sisi lain memang perilaku DC juga tdk dapat dibenarkan seutuhnya.
      Namun disisi lainnya apakah mungkin pola pikir dan mentalitas "Baru telat" di pihak konsumen pd umumnya juga yang membuat tindakan2 seperti ini dibutuhkan?

      Kira2 yang mana ya?

      Terima kasih sudah mengijinkan saya corat coret sembarang disini.

      • @Pak Johan,

        Sebenarnya "Telat" adalah hal yang jangan sampai terjadi atau dilakukan dalam segala aspek kehidupan semisal : Telat janjian dengan seseorang, Telat menangani hal hal yang dianggap penting atau emergency dan dalam konteks ini Telat membayar kewajiban walaupun baru 1 hari, namun kita harus kembali melihat penyebab keterlambatan tersebut bisa terjadi karena setiap orang pastinya mengalami situasi dan kondisi yang berbeda beda yg menyebabkan keterlambatan (telat) tak dapat dihindari walaupun sesungguhnya setiap orang tak menginginkan keterlambatan (telat) itu sampai terjadi dan selalu berharap segala sesuatu berjalan tepat waktu sesuai rencana.

        • @Pak Royke. saya setuju dengan anda semua org tidak menginginkan yang namanya telat apalagi utang karena ada biaya denda yg dibebankan. Dan org tersebut pasti punya alasan kenapa dia telat. Beda hal nya mungkin ada beberapa org yg sdh niat buruk dari awal. mungkin dr WA saja sdh tidak direspon hanya centang satu.

          • @Pak Firman,
            Intinya kita harus melihat case by case apabila terjadi keterlambatan untuk membayar tagihan semisal saja dana yang sudah disiapkan untuk membayar hutang ternyata harus terpakai karena ada situasi dan kondisi yg darurat yang harus lebih dulu di prioritaskan misalnya : (Maaf) tiba tiba ada keluarga yg sakit atau meninggal dunia maka dana yg sebelumnya sudah disiapkan td jadi dialokasikan untuk hal yg lebih penting dan mendesak tersebut tentunya dengan tetap menanggung resiko dikenakan denda keterlambatan karena terlambat membayar kewajiban hutang yg sudah jatuh tempo, walaupun pada prakteknya tak jarang kita dapati beberapa pihak kreditur tidak mau memahami situasi dan kondisi seperti yg saya contohkan tadi intinya untuk mereka tetap harus membayar sebelum tgl jatuh tempo nya tiba.

        • @Pak Royke, masalahnya di Indodana apakah ada aturan dan pelatihan buat para DC? DC mereka tidak bisa melihat case by case, mereka tutup mata tutup telinga. hanya taunya dpt PTP dan KP buat insentif mereka. apabila mereka bisa lebih sopan dan empati terhadap masalah customer, saya rasa customer lbh menerima dan mau membayar...jgn membuat customer yg galbay semakin kabur.

          • @Pak Firman,
            Seperti nya Telephone courtesy tidak berlaku bagi DC di Indodana, terbukti dengan banyaknya keluhan dari debitur mengenai tata cara peringatan pembayaran (reminder) sebelum tanggal jatuh tempo maupun tata cara penagihan setelah tanggal jatuh tempo.

            Setuju dengan pendapat Bapak kalau saat DC Indodana sudah terima data debitur yg harus di hubungi mereka dibebaskan menggunakan kalimat atau bahasa apa saja tak perlu mengindahkan etika bertelepon yg penting tujuannya tercapai (debitur bayar tunggakan) dan juga tidak memperdulikan jam brapa saja harus menghubungi si debitur.

            Pada akhirnya berimbas banyak debitur kesal dengan perlakuan ini dan tidak mengindahkan juga tagihan yg sudah jatuh tempo.

      • sangat setuju dengan anda, pembaca surat di media konsumen ini separuh nya menormalisasi hutang, bayar terlambat, malah galbay.. kalo anda baca komen2 nya paling tidak separuh akan menyarankan tidak usah dibayar

        sangat menyesatkan, padahal gagal bayar berpengaruh pada skor kredit, telat pun sama

        satu hal lagi dari sisi penulis nya yang biasa di normalisasikan:
        "biasa nya saya selalu membayar tepat waktu, masa sekali ini telat langsung ditagih seperti itu?"

        orang-orang tidak paham bahwa bayar tepat waktu adalah batas minimum yang harusnya dilakukan, bukan sesuatu yang harus dipuji atau dibanggakan, atau malah menjadi suatu hal yang digantungkan pada penghutang

  • Dear Pak Hilman,

    Turut prihatin dengan apa yang Anda alami itu juga terjadi dengan saya sebagai debitur Indodana.

    Peringatan pembayaran sebelum jatuh temponya sudah berlebihan tidak karuan sampai setiap menit telepon, WA, SMS dan Email masuk hanya untuk mengingatkan kemudian lebih bar bar lagi kalau lewat dari tanggal jatuh tempo sehari bisa puluhan bahkan ratusan telepon, WA, SMS dan Email penagihan yg masuk.. Indodana Pinjol Legal tapi memakai cara Pinjol Ilegal ... benar benar SOP reminder dan penagihan yang sangat berlebihan.

  • Semoga pak hilman mendapat rezeki supaya bisa segera menyelesaikan semua,saya pun dulu menggunakan jasa indodana untuk modal usaha tetapi setelah dihitung ulng bunganya lumayan besar belum lagi ditambah biaya keterlambatannya,,,semoga kedepan bisa lebih Aware dan membaca kembali kontrak atau T$C nya,,sebab saya pernah terjebak diindodana ini yg akhirnya menyebabkan usaha saya stack dan setelah dilunasi pun Spam penawaran pinjaman via email,telp,sms terus digalakkan meskipun sudah unsubcribe.

    • Kadang pinjol berlebihan cara nagihnya wlpn belum jatuh tempo trus2an kita diterror makanya saya gmau gunakan jasa pinjol manapun

      • mantap setuju. saya jg berusaha lepas dr pinjol nih. mencoba lunasin beserta denda2nya. abis itu uninstall...semua aplikasi. nomer2 ga terdaftar di kontak tinggal di blok2 aja.

    • jangan pernah ajuin pinjaman ke pinjol. itu aja buat gue..aman deh. ga ada tuh ky gini2. buang jauh2 pemikiran butuh dana solusinya lari ke pinjol. aman tentram sentosa deh tnp pinjol . klo mereka2 pd spam di sms nawari...tinggal blok atau laporin aja.

  • saya punya tetangga dulu pernah jadi DC dipinjol, saya pernah tannya tntang knpa harus dtang ke pekerjaan debitur / nerror debitur? lalu jawabnya "Lah masa bodo itu tugas gwe cuma ingetin supaya cepat bayar hutang doang"........

  • Salah anda sendiri kenapa sampe telat bayar
    Anda kan orang berpendidikan
    Mesti nya anda tau s.o.p.tentang pi utang
    Klo ud kerja di kantor berarti orang berpendidikan

    • Justru itu repotnya bro para DC mungkin tdk paham undang undang, aturan , hukum , kepres, kep men dll yang semua itu ada sangsi pidana dan perdata, karena nkri negara hukum.. dan negara ini tegak atas pengorbanan darah dan air mata rakyat kecil, bukan para toke , bandar atau taipan , maka negara wajib melindungi rakyatnya.. karena sebuah kesalahan besar bagi negara yg di pegang oleh exekutive , dg membiarkan rakyatanya kelaparan atau sengsara...jadi bila rakyat merasa dirugikan dalam bentuk apapun segera lapor yg berwajib. Karena ada undang undang perlindungan konsumen

    • Saya rasa ga ada orang yg sengaja mau telat bayar hutang apalagi pinjol karena bunga'y tinggi, mungkin saat itu kondisi'y memang belum ada dana atau dana yg ada terpakai untuk urusan yg tiba2 mendesak.. misal ke RS atau ada keluarga yg meninggal.