Surat Pembaca

Bank Mega Menggunakan Jasa Debt Collector Ilegal?

Awal kronologi, pada tanggal 10 Oktober 2022, saya mendapatkan pesan dari customer service di kantor saya, bahwa ada yang menghubungi saya dari Indeks Sejahtera Persada Cahaya (nomor 0877615595**). CS di kantor saya sudah berusaha menanyakan keperluannya apa, tapi tidak pernah dijawab. Infonya yang bersangkutan sudah menelepon berkali-kali dan mengganggu operasional kantor saya.

Akhirnya saya mencoba menghubungi nomor tersebut dan menanyakan keperluannya. Setelah saya coba WA, beliau langsung menelepon saya dan dengan nada kasar menagih hutang dari kerabat saya sejak 2015. Beliau juga mengancam, apabila kerabat saya tidak membayar hutangnya, maka beliau akan meneror kantor tempat saya bekerja.

Di sini saya bingung, saya tidak tahu menahu perkara hutang kerabat saya. Bagaimana data saya bisa ada di penagihan dengan tagihan tahun 2015? Debt collector tahu nama lengkap dan tempat saya bekerja (saya baru bekerja di sini 3 bulan). Saya curiga ada pencurian data dari pihak debt collector.

Sejak itu saya dan kantor saya diteror debt collector dengan berbagai nomor: 08596049177*, 08199138558*, 08559206926*, 08960150678*, dll.

Saya sempat cek di internet dan diskusi dengan pos polisi terdekat. Kedua sumber tersebut menyampaikan, bahwa debt collector resmi harus bisa menunjukkan identitas dan sertifikasi APPI. Saya mencoba meminta sertifikasi tersebut ke debt collector, tapi tidak ada yang bisa memberikan sertifikat maupun ID-nya.

Namun sempat ada percakapan, bahwa mereka diutus oleh PIC bernama Jay***** Pri**** dengan nomor 0822082207**, yang mana merupakan karyawan Bank Mega, bagian collection. Ini mengkonfirmasi bahwa memang Bank Mega menggunakan jasa debt collector ilegal dan menggunakan pencurian data sebagai metode penagihannya.

Widiany Setiawan
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank Mega atas Surat Ibu Widiany Setiawan

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Redaksi yang terhormat, Sehubungan dengan surat Ibu Widiany Setiawan di mediakonsumen.com (16/10), dengan tulisan pengaduan berjudul...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • [ Bagaimana data saya bisa ada di penagihan dengan tagihan tahun 2015? Debt collector tahu nama lengkap dan tempat saya bekerja (saya baru bekerja di sini 3 bulan). Saya curiga ada pencurian data dari pihak debt collector.]

    zaman media sosial begini tidak susah mendapatkan info si A menikah dengan siapa, kerabatnya siapa.. jaid bukan pencurian data cuma DC nya rajin ubek2 medsos

    tentu saja DC nya tidak seharusnya mengganggu Ibu, tetapi sudah ditanyakan ke mertuanya apakah benar ada hutang tersebut? sampaikan bahwa anda diganggu karena itu. jika memang benar ada hutang tersebut bisa segera dicarikan solusi dengan menghubungi bank nya. selesaikan dengan bank nya , jangan dengan DC.

    • Ya bnar itu, beritahu suami dulu, ini kok saya yg kena getahnya, diteror utang mertua yg nb orang tua kamu, tolong kl bisa diselesaikan. Jangan ujug2 tanya ke mertua, nanti malah disuruh pegatan :D , jd janda dah

      • Saran saya jgn ikuti mw nya DC karna emang mw nya mereka kita yg nagih ke yg berhutang. Kalo anda langsung tanya sama mertua Selamat anda Sudah jadi Dc juga. Jgn menambah beban psikologi yg berhutang.

        • Benar sekali. Jangan menambah beban psikologis pada yang berhutang. Lawan oknum dc biadab melalui proses hukum.

        • terus stelah melaporkan polisi bagaimana kelanjutannya kak ? apakah dikenakan biaya pada saat melapor. DC bank mega emang meresahakan , saya juga di teror padahal bukan debitur dia. laknat banget mereka telepon berulang2 di bilang jangan bolak balik telepon kantor malah blg baru telepon 2x terus bilang astafirullah pula ?‍??‍?

          • Buat laporan polisi itu tdk dikenai biaya alias gratis. Tinggal dtg ke spkt polsek/polres/polda setempat. Siapkan minimal satu bukti dan satu saksi. InsyaAllah laporan diterima dan diproses.

      • Itulah Bank Megatron.. saya aja dulu sering ribut ma DC nya. Bisanya cm ngancem.. anak lah mau di culik. Haha diajak ketemuan ga pernah mau

  • penasaran.. apakah akan ada tindak lanjut dari pihak polisi atas pelaporan pencurian data oleh DC.

    • Wehh mana boleh itu nagih ke yang bukan bersangkutan? Apa si DC cc ini ga tau gitu bahwa tindakannya itu bisa jadi bumerang? Hadeuh aya aya wae..

      - Penagihan dilarang dilakukan kepada pihak selain Pemegang Kartu Kredit;

      - Penagihan menggunakan sarana komunikasi dilarang dilakukan secara terus menerus yang bersifat mengganggu;

      - Penagihan hanya dapat dilakukan di tempat alamat penagihan atau domisili Pemegang Kartu Kredit;

      - Penagihan hanya dapat dilakukan pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 20.00 wilayah waktu alamat Pemegang Kartu Kredit;

      Selain itu, debt collector juga berpotensi dikenai Pasal 335 ayat (1) angka 1 KUHP jo. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 1/PUU-XI/2013:

      Diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah barangsiapa secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain.

      Perlu diketahui, sesuai bunyi Pasal 3 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyesuaian Batasan Tindak Pidana Ringan dan Jumlah Denda dalam KUHP menyebutkan bahwa maksimum denda dalam KUHP dilipatgandakan menjadi 1000 kali, maka maksimum denda dalam Pasal 310 angka 1 KUHP dan Pasal 335 ayat (1) angka 1 KUHP adalah menjadi Rp4,5 juta.
      Pasal 310 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”):

      Pasal 310
      (1) Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

      (2) Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, maka diancam karena pencemaran tertulis dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

      Pasal 27 ayat (3) UU ITE mengatur:

      Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.

      • Realitanya Bank Megatron ini masa bodoh dengan aturan yg penting konsumen di tindas di pecat dan gmn caranya bebas menurut bank yg satu ini. Bank nya aja sepi. Bank bobrok payah ga nalar

    • Anda sudah benar bu dgn membuat laporan polisi. Selama ini jarang yang berani lapor polisi sehingga oknum dc biadab ini semakin semena2 melakukan tekanan2 kepada org yg memiliki hutang. Mereka tdk peduli kondisi debitur yg sudah terpuruk, mereka menghalalkan segala cara utk menagih. Kalau sudah buat laporan polisi baru mereka ketakutan. Aslinya mereka memang hanya kumpulan pengecut. Bila perlu, selain buat laporan polisi, gugat mereka secara perdata ke pengadilan. Biar oknum2 biadab itu tau tdk semua org bisa mereka tindas.

      Peraturan terbaru :
      Pasal 34 ayat 2 dan 3 tahun 2022 / pojk 6-7-2022 yg pada intinya menyatakan pengalihan hak tagih kepada pihak lain hrs dimuat di dalam perjanjian kredit dan hrs diketahui oleh konsumen dan disetujui oleh konsumen.

      Artinya, bank atau perusahaan pembiayaan tdk bole mengalihkan tagihan kita kepada pihak lain tanpa persetujuan konsumen.

      Lawan mereka melalui proses hukum.

  • Adalah tugas OJK utk menertibkan DC palsu karena selama ini mereka pakai tenaga pihak ke 3 itu menyebabkan kekisruhan dilapangan selain menagih dengan copyan juga tidak ada tanda tangan asli dari perusahaan jasa keuangan yang resmi hal ini meragukan konsumen

  • Wkwkwk kocak ini debt coll satu, ditanya nama bank sama nomor cc yg macet aja udah kek orang bingung, ngeles mulu. Asli ini debt coll masih anak magang apa gimana sih, masih nagih ngga megang data wkwkwk. Keliatan itu dari chatnya ngga ngegas kan dy, mana nulisnya amburadul lagi. Lagi giting apa gmana pas nagih.. wkwkwk

    • Itu karena uda tau org yg mereka teror bikin laporan polisi makanya nga ngegas. Hadapi mereka memang kita hrs bicara hukum. Kalau kita takut2 mereka menekan, kasar, tapi kalau uda bicara hukum apalagi bikin laporan polisi baru mereka lembek

    • Banyak review untuk bank yg 1 ini mas. Bank payah ini pake DC ga jelas. Sebar data udah terbukti. Konon data kita di jual dengan harga ga nyampe 50rb per data. Ada kok artikel nya di YouTube

  • Dapat nomer dan nama lengkap dari orang dalam operator seluler mbak. Ini belum banyak orang yang tahu. Ada yang sedia data, mereka beli dari situ. Keliatan semua nomer kontak dan nomer yang sering dihubungi. Nomer Anda dan ibu mertua apakah satu operator ? Kalau iya ya mereka cuma perlu beli data di satu operator. Kalau beda mereka beli data di dua operator.
    Saya tahu karena teman saya dulu kerja jadi CS T*lkomsel (tapi outsourcing), lah dia terus diteror ma DC yang nagih utang sodara dia. Kaget dong tahu nama lengkap dll. Tanya² supervisor dy ternyata ada yang jual data customer. Dia minta tolong sama atasannya lacak no DC itu, bodohnya DC simpen nomer ibunya dll di nomer tersebut. Jadi gantian teman saya yang neror ibunya DC tersebut. ?
    Minta maaf dan stop akhirnya itu DC.

  • Lapor balik bu, ancam dengan perbuatan dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan. Simpan semua bukti yang ada.

    • Saya juga adalah sakah satu korban bank mega, saat awal penawaran kartu kredit semua kelihatan bagus tapi setelahnya saya baru tahu dan buktikan sendiri cheating mereka.

      Semoga tidak ada lagi bank mega..mega brengsek nya.

    • Ramai2 boikot bank mega, tutup kartu kredit bank mega pakai aja kartu kredit bank lain, yg punya simpanan di bank mega tarik aja pindahin ke bank lain biar bank sarang mafia ini gulung tikar.. kemarin juga baca di media konsumen ada yg pakai kk bank mega ini kena annual fee 500rb padahal limit cuma 2jt, krn limit kecil jd kena overlimit fee 250rb, sayangnya org ini cuma sanggup byr minimum saja jd terpaksa ngikutin permainan bank mega yg memerasnya udh annual fee 500rb nggak mau dihapuskan, kena over limit fee 250rb dan tiap bln msh kena biaya 15rb (ini diluar biaya materai ya) benar2 deh bank ini sesuatu banget...

  • Kalau saya d posisi Ibu Mega akan melaporkan ke Bank Mega ,OJK dan APPI dgn menulis surat kronologi kejadian Krn bank Mega sdh salah dlm menagih.Hutang ibu mertua dimana ibu blm menikah dgn anak ya ibu mertua dan kenal sama ibu mertua.Apabila dibiarkan bs berakibat makin banyak bank seenaknya aja menagih.Bank Mega itu punya Pak CT mantan Bos saya kl saya diperlakukan seperti itu saya langsung kirim surat k rumah Pak CT.Terimakasih

  • Penasaran dengan kelanjutannya. Sepertinya memang begitu cara mereka, DC telepon ke org yg bukan punya hutang. mereka bisa spaming pakai banyak nomor, dengan memgambil data nasabah yg memiliki alamat kantor yang sama. yang lebih parah lagi mereka bisa menagih kepada Customer perusahaan, mencari2 nomor telepon yang bisa mereka ganggu melalui internet dan social media.