Surat Pembaca

Asuransi Berkedok Tabungan dari UOB dan Prudential

Dengan hormat,

Perkenalkan, nama saya Afrida. Saya menulis ini, karena saya tidak tahu lagi harus meminta tolong kepada siapa, atas masalah yang saya alami.

Pada bulan Oktober tahun 2021, saya dihubungi oleh pihak UOB untuk penawaran tabungan berbonus asuransi dari UOB yang bekerja sama dengan Prudential. Detail tabungan yang saya dapatkan dari pihak UOB adalah sebagai berikut:

  1. Tabungan berbasis asuransi ini berlangsung selama 5 tahun.
  2. Tabungan ini berbonus asuransi yang akan meng-cover saya selama 8 tahun.
  3. Tabungan ini akan didebet langsung dari Kartu kredit UOB saya.
  4. Setiap tahun saya akan mendapatkan bunga sebesar 720.000 rupiah yang akan dikirimkan ke rekening tabungan saya.
  5. Setelah 5 tahun saya akan mendapatkan uang saya sebesar dari tabungan sebesar Rp1.000.000 rupiah selama 60 bulan, artinya sebesar Rp60.000.000, ditambah bunga 10% sejumlah Rp6.000.000.

Selama satu tahun kemudian, dilakukan pendebetan. Saya sama sekali tidak menerima laporan tentang UOB tabungan ini, sejak pendebetan pertama. Saya hanya menerima email asuransi dari Prudential. Karena saya berpikir kalau asuransi tersebut hanya bonus dari tabungan, saya tidak memperhatikan isi asuransinya.

Saya juga tidak mendapatkan surat print out resmi terkait tabungan ini baik dari UOB. Namun saya tetap berpikir positif, karena saya tahu UOB adalah bank yang terpercaya. Bunga tahunan yang seharusnya sudah saya dapatkan per bulan Oktober 2022, sesuai janji sales UOB sebesar Rp720.000, juga tidak saya dapatkan.

Akhirnya saya sadar, bahwa saya bukan menabung. Namun membayar premi asuransi Prudential saja, sebesar 1 juta rupiah per bulan. Lebih parahnya lagi, dana saya ternyata akan ditahan oleh pihak Prudential selama 15 tahun dengan hanya bunga 10% (pengembangan hanya Rp6.000.000 selama 15 tahun)

Saya melakukan komplain kepada pihak UOB (pada tanggal 31 Oktober 2022). Saya meminta pertanggung jawaban. Mereka berkata akan melakukan investigasi terhadap penawaran yang diberikan oleh sales mereka kepada saya. Namun sampai batas waktu 6 hari dari perjanjian awal saya tidak mendapatkan hasil investigasinya. UOB hanya melakukan permintaan pembatalan asuransi kepada Prudential.

Lebih parahnya lagi, saya sudah meminta pemblokiran kepada CS UOB terhadap pendebetan Prudential tersebut dari UOB. Pihak CS UOB menyarankan untuk memblokir permanen kartu saya, dan mengganti dengan kartu baru. Dengan demikian pendebetan tidak akan terjadi lagi dengan catatan saya membayar biaya cetak kartu baru sebesar Rp50.000.

Namun apa yang terjadi? Pendebetan masih bisa dilakukan oleh Prudential. Ketika saya menanyakan hal tersebut kembali kepada CS UOB, CS UOB Memberikan informasi yang berbeda, bahwa walau Kartu Kredit saya sudah blokir permanen, saya masih bisa didebet.

Sambil menunggu pertanggung jawaban UOB atas hasil investigasinya terhadap salesnya, yang saya dapatkan apa? Saya dihubungi pihak asuransi Prudential yang menyampaikan akan mengirim form penutupan polis asuransi, dengan catatan uang saya yang sudah terpotong sebesar Rp13.000.000 rupiah, hanya menjadi sekitar 2 juta rupiah saja. Tanpa memberi tahu hasil investigasinya.

Saya komplain kepada pihak Prudential yang menghubungi saya. Mereka berkata akan memeriksa hasil perekaman percakapan. Pertanyaan saya, siapa sebenarnya yang menghubungi saya pada saat penawaran? UOB atau Prudential? Jika Prudential, bagaimana bisa pihak prudential bisa mengakses data-data saya dan data kartu kredit saya?

Kemudian juga, siapa yang memiliki akses penuh terhadap percakapan tersebut? Apakah direkam atau tidak, dihapus atau tidak? Hanya Prudential. Saya tidak bisa membuktikan apa-apa.

Lalu saya juga ingin pertanyakan, di mana pertanggung jawaban UOB? Mengapa seolah-olah saya langsung dihadapkan dengan pihak Prudential? Karena tentu saja, jika saya tahu itu bukan produk asli UOB, saya tidak akan mau menerima tawaran.

Terakhir, saya mohon dengan sangat dari agar pihak UOB melakukan investigasi terhadap kasus saya secara serius dan tidak lepas tangan.

Afrida Br Sibarani
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank UOB Indonesia terhadap Keluhan Ibu Afrida

Dengan hormat, Terima kasih atas perhatian mediakonsumen.com kepada PT Bank UOB Indonesia melalui surat pembaca yang disampaikan oleh Ibu Afrida...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Saya sendiri memang tidak berminat punya asuransi apapun Pak. Karena dari awal yg ditawarkan adalah tabungan gratis asuransi jiwa. Untuk asuransi kesehatan , selain BPJS, saya juga di cover dari perusahaan tempat saya bekerja dan asuransi perusahaan suami saya.

  • Hhmmm lagi² Asuransi. ... .

    Sy ikut prihatin dg cerita mbak Frida.

    5 thn yg lalu, aq setop pembayaran bulanan ke asuransi, dan Zooonkk

    Rugi 15jt an ku anggap biaya pembelajaran, sbb klu diurus makin menyakitkan hati.

    Klu banyak spt mbak Frid, ya harus dikejar.
    Smg ada lawyer hebat yg membantu mbak frida.

    Aamiin YRA........

  • karena pihak bank untung yg paling gede itu kerja sama di asuransi , dan heran nya mereka telle selles ngomong ny g pernah di rem... nyerocos mulu! ambil uang anda pak! itu hak anda trus isi manfaat nya apa dari asuransi yg terdebet 1juta? asuransi jiwa? atau kesehatan? Prudensial lagi2 selalu bikin masalah asuransi ini agen ny nakal2! sama dengan axa mandiri

    • Memang betul pihak bank untung sangat besar dari penjualanan produk asuransi. Pun begitu dengan pihak sales2nya, komisi tercepat dan terbesar sales bank adalah dari produk asuransi. Maka itu mereka sangat gencar sekali nawarin dan terkesan maksa, bahkan sampai jika ada perkataan "YA", "OK", "Boleh" terlontar dari mulut calon prospekan mereka, bisa dianggap kalimat persetujuan untuk beli produk asuransi tanpa nasabah mungin tahu isi produk nya apa.
      Dan memang gak bisa dipungkiri banyak agen "nakal" dengan besarnya komisi yg diterima ini. Akan tetapi jangan tutup mata juga dengan agen yang memang benar2 melayani dengan hati dan sesuai kebutuhan nasabah. Cobalah dicek dulu background agen itu, apakah berprestasi, apakah sudah lama, apakah agen itu cuma jualan aja.. Semua itu bisa di cek kok dari rekam digital (bisa liat medsos mereka)..
      Jika memang ingin cari produk asuransi, langsung carilah agen asuransi yang benar2 melayani sepenuh hati dan mengerti kebutuhan kita, bukan sales bank. Sudah jelas yang namanya sales bank, bentar2 ganti orang.

      Dan alangkah baiknya jika tidak merangkum (generalisir) semua asuransi jelek, karena sesungguhnya asuransi yang dibeli sesuai kebutuhan, sangat berguna untuk menyelamatkan kantong keuangan keluarga. Contoh nya BPJS. apakah jelek? Sangat tidak jelek karena premi murah dan memproteksi semua jenis sakit. Hanya aja tiap produk punya kelebihan dan kekurangan. Dalam hal ini kekurangan BPJS adalah, karena premi murah otomatis nasabahnya banyak. Tentunya karena nasabahnya banyak, pelayanan juga dibatasi agar supaya semua nasabah kebagian (istilahnya ada jatahnya). Hanya perlu sabar dengan antrian aja.

      Sedikit menambahkan komentar yang ada diatas2 terkait himbauan tutup saja semua polis asuransi..:
      Apakah bijak untuk memberikan nasihat supaya tutup polis asuransi? Yang namanya sakit dan kedukaan, semua itu kuasa Tuhan, gak ada yang tau kapan datang. Dan amit2nya, bagaimana ketika setelah polis asuransi tersebut ditutup, bapak/ibu (amit2) sakit dan butuh biaya banyak? Padahal semua biaya itu seharusnya bisa dibayarkan oleh perusahaan asuransi tanpa kita keluar uang sedikitpun. Tapi jika sudah ditutup, otomatis harus bayar sendiri. Biaya pengobatan + perawatan di RS saat ini gak kecil loh... Apalagi 5, 10, 15, 20 tahun kedepan?? Sekedar informasi, tiap tahun biaya RS itu naik/kena inflasi sekitar 7% pertahun nya..
      Apakah yang memberikan nasihat untuk tutup polis ini, mau/bisa bantu bayarkan biaya pengobatan yang terjadi jika si bapak/ibu tersebut tutup polisnya??
      Mungkin ya biaya itu bisa dibayarkan oleh BPJS. Tapi balik lagi, saat ini BPJS sudah diskon besar2an loh terkait biaya perawatan dan pengobatan di rumah sakit. Bahkan cenderung bisa nombok jika melebihi anggaran/bujet. Seperti yang tadi saya infokan sebelumnya, ada jatah untuk setiap nasabah bpjs, hal ini dilakukan agar semua nasabah bisa kebagian perawatannya.

      Alangkah bijaknya sebelum berkomentar, dipikirkan dahulu efek baik dan buruknya. Bijaklah berinternet, bijaklah bersosialisasi, dan bijaklah berkomentar.

      Mohon maaf jika ada kata-kata yang mungkin kurang berkenan, tapi disini saya mau memberikan info yang sejujur2nya..

      Buat apa bermanis-manis diawal, tapi buruk pada akhirnya, bukan begitu? Makasihhh...

  • Stop saja dan tutup rekening, alih² dpt perlindungan.... Yg pastinya uang kita berkurang, tidak ada BEP / Keuntungan ikut asuransi, rugi!!!!! Itu yg salah adalah app / ilustrasinya begitu aduhay... Tepuuu.... TDK sesuai kenyataan, gugat dari poin itu baru cek neraca keuangannya, cek gaji agen dan manajer yg terlalu tinggi / high cost sementara utk nasabah TDK ada sana sekali

    • Mas/mbak/neng/dek/kak/sis/pakde/bude, kalo mau nyari untung ya jangan ikutan asuransi keles.. sana maen reksadana/saham/obligasi/deposito/apapun bentukan investasi lain nya..
      kalo fokusnya nyari untung, ya mo taroh duit sebanyak apapun juga di asuransi GAK akan bikin untung. Jangan samakan asuransi dengan investasi..
      Tapi lain halnya kalau tujuan utama beli asuransi buat cari proteksi. Maka asuransi sudah pasti tidak akan bikin kantong keuangan keluarga buntung.
      Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena berkat asuransi, keluarga saya bisa melanjutkan hidup akibat dahulu kepala keluarga & pencari nafkah utama keluarga kami, kena stroke.
      Jadi, asuransi telah menyelamatkan kehidupan dan kantong keluarga kami.

  • Budayakan membaca sebelum berkomentar ya Pak. Saya tidak ditawari asuransi. Saya ditawari tabungan dari Bank UOB yang katanya gratis asuransi jiwa. Dan yg menelpon saya pun mengaku dr UOB bukan prudential. Kalau tau Asuransi, saya tidak mungkin mau. Paham sampai disini?

  • Halo kak,kak mau tanya untuk kelanjutannya gimana ya kak?tetap bayar atau gimana?soalnya saya mengalami hal yg serupa juga dan setiap hari ditlefon sm tim penagih dr uob padahal saya udh telfon ke cs uob tapi selalu dibuat laporan terua terusan se bulan oktober 2023 sampai sekarang belum selesai

      • Setiap saya menelfon customer service uob,mereka selalu bilang saya sudahh setuju untuk program asuransi tsb padhal sama kaya mbak saya beranggapan itu seperti tabungan deposito bukan asuransi,dan saya juga blm berniat untuk mengaktifkan kartu kredit tsb namun sudah ada transaksi autodebet dr kartu kreditnya,jd sampe skrng saya masih ditagih terus,mohon sarannya mba🙏🏻

    • untuk konfirmasi jelasnya gmn ya ka?karena dr okttober 2023 sampe skrng selalu dibuat laporan tapi selalu ditagih setiap hari😭