Surat Pembaca

Pensiunan Merasa Dijebak oleh FA, terkait Program Asuransi Mandiri Elite Plan Berkedok Investasi Dana Pensiun

Nama saya Nurbaiti, pemilik polis asuransi Mandiri Elite Plan 517-8323910, dengan pembayaran premi Rp110 juta per tahun. Saya tidak menyangka di masa pensiun ini saya harus berusaha meminta uang pensiunan saya di AXA Mandiri.

Kejadiannya berawal pada tanggal 18 Oktober 2018, saat itu saya mendatangi Bank Mandiri KCP Teuku Umar, untuk komplain polis Mandiri Rencana Sejahtera Plus (MRS Plus). Namun saya bertemu FA/Financial Advisor bernama An*** F Wan****. Singkat cerita si FA bukannya fokus menyelesaikan keluhan polis saya, justru memberikan penawaran produk investasi dana pensiun AXA Mandiri, yang mana cukup bayar 4 tahun saja maka kerugian saya di polis pertama akan tertutupi.

Karena saat itu saya masih memiliki saldo tabungan, akhirnya saya diarahkan untuk membuka polis baru. Saya tidak dijelaskan sama sekali risiko dan kerugian yang bakal saya tanggung. FA itu hanya memberikan penjelasan yang manis dan keuntungan saja. Tidak pernah dia menjelaskan bahwa akan ada risiko yang bakal ditanggung oleh nasabah, dan jangka waktu 5 tahun uang sudah kembali full. Ternyata itu hanya gimmick FA untuk mengelabui nasabah, agar target dan komisinya tercapai.

Namun setelah 3 tahun, saya cek saldo ternyata tidak sesuai. Ketika akan pembayaran premi, saya sudah tidak memiliki saldo. Akhirnya polis pun tertutup otomatis dikarenakan saya tidak membayar premi. Saat itu saya coba komplain, kenapa uang saya bisa berkurang? Menurut penjelasan FA di cabang saya dikenakan penalti. Padahal saat prospek pertama tidak ada FA menjelaskan biaya penalti kepada saya.

Akhirnya saya memutuskan membuat komplain ke AXA Mandiri. Namun sampai saat ini mereka menolak sepihak keluhan saya. Padahal fakta dan bukti ada di dalam polis yaitu:

  1. Data email dipalsukan oleh FA.
  2. Data pekerjaan saya adalah pensiunan, direkayasa menjadi pemilik toko, padahal saya tidak punya toko.
  3. Gaji saya sebagai pensiun berkisar Rp7 juta per bulan, justru direkayasa menjadi RP41 juta tiap bulan.
Ilustrasi yang dijanjikan 4 tahun
Bukti dalam pekerjaan direkayasa

Secara profil, saya ini tidak layak membeli asuransi Mandiri Elite Plan. Karena dari namanya saja itu jelas untuk kalangan elite, sedangkan saya hanyalah pensiunan. Lagian saya juga sudah pensiun, seharusnya tidak diberikan produk yang berisiko tinggi. Artinya FA melanggar aturan OJK, kode etik AAJI dan peraturan UU Perasuransian, yang mana FA memberikan informasi yang tidak benar.

Selain itu saya juga kecewa dengan manajemen komplain AXA Mandiri yang tidak kooperatif dan melihat kecurangan dalam polis. Padahal aturan OJK juga sudah jelas menyatakan, bahwa jika agen melakukan kesalahan atau kelalaian yang menyebabkan kerugian bagi nasabah, maka perusahaan wajib bertanggung jawab.

Harapan saya melalui surat Media Konsumen ini, manajemen AXA Mandiri tanggap merespons keluhan nasabahnya. Terima kasih.

Nurbaiti, SH
Bandar Lampung, Lampung

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) atas Surat Ibu Nurbaiti

Jakarta, 28 Februari 2023 Kepada Yth. Redaksi Media Konsumen (mediakonsumen.com) Di tempat Perihal: Tanggapan PT AXA Mandiri Financial Services (AXA...
Baca Selengkapnya

Komentar

    • BENAR, POLIS YANG 1 SUDAH DIREFUND KARENA AGEN NYA HADIR, POLIS YANG KEDUA AGEN ILANG MAKANYA AGAK DIPERSULIT. PADAHAL DATA POLIS BANYAK DIPALSUKAN OKNUM FA!!!!

      • Bu, ibu bisa mempolisikan AXA. Ini banyak pelanggarannya. Mereka bisa kena pasal 378 penipuan, pasal 263 pemalsuan.
        Kalaupun pihak axa ngeles, kan FA mewakili axa serta kenapa tidak komfir.masi data ke nasabah terlebih dahulu.

        • pokoknya asuransi no.mau bentuk apapun.karena saya orang awam dulu niat mau buat tabungan anak sekolah eh dialihin ke asuransi axa katanya setelah 10 tahun dana dikembailikan 110% masyaallah pas udah 10 tahun saya cairkan lemes separo lebih hilang.skrng diiiming2 bagaimanapun tentang asuransi sudah tidak mau.

  • Ibu ga hanya sendirian, tp buanyaakkkk yg mengalaminya.
    asuransi di indonesia sudah terlalu banyak penipuannya, dan seakan dibiarkan begitu saja sama otorita / pengawas lembaga keuangan disini.
    ga ada hukuman yg berat kalo asuransi wanprestasi, hukum telah dibeli dgn uang.

    • Jaman sekarang jangan percaya yg namanya angsuransi dan sejenisnya yang berkedok investasi mending klau punya uang lebih beliin sapi apa kambing di rawat taun udah dapat untung klau gak mati.

  • Lebih baik ga usah ikut" asuransi" an, masuknya cepet ngeklaimnya lama kalau bisa ga usah klaim". Mending di tabung aja Bu pakai celengan banyak nipunya asuransi atau investasi mah, semua hanya flexing dan gimmick seakan" kaya gampang cair lah dll.

    All is fake and nonsense

    • Memang asuransi say aikut axxa mandiri, dulu agency bilang jika tidak ada klem maka dana yang di setorkan akan kembali 100%namun apa kenyataan y asetelah 10tahun.waktu penutupan polis gag sesuai malah bekurang 20 juta. Memang penipu masyarakat.

    • Saya orang Indonesia ga percaya asuransi
      Asu memang asu suka menggigit
      Air liur nya aja najis apalagi daging nya

      • Sebaiknya uang pensiunan kita belikan emas ajah semua... pas butuh uang, kita jual emasnya sedikit demi sedikit... Inshaa Allah investasi kita aman... lebih baik lagi kita sewa deposit di bank untuk simpan emas kita di bank... Inshaa Allah jauh dari Riba...

  • Yang bayar paj*k uangnya ditilep tukang paj*k
    Yang bayar asur*nsi uangnya ditilep tukang asur*nsi.

    Semoga cepat kelar masalahnya

  • Semoga semakin banyak orang mengeluhkan bobroknya perasuransian di indonesia ini maka akan semakin banyak sadar betapa asuransi itu hanya merugikan masyarakat tidak menguntungkan

  • Produk asuransi di Indonesia, umumnya tidak benar. Semoga uang ibu segera turun. Saya juga minta doa dan dukungannya member MK untuk polis asuransi AJB Bumi Putera ibu Saya segera turun serta tidak ada pengurangan manfaat sebesar 50%.

  • Indonesia darurat penipuan berkerah putih.
    Regulatory ga kompeten dan ga bisa kerja
    Pemerintahnya sibuk ngumpulin pajak ajah
    Sementara staff ya sibuk ngumpet in pajak dan nilepin hasil pajak

    Indonesia darurat bobrok
    Masyarakatnya sudah diambang tidak percaya dan putus harapan.

    Sampai kapan sistem pemerintahan dan finansial kita seperti ini?

    • Apa sih yg diharapkan dr institusi yg perekrutannya dipertanyakan? Bakal kalah cerdas dr parah kriminal kerah putih.

  • Marketing2 asuransi banyak yg berani palsukan dokumen, data, bahkan tanda tangan nasabah. Karena tidak ditindak oleh OJK, OJK mlempem kalau diminta tolong.